Bertemu Greek

Shuvin mengendarai kudanya melewati hutan perbatasan. Melaju dengan cepat memacu kuda berlawanan dengan angin sambil menganalisa lingkungan perbatasan yang kenyataannya sangat subur dan memiliki potensi besar jika dikembangkan.

Shuvin memacu kudanya menuju sebuah danau yang terletak di tengah hutan rindang, sangat segar dan asri, membuat siapapun yang melihatnya pasti tersenyum puas.

Dia turun dari kudanya, lalu menatap hamparan danau yang begitu tenang dan indah. Dihirupnya oksigen dengan rakus sambil tersenyum dengan wajah bahagia.

Dari kejauhan dia bisa melihat beberapa warga tengah mendayung perahu ke tengah danau, membawa jala untuk menangkap ikan.

Saat dia mengelilingi danau itu, dia bisa melihat dua orang anak laki-laki yang datang dari tepian sambil membawa lusinan ikan yang mereka ikat dan susun di sebatang kayu.

"Hey, apa kalian menangkap semuanya dari danau ini?" Tanya Shuvin ramah.

"Iya nona, ikan di danau ini paling enak, hanya ada pada musim panas dan musim semi, sebentar lagi kan musim dingin, jadi kami mengambil banyak agar bisa dinikmati, kalau sudah musim dingin, ikan-ikan ini akan pindah ke tempat lain," terang mereka dengan wajah polos.

Shuvin menatap ikan yang mereka tangkap, sungguh ikan yang sangat segar dan terlihat langka.

"Apa kalian menjualnya? Boleh ku beli beberapa ekor?" Tanya Shuvin.

Dua bocah laki-laki itu saling menatap tampaknya usia mereka sekitar 10 dan 12 tahun.

"Baiklah nona jika anda mau, jarang bangsawan mau memakan ikan dari danau, mereka bilang ikan seperti ini tidak pantas untuk dimakan, padahal sangat kaya akan vitamin," ucap bocah yang lebih tinggi dengan rambut cokelat keemasan itu.

Shuvin tersenyum," aku beli semua boleh?" Tanya Shuvin.

" Anda mau semuanya? Tapi bangsawan biasanya tidak makan makanan seperti ini!" Ucap mereka terkejut.

Shuvin terkekeh," itu bangsawan yang kalian kenal, kalau aku sih makan apa saja, kerikil pun akan ku makan kalau rasanya enak!" Celetuk Shuvin.

"pffthhhh hahahahahha.... Yang benar saja!" keduanya tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Shuvin.

"Kalah begitu aku beli semua, ini 50 keping emas, apa ini cukup?" Tanya Shuvin.

"Li-lima puluh keping!!!" Mata mereka terbelalak tak percaya saat sang Duchess memberikan uang itu pada mereka. Sungguh tarif yang mahal untuk beberapa ekor ikan.

"terlalu mahal nona, cukup dengan satu keping saja!" Ucap mereka tak percaya.

Shuvin tersenyum, lalu dia mensejajarkan tubuhnya dengan kedua anak itu. Jelas dia melihat kedua tangan yang kasar juga tubuh yang penuh bekas luka. Anak-anak ini pasti tinggal di tempat yang keras bahkan mungkin tidak bersekolah.

"Siapa nama kalian?" Tanya Shuvin.

"Saya Roger dan ini adik saya Juvel nona," jawab Roger anak pirang itu.

"Apa yang di tengah danau itu orangtua kalian?" Tanya Shuvin dan dijawab anggukan kepala oleh keduanya.

" Ayah selalu mencari ikan untuk kami makan, karena kalaupun dijual tidak akan laku, tak ada yang mau makan ikan yang rasanya tawar itu, apalagi sumbernya dari danau yang mereka bilang danau darah rakyat karena ini tanah perbatasan,"

"Tapi ayah bilang ikan itu lah sumber kehidupan kami, jadi kami sudah biasa memakannya," terang Roger.

"Tapi bosan juga kak, setiap hari makan ikan," protes Juvel dengan wajah cemberut.

Shuvin terkekeh, dia sangat menyukai anak-anak, jiwa polos dan jujur mereka memang tidak ada bandingannya.

Saat mereka asik bicara, orangtua mereka yang tadi ditengah danau menghampiri mereka.

"Ada yang bisa saya bantu nona? Apa anak-anak saya melakukan kesalahan?" Tanya pria bertubuh kekar dengan topi bambu itu pada Shuvin.

Wanita itu tersenyum ramah memberi salam," saya Shuvin, saya hanya pengembara yang ingin membeli ikan yang mereka bawa, tidak ada masalah tuan," ucapnya sambil tersenyum.

Pria bertubuh kekar dengan janggut tipis itu mengamati Shuvin. Dia mengernyitkan keningnya kala wajah Shuvin semakin jelas dalam ingatannya. Seketika dia terbelalak saat menyadari, nona yang ada di hadapannya adalah princess of Savna yang dulu sekali pernah dia kawal saat melakukan perjalanan.

" Princess of Savna!!"

"Maafkan kecerobohan saya yang tidak mengenali anda, Salam Dewi Kemakmuran," ucap pria itu yang sontak menarik kedua putranya untuk duduk berlutut memberi salam pada putri kekaisaran itu.

Shuvin cukup terkejut karena pria itu mengetahu identitas nya. Pria tadi membuka topinya dan menampakkan wajahnya, ternyata dia adalah salah satu utusan tiap desa yang pernah diutus menemani anggota kerajaan dalam sebuah festival antar kekaisaran.

"Berdirilah, jangan menunduk seperti itu, " ucap Shuvin yang sangat senang bertemu pria itu di sana.

" Senang bertemu denganmu tuan...

"Greek yang mulia, panggil saya Greek," ucapnya.

Shuvin mengangguk paham," jangan sebut aku putri, Greek, panggil saja Shuvin, aku hanya rakyat biasa di sini, " ucapnya.

"Ngomong-ngomong, bisakah kita berbicara sebentar? Banyak yang ingin ku ketahui tentang desa ini, bukankah kau berasal dari tanah ini?" Ucap Shuvin .

Greek mengangguk," kalau begitu, ikut saya yang mulia, kita bicara di kediaman saja jika anda tidak keberatan," tawarnya.

Shuvin mengangguk setuju," panggil aku Shuvin Greek, atau orang-orang akan tahu Princess of Savna sampai di tempat ini, mereka akan memburuku nanti," ucap Shuvin yang tidak ingin identitasnya diketahui orang lain.

"Ahh.. baik nona Shuvin," balasnya.

Mereka berjalan menuju kediaman Greek yang letaknya tak jauh dari danau itu. Sudah bertahun-tahun mereka hidup di sana, dengan mengandalkan ikan sebagai sumber mata pencaharian utama mereka.

Shuvin membawa kudanya sambil berjalan mengikuti mereka menuju kediaman Greek.

Sementara itu, di bagian lain Lala Land, tepatnya di ibukota negeri itu, Betevia, sang Duke tengah bersantai dengan para petinggi kalangan atas di sebuah pesta pergaulan kelas atas yang dihadiri banyak bangsawan dari segala penjuru.

Kali ini Lala Land menjadi tuan rumah pesta pergaulan kelas atas, dan Duke Evan yang menangani semua kebutuhan untuk pesta itu.

Namun yang menjadi pertanyaan besar adalah, sang Duchess tidak hadir dalam pesta itu, dan sang Duke melaksanakan pestanya di tengah masa bulan madu dengan Duchess of Lala Land.

"Apa kau tidak menyesali tindakanmu? Orang-orang membicarakan hubunganmu dengan Duchess, ini sama saja kau mendorong nama baik istrimu ke jurang, Evan!" Protes Sir Nilar dengan tatapan heran pada sahabat sekaligus rekan kerja nya itu. Sir Nilar adalah salah satu Marquess di negeri Lala Land.

"Justru itu yang ku inginkan, kekaisaran harus menanggung malu karena telah memaksaku menikahi putri yang tidak berguna itu!" Ucap Evan dengan nada kesal.

Sir Nilar tak habis pikir dengan pola pikir pria itu, bagaimana bisa dia mencoreng nama istrinya yang sudah buruk dan semakin memperkeruh suasana.

"Apa kau harus melakukan ini? Lala Land juga yang akan malu karena rencana konyolmu Evan,"

"Lagipula apa ruginya kau menikah dengan putri, bukankah dia menyukaimu?" Tanya Nilar.

"Ohh... Marquess Nilar, kau tidak tahu segila apa perempuan itu, dia menyebalkan, kehadiran nya membuatku sesak nafas, saat ini pun dia pasti melakukan sesuatu yang aneh dan mengacaukan perbatasan,"

"biarkan saja dia di sana, jika boleh, kekaisaran harus segera mendengar berita kematiannya!" Ucap Evan dengan ketus.

Sifat Evan yang demikian tak dapat dipungkiri terjadi karena ulah kekaisaran yang menikahkannya menikahi seorang putri yang tidak dia cintai saat hatinya sedang tertarik pada gadis pelayan yang kini dikirim ke kekaisaran tetangga sebagai budak, dan semua itu terjadi karena pernikahan paksa ini.

"Jangan salahkan aku bersikap jahat saat mereka melakukan hal jahat pada orang yang membuatku tertarik!" Ucapnya dengan nada dingin lalu pergi dari sana.

Terpopuler

Comments

Ririn Santi

Ririn Santi

buat si duke kejedug dan menyesal sedalam dalamnya shuv

2024-05-04

0

Sea Moon

Sea Moon

apakah sang duke akan berakhir bucin kepada duccess

2024-03-27

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Yang Baru
2 Duchess yang Berubah
3 Dunia Akan Segera Runtuh
4 Sikap Dingin Duke
5 Diawasi
6 Berharap Dia Mati
7 Tinggal Di Green Village
8 Konspirasi
9 Kemampuan Sang Duke
10 Shuvin Menangis?
11 Jalan-jalan Di Desa
12 Pangeran Aaron Mikael Maltis
13 Bertemu Greek
14 Perbatasan
15 Koin Palsu
16 Lilian Di Hukum
17 Jatuh Sakit
18 Evan Pulang
19 Mimpi 1
20 Mimpi 2
21 Mimpi 3
22 Virus Botan
23 Kecurigaan Terhadap York
24 Monster Tingkat Tiga
25 Nafas Api Biru dan Api Merah
26 Tidak Ingin Melihat Evan
27 Cemburu 1
28 Cemburu 2
29 WE DID IT!!
30 Pembasmi Abadi
31 Sahabat Shuvin
32 Koin emas
33 Ksatria Paviliun Finch
34 Sihir Hitam
35 Terowongan Misteri
36 Kristal Hitam
37 Tingkatan Kaisar
38 Princess of York
39 Sebuah Kata Maaf
40 Pagi Yang Panas
41 Perpisahan dengan Kota Nikko
42 Kembalinya Dasha
43 Menerima Lamaran
44 Kereta Kuda Punya Cerita
45 Telepati
46 Gudang Misterius
47 Racun
48 Uji Coba
49 Gagal lagi
50 Mata-mata
51 Hutan Docila
52 Menuju Kota Violetta
53 Tiba di kota
54 Surat dari Dasha
55 Tak Terduga
56 Rencana Dasha
57 Sihir Pemikat
58 Pangeran Kyle
59 Perang
60 Akhir dari Perang
61 Romansa Duke dan Duchess
62 Peringatan Akan Kebangkitan Lucius
63 Roh Pelindung Lala Land
64 Kabar Bahagia
65 Pembicaraan di Taman
66 Vernon
67 Tinggal Di Sini
68 Kekaisaran Selatan
69 Korupsi
70 Kelahiran
71 7 Years
72 Keluarga Duke Daisy dari Merlin
73 Keluarga Problematik
74 Awal Kehancuran!!
75 Kehancuran
76 End of main story
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Awal Yang Baru
2
Duchess yang Berubah
3
Dunia Akan Segera Runtuh
4
Sikap Dingin Duke
5
Diawasi
6
Berharap Dia Mati
7
Tinggal Di Green Village
8
Konspirasi
9
Kemampuan Sang Duke
10
Shuvin Menangis?
11
Jalan-jalan Di Desa
12
Pangeran Aaron Mikael Maltis
13
Bertemu Greek
14
Perbatasan
15
Koin Palsu
16
Lilian Di Hukum
17
Jatuh Sakit
18
Evan Pulang
19
Mimpi 1
20
Mimpi 2
21
Mimpi 3
22
Virus Botan
23
Kecurigaan Terhadap York
24
Monster Tingkat Tiga
25
Nafas Api Biru dan Api Merah
26
Tidak Ingin Melihat Evan
27
Cemburu 1
28
Cemburu 2
29
WE DID IT!!
30
Pembasmi Abadi
31
Sahabat Shuvin
32
Koin emas
33
Ksatria Paviliun Finch
34
Sihir Hitam
35
Terowongan Misteri
36
Kristal Hitam
37
Tingkatan Kaisar
38
Princess of York
39
Sebuah Kata Maaf
40
Pagi Yang Panas
41
Perpisahan dengan Kota Nikko
42
Kembalinya Dasha
43
Menerima Lamaran
44
Kereta Kuda Punya Cerita
45
Telepati
46
Gudang Misterius
47
Racun
48
Uji Coba
49
Gagal lagi
50
Mata-mata
51
Hutan Docila
52
Menuju Kota Violetta
53
Tiba di kota
54
Surat dari Dasha
55
Tak Terduga
56
Rencana Dasha
57
Sihir Pemikat
58
Pangeran Kyle
59
Perang
60
Akhir dari Perang
61
Romansa Duke dan Duchess
62
Peringatan Akan Kebangkitan Lucius
63
Roh Pelindung Lala Land
64
Kabar Bahagia
65
Pembicaraan di Taman
66
Vernon
67
Tinggal Di Sini
68
Kekaisaran Selatan
69
Korupsi
70
Kelahiran
71
7 Years
72
Keluarga Duke Daisy dari Merlin
73
Keluarga Problematik
74
Awal Kehancuran!!
75
Kehancuran
76
End of main story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!