part 13

Di sebuah toko peralatan camping, kini ada Naura, Raisa, Reyhan juga Rangga.

Rangga dan Reyhan yang biasanya adu jatos berantem tapi sekarang berantem secara diam diam sambil membuntuti kedua perempuan. Mereka diam karna ancaman dari Naura dan Raisa

"Apa lu ngikutin gw" Ucap pelan Reyhan

"Gw ngikutin Icha"

"Sama aja ikutin gw"

"Icha juga kagak larang, yang ada si icha kagak mau ada lo"

"Lo anj" Umpat Reyhan sedikit meninggi sehingga Raisa dan naura melihat ke belakang

Dengan cepat Reyhan dan Rangga pura pura baikan dengan cara mereka berkalengan dengan jantan

"Beli tenda bro belum" Ucap Reyhan

"Yoi gas"

Naura dan Raisa terkikik pelan lalu melanjutkan aktifitas mereka dimulai

Memilih warna tenda, membeli kompas,cangkul kecil dan alat camping lainnya

Setelah selesai, mereka memulai transaksi dan membawa barang yang sudah membeli. Raisa dan naura tidak membawa yang berat karna bawaan mereka sudah di ambilkan oleh kedua lelaki yang membuntuti mereka

"Cepat donk" Ucap Naura pasalnya Reyhan dan Rangga sangat lama untuk berjalan

"Dia gak mikir anj, udah tau bawa belanjaan berat begini" Grutu rangga

Setelah sampai di parkiran mereka memasukan ke bagasi mobil dan akan melanjutkan makan di restoran terdekat

Mereka memesan beberapa makanan, contohnya rendang, ayam bakar, burger, risotto, ramen, sushi, pasta, not sure sando dan juga papeda

"Lezatnya" Gumam Raisa lalu melahap makanan nya disusul reyhan Naura, juga Rangga

"Hati hati cha makannya" Ucap Rangga

"Iyah iyah"

Reyhan mengepalkan tangan nya di bawah meja dengan wajah yang memerah membuat emosi nya ingin sekali meledak tapi ia urungkan

"Gw ke toilet dulu" Reyhan berpamitan menuju toilet untuk menenangkan kekesalannya entah dari mana perasaan nya ini datang.

Setelah makan pun selesai mereka pun pulang, dan Rangga kekeh mengajak Raisa pulang bareng dan akhirnya Raisa menyetujui

"Nau gw duluan yah, lagian gw juga harus siap siap kerja" Ucap Naura pamit lalu mereka berpelukan tersenyum

Raisa menaiki ninja milik Rangga dan kedua kalinya Reyhan merasakan kesal saat melihat Raisa dengan rangga bahkan saat ini sangat sekali kesal ditambah Raisa juga melingkarkan tangan nya di perut Rangga

"Bye nauraa" Pekik Raisa saat sudah melaju meninggalkan kedua insan yang bergeming terdiam

"Kesel deh tuh kakel napa harus ikut"

Reyhan menarik lengan Naura ke mobil nya, dan barang mereka mereka simpan di mobil bagasi milik Reyhan agar tidak susah kembali untuk membawa kesekolah

"Gak usah kesel abang punya coklat nih"

"Gimana gak kesel orang aku mau nya Raisa sama abang" Grutu naura dan mulai memakan coklatnya dengan kesal

"Gak dek abang gak mau sama Raisa"

"Tapi gw mau"

"Perasaan gak bisa dipaksa" Tutur Reyhan kesal lalu menancap gas mobil dengan kecepatan tinggi diatas rata rata membuat naura kewalahan takut saat di mobil

Kini Raisa sudah berada di pekarangan rumah nya dengan secangkir teh yang ia buat sepulang membeli barang kemah, ia akhirnya ada waktu untuk beristirahat sebelum bekerja yang biasanya tidak ada waktu sama sekali karna sehabis sekolah ia harus bekerja

"Hari ini cukup menyenangkan, untung saja ada uang lebih dari kepsek" Gumam Naura, lalu ia membuka Album yang sudah usang dan tak lama di buka

Di album itu menampilkan foto masa kecil nya hanya Raisa dan ibunya, Raisa ditinggal oleh ayah nya saat ia masih di dalam kandungan jadi ia tidak tau paras nya dan belum pernah merasakan hangatnya dipeluk oleh seorang ayah

Tapi Raisa tetap bersyukur masih memliki ibu satu satunya

"Hufft kalau ada ayah mungkin gw sama mama gak bakalan capek capek kerja" Ucap Raisa kini ia mulai tersisa dalam tangisnya, entah mengapa matanya sangat sensitif untuk menangis jika sudah flashback memikirkan takdirnya

"Kenapa harus gw" Gumam Raisa masih diambang kesedihan nya lalu ia membuka lembaran baru yang mana menampilkan foto dia bersama sepupunya gio yang kini entah kemana perginya, keluarga Raisa sudah terpecah belah membuat Raisa iri kepada naura yang hidupnya lebih dari Raisa

"Sudah lah takdir" Raisa menghapus air matanya lalu tersenyum kembali dan meneguk tindas teh yang ia buat, sekarang sudah menunjukan pukul 11.45, dan diri-Nya akan tidur terlebih dahulu sebelum berangkat kerja

Di lain tempat

Brak

"Dasar bajingan, cowok brengsek" Teriak perempuan yang masih terikat tangan dan kaki nya di atas ranjang over size perempuan itu sudah dipasung selama 6 bulan lama nya

"Makannya lo dulu gak usah pergi dari gw" Desis cowok itu

"Lepas anjing gw harus ke Amerika"

"Oh tidak mudah bagimu"

***

Reyhan kini sedang menikmati kopinya ditemani gitar miliknya petikan mulai petikan mulai bernada

Senyuman terlukis di wajahku

Di saat ku mengingat kamu

Tawamu, manjamu, membuatku rindu

Tak sabar ingin bertemu

Suara lembut menyapa aku

Lembutnya, selembut hatimu

Tulusnya, setulus cinta padaku

Kusadar beruntungnya aku

Hidupku tanpamu

Takkan pernah terisi sepenuhnya

Karena kau separuhku

Berbagi suka duka

Saling mengisi dan menyempurnakan

Karena kau separuhku

Suara lembut menyapa aku

Lembutnya, selembut hatimu

Tulusnya, setulus cinta padaku

Kusadar beruntungnya aku

Hidupku tanpamu

Takkan pernah terisi sepenuhnya

Karena kau separuhku

Berbagi suka duka

Saling mengisi dan menyempurnakan

Karena kau, kau separuhku

Separuh jalan hidupku

Kau separuhku

Tak ada penyesalan

Hidup lebih mudah

Bila kita berdua jalaninya

Hidupku tanpamu

Takkan pernah terisi sepenuhnya

Karena kau separuhku

Berbagi suka duka

Saling mengisi dan menyempurnakan

Karena kau separuhku

Hidupku tanpamu (hidupku)

Takkan pernah terisi sepenuhnya (ah)

Karena kau separuhku

Berbagi suka duka (aa-ah)

Saling mengisi dan menyempurnakan

Karena kau separuhku

Gluk gluk

Kopi sudah Reyhan minum sepenuhnya, ia sangat haus setelah bernyanyi kini suasana hatinya tidak membaik entah mengapa

Ceklek pintu terbuka menampilkan naura dengan makanan yang ada di tangan nya

"Bang mau gak bikin mie bareng"

"Baru juga makan dek, gak kuat abang"

"Kalau dah gak sayang beda yah" Ucap naura lalu

Brak

Pintu di tutup kasar oleh naura pasalnya abangnya tidak mau mengikuti kemauan nya alhasil ia harus makan mie sendiri mungkin di temani kucing kesayangan nya

Kinitangan nya mulai lihai memasak mie untuk dirinya sendiri, ia akan makan ditemani drakor kesukaan nya dan menjadi candu nya

Setelha selesai ia membawa mie itu ke kamarnya dan ceklek

Ternyata sudah ada Reyhan dikamar nya entah berniat untuk apa, naura masih kesal dengan abangnya jadi ia tidak akan mengajak ngobrol sama sekali kepada abangnya itu

"Adeknya abang yang cantika, jangan marah donk"

"Dek"

"Kok marah si"

"Padahal abang kesini mau bahas Raisa"

Mata naura membulat "ayok bahas" Ajaknya dengan berbinar

Reyhan berdecak sebal hanya karna Raisa naura bisa menahan kekesalannya pada naura

"Gw gak tau kenapa, liat Raisa deket sama Rangga kesel banget"

"Berarti abang suka"

Seketika mata Reyhan melebar membulat "ogah anjay, mana mungkin"

"Mungkin orang Raisa cantik"

"Emang si"

"Ayok kak jadian jangan diganggu mulu" Pekik naura senang ia mendengar kan curhatan sang abang nya sambil memakan mie yang ia buat yang awalnya akan di temani drakor tapi malah ditampilkan abangnya, tapi tidak apa lah yang penting menyangkut Raisa

"Abang gak bisa kalau gak ganggu dia"

"Abang kan dah besar masa cinta nya masih kayak anak kecil" Ejek naura

"Okek fix abang bakalan nyoba gak ganggu dan bersikap manis pada Raisa"

Naura memberikan dua jempol tanda setuju lalu ia melanjutkan makan kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!