NEGERI SAKURA

... "Jika kamu belajar dari kegagalan, maka kamu tidak akan pernah gagal."...

... — Alexander Megumi....

... ^^^^...

... "Semoga Allah membimbing di setiap langkah, sehingga apa pun yang ku lakukan menjadi berkah. Dan apa pun yang ku usahakan berbuah indah."...

... — Novian Amara....

... ^^^^...

pagi ini aku sudah bersemangat untuk pergi ke Tokyo. Betapa bersyukurnya aku kepada Allah. Dinda dari tadi sibuk menyiapkan koper nya . Aku tadi malam udah menyiapkan koper. Dan beberapa Snack di dalam koper .

Dan beberapa barang lain yang tidak boleh di lupakan . yaitu: sajadah , tasbih , buku harian ibu dan Al-Qur'an. " Nov . Kamu udah ?Selesai beres-beres ya?" Tanya Tante suci. " Udah selesai. Tan " jawab ku .

Tante suci sudah menyiapkan sarapan buat kami semua. Aku langsung pergi ke kamar Dinda . " Din. Ayo kita makan " tintah ku .

Dinda hanya mengangguk kepala saja. Kita langsung pergi ke meja makan.

Pasti hari ini hari melelahkan buat kita berdua. Setelah sampai di meja makan. " Ayo.. makan . Nanti telat kalian" ucap Tante suci . Kita berdua hanya mengangguk kepala saja. Aku hari ini , hari terakhir ku di kota ini .

Semua sudah lewati di jakarta. Sekarang aku akan kuliah S1 di jepang — Tokyo . Setelah beberapa menit kemudian, kami Semua Sudah selesai makan . Dinda langsung memeluk ibu dan ayah nya . Memang sulit jauh dari keluarga tercinta.

Aku hanya meneteskan air mata. Aku ingin juga seperti Dinda . Aku menelan ludah. Aku langsung hendak pergi . " Novian.." panggil Tante suci. Aku langsung menoleh kebelakang. " Iya tan " ucapku. " Kesini. tante ingin memelukmu juga " kata Tante suci. Aku langsung memeluk Tante suci dan Dinda .

Air mata menetes di pipiku. Senang bisa mendapatkan pelukan ketulusan dari seorang ibu . Tante suci seorang ibu yang paling baik menurut ku . Kami langsung menaruh koper ke dalam mobil . Sekarang kami akan menuju ke bandara.

... ^^^^...

Setelah beberapa menit kemudian , kami semua sudah tiba di bandara. Hari ini aku akan berpisah dengan Tante suci dan om Roy. Mereka sangat baik kepada ku . Sudah 3 tahun mereka merawatku . Mereka sudah mengaggap ku seperti anaknya sendiri.

" Novian. Tante titip Dinda nya . Kamu jaga dia ya . " Titah Tante suci.

" Insyaallah. Novian pasti bisa jaga dinda " ucapku.

Sesaat suasana menjadi hening. Terasa sangat cepat meninggalkan negara Indonesia. Meninggalkan kenangan yang tertanam di negeri ini . Aku akan pergi merantau ke samudra Pasifik.

Samudra Pasifik. Samudra yang dari dulu ku impikan. Sekarang sudah terwujudkan. Air mata menetes di pipiku. Terasa berat untuk meninggalkan orang tercinta. " Kalian jangan bersedih ya . Jangan lupa ngirim pesan . Kalau udah sampai ya " ujar om Roy.

Aku dan Dinda langsung memeluk om Roy dan Tante suci. Kita menangis dalam pelukan mereka. " Ya! Udah . Cepat pergi ya . Nanti pesawat ya lepas landas nanti " ucap Tante suci.

" Yah ! Udah kita pergi dulu tan , om . Assalamualaikum "

" Waalaikum salam "

Sekarang kita berada di dalam pesawat. Hatiku sedih. Harus secepat ini meninggalkan kota ini. Aku harus kuat bila ingin menggapai cita-cita. Kamu harus kuat Novian. Batin ku dalam hati. " Novian is ready for us to go to Tokyo. Our future awaits " ucap Dinda. " Alhamdulillah udah siap " gumamku.

... ^^^^...

Pesawat sekarang sudah turun . Artinya kita sudah sampai di negeri sakura. Kita sekarang berada di ***Bandar Udara Internasional Tokyo (東京国際空港***). Terasa bagai mimpi tiba di negeri sakura. Biasa aku lihat orang jepang di Hp sekarang aku menyaksikan nya secara live sendiri.

" Masya Allah. Indah nya negeri sakura ini . Aku kagum akan kebersihannya" ucapku agak pelan.

Dinda lompat - lompat kecil saat telah tiba di Tokyo. Terlihat seorang gadis yang turun dari pesawat. Mata kaum Adam yang berada di bandara internasional Tokyo tertuju kearah gadis remaja. Seperti nya seumuran diriku.

Gadis itu sangat sexy . Berkulit kuning Langsa. Agak tinggi dengan memakai hak tinggi. Bulu mata yang sangat lentik. Bibir nya berwarna pink cerah. Gadis itu terlihat cuek . Tidak memperdulikan setiap pujian.

" Cantik dia ya " ucap Dinda. " Iya sangat cantik" kata ku .

... ^^^^...

Terlihat seorang pria dengan tubuh kekar. Ia sedang nge-gym. Keringat bercucuran di tubuhnya. Waktu demi waktu terus berputar. Sepertinya , sosok pria itu gemar berolahraga. " Tuan muda " panggil seseorang di belakang pria itu.

Pria itu menghentikan berolahraga sejenak. " Ada apa" ucap dingin pria itu . Yang memanggil ia merupakan pelayanan di rumah nya pria itu. Pria itu ganteng , mata menyempit dan tubuh yang bergitu kekar .

" ***San*** ( tuan ) di panggil tuan " ucap pelayan itu dengan gugup . Pelayan itu Langsung pergi meninggalkan tempat olahraga itu . Pria itu langsung mengambil handuk kecil dan mengelap keringat yang ada di tubuhnya.

"otousan ( ayah atau papa) mau bicara apa? " Batin pria itu dalam hati . Pria itu langsung pergi ke ruang tamu. Terlihat nenek , ayah , ibu dan anggota keluarga lain nya sudah berkumpul di ruang tamu.

" Otousan . Memanggil saya " tanya pria itu . " Iya . Otousan mau bicara sesuatu" jawab Cheung young ( papa Alexander Megumi) . " Megumi . Kamu mau nggak kerja di kantor otousan" ujar gheon Chang ( mama Alexander Megumi) . Megumi yang mendengarkan itu bingung.

Alexander Megumi seorang brandal , pencuri , mafia , suka mabuk-mabukan , dan balapan liar . " Megumi belum siap okaasan ( mama) , otousan ( papa) ." Ujar Megumi . Mama dan papa Megumi hanya mengerutkan dahi nya .

Papa nya Alexander Megumi memiliki perusahaan. Mama nya Alexander Megumi dosen kuliah di THE UNIVERSITY OF TOKYO . Megumi langsung pergi kekamar nya . Megumi sedikit bersalah sudah menolak permintaan orang tuanya.

" Okaasan. Takut otousan . " Ucap gheon Chang. Ia khawatir karna anaknya sering keluar malam . Haru - hara balapan mobil liar . Papanya berpikir dengan memberikan kerjaan buat anaknya itu akan berubah dirinya. Tapi , ia tidak mau meninggalkan dunia haru - hara nya .

... ^^^^...

Kita sekarang sedang berjalan-jalan sambil melihat pemandangan di ibukota Tokyo . Mata kita berdua berbinar-binar saat menatap langit Tokyo. Banyak orang yang berlalu-lalang di jalan.

" Masya Allah. Tidak terasa kita udah sampai nya . Nov " ucap Dinda bersyukur. " Ia kita kesini itu sudah di kehendaki oleh Allah" gumamku.

Aku melirik jam yang ada di tangan ku . " Din. Ayoo.. kita salat. " Titah ku. " Belum azan nov " kata dinda. " Kan. Ini buka Indonesia Din" ujar ku . Dinda langsung terkekeh geli sendiri. Kita berdua melihat sekeliling jalan dan bangunan tinggi.

Terlihat di daerah timur ada masjid . " Itu ada masjid Din" gumamku. Aku langsung menarik tangan Dinda kearah masjid . Terdengar suara motor melaju sangat kencang. " Jangan nyebrang dulu . Nov " titah Dinda .

" Kenapa? " Tanya ku . " Dengar itu " ucap Dinda. Aku mendengar nya secara pelan . Iya sekarang motor seseorang sedang menuju kearah kita . Aku langsung berdiri di sebrang jalan . Karena aku di kejutkan dengan kecoa aku langsung melompat kearah jalan.

" Aaaa.... "

Aku menutup mata. " Apa aku sekarang sudah berada di surga " batin ku . " Awass .. " teriakkan Megumi . Aku langsung membuka mata . Terlihat seorang pria mengenang kan helm di wajah nya .

Terlihat matanya coklat. " Awass... " Teriakkan dingin Megumi . Aku langsung pergi ke sebrang jalan. Megumi langsung tancap gas . " Untung nggak ketabrak ya" ucap Dinda . Aku hanya mengerutkan kening.

" Nov . Jangan berlamun ayo kita pergi " ajak Dinda . Aku hanya mengangguk kepala saja .

" Gadis itu membuatku kesal . Ia berbeda dengan orang lain . Ia memakai hijab dan temannya di samping juga memakai hijab. Apakah mereka ? Islam " batin Megumi .

" Siapa sebenarnya pria itu . Aku heran dengan rupanya. Dia sudah membuatku hampir jantungan saja . Untung aku tidak seragan jantung. Astaghfirullah. Detak jantung ku masih berdetak kencang. Ini karna pria itu " batin ku kesal .

Dinda heran dengan tingkah ku sendiri. Aku sedang mengumpat dalam hati tidak jelas. Astaghfirullah baru sampai di Tokyo. Nyawa hampir melayang. Allah masih melindungi diriku . Semoga Allah menjaga ku .

" Ayo... Cepat masih lama sampai nya ini " ucap Dinda. Aku tidak mendengarkan perkataan Dinda . Sibuk berpikir. Entah untuk apa aku memikirkan pria itu . Nama aja nggak kenal.

" Novian... " Teriakkan Dinda

" Astaghfirullah... Ada apa ? "

Dinda langsung menaruh tangan ke atas kepala. " Kenapa sih dengan Novian. Pasti ia sedang banyak pikiran kadang nya . Entahlah. Aku tidak tau isi pikiran nya Novian" batin Dinda.

...* BERSAMBUNG*...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!