Mobil Mr Kim telah sampai di depan restoran ayam milik keluarga Shim. Ia lalu turun dan menyuruh supirnya untuk pergi duluan. Pria berseragam sekolah dengan balutan jaket kulit itu melangkah masuk ke dalam restoran. Shim Yong Dae yang sedang mengolah ayam berbumbu di dapurnya mendengar suara lonceng restoran yang menandakan adanya pembeli. Pria yang masih sibuk dengan ayamnya itu menyambut pelanggannya tanpa melihat orangnya.
"Selamat datang di restoran ayam Shim!"
Siswa elit yang baru saja masuk terkejut karena sambutan Shim Yong Dae. Yeol melangkah masuk lebih dalam sambil melihat ke sekeliling restoran. Ia terkesan dengan piala yang berjejer rapi di sana. Saat dirinya tengah serius, pemilik restoran datang menghampirinya
"Permisi, mau pesan apa?" tanya Shim Yong Dae padanya.
"Ah aku tak beli ayam, aku tak suka makanan berminyak seperti itu," jawabnya sedikit membuat pria itu bersalah.
"Oh maaf, lalu...?"
Shim Yong Dae melihat pin seragam remaja itu dan ia langsung bisa menebak jika itu adalah teman sekolah putrinya.
"Kamu mencari putriku? Jika iya dia belum pulang sepertinya," lanjutnya memberi tahu.
"Bisa aku bicara padamu?" pinta Yeol padanya.
"Tentu silahkan silahkan." Shim Yong Dae langsung mempersilahkan tamu mudanya untuk duduk.
Yeol yang tak terbiasa duduk di sembarang tempat itu terlebih dulu membersihkan tempat duduknya dengan tisu. Shim Yong Dae yang melihatnya mengangguk mengerti.
"Jadi apa ini tentang putriku? Apa dia membuat masalah di sekolah?" tanya pria yang masih memakai celemek dengan khawatir.
"Ya saya kesini untuk menagih hutang putri Anda," jawabnya tanpa pikir panjang.
"Hutang apa ya?" Shim Yong Dae tentu saja bingung kerena tak tahu.
Yeol menjelaskan apa yang terjadi pada putrinya. Shim Yong Dae seketika terkejut ketika mengetahui putrinya tengah berhutang biaya ganti rugi padanya. Pria berumur 60 tahun ini sampai memegangi dadanya karena itu. Kemarin saat Bong Chan menceritakan padanya, ia hanya mengatakan jika sepeda putrinya rusak menabrak sesuatu. Ia tak tahu jika yang ditabrak putrinya adalah mobil mewah milik remaja yang ada di depannya.
Hyeri yang baru pulang dari bengkel temannya, masuk sambil memanggil ayahnya. Ia tak tahu dengan kedatangan musuhnya di dalam.
"Ayah, Hyeri pulang!" panggilnya dari depan.
Shim Yong Dae menoleh ke depan begitu juga Yeol. Hyeri yang telah selesai melepaskan sepatunya mendadak melebarkan matanya melihat bos penguasa sekolah ada di sana bersama ayahnya.
"Hee hee apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Hyeri yang terkejut sambil melangkah.
"Hyeri, ayah sudah tahu semuanya," ucap sang ayah padanya
"Hah? Apa apa?" Hyeri merasa bingung sekarang.
"Hyeri, jangan pura-pura, siswa ini telah memberitahukan semuanya pada ayah. Kamu ini ya!" tunjuk sang ayah membuat gadis itu tersadar.
"Ayah kita bahas itu nanti, ucapnya mengehentikan sang ayah. Ayo ikut aku keluar!" Hyeri langsung menarik seragam Yeol untuk keluar restoran.
"Hey lepaskan!" pinta Yeol padanya.
"Kenapa kamu menceritakan pada ayahku hah? Sudah ku katakan aku akan membayar hutangmu," tanya Hyeri dengan kesal.
"Aku tak memintamu ganti rugi padahal, asal kamu mau jadi pembantuku maka hutangmu lunas sudah," ucap Yeol yang memegang pundaknya.
"Pih! Jadi pembantumu? Ogah, mending aku bekerja untuk membayar hutangmu sedikit demi sedikit," tolaknya mentah-mentah sambil menyingkirkan tangannya di pundak.
"Jika itu yang kamu inginkan maka aku tak memaksanya, tapi aku akan tetap mengganggumu," ucap Yeol yang kali ini memajukan wajahnya berniat menggoda sang gadis.
"Benar-benar menyebalkan." Hyeri segera membalikkan badan Yeol lalu mengusirnya. Pergi sana selagi aku masih bersabar!
"Ok ok aku pergi, selamat malam," pamit Yeol sambil mengedipkan sebelah matanya. Hyeri seketika langsung bergidik merinding dan berlari masuk ke dalam.
Saat masuk ayahnya sudah menunggunya dengan tatapan tajam. Pria satu ini butuh kejelasan dari sang anak. Gadis itu memilih menghindar dengan cara melangkah secara diam-diam.
"Hyeri sini kamu! panggil ayahnya tiba-tiba."
Seketika gadis yang sedang mendapatkan masalah ini berhenti karena terkejut. Hehe iya Yah. Dengan terpaksa, Hyeri menghampiri sang ayah dan duduk di depannya.
"Ma-maaf ayah," ucapnya yang langsung memohon.
"Jadi sepedamu rusak karena hal itu? Aku tahu kamu tak mau membebani ayah tapi setidaknya kamu ceritakan tentang masalahmu. Apa karena ini juga kamu jadi bekerja membantu ayah?" Nasihat sang ayah padanya.
Hyeri yang menunduk, mengangguk pelan. "Aku berjanji aku akan membayar hutangku sendiri ayah tak perlu khawatir," ucapnya yang langsung mendongakkan kepalanya dan bersumpah.
"Baguslah ayah juga akan bantu, kita hadapi bersama ya," tawarnya sambil mengelus lembut rambut putrinya.
"Makasih ayah dan sekali lagi maaf," ucap Hyeri menatap sang ayah.
"Kau putri ayah sudah sepantasnya ayah membantu mu," balasnya sambil memegang bahu sang anak.
"Jadi apa yang pemuda itu tagihkan padamu?" tanya ayahnya ingin tahu.
"Dia tak ingin ganti rugi," jawabnya.
"Itu bagus masalah selesai sudah kan?" Kata Shim Yong Dae lega.
"Tapi masalahnya ia memintaku untuk jadi pembantunya, mana mungkin aku mau," imbuhnya yang langsung merubah pikiran ayahnya.
"Kalau begitu jangan mau, kita bayar saja semampu kita," ucapnya menggeleng.
"Iya Yah." Hyeri mengangguk.
"Ya sudah kamu istirahatlah, kamu pasti sangat capek hari ini," suruh ayahnya.
"Baiklah Yah, ayah juga jangan lupa istirahat. Jaga kesehatan ayah," ucap Hyeri sambil melangkah menuju tangga.
Shim Yong Dae mengangguk sambil tersenyum memandangi punggung putrinya.
...____________🐔❤️🐔____________...
BRAKK!
Pintu basecamp tempat para penguasa berkumpul mendadak di dobrak oleh seseorang. Gong Chil dan Jung-il yang ada di dalam seketika terkejut dan memarahi orang tersebut.
"Woy!" Mengetahui Somi yang datang pria yang sering marah itu langsung diam seketika.
"Eh Mis, cari siapa?" tanya Gong Chil yang mendadak lembut padanya.
"Mana Yeol, dia tak disini kah?" tanya balik Somi tak santai.
"Aku tak tahu anak itu kemana, dia tak ada kabar sedari pagi," jawabnya.
"Haish dasar tak berguna, aku pergi! Bilang pada Yeol aku mencarinya," pamitnya sambil berpesan.
"Baik Mis." Gong Chil mempersilahkan nona mudanya untuk berjalan pergi.
Somi keluar kembali karena yang dicari tak ada disana. Jung-il yang sejak tadi diam saja karena terus fokus pada lawan retas nya, tiba-tiba mengejutkan si pria pemarah.
"Ketemu, akhirnya ketemu," celetuknya mengejutkan.
"Kau kenapa ha?" tanya Gong Chil sambil berkacak pinggang.
"Tak ada," jawabnya singkat yang berhasil membuat temannya kesal.
"Oi yang benar saja!"
"Apa?" Jung-il bertanya.
"Sudahlah lupakan saja," suruhnya mengabaikan lalu duduk dengan kesal.
Jung-il tersenyum puas setelah menemukan seseorang yang mencoba meretasnya, ia berencana akan menemuinya besok untuk memberikan pelajaran padanya.
Tak lama Yeol datang ke tempat mereka berkumpul. Ia langsung duduk di sofa sambil mengangkat kakinya ke meja.
"Oi Yeol bagaimana si gadis miskin itu, kau sudah beri perhitungan padanya?" tanya Gong Chil yang sedang duduk di depannya.
"Tidak, tapi akan ku pastikan dia tak akan tenang hidupnya," jawabnya sambil tersenyum tipis.
"Ya ya dan semoga kau begitu bukan karena menyukainya," balas Gong Chil sambil mengambil kacang yang tersedia di meja sedari tadi.
$Aku dengannya, tak mungkin level kita beda tak mungkin cocok," sangkalnya langsung.
"Kamu masih belum tahu kedepannya," timpal Jung-il yang duduk di sebelahnya.
Yeol menghiraukan ucapan temannya itu dan memilih menikmati permainan yang ada di ponselnya.
...____________🐔❤️🐔____________...
Hari demi hari Hyeri sudah mulai berkerja paruh waktu untuk mencari uang. Setiap pulang sekolah, gadis ini akan pergi ke bengkel Go untuk bekerja sebagai tukang cuci mobil. Izinnya kemarin malam ternyata berhasil. Hari ini dengan semangat Hyeri datang ke sana setelah pulang sekolah. Saat hendak pergi mengganti pakaiannya, gadis ini di cegat oleh pemilik bengkel.
"Hyeri tunggu, kamu sebaiknya pulanglah! Kamu terpaksa paman pecat," ucapnya tak tega.
"Hah? Paman Go kenapa? Apa aku melakukan kesalahan? Apa aku kurang bersih dalam mencuci?" Hyeri langsung bertanya-tanya tak mengerti.
"Stop Hyeri! Bukan itu. Ini karena….?" Paman Go ingin menjelaskan tapi ia benar-benar tak tega sampai akhirnya anaknya datang membatu.
"Hyeri ikut aku!" ajaknya.
Gadis itu menurut untuk mengikuti Bong Chan menjauh. Mereka berdua duduk di bangku depan bengkel dan pria itu mulai menjelaskan.
"Hyeri, maaf beribu ribu maaf, aku tak bisa membantumu lagi," ucapnya sedikit terpaksa.
"Kenapa? Ayolah peri Bong bujuk ayahmu lagi," pinta gadis itu padanya.
"Maaf aku tak bisa, jika kamu terus bekerja di bengkelku, keluarga kamu akan mendapatkan masalah," jelasnya.
"Hah? Aku tak mengerti." Hyeri mengerutkan keningnya sambil menatap pria di sebelahnya.
"Jadi…., sebelumnya anak buah pemilik tanah ini datang pada kami dan lebih terkejutnya lagi pemilik tanah rumah dan bengkel kami adalah milik Keluarga Kim," jelasnya lagi.
"Berarti aku di berhentikan karena si tukang bully itu menyuruhnya," tebaknya langsung menjadi marah.
Bong Chan mengangguk mengiyakan.
"Benar-benar keterlaluan. Aku harus pergi!" putus Hyeri yang segera beranjak meninggalkan temannya. Bong Chan yang melihat reaksi teman gadisnya itu menjadi sedikit khawatir padanya. Ia berharap Hyeri tak melakukan hal gegabah.
Di tempat karoke. 3 penguasa sekolah sedang berpesta di sana. Yeol yang senang memberikan traktiran gratis pada seluruh temannya untuk berpesta ria. Bahkan terdapat pendamping wanita cantik nan sexy yang duduk bersamanya. Dengan gembira, wanita-wanita pelayan itu melayani tuanya dengan lembut.
Gadis yang sedang merasakan kesal saat ini ingin mencari keberadaan Yeol. Ia berniat memberikan perhitungan padanya. Sebab gara-gara orang itu, gadis satu ini tak bisa bekerja untuk mendapatkan uang lagi. Mengandalkan biaya pengiriman makanan itu tak cukup untuk melunasi hutangnya dengan cepat.
Hyeri memutuskan untuk menelepon Jian, temannya yang ahli dalam meretas. Ia ingin meminta bantuan padanya untuk mencari keberadaan Yeol sekarang.
Jian yang sudah berada di rumah dan sedang bermain dengan ponselnya, terkejut karena mendapat telepon dari Hyeri. Dengan segera ia bangkit untuk mengangkatnya.
"Halo Hyeri, ada apa?"
"Jian aku ingin minta bantuanmu. Tolong cari tahu keberadaan Yeol sekarang," pesannya.
"Hah? Kamu mau apa dengannya?" tanya Jian sedikit khawatir.
"Aku akan beri perhitungan padanya," jawabnya tak santai hendak menutup teleponnya.
"Tunggu-tunggu kamu dimana sekarang? aku akan datang padamu," cegatnya bertanya.
"Aku sekarang berada di dekat air mancur tak jauh dari sekolah," jawabnya.
"Ok ok aku segera ke sana, tunggu aku," pesannya yang membuat gadis ini langsung beranjak bersiap.
"Baiklah."
Hyeri menutup telponnya dan duduk menunggu kedatangan Jian. Tak lama yang ditunggunya datang dan langsung berlari padanya.
"Hyeri!"
"Jian bagaimana? Sudah ketemu?" tanyanya langsung.
Jian mengangguk. "Mereka aga di karoke dekat sini."
Setelah Jian memberitahu dimana keberadaan Yeol, keduanya langsung pergi menuju tempat yang di sebutkan.
Pesta masih berlangsung dengan meriah, para wanita-wanita penggoda tak henti-hentinya melayani si tuan Kim dan teman-temannya. Gong Chil sangat menikmatinya dan sering kali membalas wanita yang disampingnya dengan gombalan. Sementara Jung-il yang juga di layani dengan baik dan lembut, hanya diam dengan apa yang dilakukan wanita-wanita itu padanya.
Saat sedang asyik-asyiknya, pintu karaoke tempat mereka di buka dengan keras oleh seseorang. Hyeri dan Jian akhirnya sampai di tempat karoke. Jian sepanjang jalan terus memperingati temannya untuk tidak gegabah. Namun karena Hyeri sudah marah, ia tak menghiraukannya dan terus berjalan.
BRAG!
Semua yang ada di dalam terkejut. Wanita-wanita yang sedang menggoda ketiga pria itu langsung berhenti dan ikut menoleh.
"Wah, gadis ayamku datang," celetuk senang si bos sekolah sambil bertepuk tangan.
"Aku ada urusan denganmu. Aku ingin bicara padamu. Suruh mereka semua pergi dan menyisakan kita berdua," pintanya.
Yeol mengangguk-angguk sambil memberikan instruksi pada semuanya untuk keluar. Wanita-wanita tadi tampak kecewa dan berjalan keluar sambil menatap sinis gadis yang sudah merusak kesenangannya.
"Jian, kamu tunggu aku di luar ya," suruh Hyeri pada temannya.
"Tapi...?" Jian sedikit ragu.
"Sudah menurut lah," pintanya.
Dengan perasaan khawatir Jian menunggu di luar bersama kedua pria teman Yeol. Tanpa sadar Jung-il terus memperhatikan gadis chubby yang terlihat gelisah itu.
"Kenapa gadis itu datang bersamanya?" pikir si pria berkacamata saat ini.
"Heh kau temannya kan? Darimana kalian tahu kami disini?" Gong Chil mendadak bertanya padanya.
Jian tak menjawabnya karena takut pada Gong Chil. Mendadak pria berkacamata itu, berjalan mendekati Jian dan menariknya pergi.
"Woi Jung-il mau bawa kemana dia?!" teriaknya keras.
Pria berkacamata itu terus berjalan mengabaikannya. Jian yang bingung terpaksa mengikuti pria taksirannya itu. Gong Chil yang ditinggal menjadi kesal sendiri dan melampiaskannya pada tembok di depannya.
Di dalam ruangan karoke, dua orang saling menatap tajam. Terdengar nafas dari si gadis yang sedang menggebu-gebu. Ingin rasanya dia menghajar habis-habisan pria didepannya itu.
"Apa yang kamu lakukan disini gadis ayam?" tanya Yeol yang sudah berdiri.
Hyeri yang marah dengan cepat melangkah kakinya mendekat pada Yeol. Pria tampan ini sudah ancang-ancang jika gadis itu akan menghajarnya. Namum saat sampai di sana, reaksi Hyeri berubah dan membuat Yeol terkejut.
"Ok ini untuk melunasi hutangku, aku setuju jadi pembantumu," ucapnya pelan.
................................🐔❤️🐔..................................
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Ney🐌🍒⃞⃟🦅
pinterrr modus🤭
2024-04-26
1
Ney Maniez
hemmm trik licik🤭🤭
2024-04-14
1
🍒⃞⃟•§¢•🎀CantikaSaviraᴳᴿ🐅
ini adalah ajak bulus si kim
2024-04-05
2