BULLYING

Aku pikir, cinta itu apa . Padahal cinta itu perasaan suci , hati yang berbunga-bunga , seakan dunia ini milik sepasang kekasih yang saling mencintai. Tapi dengan cinta, kita tidak boleh melupakan Allah. Allah yang menciptakan manusia.

Semua orang sekarang bersholawat bersama . Memang kebersamaan itu , saling melengkapi. Selama beberapa menit , aku khusyuk bersholawat. Beberapa menit kemudian , kami semua selesai me-ngaji dan bersholawat.

Semua orang sudah keluar dari masjid . Tertinggal aku , Dinda , dan seorang pria itu . Aku belum mengetahui siapa namanya.

" Kalian tidak pulang" ucap tegas dia .

" Cowok siapa namanya" goda Dinda .

Aku menatap kearah pria itu. Kita berdua saling bertatapan. " Sekarang aku, menjadi nyamuk di antara mereka" batin Dinda .

" Namaku Khuntoria kakesra " ujarnya

" Khuntoria. " Ucapku pendek.

Aku langsung bangun dan menarik tangan Dinda. " Sampai ketemu lagi nya , ganteng ". Gumam Dinda . Khuntoria tidak tersadar ia sedang tersenyum. " Cantik " ucap Khuntoria dingin. Aku bingung kenapa? , Setiap pria yang kutemui, bersikap dingin.

... ^^^^...

Megumi sedang berbaring di atas kasur. Menatap langit - langit Kamar. " Kenapa? Terus mengingat gadis itu.nya " ucapnya sendiri. " Aku baru pertama kali bertemu dengan nya " sambung nya. Megumi menghela nafas kasar .

Megumi masih memikirkan diriku. Megumi tidak tersadar senyum - senyum sendiri. Ghoen Chang berdiri di depan pintu. Gheon Chang terkekeh kecil , melihat tingkah Megumi. Megumi orang nya dingin. Tidak pernah tersenyum sama seorang. Ia selalu memasang wajah datar.

" Gadis mana , yang telah membuat, anakku tersenyum. Pasti ia bisa membuat Megumi berubah" batin gheon Chang .

Gheon Chang langsung masuk ke kamar Megumi . "kayak hohoemu kah? (Sudahkah kamu tersenyum hari ini?) " Tanya gheon Chang.

Megumi berhenti tersenyum. " Siapa , yang tersenyum" ucap Megumi dingin . Gheon Chang tau Megumi tertutup. Ia tidak akan mengatakan masalah nya atau sedang jatuh cinta sama siapa entah lah .

" Untuk apa kau memikirkan gadis itu . Kan , kamu udah punya sakura . Kenapa? Dengan ku sekarang ini " batin Megumi.

Suasana sesaat hening. Entah apa yang sedang dipikirkan dua orang ini . Mereka tidak akan memecahkan keheningan di kamar Megumi. Gheon Chang dan Megumi saling menatap sama lain . Terasa kaku saat ingin membicarakan ' aku jatuh cinta ' . Biasanya cowok yang jatuh cinta kepada kita , sering menatap kita , suka cari gara - gara , cuek terhadap kita . Udah pasti ia cinta sama kita .

" AISHITERU YO. ( Aku mencintaimu) " Kata tak sengaja di ucapkan Megumi . Gheon Chang langsung menatap tajam kearah Megumi . " Maksudnya, Megumi , aishiteru yo. Koaasan " sambung Megumi.

Gheon Chang berharap anak nya mengatakan ' aku sedang jatuh cinta. Okaasan ' . Itu tidak akan terucap di mulut Megumi . Gheon Chang tidak merestui hubungan Megumi dengan sakura . Megumi tidak memperdulikannya . Ia mencari wanita sekedar memuaskan nafsu nya .

...^^^^...

Hari sudah mulai agak gelap. Aku dan Dinda kuliah sore . Terasa seperti malas buat kuliah sore . Yah! Aku tidak boleh sia - siakan kesempatan ini . Jam pertama udah usai . Sekarang masih jam istirahat.

Seperti biasa. Kita tidak jajan di kantin sekolah. Memilih untuk bawa bekal sendiri. Tertinggal hanya aku dan Dinda . Suasana sekarang hanya terdengar suara sendok . Menguyah makanan. Seperti Julie dan Romeo kita berdua.

Tiba-tiba terdengar suara tendangan pintu . " Astaghfirullah" ucap kita serentak. Iya mereka bertiga kembali lagi . " Kita ketemu lagi " ucap yuieng zixey . Aku tidak meresponnya . Aku tidak berkomentar sama sekali.

Aku masih tetap melanjutkan makanan ku . Aku sedang menguyah makanan ku . Tiba-tiba Shoung ghieng membuang makanan ku . Makanan ku berserakan di lantai. " Astaghfirullah" ucapku dengan tindakan mereka.

Aku langsung membersihkan makanan yang sudah berceceran di lantai. Mereka bangga dengan kelakuan mereka. Air mata menetes di pipiku. " Sabar! . Novian. Sabar! " Batin ku . Semuanya sudah ke bereskan. leing ghaen menyirami ku dengan air .

" Astaghfirullah... Novian" ucap Dinda. Shoung ghieng mendorong tubuh Dinda . Dinda terlihat kesakitan. Tangan nya luka akibat benda runcing. " Aduh ... Sakit " lirih Dinda . Aku langsung berdiri. Sekarang aku benar-benar marah kepada mereka.

" Udah puas " ucapku dingin. Mereka ketawa geli dengan kemarahan ku . Sekarang aku tidak bisa mengendalikan emosi ku. " Kalian itu manusia. Tapi kelakuan mu seperti binatang" ucapku dengan mata melotot. " Kalian itu anak terpandang. Tapi , seperti anak rendahan saja " sambung ku .

" Hei .... " Teriakkan yuieng zixey .

" Hei... " Teriakkan ku sambil menunjuk jari ku kehadapan wajahnya.

Dinda terdiam. Baru pertama kali , ia melihat ku marah. Mereka semua terdiam. " Kalian bisa teriak ,kan. Bukan cuma kalian, yang bisa teriak . Aku juga bisa " gumam ku. " Be as humble as possible. If you want to be respected" .

Aku dan Dinda langsung keluar dari kelas . Terlihat punggung kita dari belakang. Membelakangi mereka . " Sekarang, aku kesel lagi " ucap Shoung ghieng menjambak rambut sendiri.

" Pokoknya, kita tidak akan membiarkan , mereka dekat dengan, kakura shimo! ."

...^^^^...

Aku tidak shock dengan perlakuan mereka . Karna aku terbiasa dengan kelakuan ibu tiri ku . Nasibku yang malang telah kembali. Ini bukan karna harta . Tapi , karna seorang lelaki yang bernama ' kakura shimo ' .

Aku menatap langit yang orange keemasan. Matahari sudah berada di ufuk barat. Aku menangis kenapa? Aku merasakan semua ini . Hijrah ku ini , ingin mewujudkan cita-cita ku . Bukan untuk hijrah mencari cinta di bibir benua Pasifik.

Setiap kalimat menyatu dengan sempurna. Pagi berganti dengan siang , siang berganti dengan sore , sore berganti dengan malam. Kalimat syahadat terus di ucapkan saat salat .

Kalimat cinta , seperti ragu untuk ku ucapkan.

Aku sendirian menatap diri sendiri. Baju yang kini menjadi basah . Pembullyan sudah merajalela di seluruh dunia. Aku melihat ke bawah , jika ku bunuh diri . Cepat mati . Aku tidak ingin mengambil tindakan konyol seperti itu .

Aku masih mengingat Allah. Membunuh diri bukan jalan keluarnya , tapi jalan menambah masalah. Aku tidak sanggup lagi menahan air mata ini . Aku langsung menangis. Pipiku sekarang menjadi basah .

Aku menangis tersedu-sedu. Tanpa sengaja aku terkejut dengan kecoa.

" Aaaaaa.... "

Saat aku membuka mata . Aku masih hidup. Aku langsung melirik keatas . Ada seseorang yang memegang punggung tangan ku. Aku langsung di tarik keatas.

" ARIGATÔ GOZAIMASU." Ucapku. Yah! Aku terkejut saat melihat dirinya. Yang memegang punggung tangan ku , ialah lelaki yang hampir menabrak ku . " Jangan menyelesaikan masalahmu dengan bunuh diri " ucap Megumi dingin.

Aku tidak berkomentar. Megumi terlihat kesal. Baru kali ini dirinya di cuekin sama perempuan. Ia tidak ingin harga dirinya terjatuh . " Jawab " ucapnya dingin. Aku menghela nafas. " Terimakasih telah mengingatkan ku . " Ujarku tegas .

Aku langsung memutar badan dan meninggalkan Megumi . " Perkenalkan nama ku Alexander Megumi " gumam Megumi . Aku berhenti melangkah, membalikkan badan. " Salam kenal. Nya " ucap ku lembut dengan senyuman tipis.

Megumi terdiam. Aku langsung meninggalkan nya . " Aku semakin tertarik dengan mu . Walaupun aku sudah ada yang punya" batin Megumi.

Aku merasakan, aku melebihkan bersikap nya . Aku takut kalau bicara lembut sama lelaki , kepolosan ku nanti . Akan terulang seperti 3 tahun yang lalu. Aku takut . Batin ku yang mengisi pikiran ku .

...^^^^...

Aku sekarang berada di apartemen. Dinda melihat ku sedang bengong sendiri. " Untung ada yang selamatkan aku . Jika tidak... " Batinku. Aku menangis saat mengingat kejadian itu . Aku langsung rebahan di atas kasur.

Menatap langit - langit apartemen ini . Tokyo sudah berubah kehidupan ku di jakarta. Karna seorang pria, aku selalu di bully. Aku tidak suka dengan pria. Malahan aku takut dekat dengan pria. Pria itu tidak bisa dipercaya.

Aku ingin bersikap dingin. Hatiku selalu bersalah saat bersikap dingin. Ternyata sulit juga , cowok ganteng dekat sama ku . " Kamu nggak usah Deket dengan cowok ganteng. Di bully sampai membunuh ku nanti " batin ku buruk .

" Astaghfirullah... Jangan suuzon dong " ucapku.

Dinda melirik kearah ku dengan mata tajam. " Kamu lihat mereka ya . " Ucap Dinda . " Ng-" belum aku katakan. Dinda sudah lompat ke kasur . Menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya. Aku juga takut . Aku langsung nyusul Dinda .

...* BERSAMBUNG*...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!