Penjelasan

Jihan menyusul Nathan yang pergi entah kemana.

Ia menyesal dengan perbuatan nya, yang menyakiti hati Nathan.

"bi...lihat Nathan ngak?" tanya Jihan saat melihat Lina lewat dari arah dapur.

"oh... tadi kayak nya ke arah taman belakang non" jelas Lina

"yaudah makasih ya bi" ucap Jihan diangguki Lina.

Jihan berjalan untuk mendapatkan Nathan kembali.

Waktu ia keluar dari mansion, dan melangkah kan kakinya di taman belakang. Ia kini melihat Nathan yang duduk di sebuah bangku usang, yang di sinari beberapa lampu disana. Ia baru pertama kali kesini.

Dengan hati yang merasa bersalah, Jihan mendekati Nathan yang sedang duduk dengan menundukkan kepalanya kebawah.

"ngapain lo?" tanya Nathan saat merasakan ada yang duduk di samping nya.

Jihan menghela nafasnya, dengan menelan ludah nya.

Ia bingung, menjelaskan mulai dari mana.

"maafin gue" ucap Jihan

"shit!" umpat Nathan pelan nyaris tak terdengar.

"gue...."

"tinggalin gue" ucap Nathan tiba-tiba.

Tinggalin gimana ya maksud nya? Sial Jihan tiba-tiba deg-degan rasanya. Apa Nathan akan menceraikan nya? Oh tidak!!! ingatkan pada Nathan, bahwa ia sudah mengambil mahkota Jihan. Bagaimana nasib Jihan, jika sudah cerai? mungkin kah ia....ah Jihan tak mampu memikirkan nya.

"tingg...."

"gue cuman bercanda....gue nge prank lo Nathan" Ucap Jihan. Jujur ia sangat takut.... ditinggalkan oleh Nathan. Ia akan kemana setelah mereka pisah? Lagian Jihan juga sudah mulai ada rasa pada Nathan.

Nathan yang mendengar itu, belum cukup puas.

"tinggalin atau di tinggalkan?" tanya Nathan

"apaan sih lo? gue bercanda...lihat mata gue, gue bercanda" ucap Jihan dengan bibir bergetar.

Ia ingin menangis, kenapa jadi seperti ini?

Padahal ia hanya berniat mem prank Nathan tadi, karena sudah membuat nya kesal.

Nathan mengangkat mukanya, sial banget wanita itu sudah membuat nya menangis tadi, dan bilang hanya bercanda?

"gue ngak percaya" ucap Nathan dengan wajah dibuat, seolah membenci Jihan.

Jihan melengkung kan bibir nya kebawah, ia memegang tangan Nathan

"gue bercanda sumpah hiks....percaya sama gue Than...gue kesal tadi makanya prank lo" ucap Jihan dengan menangis.

Nathan menahan badannya agar tidak memeluk wanita itu. Melihat tidak ada respon dari Nathan, membuat Jihan semakin menangis. Ia sangat menyesal!!!!

"Nathan gue bercanda hiks...." ucap Jihan purau, bahkan tangis nya mulai memenuhinya, hingga ia sedikit susah berbicara.

"kita kerumah sakit ya kalau kamu ngak percaya hikss"

"yaudah kita bikin anak yang banyak nanti sama lo hiks...tapi jangan ninggalin gue hiks..."

"gue punya siapa nanti kalau ngak sama lo?" tanya Jihan dengan tangis nya.

Nathan ingin tertawa sekarang, beraninya Jihan membuat Nathan menangis tadi hahaha.

"respon gue Nathan hiks..."

"gue cu...."

"iya-iya" potong Nathan langsung memeluk Jihan

Ia sedikit kasihan, melihat Jihan memohon padanya sampai menangis seperti itu. Salahnya sendiri, kenapa mulai masalah kayak gitu.

Kini Nathan berada di kamar dengan Jihan. Ia terpaksa menggendong Jihan, karena sudah malam. ia takut istri bandel nya itu sakit.

Nathan heran saat ia duduk bersandarkan bahu kasur, dan Jihan berada di pangkuan nya seperti koala.

"udah jangan nangis lagi" ucap Nathan sambil mengelus-elus punggung Jihan.

Ingin ia melihat wajah Jihan, namun wanita itu tidak mau dan menyembunyikan kepalanya di samping telinga Jihan.

"udah dong nangis nya, lo ngak ngantuk?" tanya Nathan

Pantat nya mulai keram, karena Jihan berada di pangkuan nya sedari tadi.

"nanti lo ninggalin gue" cicit Jihan sambil menarik kepalanya, dan memandang wajah Jihan.

"astaga...ingus lo sampe keluar nih" ucap Nathan sambil menghapus ingus Jihan.

Bibir Jihan melengkung kebawah, jujur saja Jihan sangat imut saat menangis seperti ini!!!!

"makanya jangan bandel biar gue ngak ninggalin" ucap Nathan membuat Jihan mengangguk lucu.

Nathan mengelus semua pipi Jihan, yang basah karena tangis wanita itu.

"yaudah kita tidur ya" ucap Nathan

"cium dulu" ucap Jihan tiba-tiba.

"ia sambil tiduran, pantat gue keram banget" ucap Nathan

Jihan mengangguk, lalu Nathan mulai memperbaiki posisi tidur mereka.

"cium nya mana?" tanya Jihan sambil menengadahkan sedikit keatas melihat wajah Nathan

"iya astaga" ucap Nathan langsung mencium bibir Jihan. Ia melumat bibir itu, sambil memperbaiki selimut mereka. Setelah rapi Nathan menarik pinggang Jihan, agar semakin dekat dengan nya.

Ia melumat bibir Jihan, sesekali mengelus surai Jihan. Sedangkan Jihan, wanita itu memeluk laki-laki yang tak lain adalah suaminya.

"lagi" ucap Jihan saat Nathan menyelesaikan ciumannya.

Nathan mengangguk, lalu memajukan bibirnya dan mengecup bibir yang menjadi favorit nya.

"kayak tadi lamanya" ucap Jihan

"tiba-tiba banget?" tanya Nathan

"ayo Nathan..." rengek Jihan terdengar sangat lucu.

"iya sayang iya" ucap Nathan langsung.

cup

Kini Nathan kembali menyatukan benda kenyal itu, tangan nya tidak berhenti mengelus surai hitam milik Jihan. Elusan dan lumatan Nathan, mampu membuat perut Jihan seakan di isi dengan ribuan kupu-kupu.

Kali ini sangat manis dan......lembut!

Jihan ingin lebih lama kali ini.

"kok bengkak sih mata lo?" tanya Nathan yang sudah bangun dengan Jihan. Jam masih tengah enam pagi, namun mereka sudah bangun. Jihan semalam melanjutkan tangisnya, setelah menyelesaikan cium-cium mesra mereka. Jihan masih sedih ceritanya, ia juga bingung kenapa ia kembali menangis semalam.

"lo nangis lagi semalam?" tanya Nathan dengan raut khawatir nya.

Jihan mengangguk pelan

"ck...kenapa lagi sih? kan gue ngak ninggalin lo" ucap Nathan membawa Jihan kepelukan nya. Mereka masih berbaring dengan posisi berpelukan.

Nathan menepuk-nepuk punggung Jihan pelan, seolah berkata 'sekali lagi lo nangis, gue bunuh lo!!!'

"ngak usah ke kantor" ucap Jihan

Nathan melepaskan pelukannya nya

"gue meeting sayang" ucap Nathan sambil mengelus pipi dan mata bengkak milik Jihan.

Jihan senang saat Nathan, memanggil nya dengan kata sayang. Auhm.....seakan dunia milik mereka berdua kalau begitu!

"pulang malam?" tanya Jihan

"kayaknya" ucap Nathan, biarlah urusan besok ia bahas nanti malam dengan Jihan.

"lo ikut aja?" tanya Nathan membuat Jihan menggeleng, ia juga bekerja hari ini.

cup

cup

cup

cup

Jihan memejamkan matanya, saat Nathan menciumi semua wajahnya dan terakhir bibir. Walau sedikit lama, namun Nathan tidak melumat nya.

"gue mandi dulu ya, nanti terlambat" ucap Nathan

"ikut" ucap Jihan

Nathan tidak bisa menahan senyumnya, mendengar suara rengekan Jihan yang sangat ...... cute menurut nya.

"yakin?" tanya Nathan

Jihan mengangguk mantap, ia juga bingung kenapa ia ingin bermanja-manja dengan Nathan.

Nathan berdiri dan menggendong Jihan seperti koala, menuju kamar mandi.

"lo yang mandiin gue, tapi ya?" ucap Jihan saat berada di pintu kamar mandi.

"iya sayang, sambil olahraga sebentar ngak masalah kan?" tanya Nathan diangguki Jihan.

Lalu pintu kamar mandi itu pun tertutup!!

Biarlah mereka melakukan kegiatan, yang membuat mereka bahagia berdua:)

Bersambung....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Happy reading

Tinggal kan jejak ya beb🫶

Terpopuler

Comments

Putri Lara

Putri Lara

syiallll

2024-03-25

1

Putri Lara

Putri Lara

mampus lo hhh

2024-03-25

1

Eka Uderayana

Eka Uderayana

Thor... kayak nya aku jadi ilfil sama Jihan... habis nya tingkah nya itu ngeselin banget... pakai acara ngeprank...

2024-03-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!