Apartemen

Nathan memilih untuk membawa Jihan ke apartemen nya saja. jujur saja Nathan sudah menutup dirinya sejak lama supaya tidak pacaran, tapi ia malah memaksa dirinya untuk segera menikah dengan Jihan.

permintaan konyol papa nya, mampu membuat status Nathan yang dulunya masih lajang harus segera berakhir, sebentar lagi.

Ayahnya memaksa Nathan harus segera menikah, dalam waktu seminggu ini. Jika Nathan tidak menikah, papa nya akan menyita semua aset nya, dan memberi semua warisan nya pada Alan anak tante alias anak dari saudara papanya. Alan juga masih lajang, namun ia masih berumur dua puluh tahun, seperti Jihan.

Dengan sangat terpaksa, Nathan mengiyakan permintaan konyol papa nya itu. Ia ingin mengamankan semua aset berharga nya!

Demi aset itu, Jihan si gadis polos itu yang menjadi korbannya. Jihan yang tidak tau apa-apa, harus menikah dengan tiba-tiba dengan Nathan yang tidak pernah ia jumpai, sebelumnya.

"ini apartemen siapa?" tanya Jihan sambil mengikuti Nathan masuk.

"gue" ucap Nathan

Kini keduanya berada di apartemen Nathan.

Nathan menghela nafasnya, sambil membuka jaket nya.

"orang tua lo mana?" tanya Jihan

"ngak usah banyak tanya, mandi sana...lo bau air got" ketus Nathan

"sensi banget sih? kamar mandinya dimana?" tanya Jihan

"tuh" ucap Nathan sambil mendudukkan bokongnya, di sofa sambil menunjuk pada arah kamar mandi.

Jihan mengangguk, ia juga merasa badan nya sudah lengket. Jihan memilih untuk mandi air hangat.

Ia juga menyikat giginya, dengan sikat gigi yang menurut nya Nathan stok di kamar mandinya.

Namun seperkian detiknya, ia sadar tidak membawa apa-apa kesini.

"aduh...gak ada handuk apa?" tanya Jihan

Tok

Tok

Tok

"NATHAN.... DISINI NGAK ADA HANDUK"

"PINJAMIN HANDUK LO DULU" teriak Jihan sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi.

Nathan mengeraskan rahangnya, menahan rasa kesal plus emosi saat mendengar teriakan, cempreng dari mulut gadis di kamar mandi sana.

"WOI....NATHAN GUE IDAH KEDINGINAN... SEKALIAN BAJU LO YA GUE PINJAM"

"NATHAN.... WOI" teriak Jihan lagi.

dug

Nathan menendang pelan pintu kamar mandi.

Jihan membuka pintu kamar mandi, dengan menyembunyikan badan telanjang nya di balik pintu.

"makasih ya Nathan" ucap Jihan sambil mengambil handuk dan baju dari tangan Nathan.

"lain kali..."

Tar

Jihan sudah lebih dulu menutup pintu, hingga ucapan Nathan tertahan di mulut nya.

Nathan menghela nafas jengah, baru beberapa jam dengan Jihan saja sudah membuat ia hampir hipertensi. Bagaimana jika sudah menikah? Ah...Nathan tak dapat memikirkan nya.

Jihan memilih memakai kembali pakaian dalam nya, ngak mungkin kan ia biarkan em...asetnya begitu saja? padahal ia tengah bersama laki-laki?

Jihan melihat penampilan nya, kaos putih yang sangat kebesaran bagi tubuh mungil nya, dengan trening milik Nathan yang hampir membenamkan dirinya.

Jihan ingin menangis melihat penampilan nya, ia sangat mirip dengan orang-orang yang biasa di pajang di sawah.

Jihan membuka pintu kamar mandi, dengan wajah cemberut nya. Ia menghampiri Nathan yang tengah, menyenderkan badannya di sandaran sofa dengan mata tertutup.

"ngak ada gitu, baju yang lebih kecil?" tanya Jihan langsung.

Nathan dengan malas membuka matanya.

Ia sedikit mengulum bibirnya, menahan tawanya. Ia berusaha kembali dengan ekspresi datar nya.

Gadis di depannya ini, terlihat sedikit lucu menurutnya. Tubuh mungil Jihan bahkan terbenam di dalam pakaian besar, milik Nathan.

"syukur lo, gue kasih pinjam" ucap Nathan

Jihan dengan malas, mendudukkan bokongnya di samping Nathan.

"gue laper, ngak ada makanan di apartemen lo?" tanya Jihan sambil meremas perut nya. Jujur saja, ia sudah lapar sejak tadi.

"banyak mau lo" ucap Nathan

"di dapur ada mie instan, lo masak aja" ucap Nathan lagi saat melihat wajah cemberut Jihan.

"ah malas...lo masakin gih" ucap Jihan

"enak aja lo" ucap Nathan kembali menyenderkan badan nya

"ck..pelit amat" ucap Jihan lalu berjalan ke dapur.

Setelah hampir lima menit, Jihan kembali.

"udah siap?" tanya Natha

"siap dari mana? mie lo juga udah pada kadaluarsa" ucap Jihan malas, dan kembali duduk.

"gue ngak tau" ucap Nathan tanpa rasa bersalah.

Jihan menghela nafas nya, biarlah ia tahan sampai besok pagi.

"lo masih tahan?" tanya Nathan sedikit tidak tega. Garis bawahi sedikit dan tidak banyak!!!!

"hm... biasalah" ucap Jihan

Nathan menegakkan badannya, lalu bergeser mendekati Jihan. Ia tidak bisa menyangkal, jika Jihan terlihat cantik sekarang, dibandingkan dengan yang tadi menurut nya.

"ngapain lo?...jangan mesum ya lo" ucap Jihan was-was sambil menyilang kan kedua tangannya di depan dada.

"gaya lo kayak gitu mulu, emang cuman itu lo ngak gak boleh dipegang?" goda Nathan kini memojokkan badan Jihan di pinggir sofa.

Jihan langsung mengambil bantal sofa, dan menempatkan nya di paha nya.

Sial! laki-laki itu menurut nya sangat mesum. Tampangnya saja yang sok dingin, aslinya mah....

"apaan sih lo mepet-mepet gini?" tanya Jihan

Jihan semakin menegang, saat Nathan membasahi bibirnya sendiri.

"gue mau lo belajar" ucap Nathan

"gue udah tamat ya..." ucap Jihan sambil menghempaskan tubuh Nathan.

Nathan mencoba sabar, ini kali kedua Jihan mendorong nya.

"jangan biasakan mendorong gue" ucap Nathan datar.

"maaf" ucap Jihan saat melihat tatapan tidak suka dari Nathan.

"gue belajar apa btw?" tanya Jihan

Nathan kembali mendekat

"bagaimana caranya bermain dengan ini..." ucap Nathan kini mengelus bibi pink sehat milik Jihan.

"gue kepo seberapa hebat lo, hingga jualan di pinggir jalan" ucap Nathan

"berapa kali sih gue harus bilang? gue tuh anak baik-baik, gue cuman lari dari rumah karena ibu panti gue mau jual gue ke om-om " jelas Jihan

"jadi gue ngak sekotor yang dipikiran lo" ucap Jihan lagi.

Nathan puas mendengar penjelasan Jihan, itu yang ia tunggu sedari tadi. Nathan mengangguk paham akan penjelasan Jihan.

"yaudah lo tetap harus belajar, karena besok pertunjukan ini di pakai" ucap Nathan sambil mengelus pipi Jihan.

"lo mau jual gue?" tanya Jihan hampir tak percaya.

Nathan menggeleng, enak saja ia menjual nya!

"deketin badan lo, gue capek gini posisinya" ucap Nathan saat punggung nya sedikit sakit memaksa untuk dekat dengan Jihan.

Tanpa sadar Jihan mulai memperbaiki posisi nya, hingga sedikit nyaman bagi Nathan.

"gadis penurut" ucap Nathan lalu mendekat wajahnya pada wajah Jihan.

Cup

Kedua bola mata Jihan terbuka dengan lebar, saat kedua benda kenyal itu menyatu.

Badan Jihan mematung dan enggan untuk bergerak.

Nathan menekan tengkuk Jihan dan ciuman yang mulanya hanya kecupan, kini mulai menuntun dan menjadi sebuah lumatan.

Nathan melepaskan lumatan nya dengan kesal.

"kaku banget sih lo?" tanya nya saat Jihan hanya menutup mulutnya.

"ya mana gue tau? orang gue baru pertama kali gini" jelas Jihan mampu membuat bibir Nathan melengkung keatas. Berarti Nathan yang pertama kali, merasakan bibir Jihan itu pikirnya.

"yaudah buka mulut lo" ucap Nathan

"buat apa?" tanya Jihan bingung

"biar gue ajari" ucap Nathan

"ah ngak mau" balas Jihan

"gue ngak suka penolakan" jelas Nathan dengan nada datarnya.

"lo yang buka atau gue?" tanya Nathan dengan kesan tidak ingin di bantah.

"maksa banget" ucap Jihan tak ayal ia membuka sedikit mulutnya.

"kalau gue gerakin, lo ikuti ya" pinta Nathan

"hm" balas Jihan

Kini Nathan kembali mencium Jihan, namun kali ini Jihan ikut bergabung dengan kegiatan itu.

Hampir lima tahun mereka ciuman

eh...lima menit maksud nya

akhirnya pangutan itu terlepas.

Nathan sedikit kagum dengan gaya ciuman Jihan, yang terkesan imut menurut nya. Tidak bisa ia sangkal, bibir Jihan sangat...manis?

Nathan mengelus sudut bibir Jihan, ia bingung kenapa ia sedikit bahagia seperti itu?

"manis" ucap Jihan polos. Jujur ini pengalaman pertama nya.

"mau lagi?" tanya Nathan menggoda.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Happy reading

Support dong🫶💓

Terpopuler

Comments

Marissa 🎶

Marissa 🎶

lima tahun 😭

2024-03-20

1

Marissa 🎶

Marissa 🎶

suka banget sama bahasa Nathan bikin gregetan 😭😭

2024-03-20

1

Eka Uderayana

Eka Uderayana

ada-ada aja author... kelamaan 😁

2024-03-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!