byurr
kini cantika menyemburkan minuman yang Raisa pesan ke Naura yang membasahi dada nya, disitu dada Naura terekspos dan membuat Naura kedinginan akibat es yang masuk
brakk
Raisa menggebrak meja dilanda amarah yang sangat kuat saat melihat Naura sahabatnya yang diperlakukan tidak wajar oleh senior nya itu
"maksud lo apa hah? masih dendam sama dia?" sentak Raisa
"bukan hanya sekarang buat dendam sama dia tapi selamanya" ucap cantika
Raisa hendak melayangkan tamparan untuk cantika tapi
hap
Selena menahan dengan senyum miring nya "tak segampang itu adek cantik ups adek genit lebih tepatnya"
Raisa menepis kasar tangan selana lalu plak plak, Raisa tak bisa menahan emosi nya kini sudah menampar kedua kakel nya yaitu cantika dan Selena hingga mereka terhuyung ke kiri
"rasain, lo Alina msu juga? " tanya raisa
"apaan si lo, gw gak ikutan" ucap Alina takut jadi ia lebih meninggalkan kedua temannya
"heh lima lo temen kita bukan si" teriak Selena tapi Alina hanya menggedikan bahu nya acuh
"temen lo gugur satu" ejek raisa lalu menarik lengan Naura untuk pergi dari kantin, tapi Naura berpapasan dengan adnan yang hendak ke kantin
"tu baju lo basah" ucap adnan
"iyah kena es tadi"
adnan membuka jaket nya lalu menyodorkan ke Naura sangat perhatian bukan?, membuat raisa iri saja dengan keduanya
"gw gak mau jadi nyamuk, gw pergi dulu ya" ucap raisa lalu berlari kecil meninggalkan Naura yang sedang dilanda salting
"yaallah adnan perhatian juga kayak pas di SMP" ucap Naura dalam hati
"kenapa bengong, ganti aja pake jaket nanti jelasin ke bu mega biar gak kena hukuman" jelas adnan
"mmm gak papa nih gw pake"
"sans sangat gak papa"
"yaudah gw ke toilet dulu ya"
"gw anter" kalau adnan menarik lengan Naura agar mengikuti nya Naura yang ditarik dengan lembut hanya cengar-cengir seperti orang gila jika ada yang melihat
"gila beutt gw saltingg" batin Naura
setelah sampai di toilet adnan hanya menunggu di depan, takut Naura akan menjadi korban pembullyan kaka kelasnya setelah kejadian raisa
"udah yuk, makasih yah"
adnan tersenyum lalu menepuk pelan puncak kepala Naura "sama sama"
"tahan nau lo bisa buat gak salting" batin Naura dengan detak jantung yang menompa sangat cepat
Naura dan adnan menuju ke aula untuk melanjutkan pelajaran dengan bu mega, karna sekarang akan praktek dimulai dari pembuatan tenda terlebih dahulu
"dek kok lo sama adnan terus jaket adnan lo pake?" tanya Reyhan saat Naura tiba di aula, kini cantika hanya menunduk takut jika Naura mengucapkan yang sebenarnya mungkin ia akan habis oleh Reyhan di cercaan di maki ataupun dengan kekasaran
"tadi adnan yang ngasih pinjem Naura jaket soalnya baju Naura basah kena tumpahan jus, ups salah kena semburan kakel gila si cantika iblis" ucap Naura di akhiri dengan ejekan penuh emosi
Reyhan yang mendengar penjelasan sang adik lalu bangkit dan menghampiri cantika yang hanya menunduk saja
"gak cukup gw kasarin? mau apa lo? "
cantika masih hanya menunduk ia sangat takut dengan mata Reyhan yang begitu di selimuti kemarahan
"jawab anjing" desak Reyhan lalu cantika berusaha keras melihat Reyhan
"gw cuman mau lo Rey"
"mimpi"
Reyhan pergi kembali ke bangku nya kini ia tidak habis pikir dengan teman sekelasnya yang terobsesi dengan nya tapi malah saudaranya yang kena membuat moodnya buruk saja
"minum gak usah marah marah" Raisa menyodorkan aqua botol milik nya yang belum sama sekali ia buka
Reyhan bingung tapi ia tetap menerima pemberian raisa, ternyata mereka menjadi pusat perhatian semua orang termasuk Rangga yang kini sedang mengepakkan Tangan nya kesal tapi ia tahan karna ia tidak mau raisa semakin membela Reyhan
"thanks" ucap Reyhan tersenyum lembut
"yoi" kini Raisa kembali ke bangkunya sembari tersenyum menggoda ke arah Naura
"ciee yang habis PDKT"
pipi naura memerah "apa sii"
"uhuyy lagi dalam mode salting nih"
"icha udah jangan goda gw mulu"
"ya in, lo juga suka goda gw"
"kan itu dulu"
"ya balesnya sekarang" ucap Raisa tak mau kalah membuat Naura berdecak sebal dan memanyunkan bibir ny gemas
"lucu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments