Evan Pulang

Aaron duduk di samping pembaringan Shuvin dengan wajah khawatir. Jujur, sejak kenal dengan wanita itu , hidup Aaron perlahan berubah.

Banyak berbicara dan bertukar pikiran dengan orang yang sefrekuensi membuat Aaron lebih mengerti seluk beluk kehidupan.

"Kak, kau lemah sekali!" Ucapnya sambil menatap Shuvin kesal. Meski demikian Michelle dan Lera yang ada di sana bisa melihat ada raut sedih dan khawatir dari pria itu.

"Bahkan dia lebih peduli pada Duchess dibandingkan Duke!" Bisik Lera yang tak bisa menahan bibirnya untuk tidak bicara.

"Sshhhttt diamlah Countess Lera, jangan banyak bicara, rumah tangga nyonya adalah rahasia!"balas Michelle.

Lera mengerucutkan bibirnya sambil memandangi Shuvin dan Aaron yang terlihat dekat.

"Hey, di mana pelayan pribadi nyonya kalian? Dan apa yang dia lakukan sampai dia jatuh sakit seperti ini? Apa suaminya tidak peduli? " Tanya Aaron.

"Rahasia!"

"Kami tidak boleh memberitahu masalah itu pada sembarang orang!" Ketus Lera.

" Kau!!"

"Grrhhhh... Dasar mulutmu itu!! "

"orang seperti mu sudah lama mati jika berada di bawah kekuasaanku!!" Kesal Aaron.

"Uhuk.. Uhukk.. uhuk...

"Aaron, apa kau datang kesini untuk membunuh orang kepercayaan ku? Kau benar-benar terlalu bersemangat bodoh!" Shuvin akhirnya sadar setelah mendengar perdebatan kecil ketiga mahluk itu.

"Kak.. kau akhirnya bangun, dasar kerbau bodoh!!"

"Kau lemah sekali, baru kena angin sedikit sudah jatuh, dasar kau ini!!" Mulut Aaron tak berhenti mengomel sejak melihat Shuvin bangun dari tidurnya.

Wanita itu mengernyitkan keningnya sambil menatap tajam pada Aaron yang sangat berisik.

"Aaron kau berisik!"

"Keluar saja sana!" Kesalnya sambil memukul kepala Aaron dengan tangannya.

Aaron mengerucutkan bibirnya dengan wajah polos seperti anak kecil" cih... Iya aku diam!"

Pffthh...

"Hahahhaha.... Dasar kau ini,"

"Ngomong-ngomong ke mana Aaron yang menangis tadi hmm? Hahahah... Kau menangisiku tadi di dalam pedati!" Ejek Shuvin.

Saat di dalam kereta kuda dia mendapatkan kesadarannya dan mendengar suara tangisnya dari bibir Aaron. Pria itu menangis khawatir bahkan menyebutkan mendiang ibunya yang sudah meninggal.

Ketahuan berbuat seperti itu, wajah Aaron langsung bersemu merah. Dia menyembunyikan wajahnya dari Shuvin saking malunya.

" aku mana ada menangis, dasar lemah!!" Ejek pria itu.

Shuvin tertawa geli," sudahlah sudah..." Dia menepuk punggung Aaron yang membelakanginya.

"Aku baik-baik saja, jadi pangeran mahkota, bisakah kita undur hari duelnya sampai aku benar-benar sembuh?" Pinta Shuvin.

Aaron menoleh dengan wajah kesal," hmm... Kali ini saja kuturiti kemauanmu dasar lemah!" Ejeknya lagi.

Lera dan Michelle saling melirik dengan wajah melongo. Kedekatan keduanya sudah persis seperti pasangan. Bukan seperti Duke dan Duchess yang dingin satu sama lain.

Dan baru hari ini mereka melihat nyonya mereka tertawa sebahagia dan selepas itu.

Michelle dan Lera keluar dari kamar itu atas keinginan Shuvin. Wanita itu meminta agar Aaron yang menemaninya di sana sebab banyak hal yang masih ingin dia bicarakan dengan pangeran negeri seberang itu.

Keduanya berjalan sambil berbincang.

"Tak ku sangka nyonya akhirnya bisa tertawa sebahagia itu,"ucap Michelle dengan senyuman di wajahnya .

"Benar, seandainya Duke memperhatikan nyonya sedikit saja, nyonya pasti akan bahagia!"

"Tapi kenapa tawa nyonya harus diberikan oleh pria asing yang tak tahu asal usulnya itu!" Celetuk Lera.

"Husshh... Jangan sembarangan, jika orang lain mendengar, mereka akan mengejek Duke yang tidak mengenal istrinya sendiri!" Ucap Michelle.

Lera menghela nafas, dia juga kasihan pada majikannya.

Padahal Shuvin adalah wanita yang sangat luar biasa, tapi entah bagaimana bisa mata sang Duke tertutup pada istrinya.

" Nyonya sosok istri idaman semua pria, dia baik, perhatian, sayang anak-anak, jago masak, pandai berinteraksi, meski cerewet dan pemarah, nyonya itu baik hati!" Puji Lera.

Baroness Michelle menganggukkan kepala mereka.

"Jika Duke memang tidak mencintai nyonya, ku harap suatu saat nanti nyonya bebas dan hidup bahagia bersama pria yang dia cintai dan mencintainya, " Harapnya pada sang langit.

Mereka berjalan dengan cepat melewati lorong-lorong kediaman itu. Tanpa sadar, seseorang yang mereka sebut dalam perbincangan mereka telah mendengar semua ucapan mereka.

Duke of Lala Land baru saja tiba di kediaman itu bersama Gray yang tidak tahu apa-apa soal mata-matanya yang tidak menampakkan diri.

Duke berjalan dengan tatapan datar dan dingin, sedang di belakangnya ada Gray yang terus mengekorinya.

"Gray, biarkan aku sendiri!" Ucap Duke Evan dengan nada dingin yang berhasil membuat sekujur tubuh Gray merinding.

"Tuan, saya rasa anda harus mengambil tindakan tegas pada nyonya, bagaimana bisa nyonya mengundang seorang pria ke kediaman saat anda tidak di sini!" Ucap nya mencoba mengadu domba Duke dengan sang Duchess.

Evan terdiam, dia mengeraskan rahangnya dan mengepalkan kedua tangannya dengan erat.

"Yang benar saja, bahkan di keadaan seperti ini pun!?" Ucap Evan geram.

"Benar tuan, nyonya tampaknya tidak lagi takut pada anda, beliau terang-terangan berselingkuh di depan anda, sebaiknya segera putuskan hukuman untuknya!" Ucap Gray memprovokasi.

"Benar... Kau benar... Sudah saatnya menghukum para bajingan yang mengkhianati ku!" Ucap Evan seraya berbalik dan menatap Gray dengan tatapan serigala jahat yang siap membantai seluruh kerjaan.

"Tu-Tuan?" Gray terhenyak melihat tatapan permusuhan itu.

Seringai liar tergambar jelas di wajah Evan," kau benar Gray, kau benar-benar harus segera mendapatkan hukumanmu!"

Bughhhh!!!!!

Krakk!! Kraakkk!!!

Gray ambruk ke atas lantai setelah kedua tangannya dipatahkan oleh Evan. Dia kehilangan kesadarannya di tangan sang Duke.

"Juan, Kim, seret bajingan ini dan kurung dia bersama orang itu!" Ucap Evan penuh dendam.

"Baik tuan!" Balas mereka kompak.

Gray diseret menuju penjara bawah tanah, di mana pelaku penembakan anak panah waktu itu masih dikurung dan disiksa habis-habisan oleh Tristan dan ksatria kerajaan.

Evan memijit pelipisnya, kepalanya terasa sakit dan wajahnya terasa tegang.

"Shuvin... Maafkan aku!" Ucapnya pelan.

Dia melangkah menuju kamar istrinya. Dapat dia dengar gelak tawa dari ruangan itu. Sangat bahagia dan lepas persis seperti yang dia dengar dari perbincangan dayang istrinya.

Evan mengintip dari balik pintu, dia bisa melihat tawa bahagia tergambar jelas di wajah Shuvin. Tapi sedetik kemudian dia terkejut bukan main saat melihat pria yang duduk dan membuat Sang Duchess tertawa.

"Ba-bagamana bisa dia di sini!??" Ucapnya yang tanpa sengaja malah mendorong pintu kamar dan...

Brakkk!!

Pintu terbuka begitu saja. Evan terhuyung ke depan, beruntung refleknya bagus, dia tidak terjatuh.

Bayangkan betapa malunya jika seorang Duke terjatuh karena mengintip istrinya.

Dua pasang mata menatap cengo ke arah Evan yang tampak linglung itu.

Aaron hampir saja tertawa terbahak-bahak kalau Shuvin tidak menepuk lengannya.

"Ekh.. ekhmm!"

" Apa yang kau lakukan bersama pria di kamarmu!? Kau berselingkuh selama aku tidak di sini!?" Tuduh Evan.

Padahal bukan itu yang ingin dia ucapkan, tapi sialnya dia malah mengundang perang dingin.

Shuvin mengernyitkan keningnya kesal, dia menatap datar pada pria itu .

"Wirr.... Bang Toyib pulang!!" Celetuknya spontan sambil melemparkan tatapan meledek pada pria itu.

Terpopuler

Comments

Ririn Santi

Ririn Santi

hahaha..... wir bang Toyib pulang

2024-05-04

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Yang Baru
2 Duchess yang Berubah
3 Dunia Akan Segera Runtuh
4 Sikap Dingin Duke
5 Diawasi
6 Berharap Dia Mati
7 Tinggal Di Green Village
8 Konspirasi
9 Kemampuan Sang Duke
10 Shuvin Menangis?
11 Jalan-jalan Di Desa
12 Pangeran Aaron Mikael Maltis
13 Bertemu Greek
14 Perbatasan
15 Koin Palsu
16 Lilian Di Hukum
17 Jatuh Sakit
18 Evan Pulang
19 Mimpi 1
20 Mimpi 2
21 Mimpi 3
22 Virus Botan
23 Kecurigaan Terhadap York
24 Monster Tingkat Tiga
25 Nafas Api Biru dan Api Merah
26 Tidak Ingin Melihat Evan
27 Cemburu 1
28 Cemburu 2
29 WE DID IT!!
30 Pembasmi Abadi
31 Sahabat Shuvin
32 Koin emas
33 Ksatria Paviliun Finch
34 Sihir Hitam
35 Terowongan Misteri
36 Kristal Hitam
37 Tingkatan Kaisar
38 Princess of York
39 Sebuah Kata Maaf
40 Pagi Yang Panas
41 Perpisahan dengan Kota Nikko
42 Kembalinya Dasha
43 Menerima Lamaran
44 Kereta Kuda Punya Cerita
45 Telepati
46 Gudang Misterius
47 Racun
48 Uji Coba
49 Gagal lagi
50 Mata-mata
51 Hutan Docila
52 Menuju Kota Violetta
53 Tiba di kota
54 Surat dari Dasha
55 Tak Terduga
56 Rencana Dasha
57 Sihir Pemikat
58 Pangeran Kyle
59 Perang
60 Akhir dari Perang
61 Romansa Duke dan Duchess
62 Peringatan Akan Kebangkitan Lucius
63 Roh Pelindung Lala Land
64 Kabar Bahagia
65 Pembicaraan di Taman
66 Vernon
67 Tinggal Di Sini
68 Kekaisaran Selatan
69 Korupsi
70 Kelahiran
71 7 Years
72 Keluarga Duke Daisy dari Merlin
73 Keluarga Problematik
74 Awal Kehancuran!!
75 Kehancuran
76 End of main story
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Awal Yang Baru
2
Duchess yang Berubah
3
Dunia Akan Segera Runtuh
4
Sikap Dingin Duke
5
Diawasi
6
Berharap Dia Mati
7
Tinggal Di Green Village
8
Konspirasi
9
Kemampuan Sang Duke
10
Shuvin Menangis?
11
Jalan-jalan Di Desa
12
Pangeran Aaron Mikael Maltis
13
Bertemu Greek
14
Perbatasan
15
Koin Palsu
16
Lilian Di Hukum
17
Jatuh Sakit
18
Evan Pulang
19
Mimpi 1
20
Mimpi 2
21
Mimpi 3
22
Virus Botan
23
Kecurigaan Terhadap York
24
Monster Tingkat Tiga
25
Nafas Api Biru dan Api Merah
26
Tidak Ingin Melihat Evan
27
Cemburu 1
28
Cemburu 2
29
WE DID IT!!
30
Pembasmi Abadi
31
Sahabat Shuvin
32
Koin emas
33
Ksatria Paviliun Finch
34
Sihir Hitam
35
Terowongan Misteri
36
Kristal Hitam
37
Tingkatan Kaisar
38
Princess of York
39
Sebuah Kata Maaf
40
Pagi Yang Panas
41
Perpisahan dengan Kota Nikko
42
Kembalinya Dasha
43
Menerima Lamaran
44
Kereta Kuda Punya Cerita
45
Telepati
46
Gudang Misterius
47
Racun
48
Uji Coba
49
Gagal lagi
50
Mata-mata
51
Hutan Docila
52
Menuju Kota Violetta
53
Tiba di kota
54
Surat dari Dasha
55
Tak Terduga
56
Rencana Dasha
57
Sihir Pemikat
58
Pangeran Kyle
59
Perang
60
Akhir dari Perang
61
Romansa Duke dan Duchess
62
Peringatan Akan Kebangkitan Lucius
63
Roh Pelindung Lala Land
64
Kabar Bahagia
65
Pembicaraan di Taman
66
Vernon
67
Tinggal Di Sini
68
Kekaisaran Selatan
69
Korupsi
70
Kelahiran
71
7 Years
72
Keluarga Duke Daisy dari Merlin
73
Keluarga Problematik
74
Awal Kehancuran!!
75
Kehancuran
76
End of main story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!