Di kediaman rumah Naura kini sedang sibuk dengan pengobatan Naura yang baru saja pulang sudah pingsan diambang pintu, padahal sopir pribadi nya sudah menawarkan bantuan tapi Naura menolak
"Rey mama gak mau yah kamu biarin adik kamu pulang sendiri" Omel ibunya Reyhan khawatir dengan keadaan Naura yang sampai sekarang tak kunjung sadar sedangkan Reyhan terus saja di omeli sebab ia tak berhasil menjaga adiknya
"Bangsat siapa yang lakuin ini ke Naura" Batin Reyhan pasalnya telinga nya sudah memanas dengan kemarahan bunda nya ditambah nanti sang papa nya yang masih di perjalanan
Reyhan akan menanyakan hal ini kepada Raisa lewat chat whatsapp nya
Anda
P
Naura kenapa pulang sampe pingsan
Ting
Gw pulang duluan , emang siapa si yang udah buat Naura kek gitu
Nanti gw kesana
Reyhan menghembuskan nafasnya, ia tidak tahu pelaku membuat dirinya harus berpikir keras
"Adek gw punya musuh?" Pikirnya, lalu menggeleng keras kembali pasal nya ia tidak menyangka jika Naura mempunyai musuh sampai kapan pun Reyhan berpikir tidak akan ada jalan keluar karna dia hanya berpikir tanpa bertindak.
Setelah adzan isya, Naura tersadar dari pingsan nya
"Ma, Naura masih hidupkan" Tanya naura sembari menatap mama nya yang kini sudah menyiapkan air minum untuknya
"Masih donk sayang, yuk minum air anget biar gak pusing abis itu makan"
"Iyah ma"
Dilain tempat, Raisa bekerja dengan sangat tidak fokus saat mendengar kabar jika teman nya itu pingsan setiba dirumah, dan saat mengingat pesan yang terkirim dari no tak dikenal pun beneran terjadi membuat Raisa merasa bersalah
"Bangsat tuh orang gw bunuh juga kalau ketauan" Gumam raisa, ilham yang melihat
Kekesalan temannya itu langsung mendekat
"Lo napa kek kesel gitu"
"Yaiyalah kesel orang temen gw pulang dari sekolah tiba tiba pingsan" Curhat Raisa sembari terus mengedit cover di canva , kini pelanggan tak kunjung datang jadi keduanya bersantai-santai mengobrol
"Kok aneh ya, berarti dia dihajar dulu"
"Bisa jadi, tapi siapa"
"Musuhnya" Celetuk ilham, membuat pikiran Raisa berputar mencari siapa musuh naura jika bukan genk cantika
"Iyah siapa? " Sengit Raisa
"Sabar kali" Gumam ilham sembari memperhatikan lekat wajah Raisa yang menurut pandangan nya begitu manis, lucu, cantik polos tanpa make up membuat semua para lelaki terpesona kepada nya termasuk dirinya tapi ia hapus kembali apa yang melintas dalam pikiran nya
"Lo kenapa?" Tanya Raisa saat melihat tingkah ilham menggelengkan kepala nya keras
"Gak" Ucap singkat ilham lalu kembali ke tempat kasir nya menunggu pelanggan dan menunggu waktu pulang juga, sebab kini sudah menunjukan pukul 20.45 sekitar 15 menit lagi akan berakhir
"Gj banget si lo ham" Ujar Raisa setelah itu ia melanjutkan kembali aktifitas nya, dirasa sudah waktunya untuk pulang Raisa segera membereskan barangnya ia sangat semangat untuk pergi kerumah Naura meski ia harus memesan gojek terlebih dahulu
"Ham gw duluan yah"
"Okey cha hati hati" Jawab ilham, ilham tak langsung pulang tapi ia harus melaporkan hasil keuangan mingguan nya termasuk minggu sekarang
Raisa menunggu Gojek nya tapi tak kunjung datang sudah lama ia menunggu masa ia harus membatalkan janji nya untuk ke rumah Naura nanti di sebut php lagi
Mobil kini terparkir di depan Alfamart yang Raisa tempati, jendela mobil sedikit membuka menampilkan kevin
"Lo kenapa belum pulang?"
"Gw mau ke rumah nya Naura, udah mesen gojek tapi dari tadi belum ada"
"Oh yaudah, mo numpang gak kebetulan mau kerumah Reyhan"
"Serius ka? yaudah gw ikut numpang" Ucap Alea bersorak ria lalu ketika membuka pintu mobil belakang
"Gw bukan sopir lo, depan cha"
"Hehe yaudah depan, makasih ya"
Di perjalanan Raisa dan Kevin tidak ada percakapan apapun sampai tak terasa kini sudah berada di kediaman rumah Naura yang begitu megah bak istana
Mobil Kevin terparkir di depan rumah Raisa disambut ramah oleh penjaga rumah nya ssetelah itu Raisa menekan bel nya beberapa menit hingga menampilkan perempuan muda sangat cantik, sudah bisa ditebak itu adalah mama nya
"Eh Raisa sama Kevin ternyata kalian saling kenal juga ya, yuk masuk" Ajak ibunya Naura sembari mengaleng Raisa
"Tante Naura nya udah sadar?" Tanya Raisa mereka sudah sangat akrab karna Raisa dulu sering di ceritakan oleh Naura
"Udah yuk kemar"
"Mm tante maafin Raisa yah belum bisa jaga Naura, nanti kalau ketemu pelaku nya Raisa buat dia kayak Naura juga deh"
Ibu nya Raisa tersenyum menghangat "Ga papa lagian bukan salah kamu icha, ini salah Reyhan" Tuduh ibunya sambil menatap sengit Reyhan yang baru saja ingin masuk ke kamar Naura juga
"Heh kirain gw lo boongan bilang mau kesini, eh sama si Kevin juga" Celetuk Reyhan menatap persahabatan kepada Kevin yang sadari tadi membuntuti Raisa, ibunya seketika akan melupakan dan mengabaikan orang lain
jika berhadapan dengan Raisa
"Pakek kak donk bang, kak Kevin kan dia lebih tua dari kamu" Ucap ibunya Naura
"Tua aja bangga" Celetuk Reyhan lalu Kevin melayangkan tatapan mautnya sekarang ia akan memberikan pelajaran kepada sahabat kecil nya itu
"Eh lo yah di kasih tau mamah tuh" Ucap sengit Raisa lalu memberikan jari tengah nya kepada Reyhan lalu ia dengan segera memasuki kamar Naura meninggalkan tiga orang
"Tante aku duluan ya" Teriak Raisa
Saat baru saja masuk ia sudah di suguhkan dengan pemandangan Naura yang sedang mengemil banyak chiki sambil menonton drama korea nya
"Nauraaa" Pekik Raisa lalu memeluk Naura erat membuat sang empu kesulitan bernafas
"Eh eh bangsat gw sesak anjir"
"Hehe maaf, btw siapa si yang udah buat lo kayak gini" Ucap Raisa kesal ia juga ikut membaringkan tubuhnya di samping Naura, lelah telah menghantam tubuhnya
"Gw gak tau, orang nya bertopeng momo cha" Ucap Naura lemah ia sangat takut jika berhadapan dengan yang ia jumpai di sekolah yang menyiksa nya sungguh tidak ada kata berprikemanusiaan.
"Dia apain lo aja sampe lo pingsan, maafin gw yah karna gw pulang duluan" Rasa bersalah kian menyelimuti perasaan nya ditambah keadaan yang Naura yah terlihat pasangan pucat mungkin efek dari kehilangan kesadaran
"Dipukul perut gw bjir sampe batuk darah, abis tuh di tampar keras sakit banget" Gumam Naura sembari lemah sedikit mulai sedikit mengeluarkan air mata "gw jadi keinget lo yang di siksa sama cantika persis banget gitu" Lanjut Naura
Raisa membawa Naura kedalam pelukan, naura terisak menumpahkan rasa sakitnya yang baru ia alami bisa dibilang manja tapi itu real Naura belum pernah diperlakukan seperti itu oleh siapa pun
"Persis banget yah sama yang gw alami pas gitu gw pingsan" Ucap Raisa mengulang sembari memikir
" Berarti...." Raisa dan Naura saling bertatap tatap
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments