... " Setiap yang diimpikan oleh manusia itu hanyalah cita - cita . Hidup itu tidak sempurna jika tidak ada 5 hal ini yaitu : mengucapkan bismillah , beristighfar, sholat , mengejar cita-cita, sholawat. Dunia ini sungguh kejam untuk mewujudkan sebuah cita-cita. Melainkan bersyukur kepada Allah. Dan terus mengingat Allah. " ...
... — Novian Amara....
2 NOVEMBER
Dua Minggu sudah terlewat kan . Aku dan Dinda menunggu pengumuman hasil kelulusan kuliah. " *Hopefully we both pass*." Ucap Dinda . " Amiiin. Kita memohon saja kepada Allah" sahut ku . Dinda hari ini agak semangat untuk mendengarkan pengumuman.
Pengumuman kelulusan tes nanti malam akan diumumkan. " Novian. Aku mau ngaji dulu nya " kata Dinda . " CK. Baru saat ini meminta supaya Lulus . Semoga Allah mengabulkan nya " ujar ku. Aku langsung melihat nya . Benar saja ia sedang me-ngaji.
" Aku senang jika kamu seperti ini. Din . Impian ku sekarang sudah ada di depan mata ku . Semoga Allah mengabulkan setiap doa ku. Kali ini aku ingin meminta kepada Allah. Supaya aku dan Dinda lulus wawancara dan masuk kuliah di Tokyo " batinku
Jika Allah belum mengizinkan nya . Kita nggak usah marah . Mencoba terus mencoba. Kegagalan itu tidak selamanya. Maka kejar impian mu. Jangan pernah menunda-nunda. Setiap impian itu tidak akan pernah tertandingi.
" Allah... Allah... Allah ... " Terucap di lisan ku .
Aku meneteskan air mata. Aku akan berpisah dengan kota jakarta ini . Sudah banyak hal yang sudah aku lewati di jakarta ini . Jakarta begitu padat dan luas . Setelah Dinda me-ngaji aku ingin mengajaknya pergi ke Tugu Monas.
... ^^^^...
Matahari hari ini sangat terik . Aku dan Dinda sedang Selfi di depan tugu Monas . Aku turuti kemauan nya Dinda . " Aku udah capek. Din . Aku duduk dulu nya " tutur ku. Dinda hanya mengangguk kepala saja.
Saat aku sedang duduk. Aku melihat seorang anak kecil . Aku langsung mengulum kan niatku duduk . Satu persatu langkah kaki ku berjalan. " Assalamualaikum. Dek " salam ku . Anak kecil itu langsung menoleh. " Waalaikum salam. Iya ada apa kak? " Tanya anak kecil itu .
Aku menelan ludah. " Kakak hanya ingin duduk sama kalian. Boleh " tanya ku balik. " Boleh " jawab bersamaan anak kecil itu . Aku tersenyum. "Kenapa kalian berdua saja . Ibu dan ayah kalian kemana " ucapku.
Kedua anak kecil itu menangis. " Ibu dan ayah kita udah meninggal dunia. Kita berdua jadi pemulung kak . Uang yang didapatkan tidak cukup membeli nasi berdua. Hanya cukup satu orang " kata anak kecil itu .
Aku menelan ludah. Mencair suasana yang putus asa kepada mereka .
"Allah tidak tidur dek. Allah selalu melihat hamba nya . Allah menguji hambanya. Apakah? Hamba nya bisa melewati nya . Kesusahan atau kemiskinan tidak selamanya berpihak kepada kita . Bisa aja kalian mendapatkan lebih dari kalian inginkan. Tapi ada syaratnya—"
" Apa kak syaratnya?" Tanya anak kecil antusias.
" Yaitu jangan lupa mengingat Allah. Setiap rezeki yang didapatkan walaupun sedikit jangan lupa mengucapkan ' Alhamdulillah '. Sering sholat lima waktu. Sering beristighfar. Dan jangan menggunakan bahasa kotor. Allah membenci orang menggunakan bahasa kotor "
Kedua anak kecil itu mengangguk paham . " Kakak . Kenapa? Mau nasehati kita kak. Orang lain aja malas dekat sama kita berdua " tanya anak kecil itu heran. Aku menghirup udara segar. " Nasehati itu bagian yang paling disukai Allah. Saling mengingatkan maka saling terbentuk nya tali silaturahmi." Jawab ku antusias.
Mereka berdua langsung tersenyum tipis. " Terimakasih kak " ucap kedua anak kecil itu . " Sama - sama " balasan dari ku . " Kakak cantiknya. " Ucap gadis kecil di samping ku . " Jangan di puji ya . Kakak malu soalnya" ucapku tersipu malu
. Seseorang dari kejauhan memandangi ku dari jauh . Ia menggunakan topi dan jaket berwarna hitam .
" Orang itu suka sama kakak" tunjuk anak kecil kearah pria itu .
" Novian... Novian... Novian..." Teriakkan Dinda
Aku belum melihat sepenuhnya wajah pria itu. " Ini dek nya . Sedekah dari kakak " ucapku. " Nggak usah kak " penolakan dari kedua anak kecil itu . " Kakak marah nanti . " Tegas ku . " Makasih kakak imut " ujar mereka berdua .
Aku hanya tersenyum tipis dan langsung meninggalkan mereka berdua . Aku berjalan sambil melirik bayangan ku sendiri .
" Aku sedang hari ini . Bisa melihat anak kecil yang manis itu . Semoga Allah memberikan kemudahan kepada mereka berdua " batin ku .
" Iya.ada apa Din?"
Dinda langsung menunjuk kan kearah seorang wanita yang sedang berdiri lemas di bawah sinar matahari. " Iya mbak ada apa?" Tanya ku . Perempuan itu langsung membalikkan badannya. Aku terkejut. Rupanya , itu ibu tiriku .
Aku hanya tersenyum saja . " Maaf jika engkau mau menghinaku diriku . Aku akan pergi dari sini. Tidak usah menghabiskan suara mu untuk membuat ku malu . Aku tau jika aku seorang pembantu di rumah sendiri. Udah cukup aku mendengar perkataan kotor itu dari mulut mu " ucapku membalikkan badan ku .
" Tapi—"
" Ibu . Aku memohon kepada mu . Aku udah ngerasain sakit yang bertubi-tubi di dalam hati ku . Udah cukup aku ngerasainnya 5 tahun. Sekarang biarkan aku hidup tenang Bu " ucapku menangis.
" Aku memang seorang yatim. Tapi seorang yatim itu berhak kan untuk memulai hidupnya sendiri. Lika— liku kehidupan sudah aku rasakan. Saat aku menangisi hal yang dianggap sebuah drama " lanjut ku .
Seketika ibu terdiam. Aku memang salah. Tidak mendengarkan penjelasan dari ibu . " Aku pergi dulu buk nya . Maafkan aku jika kata-kata ku menyakiti lubuk hatimu. Aku hanya lah sebuah aib di mata keluarga ku . Berhak untuk disiksa saja . Apakah? Itu benar Bu " tanya ku .
Bibir ibu seketika kaku . Ibu hanya terdiam dan menunduk. " Terimakasih atas jawabannya Bu " pinta ku . " Nov . Dengar dulu penjelasan ibu mu " ucap Dinda . " Aku udah cukup dengan penjelasan dari ibu " kata ku .
" Ibu datang kesini ingin meminta maaf." Tutur ibu .
Seketika aku kaget.
" Selama kepergian mu . Keluarga sudah hancur terpecah belah. Mbak Yani sudah 3 tahun meninggal kan rumah. Fera ia menjadi wanita penghibur. Ayah sekarang sakit-sakitan. Sedangkan ibu malu bertemu dengan mu nak . Ibu salah . Memang kamu susah untuk memaafkan ibu "
Aku langsung menangis. " Aku akan sulit memaafkan ibu . Fitnah ibu saja hampir membuat kehormatan ku hancur Bu . Saat kita membuat kesalahan itu mudah . Tapi , saat memaafkan itu sulit . Hiks . Karna aku mengingat pesan nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam . Aku maafkan setiap kesalahan ibu dan ayah "
Seketika cairan bening terjatuh di mata kami bertiga. Aku langsung memeluk ibu . Berakhir nya kisah ku saat ini . Kebencian Antara anak dan ibu tiri sudah sirna. Ibu langsung mengecup keningku. Baru kali ini aku merasakan ketulusan kasih seorang Darwati.
... ^^^^...
Matahari sudah sepenuhnya tengelam. Malam kini sudah datang. Aku menatap rembulan malam yang bergitu indah . Sekarang aku takut jika keluar malam . Kejadian 3 tahun silam itu masih mengganggu kepala ku .
" Nov. Kenapa? Melamun " tanya Dinda. " Nggak tau Din. Kenapa aku sekarang sering melamun sendiri. " Jawab ku datar . Aku menghela nafas dengan kasar . Memijat kepala. " Biar aku pijat boleh " pinta Dinda .
" suru hitsuyou ga nai ( tidak usah ) " tintah ku . " Kalau nggak aku buat teh nya " kata Dinda. Aku hanya mengangguk kepala saja. Setelah bertemu dengan ibu . Aku sedih belum sempat bertemu dengan mbak Yani. Ia sudah pergi.
Fera . Gimana ia sekarang. Pasti udah besar . Aku dengan Fera selisih 5 bulan saja . Tapi aku kangen sama kamu Fera . Batinku dalam hati. Apakah aku belum di takdir bertemu dengan Fera .
Dring!!!
Dring!!!
Notifacation .
" Ada pesan masuk. Emangnya dari siapa nya" batinku bingung.
Aku langsung membuka hp dan membuka aplikasi WhatsApp.
^^^"Assalamualaikum. Dari hasil wawancara pada tanggal 24 Oktober. Kami memutuskan bahwa . Novian dan Dinda lolos untuk kuliah di THE UNIVERSITY OF TOKYO ."^^^
"Waalaikum salam. Terimakasih pak atas pengumuman. Kapan kami bisa berangkat. Pak?"
^^^"insyaallah kalian udah bisa berangkat besok pagi . Nya "^^^
"Siap pak . "
Aku langsung menutup aplikasi WhatsApp. Aku senang.
" Alhamdulillah... Alhamdulillah.... "
Dinda langsung membawa dua cangkir teh. " Ada apa nov ? " Tanya Dinda .aku menelan ludah. " Kita lulus wawancara nya Din. Besok kita berangkat ke Tokyo" jawabku. " Aaaaa...." Teriakkan bahagia Dinda .
Kita berdua langsung melompat - lompat kecil sampai memegang tangan. Tante suci dan om Roy bingung dengan tingkah kita berdua.
" Alhamdulillah... Akhirnya impian ku terwujudkan juga " batin ku syukur.
Dalam setiap detik dan menit ku lalui. Setiap luka dan sedih ku . Kini berubah menjadi bahagia. Allah itu maha adil dan seadil-adilnya kepada hambanya.
...* BERSAMBUNG*...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments