ALHAMDULILLAH DAN ASTAGHFIRULLAH

..."Barang siapa membiasakan ucapan syukur (tahmid), niscaya kebaikan-kebaikan akan senantiasa mengiringinya."...

..."Sedangkan barang siapa membiasakan ucapan istighfar, maka akan dibukakan untuknya perkara-perkara yang tertutup (kesulitan)"...

...—Al-imam Ibnul Qayyım rahimahullah....

...^^^^...

   Setelah melakukan wawancara. Kami akan mendapatkan pemberitahuan selama 2 Minggu kemudian. Maunya nggak mau kita harus bersabar . Aku dan dinda sudah pulang kerumah. Peristiwa yang tadi pagi membuat Dinda terluka.

   Aku mengobati luka Dinda . Tapi aku tidak bisa mengobati luka di pantat Dinda . Biar ia sendiri yang mengobati nya sendiri . Kalau aku hanya luka di punggung tangan. Tapi udah agak sembuh luka nya .

" Gimana. Udah mendingan sedikit" tanya Tante suci.

" Alhamdulillah. Udah agak mendingan " jawab bersamaan kita

  Setelah mendengar kabar kita Sudah agak mendingan. Tante suci terlihat lega . Setelah mengobati Dinda aku langsung ke kamar mandi. Sebelum masuk kekamar mandi aku membaca doa.

  Aku mencuci muka beberapa kali . Mengingat 3 tahun silam. Air mata menetes sekian lama nya . Memegang jantung berdetak dengan kencang. Perasaan sedih sudah kembali lagi. Bisa di katakan dilema hati .

  " Ya Allah. Apakah? kesedihan ini sebuah kebencian. Ataukah kesedihan yang memilukan "

   Menatap terus menatap kearah cermin. Memang aku ini siapa menurut mereka. Hanya sekedar pembantu saja . Apakah? Masa lalu ini akan terulang lagi. Entahlah.

 Aku masih ada harapan untuk memulai masa depan. Untuk apa menangis hanya sebuah masa lalu. Mereka aja tidak menghiraukan nya , tidak memperdulikan , dan tidak mau tau . Masa depan sudah ada di depan mata .

Untuk apa mengingat masa lalu hanya membuat hati terbebani. Pikiran sekarang lulus hanya mengingat Allah dan cita-cita ku di Tokyo.

...^^^^^...

 Fera sedang tertidur nyenyak diatas kasur. Fera kelelahan main kejar-kejaran sama pria tadi malam. Cahaya matahari menyinari mata nya. Fera pun langsung bangun dari tidurnya. Biasanya, saat Fera bangun tidur . Ia udah mendengar teriakkan ibu memarahi diriku .

  Tapi itu sebuah masa lalu yang indah . Keluar cairan bening dari matanya Fera. Ia langsung mengambil hp dan membuka aplikasi photo . Saat itu ia pernah memfotokan diriku saat mengepel lantai. Ia tersenyum kearah layar hp.

" Kak. Aku rindu padamu. Aku menjadi wanita malam hanyalah untuk mencari uang . Supaya aku bisa kuliah di Tokyo. Satu tujuan seperti mu kak " ucap Fera kearah layar hp .

  Ibu yang mendengarkan nya sedih . " Aku ini sangat egois. Membiarkan orang sebaik Novian aku usir dari rumah ini . Memang benar Allah maha adil " batin ibu .

  Sesaat suasana rumah menjadi hening. Aku sebenarnya kepergian ku dari rumah itu membuat mereka bahagia. Tapi malah memutuskan tali silaturahmi. Ayah sekarang sakit - sakitan. Setiap perkataan Fera membuat jantung ayah lemah.

   Dulu aku jadi pembantu sekarang ibu jadi pembantu di rumah sendiri. Aku tidak ingin kembali ke rumah itu lagi . Aku hanya memikirkan mbak Yani dan Fera saja . Ibu dan ayah ku pikirkan juga tapi tidak sebesar mbak Yani dan Fera .

  Aku berusaha menerima ayah dan ibu . Tapi berat . Mereka selalu memberikan ku luka , sedih , dan kekerasan. Kejadian itu masih terpikirkan di kepala ku . Mereka berdua hampir membuat ku kehilangan kehormatan ku.

   Fera langsung beranjak dari kasurnya. Ibu sudah menyiapkan makanan buat Fera dan ayah . Ayah sering tidak masuk kerja . Setiap gaji ayah sekarang di potong karena telat dan tidak masuk kerja.

  Ayah tidak ada duit lagi . Tidak seperti dulu hidup dalam kemewahan. Untuk apa kita sombong dalam dunia ini . Kita aja hidup karena pemberian dari Allah. Bersikaplah rendah hati jika dirimu mau di hormati orang lain.

  Setelah mandi Fera langsung ke meja makan. Ia terhenti saat melewati kamar ku . Dulu saat ia lewat aku sedang rebahan atau sedang menatap keluar. Tapi tidak dengan hari ini , kamar itu berantakan. Sudah tidak dihuni lagi .

   Fera menguatkan hatinya dan langsung pergi ke meja makan. Saat Fera sampai ibu lagi menyiapkan sarapan untuk nya . Sebelum ia datang ke meja makan ia membuka pintu kamarku. Di sana ada buku catatan harianku.

  Setiap hari aku tulis rapi di buku catatan harianku. Setiap kali aku menangis, aku luapkan dengan nya dengan menulis di atas kertas.

 Setiap paragraf dan kata yang dibacakan oleh Fera ia sedikit berubah. Hati Fera sudah agak tidak jahat lagi . Air mata menetes di pipinya. Sekarang kita kembali dengan Fera . Ibu memberikan senyuman tipis kepada Fera .

Fera langsung berlutut.

 " Ibu maafkan Fera . Fera durhaka sama ibu . Fera sudah membuat ibu beberapa kali menangis. diriku ini tidak tau diri. Ibu merupakan ibu kandung. Ibu yang melahirkan diriku. Aku tidak tau berterima kasih kepada ibu . Hiks. Ibu maafkan lah fera "

 " Ibu maafkan dirimu nak . Ibu sudah lama memaafkan dirimu nak "

Ibu langsung mencium kening Fera. Mereka sudah baik kan .

" Apakah? Novian mau memaafkan ibu dan ayah . Kalau ia tidak memaafkan nya ibu tidak akan menghinanya lagi . Ia berhak marah "

" Kita doakan ia memaafkan kalian Bu . Aku aja belajar meminta maaf kepada ibu itu berkat buku catatan harian kak Novian "

Ibu menatap kearah Fera . Ibu menangis. Dan langsung memeluk Fera . Ayah yang menyaksikan bahwa putri yang ia selama ini di anggap aib . Mampus menghilang kegelapan dalam dirinya Fera .

" Masya Allah. Nak Novian maafkan ayah . Ayah sangat bersalah. Kejadian 3 tahun yang lalu. Pasti masih kamu ingatkan. Ayah nyesal sudah membuat menderita nak . "

'Masya Allah' kata yang terucapkan dari puluhan tahun . Jika aku mendengar kata yang di ucapkan ayah . Aku senang dan akan memeluk ayah . Itu mimpi buat ku . Mana mau ayah di peluk sama anak aib .

...^^^^...

  Pagi ini , pagi yang buram bagi ku. Hatiku terasa sakit karena mengingat kejadian 3 tahun yang lalu. Aku berusaha untuk tidak memperlihatkan kesedihan ku . Seorang wanita bisa dianggap lemah para kaum laki-laki.

 Wanita itu lemah tetapi yang telah membentuk rumah tangga itu wanita . Yang membuat cinta itu menjadi indah ialah wanita. Wanita juga bisa berkerja seperti pekerjaan laki - laki . Wanita tidak pernah meremehkan kaum laki-laki.

 Wanita justru membanggakan suaminya. Kita itu harus sering membiasakan diri untuk mengucapkan " Alhamdulillah atau astaghfirullah" . Kalimat itu tidak berat untuk di ucapkan melainkan malas untuk mengucapkan nya .

Dinda dari tadi melihat ku melamun sendirian. " Novian. Kenapa? Kamu . Sakit ?" Tanya Dinda . " Iya . Aku sedang sakit di sini " jawab ku sambil menunjuk dadaku .

 " Emangnya. Habis putus cinta " kata Dinda . Aku terdiam dan melihat kearah Dinda . " Yah bukan . Aku sakit mengingat kejadian 3 tahun yang lalu. Din . Bukan? Patah hati " penjelasan ku .

Dinda langsung tersenyum tipis. " Salah ya " ucap Dinda dengan suara samar . " Yah . ialah " ketus ku . Suasana menjadi keheningan. Aku dan Dinda curi - curi pandang. Aku sekali melirik kearah Dinda . Dinda tidak mengatakan sesuatu.

 Aku langsung mendekati dinda . Dinda menelan ludah. " Jangan takut Din. Aku hanya bercanda saja " seloroh ku sambil memeluk Dinda . " Kamu kalau cemberut itu takut liat kearah kamu . Orang baik jika marah ngeri juga ya" ucap Dinda terkekeh.

Aku langsung ketawa dengan perkataan Dinda . " Ada aja sih kamu ini . Gimana mau marah sama kamu . Sebelum bentak aja udah terlihat mata yang berbinar-binar. Hahahaha " ucap ku .

 " Ih... Novian nggak itu semua salah " rengek Dinda. Aku langsung mengacak-acak rambutnya Dinda . Dinda saat sedang takut . Gemes deh karna lucu liat nya . Setelah kami bercanda. Aku langsung ke dapur .

Tante suci sedang melihat cara membuat makanan jepang ' Udon' . " Tan. Biar Novian buat boleh ." Ucapku. " Emangnya? Kamu bisa " tanya Tante suci. " Novian ini pencipta Drakor jepang. Mana yang nggak bisa di buat Novian" kata ku . " Dinda juga " suara Dinda entah dari mana .

Aku dan Tante suci mencari dari mana suara itu berasal. " CK. Cari apa kalian" suara Dinda dari belakang kita . Aku dan Tante suci terkejut. " Untung jantung mama kuat . Jika tidak -" ucapan Tante terpotong.

" Jangan bilang kek gitu ma . Dinda sangat sayang sama mama " ucap Dinda memeluk mamanya . Aku langsung memfotokan momen itu. " Photo sekali. Nov " kata Dinda . Aku hanya mengangguk kepala saja .

Seandainya aku seperti itu . Mendapatkan kasih sayang murni dari keluarga. Malahan keluarga ku membenci atas kehadiran ku di dunia ini . Jika anaknya tidak peduli sama orang tua. Itu bukan salah anaknya melainkan salah orang tua nya .

...* bersambung*...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!