Bab 11

sedikit mengandung 21+ tolong bijak dalam membaca.

William masih mematung bahkan matanya tak berkedip sedikit pun melihat pemandangan didepan matanya.Benar apa yang dikatakan Rendy bahwa Zahra seperti boneka Barbie.

"Ashhh s*al". Umpat William dengan sedikit keras membuat Zahra menoleh kearah pintu matanya membulat sempurna bahkan hampir keluar.

1

2

3

"Akhhhhhhhhhhhhhhhh".

Brakkkk

Teriak Zahra begitu kencang seakan melihat hantu, bahkan Tanpa aba-aba berlari dan membanting pintu  begitu kuat sampai dinding kamarnya bergetar hebat, tak lupa juga ia menguncinya agar laki-laki yang sejak tadi memperhatikannya tidak dapat masuk begitu saja.

Zahra masih menempel dipintu mengatur nafas nya bahkan debaran jantungnya masih begitu kuat.

"Astaga apa tadi itu, kenapa dia bisa berdiri didepan kamar ku dan apa ini. Apa dia melihat semuanya akhhhh s*alan kau William Alexander".

Sedangkan William segera berlari  Menuju kamarnya untuk menuntaskan hasratnya dikamar mandi tak lupa juga membersihkan dirinya, setelah dirasanya selesai William berjalan mengganti pakaian santai dan turun kembali kebawah sebab perutnya mulai kelaparan minta diisi.

Ternyata Zahra sudah ada didapur sedang menyiapkan makan siang, William yang melihat itu kembali teringat dengan tubuh s*ksi milik istrinya.

'aish apa yang aku bayangkan ini'  batinnya.

"Ekheem". William sengaja berdehem pelan agar Zahra mengetahui keberadaanya sekarang ini.

Zahra yang mendengar itu berusaha mengatur nafasnya dan menghilangkan rasa gugup nya, memang rencananya dari awal ingin menggoda William tapi bukan seperti tadi. Itu namanya dirinya menambah masalah saja.

Haaaaaaa

Helaan nafas berkali-kali keluar dari bibir mungilnya kemudian lanjut memasak tanpa menghiraukan keberadaan William yang sudah duduk dimeja makan.

Ekhem

Ekhem

"Apa tuan sakit tenggorokan ?". Tanya Zahra sebab sedari tadi William seperti itu.

"Apa yang kamu lakukan ?". Bukannya menjawab, William bahkan balik bertanya.

"Saya sedang memasak untuk makan siang tuan".

"Maksud ku bukan itu, mengenai yang tadi. Apa yang kamu lakukan sampai hanya memakai d*laman saja". Zahra terdiam ditempat mendengar pertanyaan William. Zahra meng*mpati William dalam hati kenapa bisa laki-laki itu menanyakan hal semacam itu apa mungkin dia penasaran.

"Saya memang seperti itu ketika sendirian, karena saya sering keringatan. Apalagi dikamar saya tidak ada AC tuan makanya saya hanya mengenakan d*laman". Jawab Zahra.

"Ada apa anda mencari saya tuan ? Sampai rela kekamar pembantu segala. Dan juga kenapa anda bisa pulang secepat ini biasanya anda akan pulang sore atau tidak malam hari".

"Bukan urusan mu". Zahra berdecak kesal mendengar jawaban William.

"Apa kamu tadi sengaja menggodaku dengan tubuh tepos mu itu ? Ckck memang sem*rahan itu ternyata". Cibir William yang seakan mengatakan lain diucapkan tapi lain dihati.

"Untuk apa saya menggoda Anda tuan, tanpa menggoda pun anda sudah tergoda dengan tubuh saya bukan ?". William terperangah tak percaya dengan ucapan Zahra karena sejatinya memang betul seperti itu.

"Jangan besar kepala kamu. Bahkan tubuhmu tepos seperti itu kau bangga sekali. Aku hanya tergoda dengan intan ku kekasih hatiku selama ini". Bantah William

"Terus untuk apa tuan sampai rela menuju ke kamarku jika tidak tergoda bahkan anda terdiam begitu lama melihat ku hanya dengan d*laman saja". Kata Zahra mengedipkan mata.

Skakmat

William terdiam menatap tajam manik mata coklat yang kini dihadapannya bahkan tanpa makeup pun diakuinya Zahra begitu sempurna.

'apa yang kamu pikirkan lagi William, dihadapan ini hanya wanita m*rahan, mungkin tubuh semok nya tadi hasil grepe-grepe dari laki-laki lain diluaran sana'. Batin William

"Kenapa tuan melihatku seperti itu ?". Ucap Zahra mengagetkan William dari lamunannya.

Tanpa Zahra duga William berjalan cepat kearahnya dan membungkam bibir mungil berwarna merah jambu itu, hal itu sontak membuat Zahra kaget, apalagi ini adalah c*uman pertamanya. Dengan sekuat tenaga Zahra bahkan memukul dada bidang William tapi apa daya Zahra kalah kuat dari laki-laki yang bertubuh kekar itu.

Bukan, bukan ini maksud dari menggoda itu. Zahra hanya ingin menggoda William agar laki-laki itu tak menyakiti nya lagi dan lambat laun akan mencintainya tanpa kontak fisik. Tapi Zahra salah kaprah ternyata laki-laki sama saja akan tergoda bila melihat yang mulus bahkan melupakan kekasih hatinya yang selama ini dia puja dihadapannya.

Hmmmmppppp

William segera melepaskan ciumannya karena melihat muka Zahra yang sudah memerah menahan nafas sedari tadi.

"WILLIAM S*ALAN, APA YANG KAMU LAKUKAN DENGAN BIBIRKU S*ALAN HAAA!!. KENAPA KAU MENGAMBIL C*UMAN PERTAMA KU. AKHHH BENAR-BENAR S*ALAN KAU WILLIAM ALEXANDER". Murka Zahra memakai William dihadapannya bahkan tak segan memukul wajahnya dengan keras tak hanya itu dirinya juga menendang tulang kering William membuat sang empu meringis kesakitan. Zahra yang melihat itu tak menghiraukan bahkan segera berlari menuju ke kamarnya.

Dan William jangan ditanya mukanya memerah akibat sakit yang ditimbulkan oleh Zahra apalagi tendangan itu begitu kencang dan untungnya bukan miliknya yang jadi sasaran.

"Kenapa bibirnya begitu manis, dan apa ini rasanya begitu candu untuk ku hahaha". William tertawa tidak jelas seperti orang gila. Jika ada yang melihatnya mungkin dikiranya orang stress karena tertawa bahkan memegang bibirnya kemudian meringis memegang tulang keringnya.

*

*

*

Seseorang yang sedang berjalan kearah apartemen mewah milik sahabatnya, tapi saat menunggu lift terbuka, ekor matanya tak sengaja menangkap seorang yang selama ini dicarinya.

"Apa gue salah orang ? Sepertinya tidak mungkin apalagi dia lewat disampingku. Baik aku akan memastikannya terlebih dahulu".

Orang itu segera mengikuti perempuan dan juga laki-laki yang begitu mesra tapi seakan keadaan tidak berpihak kepadanya hingga laki-laki itu kehilangan jejak yang dicarinya.

"Ah s*alan, aku akan segera menyelidiki nya. Bahkan dugaan ku selama ini selalu benar tidak pernah meleset". Umpat laki-laki itu kemudian segera berlari ketempat semula.

Intan yang kini sudah sampai di apartemen nya diantar oleh Louis "aku masih sangat merindukanmu honey". Kata Louis m*remas bokong intan.

"Nanti kita lanjutkan lagi honey, sekarang ini aku segera harus sampai diatas sebelum indra yang keduluan dan tidak melihatku disana". Ucap intan tak mau lama didalam mobil lagi sebab hasratnya akan naik jika dihadapkan didepan Louis yang begitu pandai menggodanya.

"Apa boleh sekali saja didalam mobil ini hmm". Tanpa menunggu persetujuan intan Louis segera menerjangnya. Untuk saja parkiran diarea apartemen itu begitu sepi.

"Ahhhhh honey aku tidak bisa menolak mu jika seperti ini". D*sah intan ketika bajunya sudah dibuka oleh Louis.

"Karena aku hebat honey, kamu tahukan aku pemain film dewasa jadi aku tahu letak-letak yang bisa membangkitkan g*irah mu". Kata Louis.

"Seperti biasa kamu sangat candu honey". Ucap Louis tanpa melepaskan mulutnya pada benda kenyal milik intan.

Intan hanya bisa m*nd*sah merasakan kenikmatan yang luar biasa, sebab Louis begitu pandai dalam hal ini. Bahkan mereka melakukannya dalam mobil membuat mobil bergoyang sedikit kencang sebab goyangan Louis yang kuat.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nurhasanah Anna

Nurhasanah Anna

no coment

2024-05-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!