Jam menunjukan pukul dua belas
siang, waktunya untuk istirahat, namun saat ini Zeze masih di sibukkan dengan pekerjaannya.
"Zeze waktunya istirahat kita makan dulu yuk, aku udah laper nih." Ucap Danisa dengan tangan memegangi perutnya.
"Iya Nis tunggu sebentar ya, aku anterin pesanan dulu." Balas Zeze seraya membawa pesanan untuk pelanggannya.
"Ok cepetan, nanti aku keburu pingsan nih karena kelaparan." Ucap Danisa dengan candaannya.
Zeze terkekeh pelan, ia menatap sekilas sahabat lebaynya itu."Baru juga pingsan, belum mati Nis." Canda Zeze sambil berlalu meninggalkan Danisa yang sedang mengercutkan bibirnya.
"Huh dasar sahabat gak punya hati." Danisa menggerutu kesal, ia menatap sahabatnya yang sudah pergi mengantarkan pesanan pelanggannya.
Setelah selesai mengantar pesanan untuk pelanggannya, Zeze pun segera menghampiri Danisa."Yu Nis kita makan, nanti kamu keburu pingsan lagi."Ajak Zeze di iringi dengan tawanya, ia memang paling seneng melihat sahabatnya itu kesal.
"Zezeeeeeeeee" Teriak Danisa kesal, Zeze hanya menanggapinya dengan senyuman, lalu setelah itu, mereka pun pergi ke tempat makan yang biasa mereka datangi.
Sampai di tempat tujuan, mereka langsung memesan makanannya masing_masing.
Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya pesanan mereka pun datang, mereka langsung menyantapnya dengan semangat. Disaat Zeze sedang asyik menyantap makanannya, tiba_tiba ponselnya bergetar.
Drtttt..drttt..
"Siapa Ze yang telpon kamu?" Tanya Danisa penasaran.
"Nih si Alfin Nis." Jawab Zeze sembari menggeser tombol yang berwarna hijau.
"Oh." Danisa hanya ber oh ira, ia kembali menyantap makanannya dengan lahap.
"Hallo Alfin, aku lagi makan siang bersama sahabatku." Ucap Zeze tanpa menunggu Alfin bertanya. Zeze tau kalau Alfin siang telpon pasti bertanya, udah makan belum? Begitulah kebiasaan Alfin.
Dari seberang telpon, Alfin terkekeh pelan, memang wanitanya(calon kekasihnya) itu selalu tau apa yang ingin dia tanyakan."Hmm bagus kalau begitu, kamu inget jaga kesehatan kamu, jangan telat makan, dan tunggu aku pulang." Suara Alfin terdengar begitu lembut dan penuh perhatian. Karena bagi Alfin, Zeze adalah wanita yang paling ia cintai, meskipun ia belum mengungkapkannya, namun Zeze tau jika Alfin sangat mencintainya, begitu pun dengan Zeze.
"Iya bawel aku pasti jaga kesehatanku, kamu juga ya, dan aku pasti akan menunggumu pulang." Ucap Zeze sambil mengembangkan senyuman cantiknya."Yaudah Alfin aku tutup dulu ya, aku mau lanjutin makan siangku, nanti keburu habis jam istirahatku." Zeze kembali berucap dengan nada lembutnya.
"Yaudah see you baby." Alfin membalas di iringi dengan senyuman tampannya di seberang telpon sana. Setelah itu, panggilan pun terputus, Zeze kembali menaruh ponselnya di atas meja, kemudian ia kembali menyantap makanannya.
"Ze Alfin udah nembak kamu? Kapan kalian jadian? Ko aku gak tau sih kalau kamu udah jadian sama si Alfin?" Tanya Danisa antusias.
"Aduh Danisa satu_satu kenapa tanyanya? kita tuh belum jadian, dan Alfin belum nembak aku." Jawab Zeze cuek.
"What jadi si Alfin belum nembak kamu, dan kalian belum jadian? Wah Ze jangan_jangan dia udah punya pacar di luar Negeri..... Omg Ze gimana kalau dia beneran udah punya pacar?Sedangkan kamu disini masih setia menunggu dia pulang. Ze kamu harus cepat_cepat minta kepastian dari si Alfin, biar kamu gak di phpin" Cerocos Danisa.
"Aduh Danisa udah deh mikirnya jangan kemana_mana gitu, aku percaya ko sama Alfin, daripada kita ngomongin Alfin, lebih baik selesaikan dulu makanan kita ok." Ucap Zeze sembari menatap sahabatnya kesal.
"Ya kan siapa tahu..." Sebelum Danisa menyelesaikan ucapannya, Zeze sudah memasukkan makanannya ke dalam mulut sahabatnya itu.
"Abisin dulu makanannya, nanti jam istirahat kita keburu habis." Ucap Zeze tanpa rasa bersalahnya karena sudah membuat mulut Danisa penuh dengan makanan yang ia masukkan tadi.
Danisa hanya memelototkan kedua bola matanya, kemudian ia mengunyah makanan yang di masukan secara paksa oleh sahabatnya tersebut.
Setelah keduanya menghabiskan makanannya, barulah Danisa mulai mengeluarkan suaranya.
"Ze bukankah kamu mau menceritakan masalah kamu itu?" Tanya Danisa penasaran.
Zeze menghela nafasnya kasar, ia menatap sahabatnya, kemudian ia pun berkata."Jadi gini Nis, waktu kemarin pas berangkat kerja, aku gak sengaja nabrak mobil mewah, dan yang punya mobil minta ganti rugi seratus juta." Ucap Zeze seketika membuat Fanisa berjingkat kaget.
"What SE, seratus juta Ze, astaga Ze uang seratus juta itu lumayan banyak, darimana kamu mendapatkan uang sebanyak itu Ze?" Danisa menatap sahabatnya iba."Tapi kamu gak kenapa_kenapa kan Ze?" Danisa kembali berucap dengan wajah terlihat khawatir.
" Aku gak apa_apa Nis, nih buktinya aku ada disini kan, aku cuma bingung aja Nis, aku harus cari uang kemana coba? Aku gak mungkin bilang sama papa angkatku masalah ini." Zeze menghela nafasnya kasar, masalah ganti rugi itu sungguh membuatnya pusing seketika.
"Hmm aku ada sedikit tabungan, kamu bisa pake buat bayar ganti ruginya, tapi mungkin masih banyak kurangnya." Ucap Danisa tulus.
Danisa memang sahabat Zeze sedari kecil, Danisa sangat menyayangi Zeze, jika ada masalah, Danisa pasti selalu menjadi orang pertama yang membantu Zeze, setelah kepergian Alfin.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
anak orang { Hiatus }
thor aku mau nanya yg visual nya danisa itu yg main film LOVE 020 jadi er xi bkn??
2021-06-15
0
Imer Merlin
masih nyimak y kak,
2020-12-26
1
Yhu Nitha
like4
2020-09-06
0