ALMUFTIRAT

... "Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya."...

... — QS Ath-Thalaq 818....

Setelah selesai membaca kan beberapa ayat suci Al-Quran. Aku langsung pulang kerumah. Sebelum aku pulang kerumah. Aku memandangi puasa Masjid Istiqlal. Masjid yang bergitu luas , besar dan indah . Seandainya, keluarga ku semuanya sholat di masjid. Mengajakku. Pasti rasanya sangat senang.

Setelah memandangi puasa masjid aku langsung pulang kerumah. Semoga ibu tidak marahin aku . Aku berjalan agak cepat sedikit. Pandangan ku melirik ke sebuah taman yang barusan aku lewati. Aku melihat seseorang wanita sedang menangis di taman .

Aku langsung menghampiri nya. " Assalamualaikum" salam ku . Perempuan itu langsung menoleh ke arah ku. " Waalaikum salam. Hiks" balas salam dari ku . Aku langsung duduk di samping wanita tersebut. " Bolehkah. Saya bertanya" pinta ku . " Sebenarnya ini bukan urusanku. Siapa tau mbak bisa berkurang masalah nya " tambah ku.

Aku menelan ludah susah payah. Aku mengerutkan dahiku.

" Suami saya selingkuh dek. Awalnya, aku tidak percaya suami ku selingkuh. Malahan kepercayaan ku pundar saat mereka tidur satu ranjang. Dek . Hiks "

" Setiap kehidupan itu. Ada saja masalahnya. Di madu sama suami itu sakit sekali. Walaupun madu itu manis "

" Iya. Memang sakit. Anak ku juga seusia kamu juga. Apakah? Ia sanggup mengetahui kebenarannya "

" Bagaimana pun , itu sebuah kebenaran. Walaupun di tertutupi bergitu erat dan rapat . Suatu hari nanti , akan terungkap. Lebih baik awal dari pada terlambat "

Perempuan itu menoleh melihat ku. " Kenapa? Mbak" tanya ku . Perempuan itu tersenyum kearah ku . " Setiap kalimat kata yang kamu katakan. Sepertinya kamu ini usia 18 tahun keatas deh" seloroh perempuan itu. " Bisa aja deh " kata ku tersenyum.

Sesaat suasana menjadi hening. Kami menatap indahnya taman. " Mbak saya pulang dulu ya" pamit ku. " Iya. Mbak antar boleh " ucap perempuan itu . " Takut ibu kamu khawatir" tambah nya . Mataku berbinar - binar . Sepertinya beling di mataku akan berjatuhan.

"Saya tidak memiliki ibu . Saya hanya memiliki ibu tiri . Ia selalu menyakiti ku tanpa pamrih" sahutku. Saat aku mengatakan itu sepertinya perempuan itu agak iba kepada ku .

" Kalau ayah kamu . Pasti sangat sayang kepada kamu kan. Nggak usah sedih"

" Memang saya memiliki ayah . Tapi , saya merasakan bahwa saya itu yatim-piatu. Ayahku tidak sama sekali memperdulikan keadaanku. Malah ia anggap aku ini beban terberat baginya "

Perempuan itu langsung meneteskan air mata nya. Seketika bibirnya seperti kaku . Helan nafas keluar dari hidungku. Aku sebenarnya mau menangis. Tapi, aku kan berpuasa. Tidak boleh menangis, berbohong, ataupun menyindir orang lain.

" Masya Allah. Sungguh sabar dan kuat kamu menghadapi ibu tiri. Kalau mbak udah mulai menyerah dan langsung kabur dari rumah. "

Seketika suasana yang tadi sedih . Sekarang berubah menjadi bahagia. mbak itu langsung mengantar ku pulang kerumah. Aku senang bisa diantar seseorang pakek mobil lagi . Ini impian ku yang selama indah aku ingin kan. " Kenapa? Ketawa sendirian " tanya perempuan itu sambil mengendarai mobil.

"Saya senang. Udah sekian lama saya tidak naik mobil lagi . Hehehehe" jawab ku sebenarnya. Tidak terasa, aku sudah di depan rumah . Aku langsung turun dari mobil mengucapkan assalamualaikum dan terimakasih.

Aku langsung beranjak masuk kedalam rumah. " Baru? pulang?" Tanya ibu diambang pintu. Aku hanya mengangguk kepala saja . Ibu kali ini menyuruhku untuk membersihkan kamar mandi. " Ibu Novian puasa Bu " ucapku. " Siapa yang suruh " ketus ibu .

Sekarang aku menarik nafas dalam-dalam. Setelah berganti pakaian aku langsung pergi kekamar mandi. Kamar mandi sangat kotor. Aku terpaksa melakukannya.

" Bismillahirrahmanirrahim".

Setelah mengucapkan bismillah aku langsung membersihkan kamar mandi. Satu demi satu detik dan menit ku habiskan dalam kamar mandi. Keringat terus bercucuran di baju ku . Aku terus mengelap keringat yang berjatuhan di tubuh ku .

" Ya , Allah. Tolong kuat kan hamba. Jangan buat hamba membatalkan puasa pertama hamba "

Setelah berdoa aku langsung melanjutkan membersihkan kamar mandi. Setelah sekian waktu. Akhirnya, aku sudah selesai membersihkan kamar mandi. Mataku terasa agak ngantuk, tubuhku gemetar dan lemas.

Aku langsung memijat kepala ku yang sakit.

Menenangkan diri untuk sejenak. Aku menarik nafas dalam-dalam. Melihat kamar mandi sekarang sudah Shiny clean. Aku tersenyum tipis. Setelah membersihkan kamar mandi. Tubuhku agak pegal dan sakit .

Aku rebahan di atas kasur. Sebenarnya, aku ini puasa. Untuk apa di suruh berat-berat kek gini . Batin ku saat sedang melamun. Energi ku sekarang sudah berkurang.

Aku langsung memejamkan mata. Apa daya diriku ini . Aku seperti robot yang selalu di suruh berkerja dan berkerja. Tak terhitung akan keringat ku . Itu semuanya tidak berarti dan tidak dianggap penting bagi keluarga ku.

Fera selalu mendapatkan dua hati orang tua. Sedangkan aku setengah hati. Setengah nya hatiku sudah hancur atas kepergian ibuku. Aku bertahan dengan setengah hati. Untuk apa berharap banyak kepada ayah kandung ku . Sama saja seperti tidak ada ayah.

... ^^^^^...

Waktu terus berputar dengan sendirinya. Manusia sekarang sudah mulai Lalai dari kewajiban nya . Manusia terus berpikir untuk selalu belanja di Shopie - Lazada - Tokopedia dan toko online lainnya. Bagian belanja seperti itu digemari kaum hawa .

Kalau kaum Adam sibuk nge-gym biar otot menjadi besar . Tapi jarang sekali orang melakukan sedekah. Dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kita sebagai manusia tidak tau akan datangnya hari akhir, tidak tau akan datangnya kematian, dan tidak tau hadirnya seseorang dalam kehidupan kita.

Aku ingin mengingatkan kepada kita semua termasuk diriku ini . Kita manusia itu sering dekat kan diri kepada Allah. Bukan nya aku ini sosok alim nya . Orang yang mengingat seseorang itu itu ialah yang ingin kita berubah.

Bukan sindiran, bukan menghina tapi mengingatkan. Ibu tiri ku juga seperti itu . Ialah selalu berfoya - foya uang . Seandainya ia berikan aku sedikit uang saja. Tidak banyak hanya membeli sepatu saja.

" Idih. Bolong sepatu aja bilang ke ibu . Datang haid bilang ke ibu . Dicium pacar bilang ke ibu . Jangan suka ngadu jadi orang. Kalau perlu duit sana nikah sama Om - om yang kaya "

Kalimat yang dikeluarkan ibu itu menyakiti hati ku. Apa salahnya berkata bahwa ia tidak mau ' kasih uang buat ku ' kan itu tidak susah. Saat itu aku menangis dengan perkataan ibu. Aku memilih untuk menyendiri sebentar saja.

Setiap emosi yang ku pendam . Ku lepaskan nya di tempat gelap sambil berteriak atas hati yang luka . Luka hati itu tidak bisa cepat untuk pulih . Beda dengan goresan luka di tangan. Aku langsung mengusap wajah ku dengan air bersih.

Mengambil air wudhu. Karena terlalu capek aku ketiduran tadi . Setelah berwudhu aku melihat jam dinding. Masih Puku 14.03 . Aku langsung mendirikan salat Zuhur. Suasana saat ini seperti mau hujan. Kalau suasana nggak panas cocok buat puasa.

Ibu melihat kamar mandi sudah bersih dan kinclong. "Untung aku ada pembantu. Nggak usah di bayar. Bisa buat belanja online deh " ujar ibu . Setelah itu ibu meninggalkan kamar mandi. Sekarang aku sudah selesai salat Zuhur.

Aku berdoa kepada Allah SWT dengan bergitu khusyuk . Setelah berdoa aku langsung me-ngaji sebentar. Beberapa ayat suci Al-Quran ku bacakan. Setelah selesai membaca Al-Qur'an. Aku langsung membaca sholawat nabi sebanyak 3X .

Setelah bersholawat aku lanjutkan dengan berzikir sebanyak mungkin yang aku bisa . Saat berzikir hatiku seketika tenang bagai aliran air. Ditemani dengan sehau angin. Setelah berzikir aku langsung melepaskan mekuna.

" Alhamdulillah.... "

Aku langsung keluar kamar. Melihat pemandangan diluar hampir turun hujan. Terlihat Fera juga duduk di samping ku. Fera membuat ku terkekeh dengan cerita nya. Aku dan Fera berbicara panjang lebar berdua.

... ^^^^^...

Matahari sudah di ufuk barat. Terlihat senja yang bergitu indah di langit. Tidak terasa saat duduk , berlalu-lalang entah kemana sudah hampir Maghrib. Sudah hampir berbuka puasa. Walaupun aku sahut dengan segelas air putih. Ternyata, aku kuat .

Aku berdoa supaya kuat untuk berpuasa. Di kabulkan oleh Allah SWT. Di luar sekarang sudah hujan. Dingin sudah menusuk di kulit . Aku duduk di jendela kamar, melihat air hujan yang berjatuhan di atas langit.

Air hujan . Air suci untuk berwudhu. Aku ingin hujan datang saat aku butuhkan. Meluapkan segala emosi yang terpendam dalam hati. Hujan tempat kedua aku curhat. Didalam hujan aku menangis dimana orang tidak melihatnya.

" Allahu Akbar... Allahu Akbar... "

Aku langsung menutup jendela dan beranjak ke meja makan. Mbak Yani sudah mempersiapkan bukaan puasa buatku . Aku langsung membaca doa berbuka puasa dan memakan makanan.

Air mata terus membasahi pipiku.

Alhamdulillah... Jika ada orang yang masih peduli dengan ku . Mbak Yani ikut menangis. " Jangan menangis nak ." kata mbak Yani. Aku hanya mengangguk kepala sebagai jawabannya.

Hidup ini terkadang ada hikmahnya. Setiap derita , luka , sedih dan hancur pasti perlahan akan memudar . Kebahagiaan itu pasti akan datang, sabarlah dalam menunggu nya .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!