Sikap Dingin Duke

"Hey, jawablah, bagaimana?" Desak Shuvin, pasalnya mereka seperti burung beo yang harus disuruh bicara baru membuka mulutnya.

"A-apa yang bisa kami bantu nyonya?" Tanya mereka gugup.

Mungkinkah ini jebakan baru dari wanita jahat itu? Tidak ada yang tahu sama sekali.

Shuvin memutar malas kedua bola matanya, mereka terlalu ketakutan sampai bertingkah kikuk seperti itu.

" Bantu aku mengeluarkan semua isi lemariku, aku membenci pakaian yang norak itu, kalian boleh ambil yang kalian suka dan sisanya kirimkan ke penjahit kediaman untuk dibentuk ulang," ucap Shuvin.

Mereka saling menatap dengan wajah kebingungan. Sejak kapan selera berpakaian sang nyonya berubah? Dan apa alasannya?

Selama ini selera Shuvin memang dinilai norak bahkan oleh para bangsawan, tapi tak seorang pun berani berkomentar karena takut kepalanya menjadi taruhan.

Para pelayan mengosongkan lemari pakaian Shuvin seperti perintahnya, bahkan ratusan batu permata di keluarkan dari kotak-kotak cokelat di ruangan itu.

Sementara itu, Shuvin memilih berjalan sendirian tanpa pelayan di sisinya, tentu dia yang meminta, dia benci diawasi terus menerus terutama oleh pelayan bernama Lilian itu.

Di melangkahkan kedua kakinya dengan ringan, senyuman hangat terlukis diwajahnya, dia bisa melihat langit yang sangat cerah melalui celah jendela bangunan.

"Wahhh... Senangnya, begini rasanya hidup bebas dengan tubuh sehat!" Ucapnya bahagia. Tubuh itu tidak punya penyakit apapun, sebab dirawat baik oleh pemiliknya.

Merasa perut nya berbunyi, Shuvin melangkah dengan perlahan menuju ruang makan. Bagaimana dia tahu? Tentu berbekal ingatan pemilik tubuh.

Dia berjalan dengan cepat, tak ada anggunnya sama sekali, bahkan. Roknya sampai dia goyangkan dan lilit ke sana kemari saking ribetnya.

"Huh, pakaian di jaman ini memang sangat menyebalkan, rasanya sesak!" Keluhnya sambil memasuki ruangan makan dengan wajah kesal.

Tanpa dia sadari, tingkahnya ditatap heran oleh sang Duke yang sedang sarapan seorang diri.

Yap!

Hanya seorang diri tanpa mengundang istri yang baru saja dia nikahi, kejam sekali bukan!?

"Ohh... Hay Duke, sarapanmu menyenangkan? Kenapa tidak memanggilku? Ahh... Apa aku terlalu menyebalkan? Maaf ya, sikapku memang tidak baik, tapi aku akan memperbaikinya," ucapnya sambil tersenyum sangat lembut sampai netranya menyipit.

Duke Evan melongo, pria dingin yang kejam itu sampai menganga tak percaya mendengar kata-kata ramah dan lembut dari bibir istrinya.

"Apa maumu!?" Balas Duke dengan ketus.

Dia benci sekali pada wanita itu.

Merasa dirinya ditekan, Shuvin menjadi cemberut. Memang sulit mengubah pandangan orang lain, padahal pemilik tubuh itu juga bukan orang yang sangat jahat, dia hanya banyak bertingkah karena butuh perhatian. Tapi semuanya dibalas dengan kata-kata kejam, jahat, intimidasi dan hinaan baik oleh keluarganya, suaminya bahkan pelayannya.

Shuvin cemberut, sebentar dia bisa merasakan rasa sakit di hati Shuvin yang asli seolah dia mengalaminya sendiri.

Gadis itu menghela nafas, menahan buliran bening di kedua pelupuk matanya, "ahhh... Ternyata aku sangat cengeng!" Ucapnya sambil mengipas matanya dengan tangannya.

Brak!!!

Duke memukul meja dengan kasar, dia benci dengan keberadaan Shuvin di dekatnya, sangat menyesakkan dan menjengkelkan.

"Kau merusak moodku!" Ucapnya marah.

"Mulai hari ini kau akan tinggal di Green Village, kau tidak boleh menyentuh kediaman Duke sampai sifat kekanak-kanakan dan sifat kasarmu itu berubah Shuvin!" Tegas Sang Duke sambil melemparkan tatapan tajam pada istrinya.

Dia sangat marah, hanya menghirup udara yang sama dengan Shuvin saja sudah membuatnya murka.

Buliran bening itu mengalir dari pelupuk mata Shuvin, tubuh itu menangis, jiwa di dalamnya juga turut menangis. Menangisi nasib tragis yang harus dijalani pemilik tubuh.

Duke tidak bergeming saat melihat istrinya menangis, dia hanya berdecak kesal sambil menatap sinis pada Shuvin,"cih... Perempuan gila, penuh sandiwara, drama apa lagi yang kau mainkan! Sialan!" Umpatnya.

Kraakkk!!!

Hati istri mana yang tidak hancur saat mendengar ucapan itu dari bibir suaminya. Meski Shuvin modern tidak bertemu Evan sebelumnya, tapi perasaan, ingatan dan rasa sakit milik Shuvin masa ini terasa begitu menusuk hingga ke tulang-tulang nya.

Akhirnya dia mengetahui, penyebab karakter jahat itu muncul dalam novel. Korban sakit hati, pengabaian dan juga kekejian orang dekatnya menjadikan Shuvin berubah jahat dan penuh drama.

Shuvin mengeratkan tangannya sampai buku jarinya memutih dan kukunya menekan telapak tangannya. Dia menghela nafas, meredam amarah dan semua ucapannya. Sekalinya melangkah dalam jalan ini, dia tak bisa menghindar.

Pernikahan dengan Duke adalah untuk selamanya, ini juga tujuan pemilik tubuh sebelumnya.

Dia hanya mengharapkan sedikit kebahagiaan dari seseorang yang akan menjadi pendamping nya seumur hidup, tapi semua itu pupus dengan sikap Evan pada Shuvin.

Sang Duke beranjak dari sana, meninggalkan makan pagi yang tidak dia habiskan.

Kedua manik Ruby milik Shuvin menatap lekat kepergian suaminya. Dia mengusap air matanya," Hahahahahah.... Hahahahha..." Dia tertawa terbahak-bahak sampai membuat semua orang merinding.

"Bye bye Setan kampret!" Celetuk gadis itu sambil melambaikan tangannya sebagai reaksi pada ucapan Evan barusan.

Huhhff... Hahh!!

Dia menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya, sudah terasa lega sekarang. Matanya menatap makanan Duke yang tersisa," aku lapar!" Ucapnya sambil tersenyum menatap hidangan menakjubkan itu.

Saat tangannya hendak mengambil sepotong daging, pelayan menghentikannya.

"Nyo-Nyonya... Itu bekas Duke, anda harus memakan yang baru!" Ucap kepala dapur panik. Padahal disentuh saja tidak, tapi mereka menyebutnya makanan bekas.

Mendengar itu, Shuvin baru sadar kalau budaya maka disana adalah membuang-buang makanan.

Gadis itu menggelengkan kepalanya," no!"

"Makanan enak begini akan kalian buang kan!?" Tanya Shuvin dan di balas anggukan kepala oleh kepala dapur.

"Ckckck.... Dasar boros!"

"Ingat konsep hemat pangkal kaya pak koki, Jagan buang-buang makanan, boros banget!" Celetuk Shuvin sambil mengangkat daging itu ke atas piringnya.

"Ta-tapi nyonya...

"Ssstt.. Sudah, jangan dipikirkan, biar aku makan ini saja, "

"Apa kalian semua sudah makan?"Tanya Shuvin.

Kepala Pelayan menggelengkan kepalanya," seluruh pelayan dan penjaga akan makan setelah tuan dan nyonya selesai," ucapnya dengan gemetaran.

Shuvin terkejut bukan main, dia tidak ingat aturan ini ada, mungkin karena pemilik tubuh tidak dekat dengan pelayan.

" yang benar saja!"

Brak!!!

Shuvin sampai memukul meja.

"Siapa yang menaruh peraturan bodoh itu!!" Pekik Shuvin heran.

Kepala dapur langsung melorot ke atas lantai dengan tubuh gemetar ketakutan," Nyo-Nyonya... Ta-tapi itu perintah anda!" Ucap sang kepala dapur.

Toeenggg!!!

Shuvin hampir saja mati konyol di depan kepala dapur, dia tertawa, tertawa canggung juga malu pada dirinya.

"Hah! Hahahahah... Astaga... Memalukan sekali!"

"Aku benar-benar memalukan!" Ucap Shuvin sambil tertawa pada dirinya.

Dia cepat-cepat mendekati si pelayan tua itu, membopongnya untuk berdiri.

"Aaduhhh... kakek, kenapa suka sekali berlutut, kakimu itu sudah tua, jangan sering berlutut begitu, Pasti akan sakit,"

"ayo berdiri yang benar, dan bawa aku ke dapur!" Ucap Shuvin sambil membersihkan debu dari lutut si kepala dapur, rumah itu mempunyai dua kepala dapur, tentu karena usia kepala dapur saat ini sudah mencapai usia pensiun.

"Nyonya... Ini tidak pantas," ucapnya ketakutan.

Shuvin tersenyum dan menggenggam tangan oia itu," kakek pelayan, jangan takut, Shuvin gak makan orang kok hheehhe..."

"Shuvin gak akan marah atau menghukum siapapun, semua itu sudah berlalu,"

"Shuvin minta maaf ya karena sudah membuat kakek pelayan ketakutan, maaf banget, Shuvin khilaf!"

"Hehehehhe.... ujarnya sambil tertawa cengengesan.

"Khilaf? Apa itu khilaf nyonya!?" Tanya si kepala dapur dengan wajah bingung.

"Ada deh, itu bahasa rahasia Shuvin!" Ucapnya sambil menggandeng tangan pelayan, hal yang tidak pernah dilakukan bangsawan manapun di muka bumi ini.

Terpopuler

Comments

Ririn Santi

Ririn Santi

toeng....toeng....

2024-05-03

0

Sea Moon

Sea Moon

ditunggu kelanjutannya thor

2024-03-25

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Yang Baru
2 Duchess yang Berubah
3 Dunia Akan Segera Runtuh
4 Sikap Dingin Duke
5 Diawasi
6 Berharap Dia Mati
7 Tinggal Di Green Village
8 Konspirasi
9 Kemampuan Sang Duke
10 Shuvin Menangis?
11 Jalan-jalan Di Desa
12 Pangeran Aaron Mikael Maltis
13 Bertemu Greek
14 Perbatasan
15 Koin Palsu
16 Lilian Di Hukum
17 Jatuh Sakit
18 Evan Pulang
19 Mimpi 1
20 Mimpi 2
21 Mimpi 3
22 Virus Botan
23 Kecurigaan Terhadap York
24 Monster Tingkat Tiga
25 Nafas Api Biru dan Api Merah
26 Tidak Ingin Melihat Evan
27 Cemburu 1
28 Cemburu 2
29 WE DID IT!!
30 Pembasmi Abadi
31 Sahabat Shuvin
32 Koin emas
33 Ksatria Paviliun Finch
34 Sihir Hitam
35 Terowongan Misteri
36 Kristal Hitam
37 Tingkatan Kaisar
38 Princess of York
39 Sebuah Kata Maaf
40 Pagi Yang Panas
41 Perpisahan dengan Kota Nikko
42 Kembalinya Dasha
43 Menerima Lamaran
44 Kereta Kuda Punya Cerita
45 Telepati
46 Gudang Misterius
47 Racun
48 Uji Coba
49 Gagal lagi
50 Mata-mata
51 Hutan Docila
52 Menuju Kota Violetta
53 Tiba di kota
54 Surat dari Dasha
55 Tak Terduga
56 Rencana Dasha
57 Sihir Pemikat
58 Pangeran Kyle
59 Perang
60 Akhir dari Perang
61 Romansa Duke dan Duchess
62 Peringatan Akan Kebangkitan Lucius
63 Roh Pelindung Lala Land
64 Kabar Bahagia
65 Pembicaraan di Taman
66 Vernon
67 Tinggal Di Sini
68 Kekaisaran Selatan
69 Korupsi
70 Kelahiran
71 7 Years
72 Keluarga Duke Daisy dari Merlin
73 Keluarga Problematik
74 Awal Kehancuran!!
75 Kehancuran
76 End of main story
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Awal Yang Baru
2
Duchess yang Berubah
3
Dunia Akan Segera Runtuh
4
Sikap Dingin Duke
5
Diawasi
6
Berharap Dia Mati
7
Tinggal Di Green Village
8
Konspirasi
9
Kemampuan Sang Duke
10
Shuvin Menangis?
11
Jalan-jalan Di Desa
12
Pangeran Aaron Mikael Maltis
13
Bertemu Greek
14
Perbatasan
15
Koin Palsu
16
Lilian Di Hukum
17
Jatuh Sakit
18
Evan Pulang
19
Mimpi 1
20
Mimpi 2
21
Mimpi 3
22
Virus Botan
23
Kecurigaan Terhadap York
24
Monster Tingkat Tiga
25
Nafas Api Biru dan Api Merah
26
Tidak Ingin Melihat Evan
27
Cemburu 1
28
Cemburu 2
29
WE DID IT!!
30
Pembasmi Abadi
31
Sahabat Shuvin
32
Koin emas
33
Ksatria Paviliun Finch
34
Sihir Hitam
35
Terowongan Misteri
36
Kristal Hitam
37
Tingkatan Kaisar
38
Princess of York
39
Sebuah Kata Maaf
40
Pagi Yang Panas
41
Perpisahan dengan Kota Nikko
42
Kembalinya Dasha
43
Menerima Lamaran
44
Kereta Kuda Punya Cerita
45
Telepati
46
Gudang Misterius
47
Racun
48
Uji Coba
49
Gagal lagi
50
Mata-mata
51
Hutan Docila
52
Menuju Kota Violetta
53
Tiba di kota
54
Surat dari Dasha
55
Tak Terduga
56
Rencana Dasha
57
Sihir Pemikat
58
Pangeran Kyle
59
Perang
60
Akhir dari Perang
61
Romansa Duke dan Duchess
62
Peringatan Akan Kebangkitan Lucius
63
Roh Pelindung Lala Land
64
Kabar Bahagia
65
Pembicaraan di Taman
66
Vernon
67
Tinggal Di Sini
68
Kekaisaran Selatan
69
Korupsi
70
Kelahiran
71
7 Years
72
Keluarga Duke Daisy dari Merlin
73
Keluarga Problematik
74
Awal Kehancuran!!
75
Kehancuran
76
End of main story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!