Pingsan & Bangun Di Tempat Orang

Hyeri yang sudah merasa tak kuat, berusaha menahannya sampai temannya datang kembali membawakannya obat. Keringat dingin sudah mulai mengalir di sekujur tubuhnya. Mendadak Somi memanggilnya hendak menyuruh gadis yang sudah lemah ini untuk memenuhi permintaannya.

"Hei pesuruh, cepat belikan aku minuman aku haus!" perintahnya keras.

Namun yang dipanggil tak kunjung menghampirinya dan membuat gadis angkuh ini yang jadi menghampiri.

"Hei tuli ya kamu, cepat pergi belikan aku minuman!" Ulangnya lagi sambil menendang bangku Hyeri dengan keras.

Dengan lemas, Hyeri membangunkan badannya dan mengangguk. Gadis itu mulai beranjak namun kepalanya menjadi pusing dan pingsan seketika di tempat.

Somi yang berada di dekatnya terkejut sampai berteriak.

"Aaa!"

Murid-murid yang berada di kelas langsung menoleh. Dengan segera mereka bangkit menuju letak Hyeri yang tengah berbaring di lantai. Mereka semua bukannya segera membantu malah asyik merekam kejadian tersebut dan mempostingnya di grup sekolah. Seorang guru yakni wali kelas mereka, langsung berlari ke kelas untuk mengecek.

"Ada apa dengan dia?" pikir murid-murid yang berada di sana.

"Oi bangun, kalo mau tidur di kasur sana!" suruh si murid berponi samping sambil menendang tubuh Hyeri yang sudah lemah.

"Han Yeon, sepertinya dia pingsan," ucap Somi menghentikannya.

Akibat postingan tersebut, seluruh siswa akhirnya berbondong-bondong untuk melihat kejadian yang terjadi di kelas 1-B. Di saat itu juga Gong Chil dan Jung-il lewat dengan keadaan bingung.

"Chil, apa yang terjadi dengan mereka?" tanya Jung-il padanya.

Gong Chil menggeleng. Jung-il memilih bertanya pada salah satu murid yang sedang berlari.

"Oi ada apa?"

"Ada yang pingsan di kelas 1-B!" teriak si murid sambil berlari.

Mereka berdua mengeryitkan satu alisnya dan saling menatap. Tak lama mereka berdua berlari menuju Yeol di kelas untuk memberitahunya.

Semua murid telah pergi menonton dan menyisakan satu murid yang masih tertidur nyenyak di atas mejanya. Dirinya seketika terbangun karena dua temannya yang datang.

"Yeol, ada yang pingsan di kelas 1-B," ucap Jung-il memberitahu.

"Siapa?" tanyanya.

Mereka berdua menggeleng. Segera Yeol bangkit lalu berlari menuju kelas tersebut untuk mencari tahu.

"Apa yang terjadi?" Jian yang sedang berlari menuju kelasnya mendadak memelankan langkahnya bingung dengan apa yang sudah terjadi di sana.

Selintas gadis satu ini teringat dengan temannya. "Apa mungkin....?"

Dengan susah, Jian berjalan melewati kerumunan yang sangat rapat itu. Ia merasakan ada sesuatu yang terjadi pada Hyeri, temannya. Wajah gadis chubby ini mulai panik dan khawatir. Setelah berhasil melewati, dirinya terkejut melihat temannya sedang tergeletak di lantai dalam keadaan lemas

"Hyeri!" panggil Jian yang langsung berlari ke arahnya.

"Kenapa kalian diam saja? Ada apa dengan kalian? Berhentilah merekam!" Jian heran dengan pemandangan yang dilihatnya, ia meminta pada semua murid untuk berhenti dan segera menolongnya. Tapi itu hanyalah sia-sia, tak ada satupun orang yang bersimpati untuk Hyeri.

Yeol yang telah sampai berusaha masuk melawati kerumunan dengan di susul kedua temannya. Setelah berhasil masuk, pria tampan ini langsung mengangkat Hyeri dan membawanya pergi. Semua yang ada di sana di buat kaget lantaran aksi Yeol yang tak biasa. Semua murid kembali merekam aksi tersebut dan mengatakan jika itu momen langka. Momen di mana Bos penguasa sekolah membantu korbannya.

Wali kelas yang baru datang sambil berlari. Mendadak berhenti karena melihat Yeol melewati banyaknya kerumunan sambil membawa seorang murid perempuan dari kelasnya. Tak lama kemudian, semuanya di suruh bubar oleh guru perempuan yang lumayan cantik ini.

...____________🐔❤️🐔____________...

Malam harinya. Shim Yong Dae menjadi khawatir lantaran anaknya belum pulang juga dari sekolah. Ia padahal sudah menunggu kepulangannya sambil beres-beres namun sampai jam 8 malam, anaknya tak kunjung pulang. Pria berumur 60 tahunan ini akhirnya memutuskan untuk menelepon satu temannya yakni Kwon Jian.

Jian yang baru saja keluar dari minimarket, menjawab panggilannya. Ia mengatakan pada ayah temannya itu jika anaknya tadi pingsan di sekolah. Shim Yong Dae terkejut dan menanyakan keadaannya. Jian justru bertanya kembali padanya.

"Hah, Hyeri belum sampai rumah, Paman?"

"Iya, jika dia sudah sampai mana mungkin paman menelepon mu," jawabnya.

"Maaf paman," ucap Jian merasa salah bertanya.

"Lalu kamu tahu tidak dimana Hyeri sekarang?" tanya Shim Yong Dae kembali.

"Aku juga tak tahu, tadi salah satu murid elite yang membawanya pergi," tuturnya.

"Paman takut terjadi apa-apa padanya," ucap Shim Yong Dae yang khawatir.

"Paman tenang saja, aku akan bantu melacak keberadaannya," usul Jian padanya.

"Baiklah. Terima kasih Nak Jian," ucap Shim Yong Dae sedikit lega.

Setelah selesai menutup teleponnya, gadis yang masih berseragam ini langsung berlari ke warnet terdekat. Ia duduk menghadap komputer dan mulai melakukan pelacakan dengan meretas data 5 penguasa karena yakin jika di antara mereka ada yang tahu ke mana Yeol membawa temannya itu.

Mendadak satu pesan muncul yang mengatakan agar dirinya berhenti mencari. Itu adalah pesan dari Jung-il, si peretas handal. Jian pun memilih membalasnya.

"Jung-il, kamu tahu dimana mereka?" tanyanya lewat via email.

"Sudah ku bilang berhentilah mencari, kami saja tak tahu di mana mereka sekarang. Palingan dia bawa ke rumahnya," jawab Jung-il padanya.

"Apa? Hyeri akan baik-baik saja kan?" Jian mengetik balasnya untuk bertanya. Sahabatnya terlihat khawatir sekarang.

"Tenanglah! Yeol tak sejahat yang kau kira," balas Jung-il memberitahu.

"Baiklah, terima kasih." Jian akhirnya menghentikan aksinya lalu berjalan keluar kembali. Gadis satu ini tak akan pulang ke rumah dan memilih menunggu Hyeri di rumahnya.

...____________❤️🐔❤️____________...

Seorang gadis berseragam tengah berbaring di salah satu kamar yang cukup luas. Sedikit demi sedikit mata gadis ini terbuka dan langsung terkejut karena mendapati seorang pria di depannya. Ternyata Yeol dengan setia menunggu gadis itu siuman di kamarnya.

"Yeol!" panggil Hyeri dengan terkejut sambil memundurkan tubuhnya.

Yeol menoleh dan langsung menanyakan kondisinya. "Ah kamu sudah sadar, bagaimana keadaanmu?"

"Aku sudah lebih baik tapi di mana ini? Ini bukan rumahku," jawab Hyeri sambil melihat ke sekeliling yang tampak asing baginya.

"Tentu saja bukan, ini adalah rumahku," jawabnya. Ckckck ku pikir gadis ayam sangatlah kuat ternyata lemah juga, lanjutnya berdecak menyindir.

"Yah, aku ini manusia bukan robot!" Protes Hyeri langsung marah.

"Ok ok. Kamu tampak baik sekarang," ucap Yeol sedikit terkejut sambil mengacungkan jempol padanya.

"Sudah malam, berapa jam aku pingsan? Sebaiknya aku pulang." Hyeri perlahan bangkit setelah dirinya melihat ke arah keluar.

"Eh mau ke mana kamu?" tanya Yeol mencegahnya.

"Pulang, aku sudah baik-baik saja. Terima kasih," jawab Hyeri sambil berjalan melewati.

"Tidak tidak, sebelum pulang kamu harus ikut aku dahulu," ucap Yeol segera menarik tangan sang gadis.

"Ke mana?" Hyeri sedikit bingung.

Yeol pergi keluar dan terpaksa Hyeri mengikutinya dari belakang dengan masih di tarik olehnya. Mereka berdua turun ke bawah menuju meja makan. Setelah sampai, mata gadis itu seketika melebar lantaran terdapat banyak sekali makanan yang tersedia di atas meja sana.

"Duduklah! Aku sudah pesan ini semua untukmu, suruh Yeol padanya.

"Untukku?" Dengan senang hati gadis satu ini duduk. Tanpa sadar dirinya membuka mulut karena takjub dengan banyaknya makanan mahal di depannya. Yeol juga duduk di depan meja sisi satunya.

"Ya dan tolong tutup mulutmu, kamu tak pernah liat makanan mewah seperti ini apa?" jawab Yeol sedikit menyindir.

Segera mulut sang gadis ditutupnya kembali. "Ah maaf tapi ini sungguh banyak, di mana keluargamu?" Hyeri tiba-tiba bertanya karena tak mendapati orang lain di sana.

"Mereka tak ada di rumah, semuanya sibuk dengan urusannya," jawab Yeol sedikit tak suka jika gadis itu membahas tentang keluarganya.

"Oh begitu. Hyeri mengangguk-angguk. "Lalu pembantumu? Harusnya ada dong," imbuh gadis itu kembali.

"Sudah ku pecat kemarin," jawabnya sambil melipat kedua tangannya

"Hah? Kenapa?" Hyeri sedikit tak percaya.

"Karena ku sudah menemukan yang baru," jawabnya kembali.

"Siapa? Aku?" Hyeri menebaknya sambil menunjuk dirinya sendiri.

Yeol mengangguk-angguk. "Sudahlah berhenti berbicara dan makan saja," suruhnya.

"Ok ok," ucapnya. "Sayang sekali rumah besar tapi sepi kaya di pemakaman," gumamnya pelan sambil menggeleng.

Hyeri mulai menyantap semua makanan di sana. Merasa cuma dirinya saja yang makan, ia seketika berhenti.

"Jangan hanya melihatku makan saja, aku jadi merasa tak enak tahu," ucapnya pada Yeol.

"Banyak bicara sekali kamu, aku tak lapar!" Katanya yang kesal.

Kruyuk kruyuk!

Mendadak perut dari si pria berbunyi tanda dirinya tengah berbohong.

Gadis itu tertawa mengejek. "Katanya tak lapar, terus apaan tuh yang bunyi."

"Diam kamu!" Kesal Yeol padanya.

"Ops!" Mulut gadis itu langsung menutup kembali.

Si tuan rumah akhirnya ikut makan juga. Hyeri yang melihatnya menjadi senang dan dengan nyaman untuk melanjutkan makan kembali.

Sedikit sedikit si tuan rumah yang sering kesepian itu melebarkan senyumannya. Ini baru pertama kali seorang Yeol merasakan nikmatnya memakan makanan miliknya. Jauh sebelum itu, ia selalu makan sendirian dan membuat dirinya tak berselera.

"Ya ampun ayah pasti khawatir. Sebaiknya aku pulang," celetuk Hyeri langsung berdiri.

Yeol ikut berdiri dan menawarkan tumpangan untuknya. Hyeri pun mengangguk.

Shim Yong Dae masih menunggu sang anak pulang dengan penuh kekhawatiran. Dengan di temani Jian yang juga ikut menunggunya.

"Nak Jian, kenapa Hyeri belum kembali?" tanyanya cemas.

"Kita tunggu sebentar lagi ya paman," jawab Jian yang juga semakin mengkhawatirkannya.

Terdengar suara pintu terbuka dan keduanya langsung beranjak. Mereka berdua lega karena akhirnya yang ditunggu datang juga.

.................................🐔❤️🐔................................

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

IbuNaGara🎀

IbuNaGara🎀

ohhh tuan ny baik sm budakny🤭🤭🤭

2024-05-01

1

IbuNaGara🎀

IbuNaGara🎀

pahlawan nihhh

2024-05-01

1

Ney maniez

Ney maniez

orng kaya pada kesepian 🥺🥺

2024-04-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!