GERIMIS MENGUNDANG

... " Saat semuanya sudah sirna. Hanya gerimis kenangan saja yang tertinggal. Tiada gerimis yang abadi selain mengingat sang pencipta. Hanya ia satu-satunya mengerti dengan keadaan kita . Selain itu persetan dengan keadaan kita "....

... — Dinda Gerbiana....

... ^^^^...

... 3 tahun kemudian... ...

Sudah tidak terasa waktu bergitu cepat. Sudah ku habiskan 3 waktu tanpa Fera dan mbak Yani. Kejadian 3 tahun yang lalu masih tersimpan di memory ku . Tidak akan ku lupakan sama sekali. Selama aku tinggal di rumah penjara itu .

Banyak air mata yang ku keluarkan. Sekarang suasana di SMA negeri 3 . Sangat riuh . Di mana hari ini , hari deg - degan bagi siswa SMA negeri 3 . Jantung berdetak dengan bergitu kencang.

" Ayo... Cepat Dinda "

" Cepat Dinda ini hari kita ambil raport. Lulus apa nggak ini "

Dinda langsung berlari sangat kencang kearah mobil yang terparkir di depan rumah. " Ayoo ... Ma " ucap Dinda . Ibu nya Dinda yang bernama Suci Hardianti . Suci Hardianti berkerja di toko kue yang bernama ' Ummi cake shop '.

Itu nama toko kue milik ibunya Dinda. Nama toko kue itu terinspirasi dari seseorang. Berkat ia banyak pelanggan mampir ke toko kue ibunya Dinda .

... ^^^^...

" Yah , Bu cepat Fera terlambat lagi ini "

" Ya sebentar nak "

Sepasang suami - istri itu keluar dari kamar nya . " Lambat " ketus fera .

Selama kepergian ku dari rumah. Fera tidak bersikap sopan santun lagi kepada ibunya dan ayahnya. Mbak Yani sudah lama mengundurkan diri dari pekerjaannya. Mbak Yani tidak sanggup berkerja sama orang yang tiada rasa kemanusiaan sama sekali.

Ibu , ayah dan Fera langsung menuju ke SMA negeri 1 . Aku dan Fera beda sekolah , beda kasih sayang. Setiap aku mengingat nya . Terasa berat dan patah hati. Untuk apa mengingat orang yang tidak menyayangi ku .

Sekarang Dinda dan seorang gadis yang bersama Dinda langsung turun dari mobil . Terlihat wajah yang berseri-seri dari seorang gadis yang turun dari mobil itu .

Cantik natural, sepertinya ia hanya bergantung saja pada air wudhu.

Bulu mata yang tebal. Bibir berwarna pink . Kulit yang putih . Gadis itu memakai hijab . Mata Kaum Adam beralih kearah sosok gadis itu . " Ayo kita masuk Tante dan Dinda " tutur halus seorang gadis berhijab hitam itu .

Setiap ucapan nya sungguh lembut. " Ayoo.. Wahai anakku " ucap suci . Dinda dan sosok gadis itu memasuki kelas Xlll-B . Terlihat seorang guru memberikan senyuman tipis. Sosok gadis itu menyalami guru dan duduk.

Pandangan ibu - ibu beralih kepada sosok gadis itu .

" Nak . Itu ya gadis yang baik itu . Cantik ia "

" Kamu boleh dekat sama gadis itu "

" Masya Allah. Cantik sekali ia . Seperti bidadari saja "

Suara itu di dengar sosok gadis itu . Buk guru bergiliran memanggil nama siswa — siswi . Sosok gadis itu menunggu sambil memainkan jari - jemarinya . Saatnya giliran sosok gadis tersebut.

" Novian Amara"

" Ayo nak. Nggak sabar liat isi raport kamu "

Sosok gadis itu ialah aku Novian Amara. Aku berhenti beristighfar dan langsung mengambil raport. " Kamu Novian bisa mendaftarkan kuliah S1 di Tokyo" ujar Bu guru . " Terimakasih Bu atas bantuannya" kata ku.

" Oh. Rupanya gadis itu bernama Novian Amara. Cantik juga namanya "

Terdengar suara dari belakang . Aku tersenyum dengar perkataan mereka. Aku langsung membalikkan badan ku . " Terimakasih atas pujian kalian. Jangan terlalu memuji ku . Aku cantik itu karena Allah. Allah yang membuat ku cantik " ucapku lembut

Sejumlah ibu-ibu mengangguk kepala.

" Tidak salah seperti ini memilih calon menantu " ucap salah satu dari kerumunan ibu - Ibu .

Aku langsung meninggalkan ruang kelas itu . " GR nya dibilang cantik" seloroh Dinda . " Biasa saja. Kamu juga cantik kan " ucapku sambil memeluk Dinda . Suci— ibunya Dinda senang dengan kedekatan kami berdua.

Selama ini ia tidak tinggal ngaji , sholat selama berteman dengan ku . Alhamdulillah jika ada keinginan dalam berubah diri .

Tidak ada , yang bisa berubah kan diri kita , selain kita sendiri yang berubah nya . Kami duduk sebentar di kantin. Ibunya Dinda mentraktir aku . Tidak enak jika menolak nya kan. Kami makan bakso di kantin.

Sudah lama aku tunggu momen ini . Aku teringat sama Fera . Aku dan fera selisih 5 bulan saja . Aku kangen sama kamu Fera . Gimana kabarnya mbak Yani. Aku lupa dengan kalian. Itu selalu yang ku pikirkan di pikiran. Mereka berdua selalu ada buat ku .

" Kenapa kamu menangis . Nak " tanya suci . " Saya teringat dengan Fera dan mbak Yani. " Ucap ku lesuh . Seketika suasana menjadi hening. " Jangan sedih . Kita akan mendaftarkan kamu kuliah di Tokyo. semoga Novian sama Dinda lewat nya " ujar suci memecahkan keheningan.

Aku dan Dinda tersenyum bahagia. Kami melanjutkan makan bakso nya .

... ^^^^...

Fera memerahin ibu di depan banyak orang. Ibu menangis dengan perlakuan anak tercinta nya . " Maafkan ibu nak . " Mohon ibu. Mata semua orang beralih kepada mereka berdua. Fera langsung pergi habis memaki ibu .

" Ibu ingat sekali lagi . Allah itu maha adil kepada hambanya. Kalian sekarang memang sedang menertawakan ku . Hiks . Tapi Allah itu maha adil"

Kalimat itu teringat di kepala ibu.

" Novian... "

" Maafkan ibu . Nak "

... ^^^^...

HUK..UHUK!!!

HUK..UHUK!!!

HUK..UHUK!!!

" Ini minum . Novian" ucap suci mengambil air putih. Aku langsung meminum air putih itu . " Kenapa aku tiba - tiba tersedak. Ada apa ini " batin ku . Karna batuk aku mengeluarkan air mata . Terasa sakit saat tersedak.

" Ada yang sebut nama kamu tu " kata Dinda

Aku melirik kearah nya . " Emangnya siapa " ucapku. " Tunggu nya . Aku Terawan dulu " kata Dinda . " Eh! Aku nggak tau " sambung Dinda . " Bego kamu Dinda " seloroh ku .

Tidak bergitu lama , turun hujan. Aku melihat kearah tetesan air hujan.

" Dingin " lirih ku

Makan bakso ditemani dengan suasana yang sejuk. Memang sangat mendukung.

" Allāhumma 'alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari."

“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudaratkan). Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon.”

Setelah berdoa turun hujan aku langsung melihat kearah Dinda dan Tante suci . " Kenapa Tante? " Tanya ku . " Masya Allah. Kamu sudah hafal semua doa nya . Good luck buat kamu " sahut Tante suci .

Aku senang ada yang mengucapkan ' Masya Allah ' . " Kamu sekarang ada nggak perasan mencintai. Cowok seperti itu " tanya Tante suci dengan tatapan tajam .

" Saat ini belum tan. Tapi , jika aku sudah ditakdirkan untuk mencintai. Maka , aku rela mencintai nya . Kalau bisa menerima semua kekurangan nya . Kalau ia ugal-ugalan. Insyaallah, aku akan membuatnya berubah . " Jawabku dengan antusias.

Dinda dan Tante suci saling bertatapan mata. " Wah! Keren kamu . Novian " ucap mereka bersamaan .

Aku mencintai seseorang itu dengan tulus. Tidak mengejar harta melainkan mengejar surga sang imam . Rumah tangga itu di bangun dengan cinta. Aku mencintai seseorang itu karna Allah dan menjalankan sunah yang di anjurkan nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam .

...* bersambung*...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!