"Gw pergi dulu" Pamit Rangga lalu pergi dengan langkah cepatnya, Rangga adalah kakak kelas nya Raisa yang sama dengan Reyhan kelas 12 IPS dan sedangkan Raisa dan Naura kelas 11 IPS. Rangga juga adalah musuh bebuyutan Reyhan yang dimana mereka pasti berantem jika bertemu apalagi mereka dulu pernah menyukai gadis yang sama akan tetapi mereka berhenti menyukai saat gadis yang mereka sukai ternyata adalah gadis yang paling jahat, arrogant, munafik dan ternyata juga mempunyai sakit jiwa sampai ia dilarikan ke RSJ Namanya Laila.
.
.
.
Raisa memandangi mading sekolah saat istirahat, ia enggan untuk beristirahat di kantin mengikuti Naura dan teman sekelasnya karna beban nya semakin berat. Untuk membeli jajanan dikantin saja dia kehabisan uang bulanan yang dikasih sang ibu dengan seadanya karna keluarga mereka sangat sederhana. Raisa yang hidup tanpa seorang ayah harus membebani Ibunya seorang yang bekerja hanya sebagai pedagang biasa di luar kota
"Hufft, lumayan kalau gw menang uangnya buat simpenan takutnya ada apa apa" Gumam Raisa membaca ulang kegiatan event
Kriukkk kriukk terdengar suara demo dari perut Raisa yang sedari tadi pagi ia tidak makan, untung saja di area mading ini tidak ada seseorang yang mendengar
"Lapar bjir, untung gak ada yang denger" Gumam Raisa sembari terkekeh pelan tapi seketika raut wajahnya berubah ketika melihat bayangan terlihat di papan mading
Secepat kilat Raisa menoleh kebelakang dan 'shit, ternyata Reyhan musuhnya" Batin raisa
"Jangan bilang lo dari tadi di sini" Ucap raisa dan dijawab anggukan Reyhan yang membuat raisa ingin tenggelam mati saja karna malu dan pasti Reyhan mendengar perutnya
"Pergi, jangan ganggu gw! Lo udh janji hari ini gak bakalan ganggu gw" Ucap Raisa tapi Reyhan hanya acuh seolah tidak mendengar apa kata Raisa lalu dengan cepat Reyhan menarik tangan Raisa untuk mengikutinya
"Heh lepasin gw, jangan macem macem lo" Teriak Raisa dan memberontak tangan nya yang sudah cekal oleh Reyhan
"Lepasin! Sakit bego" Umpat Raisa, bahkan langkahnya saja kalah cepat dengan Reyhan
"Nurut biar gak sakit" Ucap Reyhan dingin, dan Raisa pun nurut saja karna tangannya kini kian memerah jika ia tarik kembali mungkin akan lebih sakit
"Good girl" Gumam Reyhan
Raisa bingung kenapa dirinya diajak ke kantin oleh Reyhan "heh siapa juga yang mau ke kantin?"
Reyhan diam kemudian memilih tempat duduk untuk dirinya dan Raisa
"Nih pesan makan sepuasnya, tu sebagai ucapan terimakasih karna udh ngobatin luka gw" Ucap Reyhan sembari mengeluarkan uang 100 ribu dari dompetnya membuat Raisa terkejut senang bukan main karna perutnya saat ini sangat lapar
Raisa tersenyum mengembang "nah gitu donk, jangan ganggu gw mulu" Ujar Raisa lalu bangkit dengan yang 100k nya
Reyhan mendelik kesal, bukannya berterimakasih eh malah dia yang kena
Sebenarnya Reyhan kasih uang itu bukan buat ucapan terimakasih nya tapi karna ia mendengar peut keroncongan Raisa, ia juga tau keadaan Raisa yang hanya hidup sederhana maka dari itu untuk hari ini ia akan berbaik hati kepadanya tapi tidak untuk besok dan seterusnya.
Raisa kembali dengan 2 mangkuk berisi mie ayam dan 2 es kelapa muda kesukaan nya
"Kembalian nya buat gw yah" Ucap Raisa lalu memasukan sisa uang nya yang lumayan masih banyak ke saku nya
"Nih buat lo" Lanjut Raisa lalu dibalas dengan kerutan kening sang Reyhan yang kebingungan
"Lo aja yang makan semuanya, gw gak laper" Ucap Reyhan yang gemas melihat Raisa yang mulai makan dengan lahap mie ayam nya
"Makasih lho, kebetulan gw belum makan dari pagi" Ucap Raisa lalu kembali melanjutkan aktivitas yang tak terduga untuk hari ini Reyhan baginya adalah penyelamat tapi untuk besok dan seterusnya Reyhan adalah musuhnya
Reyhan memotret Raisa dengan sebanyak mungkin, entah perasaan apa yang Reyhan rasakan yang biasanya ingin mengganggu Raisa kini sangat ingin membuat Raisa senang
"Tumben tuh orang baik" Batin Raisa
Reyhan pun bangkit tanpa pamit meninggal kan Raisa yang masih makan semangkuk mie ayamnya lagi, Raisa menoleh lalu acuh kembali saat ini ia hanya ingin tenang makan
Bel masuk pelajaran ke 3 pun berbunyi, dengan secepat mungkin Raisa menghabiskan kedua gelas es kelapa muda, setelah itu Raisa pergi dari kantin dan berpapasan dengan Naura di koridor kelasnya
"Eh dari mana aja lu, tadi bilangnya mau dikelas aja" Ucap Naura lalu merangkul pundak Raisa
"Gw tadi ke mading dulu, abis tu di traktir makan deh sama abang lu tumben banget tu orang gak ganggu gw"
"Seriusan abang gw traktir lo? Kok bisa? Dia kan ganggu lo bisanya" Ucap Naura heran dengan tingkah kakaknya itu
Raisa hanya acuh lalu masuk kelas dengan perut kenyangnya dan kebetulan guru ekonomi nya udah masuk, huh pusing sekali harus mengikuti pelajaran yang berhubungan dengan negara seperti APBN, dan lain lain
Sedangkan Naura masih memikirkan abangnya yang baginya sangat aneh.
Di rooftop, Reyhan merebahkan badannya dengan mengangkat kaki dalam tumpuan kursi, saat ini dipikiran nya hanyalah tingkah kebaikan dirinya kepada Raisa kenapa dirinya sangat baik hari ini? Dimulai mengajaknya ke sekolah bareng, mentraktir dan memotretnya. Reyhan membuka apk galeri lalu kembali melihat hasilnya
"Not bad, cantik sih tapi sayang banget dianya agak tolol dan polos" Gumam Reyhan, baginya Raisa sangat bodoh ingin saja diganggu olehnya padahal Raisa bisa mengacuhkan dirinya saja
Saat ini Reyhan sedang bolos di jam pelajaran bu tina yang mengajar pelajaran sosiologi, baginya pelajaran itu hanyalah membuang buang waktu karna jika mendalami pelajaran sosiologi akan menimbulkan sifat prasangka yang tinggi maka dari itu Reyhan memboloskan diri
***
Reyhan
Raisa
Rangga
Naura
***
Bel
Pulang
🔔
🔔
🔔
Raisa menuju parkiran dan berpamitan kepada Naura yang sudah dijemput dengan sopir pribadinya, Naura sudah mengajak Raisa agar pulang bareng tapi Raisa menolaknya karna tak enak dan beralasan ingin ke toko buku terlebih dahulu.
"Duit yang Reyhan kasih gw simpen deh, hari ini gw cari kerja aja buat nutupin hidup kali aja ada yang mau nerima gw" Gumam raisa yang kini mulai berjalan keluar dari gerbang sekolahnya dan bertanya kepada toko toko apakah ada lowongan kerja? Yang ia pikirkan mencari lowongan kerja itu gampang dan ternyata susah
"Udh jam 16.37 masih blm dapet aja" Keluh raisa dengan keringat basah di pelipisnya, cukup lelah untuk hari ini lalu beristirahat di taman terdekat "taman Hadinata"
"Capek ah bjir, ternyata gak segampang itu yah" Gumamnya lalu membuka room chat whatsapp yang sepi "jomblo sepi amat si whatsapp nya" Lanjutnya sambil terkekeh
Tiba tiba seseorang menepuk Raisa dari belakang
"Eh bangsat," Umpat Raisa terlonjat kaget dan ternyata itu adalah teman semasa SMP nya
"Eh lu dari tadi gw perhatiin kayak lagi bingung" Ucap mila lalu mendarat kan bokongnya di samping Raisa
"Iya nih mil, gw mau cari kerja"
"Oh kerja toh, kebetulan sepupu gw lagi buka bisnis lho kek nya bakalan buka loker" Jelas mila
"Serius? Tapi bisnis apa nih takutnya bukan di bidang gw"
Mila mengerutkan keningnya "kek toko kue gitu lho, bolu, brownies, kue ultah, donat cromboloni yah yang semacam gitu lah"
Raisa pun mengangguk cepat karna ia juga suka membuat kue seperti itu "gw mau donk ikut kerja di sepupu lo" Pinta Raisa
Mila pun mengangguk ringan "boleh, yuk ikut gw tapi masalahnya lu kan sekolah, eh tapi kalo aja ada jam kerja siang nya"
"Semoga mil, btw makasih lho"
"Ya sans icha, kan lo temen gw ya kali gw gak bantuin lo" Ucap Mila lalu mulai memasuki mobil pribadinya di susul Raisa yang tersenyum kesenangan
Setelah lama di perjalanan dan ternyata toko kue yang baru buka itu tak jauh dari rumah nya jadi tidak akan memberatkan Raisa.
Raisa dan mila masuk ke toko kue, bau semerbak khas bahan kue memasuki indra penciuman Raisa, toko yang masih sepi ya karna belum di buka dan disahkan maka dari itu toko hanya sebatas bahan bahan, meja transaksi pembayaran, meja antri dan meja tunggu.
Mila pun memasuki ruangan meninggalkan raisa, sepertinya Mila harus bertanya terlebih dahulu kepada sepupu nya
"Heh, kutub utara!" Ucap Mila saat tiba diruangan
Lelaki itu.mengangakat sebelah alis nya terkesan arrogant "tamu kok berlagak gak sopan"
"Bomat, oh ya ni toko masih ada loker gak?" Tanya Mila to the point pasalnya dirinya sudah muak dengan kelakuan arrogant sepupunya itu
"Ada, jika ada yang mau kerja silahkan diwawancarai dulu di ruangan ini dan lo silahkan pergi karna gw muak liat muka lo yang jelek" Jelas kevin panjang lebar, pasalnya dirinya tidak mau berlama lama dengan Mila itu akan berbahaya karna Mila akan meminta nya sesuatu yang gak segan segan
"Y, dasar kutub utara"
Raisa bangkit lalu menghampiri Mila yang sudah keluar dari ruangan
"Lo masuk dulu di wawancara katanya" Jelas Mila "gw ke depan dulu mau beli tas" Lanjut Mila lalu diangguki raisa
Ceklek
Raisa masuk ke ruangan kevin, ruangan bernuansa abu hitam, didepan dihadapkan dengan bosnya yang membelakanginya
"To the point, perkenalkan diri anda dan tujuan anda datang kesini" To the point kevin tanpa melihat ke arah Raisa dan bahkan membelakangi Raisa
Kevin ini tipe tipe orang yang to the point, contohnya ini Raisa baru masuk aja udh disuguhkan pertanyaan hadeuhhhh
"Perkenalkan nama gw, eh maksudnya nama saya Raisa saya masih SMA dan tujuan saya kesini ingin bekerja" Ucap Raisa, kemudian kevin pun memutarkan kursinya menghadap
Raisa
"Masih SMA kok mau kerja?" Tanya kevin, pasalnya dirinya tidak menginginkan karyawan yang SMA dan pastinya waktu yang bisa ia pakai saat sepulang sekolah
"Hmm karna keadaan yang mengharuskan saya bekerja, tapi saya yakin akan bisa bekerja disini dengan sekuat tenaga saya dengan ikhlas hati nurani saya dan tak akan pantang menyerah juga tidak akan membuat bapak kecewa dengan pekerjaan saya" Jelas Raisa terkesan lebay dan apa katanya bapak? Apakah kevin se tua itu dimata nya
"Jangan panggil saya bapak, saya masih muda" Ketus kevin mendelik kesal
"Oh ya? Berapa tahun? "
"Bukan urusan anda, dan wawancara ini dicukupkan saja" Ucap kevin lalu menyodorkan pulpen dan kertas HVS kosong
"Tulis alamat, nama lengkap, no telpon dan kapan waktu luang yang bisa dipakai untuk bekerja" Lanjutnya
Lalu dengan cepat Raisa menuliskan data data yang harus ia tulis, setelah selesai pun ia menyodorkan kembali kepada kevin dengan cepat pun kevin menyuruh Raisa pulang karna baginya sudah cukup mewawancarai yang begitu melelahkan
Setelah Raisa keluar dari ruangan, kevin memeriksa data yang Raisa tulis ternyata hal tak terduga membuat dirinya terkekeh
"Ada ada saja" Gumam nya
Kertas HVS berisi data yahg dimana ada tulisan
Nama : Raisa Valerie le nata
Alamat :jl mencintaiku kepada mu no 23
No tlp : 0812345678910
Waktu luang : setelah pulang sekolah
Catatan penting dari pejuang kerja : Bapak saya harap, mas nya mau nerima saya bekerja disini bapak yang ganteng dan membahana akan ku berterima kasih jika bapak menerima saya dan akan ku persiapkan bunga mawar putih untukmu, saya sangat ingin bekerja sangatttttt nanti aku cariin pacar deh yang bohay dan membahana kayak Bapak
Sekian terima gaji, eh blm gajian yah
Sekian wassalamualaikum
"Dasar!" Kevin menggelengkan kepala jika mengingatnya catatan penting yang Raisa tulis sangat aneh
Lalu kevin menambahkan kontak dan menuliskan bahwa Raisa diterima kerja, dengan waktu yang sudah di tentukan tepat pada pukul 14.00-21.00 WIB
Ternyata masih ceklis 1
Raisa celingak celinguk melihat keberadaan Mila dan ternyata Mila baru saja keluar dari toko tas branded
"Eh mil makasih ya, tinggal nunggu hasilnya" Ucap Raisa
"Oke, yuk pulang"
"Eh gw jalan aja, lagian tuh rumah gw gak jauh dari sini" Ucap Raisa menunjuk rumahnya yang tak jauh dari sana
"Oh oke, gw duluan yah"
Setelah kepergian Mila Raisa berjalan dengan perasaan tak karuan ia sangat ingin diterima kerja
"Heh lu, ngapain disini? " Tanya seseorang dari belakang oh ya ternyata itu adalah reyhan
"Lo yang ngapain disini" Bukan menjawab tapi Raisa malah menanya balik
"Ya serah gw lah, jam segini kok belum ganti baju oh ya pasti lo abis nakal nakalan kan" Tuduh Reyhan yang sekarang mulai kembali memancing emosi Raisa
"Gak usah ngatur, duluan gw mo pulang"
"Cihh sepele masa di tuduh gitu aja gak membela berarti bener donk"
Raisa melotot lalu berlari kembali dan memukul keras Reyhan "kagak, please jangan ganggu gw! "
Reyhan yang dipukul pun tidak sakit sama sekali baginya sangat lucu
"Gak tuh, gak ada kerjaan ganggu lo"
"Yaudah diem gak usah banyak bacot" Hardik Raisa yang masih di depan toko kue
Reyhan yang gemas pun ingin melihat Raisa marah langsung melepas ikat rambut Raisa yang membuat rambut Raisa tergerai
"Reyhannnnnn" Teriak kencang Raisa membuat kevin pun keluar dari ruangan
"Eh ada apa ini" Tanya kevin
"Tuh cewek gila kali ya, tiba tiba neriakin nama gw lho vin" Adu Reyhan dan ternyata kevin itu adalah sahabatnya
"Heh musuh bebuyutan, jangan asal tuduh yah jelas jelas lo yang ganggu gw, siniin ikat rambut gw! "
"Gak! "
"Sini"
"Gak! "
"Sini"
"Ga__" Ucapan Reyhan terpotong
"Stop, lu balikin ikat rambut tuh cewek" Perintah kevin dan karna reyhan males berdebat jadi mengembalikan saja
"Gitu donk, makasih bapak ganteng" Ucap raisa lalu di lanjut gelak tawa Reyhan
"Wah vin lu udh tua juga yah sampe disebut bapak bapak" Ucap Reyhan lalu digeplak oleh kevin
"Raisa, tolong jika diluar urusan panggil nama aja" Ucap kevin sabar
"Okeh bapak eh kak kevin"
"Oh ya, btw gw udh kirim hasilnya ke no lo"
Raisa pun tersenyum hangat "makasih, pasti udh keterima"
"Pd lo," Tukas Reyhan
"Bomat, bye bye kak kevin" Ucap raisa sambil berlari untuk pulang dan kevin tidak membalas apa kata raisa
Reyhan melotot "dadar lu heh bye bye nya ke kevin doank" Teriak Reyhan yang masih terdengar raisa meskipun sudah agak jauh
"Lo jelek Reyhan"
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments