Kedua sejoli berbeda gender itu, masih berada di mobil mewah milik laki-laki yang tak lain adalah Nathan Bagaskara. Nathan Bagaskara adalah cowok dengan beribu pesonanya. Cowok itu memiliki mata elang yang seakan menikam uluh hati orang, jika menatap nya dengan lama. Selain itu, ia juga memiliki rahang yang tegas, perut sixpack, kulit bersih dan sehat, ah...jika kamu melihatnya pasti akan terkagum-kagum dengan pesona tokoh utama kita.
Nathan merupakan laki-laki mapan, yang sangat hebat dalam bidang akademik dan non akademik semasa sekolah nya sampai sekarang. Satu hal yang harus kalian ketahui adalah, bahwa Nathan tidak suka berbagi alias, semua yang sudah menjadi miliknya tidak bisa direbut siapapun!
"gue ngak yakin, lo perempuan biasa" ucap Nathan saat melihat Jihan tengah santai, duduk di bangku mobil nya.
Jihan menatap Nathan, dengan kening berkerut pertanda ia bingung apa maksud cowok itu.
"maksud lo?" tanya Jihan
"jujur aja, udah berapa banyak laki-laki yang pake lo?" tanya Nathan, ia tidak mau jika Jihan adalah lon** jalanan.
"HEH! berapa kali lagi gue bilang, kalau gue itu masih gadis?" tanya Jihan dengan sangat kesal, di curigai laki-laki yang di samping nya itu.
Nathan menepikan mobilnya, dengan senyum smirk yang terpancar jelas di bibirnya.
Nathan kini melihat Jihan dari bawah ke atas, sungguh penampilan Jihan jauh dari kata sempurna.
Jihan yang ditatap seperti itupun, langsung merinding.
"ngapain lo?" tanya Jihan was-was saat Nathan mendekat padanya. Ia menyilangkan kedua tangan nya, pertanda ia belum siap jika Nathan membelainya sekarang.
"jauh-jauh ngak lo!" ucap Jihan dengan ekspresi dibuat segarang mungkin. Bukan nya takut Nathan malah tersenyum, gadis di depan nya itu sangat banyak gaya menurut nya.
"gue ngak yakin lo masih gadis" ucap Nathan sambil mencoba menurunkan, kedua tangan Jihan yang bersilangan di depan dada cewek itu.
Jihan meneguk ludahnya beberapa kali, saat wajah Nathan sangat dekat dengan nya.
Nathan sangat wangi, aroma maskulin sangat menempel pada laki-laki itu, mampu membuat Jihan hampir terbuai.
"kita coba?" tanya Nathan dengan suara serak nya.
"apaan sih lo, gue udah bilang ya kalau gue masih gadis" ucap Jihan
"oh ya?" tanya Nathan membuat Jihan sangat kesal.
"jelas! awas ah... lo kayak om-om pedofil tau ngak?" ucap Jihan setelah mendorong Nathan, hingga laki-laki itu kembali ke tempat duduk nya.
Nathan menatap tajam pada Jihan, ia tidak suka saat Jihan mendorong nya. Jihan tidak peduli dengan tatapan tajam laki-laki itu, ia malah mengambil botol mineral yang ada di mobil itu.
Hampir saja jantung nya copot, akibat ulah Nathan. Untung saja le-mineral membantu nya menguasai kembali tubuh nya.
Nathan kembali melanjutkan mobil nya.
"gue mau lo nikah sama gue" ucap Nathan tiba-tiba.
"uhukk-uhukk" Jihan sampai terbatuk saat sibuk meminum minuman nya. Ia sangat terkejut, mendengar kalimat yang keluar dari mulut Nathan.
"apa-apaan lo, seenaknya mau jadiin gue bini lo" ucap Jihan sambil menghapus air matanya, yang keluar saat gadis itu terbatuk.
"gue ngak peduli" ucap Nathan yang masih fokus pada jalanan malam.
"gue juga ngak mau" ucap Jihan dengan nada menyolot.
"oke...gue juga udah siapin gunting, kapak em...sama pisau, cocok tuh untuk cincang tubuh lepek mu itu" jelas Nathan dengan kepala mengangguk-angguk, seolah ia sudah menyusun rencana.
"apaan sih lo, turunin gue ngak?" ucap Jihan
"lo mau dibegal disini?" tanya Nathan
"n-ngak juga sih" ucap Jihan membayangkan jika ia kembali berjalan, sendirian di jalan sepi seperti ini.
"bagus! gue lebih pintar membunuh daripada mereka" ucap Nathan mampu membuat Jihan ingin mati saja.
"gue masih anak-anak bg, lepasin gue ya tapi ntar pagi aja, soalnya sekarang udah malam" jelas Jihan dengan nada takut, yang dibuat-buat.
Nathan yang mendengar nya tidak habis pikir, bisa-bisanya gadis disampingnya itu malah menawar.
"gue ngak yakin, lo masih anak-anak" ucap Nathan tanpa melihat Jihan.
"terserah lo, intinya gue masih kecil" ucap Jihan
"kayaknya itu pas, digenggaman gue" ucap Nathan dengan nada menggoda.
Jihan membelalakkan matanya, saat mendengar ucapan Nathan
"mesum banget sih lo?" kesal Jihan sambil memeluk dirinya sendiri.
Nathan malah tersenyum miring, sungguh gadis idiot pikirnya.
"awas lo ya kalau macam-macam" ucap Jihan
"gue ngak peduli, lo setuju atau ngak yang penting lo bakal nikah sama gue" jelas Nathan akhirnya. Ia cukup malas berdebat dengan Jihan, yang sangat basa-basi menurut nya.
Jihan diam, seolah memikirkan ucapan Nathan.
Apa ia setuju aja kali ya? dibanding sama om-om yang ibu panti nya, lebih baik sama Nathan kali ya?
"nama lo siapa?" tanya Jihan
Bagaimana ia menikah, jika namanya saja tidak Jihan tau?
"Nathan" ucap Nathan singkat.
"umur lo?" tanya Jihan
"dua puluh dua" jelas Nathan
Jihan mengangguk, oke juga menurut nya.
"ngapain lo pungut anak jalanan?" tanya Jihan
"gabut" ucap Nathan. Ia juga bingung, kenapa ia malah menculik Jihan, padahal di tempat lain banyak gadis yang mengejar nya.
"ngak jelas banget" cibir Jihan tak puas dengan jawaban Nathan.
"gue sebatang kara" ucap Jihan
"hm" balas Nathan tidak peduli, itu bahkan lebih baik dari dugaan nya, ia tidak jadi repot minta restu dari orang tua Jihan.
"gue pengangguran" ucap Jihan lagi
"hm" balas Nathan kembali
"gue ngak..."
"lo siluman pun, gue ngak peduli" potong Nathan.
Ia sangat malas, mendengar ocehan dan kalimat-kalimat yang keluar dari mulut Jihan dan terkesan tidak berguna.
"yaudah-yaudah ini yang terakhir" ucap Jihan
Nathan hanya mendengar kan, ia tetap fokus menyetir agar cepat sampai.
"lo punya duit banyak kah?" tanya Jihan sedikit malu-malu.
"hm" balas Nathan mampu membuat Jihan sedikit tersenyum.
"ini mobil lo?" tanya Jihan
"hm"
"eum....lo punya..."
"semua yang dipikiran lo gue punya" potong Nathan
Ingatkan pada Jihan, jika Nathan sudah sangat ingin membuang Jihan sekarang! Nathan yang notabennya, laki-laki dingin harus terus mengoceh jika dengan Jihan. Nathan muak tau ngak!
Nathan menghela nafas nya, pertanda ia segera membuang rasa kesal nya.
Jihan tersenyum senang, akhirnya ia akan menjadi orka alias orang kaya sebentar lagi.
"ngak usah ngarep, lo bakal jadi pembantu di rumah gue" ucap Nathan yang melihat ekspresi senang Jihan.
"gue ngak peduli, nanti gue bisa curi harta-harta lo trus gue jual"
"dan sebentar lagi, gue bakal beli semua album-album bias gue huaa...ngak sabar banget gue" ucap Jihan dengan ekspresi senangnya.
Sedangkan Nathan malah, menggeleng tak percaya.
Ia harus memutar mobilnya sekarang, menuju tempat Jihan yang sesungguhnya. Rumah sakit jiwa!!!
"yaudah kita kapan nikah nya?" tanya Jihan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Happy reading guys
Jangan lupa Vote dan dukungan lain nya🫶
see you next part💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Putri Lara
siluman/Frown//Sob/
2024-03-24
1
Putri Lara
promosi ya thor/Grin//Facepalm/
2024-03-24
2
JW🦅MA
kasihan ya
kok RS jiwa
2024-03-22
0