Tidak Tau Malu

Happy Reading.

Di tempat lain..

Seperti biasa Revan sudah berada di dalam ruangannya bersama Bob asistennya. Namun saat ini Revan terlihat sangat bahagia, ya karena rencananya sebentar lagi berhasil.

"Bos apakah nona Zeva sudah menghubungi anda.?"Bob mengawali pembicaraannya.

"Belum dan biarkan saja, toh nanti dia bakal datang sendiri kepadaku"Ucap Revan dengan senyum devilnya.

"Baik bos, kalau begitu saya permisi dulu bos"Ucap Bob sopan.

Sepeninggal Bob, Revan kembali dengan senyum devilnya, ya mengingat rencananya berjalan dengan lancar, dia semakin tidak sabar untuk menunggu hari dimana dia menikahi Zevania Putri.

Tok...tok...tok......

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya.

"Masuk"Perintah Revan dengan nada dinginnya.

"Permisi pak Revan"Ucap Meta sekertarisnya Revan dengan sopan.

"Ada apa?"Tanya Revan dingin.

"Maaf pak Revan di depan ada tamu yang mencari anda"Balas Meta dengan sopannya.

"Siapa.?, kenapa kau tidak menelpon?Bukankah disini ada telpon.?" Ucap Revan sambil menunjukan telepon yang ada di ruangannya.Meta memang sengaja tidak menelponnya, alasannya karena dia ingin menarik perhatian bos nya itu, ya walau pun Meta sekertarisnya Revan, tapi dia jarang sekali bertemu dengan Revan, kecuali kalau ada rapat dan pertemuan penting.

Meta yang saat ini memakai pakaian yang lebih sexy dari kemarin itu, mengira bahwa dengan memakai pakaian seperti itu, bos dinginnya itu akan tertarik dengannya. Namun sayang, Meta tidak tahu, kalau menurut Revan, perempuan yang memakai pakaian serba kekurangan bahan itu, lebih mirip seperti jalang, yang sedang mencari mangsanya.

"Ahh maafkan saya pak Revan"Ucap Meta gugup, dia tidak tahu harus beralasan apa.

"Sudahlah, katakan siapa yang ingin menemuiku?"Tanya Revan dengan wajah kesalnya.

"Nona Angel, katanya teman masa kecil anda pak Revan"Jawab Meta kembali ke rasa percaya dirinya.

"Suruh dia masuk"Perintah Revan datar.

"Baik pak Revan"Jawab Meta,kemudian dia berjalan ke arah pintu.

"Silahkan nona Angel, anda di suruh masuk"Ucap Meta dengan senyum paksanya

"Hmmm terima kasih"Balas Angel dengan gaya sombongnya dia pun berjalan melewati Meta.

"Cihh sombong sekali dia"Gumam Meta dalam hati, dia pun mengikuti Angel ke dalam ruangan bosnya itu.

"Kalau begitu saya permisi dulu pak Revan"Ucap Meta sambil membungkukan badannya sengaja memperlihatkan ****nya yang lumayan besar, berniat untuk menggoda bosnya itu, namun sayang sekali dia harus kecewa, karena Revan tidak meliriknya sama sekali, dengan rasa kesalnya Meta pun pergi sambil melirik sinis ke arah Angel.

"Ada apa kau mencariku"Tanya Revan dingin

"Aku kangen sama kamu Revan, aku ingin mengajakmu jalan_jalan"Ucap Angel dengan senyumannya yang manis.

"Aku sibuk, lebih baik kau pergi sendiri"Balas Revan tanpa mengubah expresinya.

"Ayolah Revan, kita sudah lama tidak bertemu, aku sangat merindukanmu, aku yakin kamu juga sangat merindukanku"Ucap Angel dengan percaya dirinya.

"Merindukanmu?, Cihh kau terlalu percaya diri Angel, aku tidak pernah merindukanmu, buang semua imajinasimu itu"Ucap Revan dengan senyuman mengejeknya.

"Aku tidak percaya kamu tidak merindukanku"Balas Angel dengan tidak tahu malu nya, dia berjalan mendekati Revan, kemudian dia mengelus dada bidangnya Revan.

Revan yang sudah muak dengan perempuan yang ada di hadapannya itu pun langsung mencengkram tangan Angel dengan tatapan membunuhnya. Namun Angel berpikir bahwa dia sudah berhasil menggoda Revan, tapi sayang sekali, Angel salah perkiraan, karena Revan mencengkram tangannya dengan sangat kuat, sehingga membuat Angel kesakitan.

"Lebih baik kau bersikap sopan terhadapku, jangan seperti jalang yang sedang menggodaku"Ucap Revan menusuk pendengaran Angel, kemudian dia pun melepaskan cengkramannya dengan kasar.

Bersambung........

Hallo semuanya terima kasih ya sudah mampir, maaf jika ada typo, atau ceritanya kurang menarik buat kalian, soalnya aku seorang pemula, jadi mohon saran dan juga komentarnya ya.