Kenapa Harus Aku?

Suatu kejadian tak biasa terjadi pagi ini lantaran di kelas 1-B di masuki oleh murid lain yang bukan dari kelas itu. Kim Yeol atau yang sering dipanggil Mr Kim mendadak sudah duduk di bangku Hyeri sambil menunggu kedatangannya. Semua siswa yang baru datang ke kelas di buat terkejut dengan kehadirannya. Kelas yang biasanya rame di pagi hari langsung sepi tak ada yang berbicara karena takut pada Yeol. Mereka juga tak berani menegurnya sampai Han Yeon datang menyambutnya.

"Yaw, siapa yang datang di kelas kita? Sungguh kehormatan yang langka," godanya yang mendekat.

"Urus saja urusanmu," balasnya ketus sambil terus melihat-lihat ke arah luar.

"Oh ok ok silahkan duduk dengan nyaman," suruh Han Yeon mengerti.

Tiba-tiba Han Yeon yang masih berdiri di dorong oleh Somi untuk minggir. Gadis sombong ini tak kalah terkejutnya dengan yang lain. Ia malah mengira jika Yeol berada di kelasnya karena sedang menunggu dirinya.

"Yeol, apa kamu sedang menungguku?" tanyanya. Gadis ini tersadar dengan kursi yang didudukinya. "Tapi kenapa kamu duduk di sini?"

Sementara di luar kelas, Jian menyetop Hyeri yang hendak masuk ke kelasnya. Ia sengaja menunggunya karena tak berani masuk.

"Hyeri Hyeri, jangan masuk!" larang Jian langsung memegang tangan si gadis ayam.

"Kenapa memang di dalam?" tanyanya kebingungan.

"Lihat, siapa yang sedang duduk di bangkumu. Mr Kim!" Tunjuk Jian ke dalam. Terlihat Yeol masih mengobrol dengan Somi di sana.

"Hah?" Hyeri penasaran lalu mengintip nya dari balik jendela. "Kenapa dia ada disana? pikirnya.

Jian menggeleng. "Aku tak tahu, aku datang dia sudah di sana. Aku bahkan tak berani masuk."

"Apa mungkin dia datang untuk menagih hutangku?" Tebak Hyeri yang langsung menutup mulutnya.

"Mungkin saja. Lalu apa yang harus kamu lakukan?" tanya balik Jian padanya.

"Aku juga tak tahu," jawab Hyeri sambil berpikir. Ia mengatur nafasnya untuk mengumpulkan keberanian.

"Aku akan masuk saja dan bicara baik-baik padanya," ujarnya.

"Serius?" Jian menatap matanya sungguh-sungguh.

Hyeri mengangguk mantap dan melangkahkan kakinya ke dalam. Jian yang terkejut ikut masuk membuntutinya dari belakang.

Melihat gadis yang ditunggunya sudah datang, dengan cepat pria yang duduk dengan angkuh itu mengusir gadis yang sedang berbicara padanya.

"Somi, aku tak mencari mu.... tapi dia!" ucap Yeol memberitahu sambil menunjuk sang gadis.

"Hyeri? Shim Hyeri?" Somi terkejut sambil tertawa tak percaya. Perlahan Hyeri berjalan menuju bangkunya. Gadis itu pun pergi kembali ke tempatnya dengan kesal

"Ma-maaf sepertinya kamu salah duduk," ucap Hyeri lembut padanya.

"Ah iya kah tapi aku rasa tidak," balasnya sambil menengok kanan kiri sengaja meledek.

"Hyeri, aku pergi ke tempatku dulu," sela Jian meminta izin.

Gadis itu menoleh dan mengangguk mengizinkannya.

"Tapi pelajaran akan di mulai, jadi bisa ku minta kamu kembali ke kelasmu," pinta Hyeri padanya.

Yeol berdiri dari duduknya dan mendekat sambil menatap gadis tersebut. "Kamu mengusirku. Berani sekali kamu!"

"Terus jika kamu tak mau pergi, lalu aku duduk di mana?" tanya Hyeri yang mulai kesal padanya. Keduanya terus ribut dan semua yang ada di kelas menontonnya. Karena waktu pelajaran telah tiba, seorang guru masuk ke kelas tersebut. Melihat ada keributan, guru bahasa itu menegurnya.

"Apa yang terjadi, kenapa ribut sekali?"

Semua siswa langsung menghadap ke depan kembali sementara Hyeri masih berdebat dengan Yeol di tempat duduknya.

"Hyeri ada apa? Dan kamu bukan dari kelas ini kan?" Tanya guru padanya sambil menunjuk ke arah Yeol juga.

"Bu Lee, bolehkan aku ikut belajar di sini?" Izin Yeol dengan tatapan tajamnya. Guru bahasa yang lemah itu hanya bisa mengangguk tanpa melawannya lagi. Melihat itu, Hyeri pun langsung protes padanya.

"Bu Lee, jika dia di sini lalu aku belajar di mana?"

"Annu soal itu...?" Guru itu tampak kebingungan untuk menjawabnya.

Yeol tanpa permisi langsung menarik tubuh Hyeri hingga jatuh ke pangkuannya. Gadis yang masih bicara pada gurunya itu tentu saja terkejut.

"Apa yang kamu lakukan?"

"Sudah diam, pelajaran sudah mau di mulai," suruhnya sedikit memaksa.

Bu Lee yang melihatnya juga cukup terkejut begitu juga Jian dan siswa lainnya. Jung Somi juga sampai mengepalkan tangannya karena cemburu.

"Bu, jika begini boleh kan?" tanya Yeol pada guru di depan.

"Lepaskan! Aku tak akan nyaman jika begitu," pinta Hyeri yang terus saja memberontak.

"Hyeri Hyeri stop, ibu punya solusinya. Kamu ambil bangku yang tak terpakai di belakang dan duduk lah di tempatmu. Ok!" Akhirnya guru mempunyai ide untuknya.

"Aku harus bersamanya?" Sayang, Hyeri kembali protes membuat guru jadi kesal padanya.

"Hyeri ibu mohon, kita sudah menunda waktu belajar karena mu. Jadi, menurut lah," bujuk sang guru pada si gadis ayam.

"Huh. Baik Bu." Terpaksa Hyeri harus mengalah dan berjalan ke belakang untuk mengambil kursi yang tengkurap di sana. Ia lalu mengembalikan kursi itu dan membawanya ke tempat duduknya.

"Dasar pria menyebalkan," umpat Hyeri sambil meletakkan kursinya di samping Yeol. Si Mr Kim itu hanya tersenyum padanya. Dengan kesal, gadis itu duduk dan pelajaran akhirnya bisa di mulai.

Sepanjang pelajaran berlangsung, Yeol terus memperhatikan gadis yang duduk di sebelahnya itu dan membuat Hyeri menjadi kurang nyaman. Ia berharap pelajaran cepat usai agar pria di sebelahnya cepat pergi dari tempatnya.

"Haish, kenapa orang ini?" gumamnya sambil melirik ke arah pria tersebut.

Karena merasa risih, Hyeri akhirnya menutupi wajahnya dengan buku agar pria disebelahnya tak memandanginya lagi.

...____________🐔❤️🐔____________...

Bel istirahat pun berbunyi membuat Hyeri lega. Ia segera menarik pria di sebelahnya untuk menuju ke atap gedung.

Dua anak buah Mr Kim merasa kesal pada bosnya yang malah terlihat menggoda gadis tersebut. Ditempat biasa, Gong Chil tengah berjalan mondar-mandir sambil berpikir sementara Jung-il terus meneliti datanya untuk menemukan siapa pelaku yang sudah meretasnya.

"Sebenarnya apa yang ada di pikiran si Yeol hah? Kenapa dia malah menggodanya bukan mengerjainya? Arghh pusing aku!" pikir pria petarung ini tak berhenti-berhenti. Melihat Jung-il yang diam sambil terus sibuk dengan iPhone-nya, ia pun memanggilnya.

"Oi Jung-il, bicaralah!" teriak pria berambut ikal ini memanggil.

"Diam lah, kita percayakan saja sama Yeol, terserah dia ingin apakan gadis miskin itu," suruh si pria kacamata dengan dingin.

Mendengar itu Gong Chil menjadi berpikir kembali. "Ya kau benar, sepertinya aku butuh cola untuk mendinginkan kepalaku," tunjuknya pada Jung-il lalu pergi untuk mengambil minuman di dalam kulkas yang tersedia di sana.

Dua orang sudah berada di atap gedung sekolah. Dengan sedikit kasar, Hyeri menarik pria tersebut. Tapi anehnya Yeol tak protes ataupun marah, ia justru terlihat senang dengan apa yang dilakukan gadis itu padanya.

"Wow gadis ayamku kasar sekali ternyata," ucapnya meledek.

"Siapa yang kamu sebut gadis ayam hah?" Kesal Hyeri dengan segera melepaskan tangannya.

"Tentu saja dirimu, aku tahu itu kamu kan?" tebaknya sambil mendekatkan wajah tampannya itu. Hyeri mendadak menjadi gugup dan menelan salivanya.

"Ka-kamu mungkin salah orang itu bukan aku."

Yeol terus memastikan jika gadis ayam yang menolongnya itu adalah Shim Hyeri korban bullying dirinya.

"Berhentilah! Kamu ingin menagih hutangku kan? Aku tahu aku salah, tapi tolong jangan menggangguku dan aku minta maaf karena telah merusak mobil mewah mu," tebak gadis itu dengan cepat.

"Ha-ha-ha tapi maaf permintaanmu tak bisa ku kabulkan. Tentu saja kamu harus membayar hutangmu itu. Berani berbuat berani bertanggung jawab," balasnya dengan tawa.

"Yah! Tapi aku tak sengaja, jika bukan karena mobilmu yang melintas tiba-tiba itu tak akan terjadi. Lagipula sepedaku telah di sekarat kan olehmu," ucap Hyeri lagi.

"Itu tentu saja berbeda, sepeda butut seperti itu banyak di pasaran sedangkan mobilku cuma satu dunia," balasnya dengan nada sombong.

"Kamu benar sepedaku tak sebanding dengan mobilmu, kamu tenang saja aku pasti akan membayar hutangku walau mungkin akan lama. Jadi ku mohon bersabarlah," ucap Hyeri bersumpah.

Mr Kim tak mendengarkan gadis itu bicara karena fokus pada satu hal. Ia berhasil menemukan bukti jika Hyeri adalah orang yang menolongnya. "Benar itu kamu kan, tanda ayam ini mirip seperti plester yang kamu berikan padaku," tunjuknya menyentuh logo ayam di dasi gadis itu.

"Benar-benar tak jelas, aku pergi." Dengan cepat Hyeri menyingkirkan tangan pria itu dan berjalan meninggalkannya.

"Oi gadis ayam terima kasih!" teriak Yeol tiba-tiba sambil menahan tawanya.

Hyeri menggeleng sambil terus berjalan pergi meninggalkan dirinya. Yeol yang masih di sana tertawa kembali karena tak percaya jika ia menemukan gadis itu.

Pulang sekolah, Hyeri tak langsung pulang. Ia pergi menuju bengkel Go Bong Chan untuk menanyakan sepedanya sekalian izin untuk bekerja di sana. Gadis itu sudah berjanji akan melunasi hutang yang ia punya. Dari arah belakang ternyata sebuah mobil mewah mengikutinya. Itu adalah Yeol. Pria ini sengaja mengikutinya karena penasaran dengan tempat tinggal si gadis ayam.

"Sore Paman Go!" sapanya semangat.

Pria yang dipanggil Paman Go itu, langsung menengok kearahnya. "Hyeri, ada apa?"

"Aku mau menayangkan sepedaku, apa sudah selesai di perbaiki?"

"Itu….?" Paman Go jadi bingung ingin menjawab apa karena sepeda milik gadis itu sudah benar-benar tak bisa di selamatkan. Ia tak tega memberitahunya hingga akhirnya Bong Chan datang menyela.

"Itu masih belum, Hyeri. Kamu tunggu saja ya," ujarnya.

"Bong Chan, apa sepedaku sulit di perbaiki?" tanyanya manja pada sang sahabat.

"Sepedamu itu sepeda khusus jadi sedikit sulit. Harap bersabar ya." Pria tinggi itu menurunkan badannya dan menatapnya sambil tersenyum.

"Baiklah. Oh iya terima kasih sudah meminjam motormu dan helm desain yang kamu buat, aku menyukainya," ucap Hyeri padanya.

"Aku hebat kan?" pujinya pada diri sendiri.

"Iya iya peri Bong memang terbaik," jawab Hyeri sambil mengacungkan dua jempol padanya.

"Ya sudah sana pulang, bantu ayahmu," suruh Bong Chan sambil mendorong tubuhnya.

Seketika Hyeri membalikkan badannya. "Tidak-tidak aku ingin bekerja di sini. Bolehkan?"

"Apa??" Bong Chan dan ayahnya terkejut sambil menatap ke arah gadis kecil yang sedang menunjukkan deretan gigi putihnya itu.

Yeol yang memperhatikan mereka dari dalam mobil, sedikit kesal dengan pria yang dekat dengan Hyeri. "Siapa pria itu dan kenapa dia malah pergi ke sini?" pikirnya yang di jawab oleh sang supir.

"Sepertinya dia akan bekerja di sana tuan."

"Sudahlah, kita langsung ke restoran ayam di Jalan Gildam saja," suruhnya sambil menutup jendela kacanya kembali.

"Baik tuan." Sang supir mengangguk dan mulai menyalakan mesin mobilnya.

Mobil mewah itu melaju kembali dan menuju tempat tinggal Hyeri. Ia teringat dengan restoran ayam Shim dan menebak jika itu adalah tempat tinggalnya.

Malam harinya Shim Hyeri akhirnya sampai di rumah. Sambil melepas sepatunya gadis itu memanggil.

"Yah, Hyeri pu....!" Mata gadis ini melebar ketika tahu siapa yang datang ke rumahnya.

"Hee!!! Kenapa harus aku?" Yeol tersenyum devil sambil mengangkat tangan menyapanya. Gadis itu hanya terdiam tak percaya.

................................🐔❤️🐔................................

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

IbuNaGara

IbuNaGara

mulai syukaaa

2024-04-26

1

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸ𝓐𝔂⃝❥ 𝙹𝙸𝙽 ◌ᷟ⑅⃝ͩ●

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸ𝓐𝔂⃝❥ 𝙹𝙸𝙽 ◌ᷟ⑅⃝ͩ●

semangat terus kk Jinda!

2024-04-15

2

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸ𝓐𝔂⃝❥ 𝙹𝙸𝙽 ◌ᷟ⑅⃝ͩ●

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸ𝓐𝔂⃝❥ 𝙹𝙸𝙽 ◌ᷟ⑅⃝ͩ●

wkwkw percaya dirinya kelewatan

2024-04-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!