5 penguasa sekolah saat ini telah berkumpul di basecamp mereka. Di sana juga sudah ada Han Yeon dan kedua temannya. Mereka bertiga datang untuk melaporkan situasi yang terjadi pagi tadi. Han Yeon mewakili kedua temannya berbicara, ia mengatakan jika dirinya telah gagal memberikan hukuman untuk si gadis biasa. Han Yeon juga mengatakan jika dia gadis yang cerdik sehingga dengan mudah lolos dari jebakannya. Mr Kim yang mendengarnya pun marah dan mengatai mereka bertiga bodoh. Si bos penguasa ini tak segan-segan menyuruh Gong Chil untuk memukulinya. Somi yang duduk di sebelahnya, menjadi kasihan melihat Han Yeon di pukuli. Gadis angkuh ini berdiri dan memberikan usul untuk menghentikan hukuman teman kecilnya.
"Sudah hentikan, kali ini biar aku saja yang turun tangan. Akan ku pastikan gadis biasa itu mendapatkan batunya," usul sungguh-sungguh.
"Baiklah ku serahkan padamu kali ini." Mr Kim setuju dengan usulannya. Bos penguasa ini akhirnya menghentikan Gong Chil atas hukuman Han Yeon. Ketiga siswa tersebut disuruh pulang olehnya karena sudah tak dibutuhkan lagi.
Hari hari melelahkan masih di jalankan oleh gadis kurang beruntung itu. Hari berikutnya ia dengan tak bersemangat memasuki kelasnya. Ia benar-benar harus berhemat untuk tidak menghambur-hamburkan uang sakunya. Gadis satu ini mulai mengumpulkan uang untuk mengganti rugi kerusakan yang ia perbuat. Hyeri sengaja tak minta maaf pada pemilik mobil karena ia belum siap untuk bertemu dengan bos penguasa sekolah.
Saat istirahat berlangsung, Jian yang baik memberikan beberapa makanan padanya karena tahu temannya sedang berhemat. Gadis chubby ini sengaja menyiapkan dua porsi bekal untuk dia dan Hyeri. Dengan senang hati, Hyeri memakan makanan buatan ibu Jian yang sangat lezat itu.
"Terima kasih Jian. Ini terlihat sangat enak," ucap Hyeri sambil memuji.
"Makanlah! Besok aku bawakan lagi," suruhnya tersenyum.
"Benarkah? Aku sangat tertolong." Hyeri tanpa ragu-ragu langsung menyantap makanan yang sudah menggugah seleranya itu. Ada kimchi dan kimbap yang begitu menggoda.
"Eh tapi sebagai gantinya, kamu juga berikan ayam Shim padaku," cegah Jian mendadak sambil memegang tangan Hyeri yang hendak menyantap.
"Ok akan ku bawakan besok," ucapnya memberi janji dan tersenyum.
Mereka berdua dengan nyaman memakan makanannya mumpung tak ada orang di kelas saat ini. Semua siswa masih berada di kantin. Sementara Jung Somi dan teman-temannya sedang menyiapkan rencana untuk mengerjai Hyeri.
...___________🐔❤️🐔____________...
Mata pelajaran olahraga akhirnya di mulai. Seluruh kelas 1-B di minta untuk datang ke lapangan segera. Kini semua siswa telah berganti seragam olahraga dan berhamburan keluar kelas.
Dilapangkan guru olahraga menyuruh muridnya agar memilih satu temannya untuk berpasangan. Semua murid mulai mencari pasangannya masing-masing. Jian hendak menghampiri Hyeri untuk berpasangan dengannya. Namun mendadak tangannya di tarik oleh teman SMP nya. Hyeri mengangguk mengerti dan memperbolehkan Jian berpasangan dengan temannya itu. Semuanya sudah mempunyai pasangan masing-masing sekarang dan menyisakan Hyeri seorang diri. Gadis satu ini hanya mendesah karena ia terpaksa harus melakukan aktivitas olahraganya secara personal. Guru olahraga yang bingung juga menyarankan seperti itu.
Tak jauh dari lapangan, Mr Kim dan dua anteknya tenyata telah memperhatikan korbannya dari kursi penonton. Semua aktivitas Hyeri lakukan sendiri mulai dari sit up, melempar bola dan masih banyak lagi. Jian yang melihatnya merasa kasihan dan menjadi tak fokus dengan latihannya. Satu jam berlalu pelajaran olahraga pun selesai. Semua murid langsung bubar saat guru menyuruhnya untuk membawa peralatan olahraga ke gudang. Hyeri yang tak tahu apa-apa, terkejut saat guru menunjuknya.
"Ah semuanya pergi ternyata," desah guru laki-laki yang tampak muda itu. Saat melihat ada satu murid yang belum pergi ia langsung menunjuknya. "Kamu...?"
Hyeri celingukan mencari orang yang ditunjuk oleh gurunya.
"Aku Pak?" tanyanya menunjuk diri sendiri.
"Ya kamu. Tolong bawa ini semua ke gudang," jawab Pak guru sambil menunjuk ke arah alat-alat olahraga yang berserakan.
"Aku bantu." Jian yang belum pergi-pergi amat, menawarkan bantuan padanya. Raut wajah gadis yang selalu di ikat rambutnya itu seketika sumringah. Tapi itu hanya sebentar karena lagi-lagi teman Jian menariknya untuk pergi bersamanya ke kamar mandi.
"Tak apa Jian, kamu pergilah aku bisa sendiri," usir Hyeri yang pasrah.
Mr Kim yang berada di kursi penonton tertawa melihat gadis itu kena tipu temannya sendiri.
"Ha-ha-ha ia kira temannya akan membantu. Wajahnya terlihat kasihan ha-ha-ha."
Hyeri mulai memunguti beberapa bola yang berserakan dan alat-alat olahraga lainnya. Melihat gadis itu telah pergi meninggalkan lapangan, Mr Kim dan kedua temannya ikut beranjak untuk pergi.
Setelah sampai di gudang, Hyeri meletakkan alat-alat olahraga milik sekolah di sana. Ia meregangkan seluruh ototnya sebelum dirinya kembali ke kelas.
Di dalam kelas seluruh siswa terdiam tak berani berbicara saat melihat Suyun dan anak buahnya mengambil seragam Hyeri dan memberikannya pada Somi. Kemudian mereka pergi keluar kembali. Jian merasa sangat tak berguna karena ia tak bisa menghentikan Somi dan teman-temannya. Ia masih trauma dengan kejadian yang pernah menimpanya waktu itu.
Hyeri telah sampai di kelas dan hendak mengganti seragamnya. Tapi saat sampai di tempat duduknya, ia tak mendapati seragamnya di tempatnya. Ia lalu bertanya pada Jian yang duduk di sebelahnya.
"Jian, kamu melihat seragamku?"
"Itu...." Jian tak tahu ingin berbicara apa-apa dan melirik ke arah Somi yang sedang berjalan untuk masuk
Somi dan teman-temannya kembali sambil mengatakan jika dirinya habis membuang seragam jelek ke tempat pembuangan sampah di belakang sekolah. Sadar dengan perkataan orang-orang elit itu, Hyeri dengan segera berlari menuju ke belakang sekolah.
"Hyeri!" Panggil Jian seketika berdiri.
Jung Somi tertawa puas karena akhirnya ia berhasil mengerjai siswa miskin itu.
Dengan tergesa-gesa, gadis itu berlari menuju belakang sekolah tempat seragam miliknya di buang. Ia sedikit takut seragamnya akan ikut di bawa oleh petugas pengangkut sampah. Ia sangat lega saat melihat seragamnya masih berasa di tumpukan sampah.
"Huh sungguh keterlaluan," ucapnya yang kesal sambil mengepalkan kedua tangannya. Tak lama kemudian, gadis ini mengambil seragamnya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan.
Saat kembali lagi ke kelas, pelajaran berikutnya tengah berlangsung. Ia meminta maaf pada guru lalu duduk di bangkunya. Karena seragam Hyeri basah, ia meminta izin untuk memakai seragam olahraga sampai pelajaran selesai. Untung saja guru mengizinkannya. Gadis itu menghela nafasnya lega karena dirinya tak dihukum. Ia mulai mengambil bukunya di laci. Ia merasakan ada sesuatu di dalam sana dan ia menariknya.
Di bangku Somi, ia sedang memperhatikan gerak-gerik Hyeri untuk berteriak. Gadis angkuh ini menjadi heran karena tak ada reaksi apapun dari sang korban. Ia mengerutkan alisnya sambil melirik ke Suyun, temannya.
Hyeri yang tahu apa isi di dalam kotak tersebut, hanya mengangguk dan menutupnya kembali. Gadis itu mulai fokus pada pelajarannya.
Sepulang sekolah, Hyeri melihat ke sekeliling. Semua siswa ternyata telah pergi, begitu juga Jian yang sudah di jemput di depan gerbang. Ia melihat ke arah meja Somi dan ternyata tas mereka masih ada di sana. Dengan pelan, Hyeri mengeluarkan kotak yang berisi tikus-tikus kecil dari lacinya. Sebelum pulang, ia akan meletakkan kotak itu ke laci milik Somi. Ia tak lupa memberikan sebuah pesan di atas kotak tersebut yang bertuliskan “Dari penggemarmu, semoga kamu menikmatinya” tanda love ia sematkan di ujung tulisannya. Mendengar ricuh suara Somi dan teman-temannya kembali, gadis satu ini segera pergi keluar.
"Sepertinya kacaku tertinggal," ucap Somi sambil merogoh laci mejanya.
"Ada sesuatu," ucapnya melirik ke arah teman-temannya.
"Apa?" Suyun bertanya.
Somi mengambilnya. Ia tersenyum saat melihat tulisan manis di kotak tersebut. Tanpa berpikir panjang gadis satu ini membuka kotak tersebut.
Hyeri yang tak benar-benar pergi, menghitung sampai tiga kali menggunakan jarinya di balik tembok. Saat hitungan ketiga, Somi benar-benar berteriak kencang.
"Aaaaa tikus!"
Seketika tangannya membuang kotak tersebut hingga jatuh ke lantai. "Hii sangat menjijikan cepat buang itu," suruhnya cepat pada teman-temannya. Yang lainya hanya bergidik geli melihat para tikus yang keluar dari kotak dan perlahan mundur menjauh.
Suyun yang menyadari itu kotak tikus miliknya dengan segera memasukkan tikus-tikus kecil itu ke dalam kotak dan membuangnya. Somi juga menyadari itu dan berteriak dengan kesal.
"Shim Hyeri!!!"
Yang dipanggil hanya tertawa puas sambil berjalan pulang.
................................🐔❤️🐔..................................
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝐀⃝🥀➳ᴹᴿˢ᭄°Ꮓ𝒶ℝ𝒶𓆊
🤣🤣🤣😭bner bner dah shim hyeri ,,tapi keren sih gtu dong hrus bisa lawan ,,gagal lagi kan 🤣🤣
2024-05-07
2
Ney🐌🍒⃞⃟🦅
kerenn hyeri 🤭👍
2024-04-19
1
Ney🐌🍒⃞⃟🦅
rasakan😎😎
2024-04-19
1