Mimpi 2

Mimpi...

Siapa yang tidak pernah bermimpi, sama seperti yang dialami Shuvin saat ini.

" Wahh... Segarnya hahahahahahaha...." Dia berteriak kencang memuji keindahan Pertiwi. Di hadapannya terhampar ladang bunga berwarna-warni yang sedang melambai menyambut kedatangan nya ke alam indah itu.

Mentari pun turut tersenyum bahkan awan-awan memiliki warna indah yang membuat bibir cantik merah muda itu terus menerus tersenyum.

Burung pipit bersama kawanannya beterbangan disekitar Shuvin, rubah indah berekor sembilan dan seekor naga yang katanya mahluk mitos ternyata hidup di sini.

"Wahhhh... Aku mau tinggal di sini selamanya!!" Teriak Shuvin melengking yang membuat seluruh alam tertawa mendengarnya.

"Mana bisa begitu Shuvin!" Suara lembut, halus dan hangat itu menyeruak di telinga Shuvin. Wanita itu menoleh dengan wajah melongo, rambut peraknya terbang ditiup angin, sangat indah menawan.

Dia terlihat seperti seekor peri dengan kemampuan sihir tingkat tinggi. Sungguh ajaib dan hebat kuasa Tuhan menjadikan dirinya.

Shuvin menoleh pada seorang gadis berambut hitam legam dengan layer perak yang sangat cantik. Rambutnya terlihat berantakan, tapi malah membuatnya terlihat sangat manis apalagi ikalnya terbentuk sempurna mengikuti wajah bulatnya yang tembem.

Di sampingnya ada anak laki-laki dengan rambut perak penuh mendominasi dan layer hitam berkebalikan dengan gadis di sampingnya. Tatapan dingin dan wajah datar anak itu mengingatkan Shuvin pada suaminya, Evan.

"Hihihi... Hay... Kalian berdua pemilik tempat ini?" Sapa Shuvin yang sangat menyukai anak-anak. Seandainya suatu saat dia punya anak, dia ingin anak seperti mereka.

Mereka berdua tersenyum. Ohh... Lihatlah wajah tembem yang sangat sehat itu, ingin rasanya Shuvin mengigit pipi mereka saat ini.

Anak laki-laki itu menatap Shuvin dengan wajah berbinar-binar, dia bergumam menatap Shuvin, hendak memanggilnya, "Ma...."

"Shttt... Jangan!" Bisik gadis kecil itu menghalangi adiknya.

"Cih... Tapi aku ingin mengatakan banyak hal, kita ketemu dia dua tahun lagi, itu sangat lama, kalau bisa dipercepat kan kita ketemu mereka lebih cepat lagi!" Balasnya dengan wajah polos.

Gadis itu tertawa geli melihat wajah kesal adiknya, dia menepuk kepala anak itu," sabar... Nanti juga akan ketemu, sekarang tugas kita adalah menyadarkan dia atas takdirnya, supaya kita bisa lahir ke dunia!" Balasnya dengan wajah selembut sutra.

Melihat kedua anak itu malah saling berbisik, Shuvin tak tahan untuk tidak menghampiri mereka. Tau taunya dia sudah duduk di hadapan mereka sambil menatap keduanya bergantian dengan matanya yang bergerak ke sana kemari.

"Kalian membicarakan apa sih nak? Aku jadi penasaran!" Celetuk Shuvin yang sontak membuat keduanya terkejut.

"Astaga Ma.. ekhmm.. Nona, kapan nona di sini!!" Teriak gadis kecil itu terkejut.

"Baru saja!"

"Heheheh, maaf ya," ucap Shuvin sambil cengar-cengir menunjukkan gigi putihnya yang rapat.

Gadis itu menghela nafas seraya mengusap dadanya tak habis pikir.

"Ternyata sejak dulu nona sudah senang membuat orang terkejut," ucapnya sambil mengelus dada seperti orang tua yang sedang kaget.

Shuvin tertawa geli menatap wajah mereka.. lagi-lagi anak lelaki itu menatap Shuvin dengan tatapan yang sulit diartikan, lebih tepatnya tatapan penuh sayang yang seolah ingin mengungkapkan banyak hal.

"Aku tidak mengerti, tapi aku tahu ini pasti dunia mimpi," ucap Shuvin.

"Katakan, apa kalian punya sesuatu untuk diceritakan padaku!?" Tanya Shuvin antusias.

Gadis itu menatap adiknya dengan wajah bahagia, "sejak dulu dia selalu penuh semangat, pantas saja Papa sangat mencintainya," ucapnya melalui telepati.

"Hu umm... Mamaku yang cantik heheheheh...." Balas bocah laki-laki itu.

"Hey... Kenapa kalian senyum senyum sendiri, jawab aku..." Ucap Shuvin.

Kedua anak itu tiba-tiba memeluk Shuvin dan duduk di pangkuannya. Mereka berada di tengah hamparan bunga.

"Nona, kami ingin membawamu ke masa lalu, ke masa kecil suamimu Evan Derrick Finch, Duke Lala Land saat ini,' ucap anak gadis itu.

"huh? Untuk apa? Aku tidak peduli, dia sangat kejam padaku!" Balas Shuvin dengan ketus.

Anak lelaki itu menggelengkan kepalanya sambil menggenggam tangan Shuvin, "semua itu ada alasannya Ma... Em... Nona," ucapnya.

"Alasan? Alasan apa untuk seorang suami sampai bersikap dingin pada istrinya yang sudah bertaruh nyawa untuknya bahkan mengorbankan pernikahannya yang seharusnya bahagia?" Protes Shuvin.

" Ikut saja dengan kami, nona akan melihat seperti apa kehidupan Pa.. Ekhm.. Evan di masa lalu," ucap anak laki-laki itu yang tiba-tiba menjentikkan jarinya.

Klak!!

Suasananya seketika berubah. Shuvin berada di sebuah ruangan gelap yang penuh dengan sesak dan bau tinta.

"Di-di mana ini!?" Ucap Shuvin panik. Dia paling benci dengan kegelapan.

Kedua anak itu menggenggam tangannya lalu membawanya keluar dari dalam rak buku super besar di dalam ruangan penuh buku dan tumpukan pena yang sudah tak terpakai karena rusak akibat selalu digores.

"Itu ay... Evan!" Tunjuk gadis kecil itu pada seorang anak lelaki berusia delapan tahun yang sedang belajar di hadapan dua bangsawan berwajah tegas dan kejam. Sedang di sisi lainnya ada seorang pangeran lain yang dapat Shuvin pastikan adalah kakak laki-laki Evan yang jarang menampakkan diri karena kondisinya yang tidak normal.

Kakak Evan memiliki kelainan yang disebut Albinisme di dunia saat ini, oleh karena itu keberadaannya bahkan sampai saat ini dirahasiakan oleh Evan.

"Masa hanya soal sederhana begini saja kau tidak tahu!? Dasar anak bodoh, cepat berdiri!" Bentak Duchess Ariana, perempuan berambut hitam lega dan wajah cantik. Sepertinya ketampanan sang Duke turun dari ibunya.

Evan kecil berdiri dengan tubuh gemetaran.

"Angkat!" Titahnya.

Anak lelaki itu mengangkat celana panjangnya tinggi-tinggi. Kedua netra Shuvin terbelalak sempurna saat melihat begitu banyak bekas luka di betis Evan.

"Ya Tuhan!!" Hampir saja dia memekik histeris. Air matanya tak lagi tertahan, kini dia menangis menatap seorang anak kecil dipukuli begitu keras hanya karena sebuah pertanyaan yang tidak sesuai porsi umurnya.

" Apa yang mereka lakukan!? Kenapa memukuli Evan!? Apa ini!? Apa ini ingatan Evan!?" Tanya Shuvin tak percaya. Dia menatap kedua anak itu dengan wajah sedih.

Keduanya mengangguk lemah sambil memeluk Shuvin dari masing-masing sisi.

Shuvin dan kedua anak itu menghampiri mereka. Tentu orang-orang itu tidak melihat keberadaan mereka yang datang ke masa lalu.

"Pertanyaan macam apa ini!? Bahkan seorang cendekiawan saja tidak bisa menjawab ini, kenapa melontarkannya pada seorang anak!?"

"Strategi perang!? Memangnya Evan mau berperang di usia semuda itu!!" Mulut Shuvin rasanya tak tahan jika tak mengomel.

"Tenanglah," ucap gadis kecil itu.

"Aku mana bisa tenang melihat Evan diperlakukan seperti itu!!" Protes Shuvin.

"Huhhh... Memang selalu saja cerewet!" Batin gadis itu sambil memutar malas matanya melirik adik laki-laki nya yang malah menatap Shuvin dengan tatapan jatuh cinta.

"Hadehh si tolol ini bisa bisanya malah mleyot melihat Ibunda seperti ini!? Pusing kepalaku!" Gumamnya.

Klak!!

Gadis itu menjentikkan jarinya lagi. Dan sekarang mereka berada di lapangan kuda.

Evan yang baru berusia 12 tahun dipaksa belajar berkuda sampai dia terjatuh berkali-kali. Disana Kakaknya juga ada tapi hanya diam tak mengatakan apapun saat sang ayah memberikan cambuk pada Evan muda.

Darah dan tangisan tak lagi hal yang penting. Pokoknya Evan harus bisa berkuda dan mengalahkan pangeran mahkota kekaisaran Chester.

" Berlarilah bodoh!!"

"mau jadi apa kau ini hah!!"

" Dasar manusia sampah tidak berguna, berkuda saja kau tidak bisa, bagaimana kau akan memimpin Lala Land!!" Pekik orangtua itu.

"Dia... Dia memaksa Evan ... Dasar peot!!!" Pekik Shihin tak terima.

Klak!!!

"He..hey apa apaan sih? Bilang kalau mau ganti scene!!" Protes Shuvin saat Gadis itu lagi-lagi menjentikkan jarinya.

"Sangat cerewet, bagaimana Papa bisa bertahan di sampingnya sebelum kami lahir!?" Oceh gadis itu dalam benaknya.

Terpopuler

Comments

Isty Haruharunyan

Isty Haruharunyan

lanjut .. seru loh😉

2024-03-28

0

Sea Moon

Sea Moon

ceritanya bagus Thor,

mohon jangan dihapus ya.

2024-03-27

0

Cengger Gimbal

Cengger Gimbal

yah yah yah ...jangan dhapuss dong..keren babget ini cerita...d lanjut y kk author emmessssss

2024-03-27

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Yang Baru
2 Duchess yang Berubah
3 Dunia Akan Segera Runtuh
4 Sikap Dingin Duke
5 Diawasi
6 Berharap Dia Mati
7 Tinggal Di Green Village
8 Konspirasi
9 Kemampuan Sang Duke
10 Shuvin Menangis?
11 Jalan-jalan Di Desa
12 Pangeran Aaron Mikael Maltis
13 Bertemu Greek
14 Perbatasan
15 Koin Palsu
16 Lilian Di Hukum
17 Jatuh Sakit
18 Evan Pulang
19 Mimpi 1
20 Mimpi 2
21 Mimpi 3
22 Virus Botan
23 Kecurigaan Terhadap York
24 Monster Tingkat Tiga
25 Nafas Api Biru dan Api Merah
26 Tidak Ingin Melihat Evan
27 Cemburu 1
28 Cemburu 2
29 WE DID IT!!
30 Pembasmi Abadi
31 Sahabat Shuvin
32 Koin emas
33 Ksatria Paviliun Finch
34 Sihir Hitam
35 Terowongan Misteri
36 Kristal Hitam
37 Tingkatan Kaisar
38 Princess of York
39 Sebuah Kata Maaf
40 Pagi Yang Panas
41 Perpisahan dengan Kota Nikko
42 Kembalinya Dasha
43 Menerima Lamaran
44 Kereta Kuda Punya Cerita
45 Telepati
46 Gudang Misterius
47 Racun
48 Uji Coba
49 Gagal lagi
50 Mata-mata
51 Hutan Docila
52 Menuju Kota Violetta
53 Tiba di kota
54 Surat dari Dasha
55 Tak Terduga
56 Rencana Dasha
57 Sihir Pemikat
58 Pangeran Kyle
59 Perang
60 Akhir dari Perang
61 Romansa Duke dan Duchess
62 Peringatan Akan Kebangkitan Lucius
63 Roh Pelindung Lala Land
64 Kabar Bahagia
65 Pembicaraan di Taman
66 Vernon
67 Tinggal Di Sini
68 Kekaisaran Selatan
69 Korupsi
70 Kelahiran
71 7 Years
72 Keluarga Duke Daisy dari Merlin
73 Keluarga Problematik
74 Awal Kehancuran!!
75 Kehancuran
76 End of main story
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Awal Yang Baru
2
Duchess yang Berubah
3
Dunia Akan Segera Runtuh
4
Sikap Dingin Duke
5
Diawasi
6
Berharap Dia Mati
7
Tinggal Di Green Village
8
Konspirasi
9
Kemampuan Sang Duke
10
Shuvin Menangis?
11
Jalan-jalan Di Desa
12
Pangeran Aaron Mikael Maltis
13
Bertemu Greek
14
Perbatasan
15
Koin Palsu
16
Lilian Di Hukum
17
Jatuh Sakit
18
Evan Pulang
19
Mimpi 1
20
Mimpi 2
21
Mimpi 3
22
Virus Botan
23
Kecurigaan Terhadap York
24
Monster Tingkat Tiga
25
Nafas Api Biru dan Api Merah
26
Tidak Ingin Melihat Evan
27
Cemburu 1
28
Cemburu 2
29
WE DID IT!!
30
Pembasmi Abadi
31
Sahabat Shuvin
32
Koin emas
33
Ksatria Paviliun Finch
34
Sihir Hitam
35
Terowongan Misteri
36
Kristal Hitam
37
Tingkatan Kaisar
38
Princess of York
39
Sebuah Kata Maaf
40
Pagi Yang Panas
41
Perpisahan dengan Kota Nikko
42
Kembalinya Dasha
43
Menerima Lamaran
44
Kereta Kuda Punya Cerita
45
Telepati
46
Gudang Misterius
47
Racun
48
Uji Coba
49
Gagal lagi
50
Mata-mata
51
Hutan Docila
52
Menuju Kota Violetta
53
Tiba di kota
54
Surat dari Dasha
55
Tak Terduga
56
Rencana Dasha
57
Sihir Pemikat
58
Pangeran Kyle
59
Perang
60
Akhir dari Perang
61
Romansa Duke dan Duchess
62
Peringatan Akan Kebangkitan Lucius
63
Roh Pelindung Lala Land
64
Kabar Bahagia
65
Pembicaraan di Taman
66
Vernon
67
Tinggal Di Sini
68
Kekaisaran Selatan
69
Korupsi
70
Kelahiran
71
7 Years
72
Keluarga Duke Daisy dari Merlin
73
Keluarga Problematik
74
Awal Kehancuran!!
75
Kehancuran
76
End of main story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!