14. Bab 14

Raditya berterima kasih karena Luna mau menjadi model untuk gaun terbarunya. Gaun itu rencananya hanya akan dirilis beberapa buah saja. Gaun itu merupakan gaun impian Raditya selama ini. Dia meluangkan banyak waktu dan tenaga untuk merilis gaun tersebut. "Makasih ya Lun! Aku traktir makan ya!" ucap Raditya.

"Iya kak, makasih juga."

"Aku mau foto sama kamu dulu." Anabella mengajak selfie Luna.

 Namun, tiba-tiba terdengar suara samar pelanggan. "Aku mau jadi model gaun terbaru disini tapi katanya nggak cocok. Kamu harus bantuin aku!"

"Ada yang bisa saya bantu pak Ryan?" tanya Raditya mendekat ke sepasang pelanggan yang baru masuk tersebut.

Mendengar nama Ryan, seketika Luna menoleh. Ia melihat suaminya bersama wanita lain yaitu Rosalinda atau Rose. Mata Luna fokus dengan tangan Rose yang menggandeng tangan Ryan. Tidak mau berurusan dengan Ryan, ia memilih untuk pergi. Namun Rose menahan tangannya.

Rose menatap Luna dari bawah sampai atas. Ya, harus dia akui jika Luna terlihat sangat cantik. Namun, Rose marah dan kesal karena Luna bisa menjadi model gaun itu sedangkan dia tidak bisa. "Yank, ini gaun yang aku mau. Aku mau jadi model gaun ini." Rose merajuk. Dengan tidak tahu malu ia merajuk ke Ryan di depan Luna yang merupakan istri dari Ryan.

"Pak Raditya denger kan? Rose mau jadi model gaun itu." kata Ryan kepada Raditya.

"Tapi menurut aku, Rose tidak cocok sebagai model gaun ini. Dan Luna sudah melakukan pemotretan untuk gaun ini." jawab Raditya.

"Yank, kalau aku nggak bisa jadi model gaun ini. Aku mau gaun ini!" Rose kembali merajuk.

"Aku dengar gaun ini hanya akan rilis beberapa buah saja kan? Jadi sebutin harganya!" ucap Rose ke Raditya.

"Hampir 3 digit." jawab Raditya cepat.

Ryan menatap Luna yang masih berdiri disana. Namun sesaat kemudian Luna tersenyum sinis sembari menundukan kepalanya. "Aku ambil!" ucap Ryan sembari memberikan sebuah kartu ke Raditya.

Melihat hal tersebut, Raditya tersenyum sinis. "Pak Ryan mau beli gaun aku untuk siapa? Istri pak Ryan atau pacar pak Ryan?" sebenarnya Raditya merasa kasihan dengan Luna. Bisa-bisanya Ryan memamerkan kemesraan dengan wanita lain di depan istrinya.

"Tentu saja buat Rose. Cuma dia yang pantas pakai gaun itu!" Ryan terus menatap Luna yang bahkan sama sekali tidak menatapnya.

"Tapi menurut aku, Luna jauh lebih cocok. Dia juga terlihat sangat cantik." Raditya memuji Luna di depan Ryan.

Tentu saja pujian Raditya itu membuat Ryan menjadi geram. Dia tidak ingin istrinya mendapat perhatian atau pujian dari lelaki lain. "Itu menurut kamu. Kalau menurut aku, Rose lebih cocok. Jadi segera bungkus gaun itu, dan jangan pernah dirilis hasil pemotretan dia!" suara Ryan terdengar meninggi.

Rose mendekati Luna lagi. "Kamu dengar kan? Cepat lepas gaun itu!" ucap Rose dengan tersenyum penuh kemenangan.

"Oh ya Lun, aku harus jujur sama kamu. Aku sama Ryan udah resmi pacaran." imbuh Rose sengaja pamer dengan Luna.

"Heh, kamu tuh wanita nggak tahu malu ya! Kamu pacaran sama dia, tapi Luna istri sah-nya." sahut Anabella merasa tidak terima dengan perlakuan Ryan dan juga Rose terhadap Luna.

"Dia boleh istri sah Ryan, tapi cinta Ryan hanya buat aku." kata Rose dengan bangga.

"Buruan dilepas! Kamu nggak pantas pakai gaun ini!" Rose mulai menampakan sifat aslinya. Dia yang dulu baik dengan Luna, kini dia menganggap Luna sebagai saingan cintanya.

"Yank, dia nggak mau lepas bajunya.." Ryan pun mendekat kemudian menarik tangan Luna ke dalam ruang ganti.

"Lepas gaun ini! Kamu nggak pantes!" ucap Ryan membuat hati Luna serasa tertusuk. Sakit.

"Aku bisa lepas sendiri! Lebih baik kamu keluar!" ucap Luna mengusir Ryan.

"Kenapa? Kamu mau minta bantuan Raditya untuk melepas baju kamu?" Ryan menatap Luna dengan sengit. Kemudian Ryan mencium Luna dengan paksa. Bahkan sampai ke leher Luna.

Luna dengan sekuat tenaga mendorong Ryan. Dia tak menyangka jika Ryan akan segila itu. "Pacar kamu ada di luar." ucap Luna. Ia terus berusaha mendorong Ryan agar tidak melakukan hal yang keterlaluan.

"Jangan kotori tempat kak Raditya." imbuh Luna. Seketika Ryan berhenti. Dia terus menatap Luna dengan tajam.

Bukk. Ryan meninju tembok di belakang Luna. "Apa hubungan kamu dengan Raditya? Kenapa dia milih kamu jadi model gaun limited edison dia?" tanya Ryan dengan sengit. Setiap kali teringat pujian Raditya untuk istrinya, Ryan menjadi marah.

"Lun, kamu nggak kenapa-napa?" tanya Raditya dan Anabella, mereka mendengar teriakan Luna dari luar.

"Pak Ryan, kalau bapak berbuat macam-macam di tempat aku. Aku akan lapor polisi!" Raditya mengancam Ryan. Dia takut Ryan melukai Luna.

"Ryan, apa yang kamu lakukan? Keluar nggak! Kalau nggak kita putus!" seru Rose yang juga penasaran dengan apa yang terjadi di dalam ruang ganti.

Tak butuh waktu lama, Ryan pun segera keluar dari ruangan tersebut. Wajahnya nampak kesal. Dia bahkan menatap Raditya dengan marah. Setelah Ryan keluar, Anabella segera masuk ke dalam. Ia memeluk Luna yang menangis ketakutan.

Anabella membantu Luna berganti pakaian. "Udah nggak apa-apa, aku disini." Anabella memeluk Luna.

Luna menyerahkan gaun yang tadi ia pakai ke Raditya. Raditya menyerahkan ke kasir untuk dibungkus. Sementara Raditya beserta Luna dan Anabella meninggalkan butik. Luna bahkan tidak peduli tatapan tajam suaminya.

.....

Luna pergi ke rumah orang tua Ryan. Dia ingin menjenguk papa mertuanya. Setelah pemotretan, Anabella mengijinkan Luna untuk pulang lebih awal. Saat ia datang, Dewangga sedang berada di taman kecil yang ada di halaman rumahnya. Luna mendekati Dewangga. "Pa, papa udah makan?" tanyanya.

Dewangga mengangguk pelan. "U....dah..." jawabnya terbata. Dia masih belum bisa bicara dengan jelas.

Dewangga menyentuh tangan Luna dengan lembut. Tangannya gemetar, penyakit stroke membuatnya hampir lumpuh. "Ka....kamu... Habis.... Nangis?" tanya Dewangga.

Luna segera mengusap wajahnya. "Nggak kok pa, aku hanya capek kerja aja." jawab Luna sembari tersenyum. Dia tidak mau menampakan kesedihannya di depan papa mertuanya. Luna tidak mau menambah beban pikirin orang tua Ryan.

"Is..is....ti...rahat!" Luna tersenyum lagi, ia menganggukan kepalanya.

"Iya pa, kalau gitu aku pulang dulu, besok aku kesini lagi.." pamitnya.

Dewangga menganggukan kepalanya pelan. Ia senang melihat Luna yang selalu perhatian kepadanya. "Nitip papa ya Pril!"

"Hmm.." April hanya bersenandung. Entah kenapa Luna merasa jika April tidak menyukainya.

Luna pulang ke apartemen. Seperti biasa, ia memasak untuk makan malam. Meskipun dia kesal dengan Ryan, tapi dia masih mau menyiapkan makan untuk suami brengs*knya itu.

"Lala..lalalala...lalala...lala.." Luna bersenandung saat memasak.

"Hmmm... Harum.." gumamnya.

Luna melirik jam di dinding. Sudah jam 8 malam tapi suaminya belum juga pulang. Ia pun segera makan tanpa menunggu Ryan. "Orangnya lagi pacaran mana ingat pulang. Mending aku makan duluan." gumamnya.

Luna menikmati makan malamnya sendirian. Sop ayam menjadi menu utama malam ini. Kemudian dia minum segelas jus lemon sebelum membereskan semuanya. Selesai mencuci piring, ia segera ke kamar.

Terpopuler

Comments

❤ Nadia Sari ❤

❤ Nadia Sari ❤

Jgn sampe Luna hamil biar Ryan berjuang dulu 🙏

2024-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bab 1
2 2. Bab 2
3 3. Bab 3
4 4. Bab 4
5 5. Bab 5
6 6. Bab 6
7 7. Bab 7
8 8. Bab 8
9 9. Bab 9
10 10. Bab 10
11 11. Bab 11
12 12. Bab 12
13 13. Bab 13
14 14. Bab 14
15 15. Bab 15
16 16. Bab 16
17 17. Bab 17
18 18. Bab 18
19 19. Bab 19
20 20. Bab 20
21 21. Bab 21
22 22. Bab 22
23 23. Bab 23
24 24. Bab 24
25 25. Bab 25
26 26. Bab 26
27 27. Bab 27
28 28. Bab 28
29 29. Bab 29
30 30. Bab 30
31 31. Bab 31
32 32. Bab 32
33 33. Bab 33
34 34. Bab 34
35 35. Bab 35
36 36. Bab 36
37 37. Bab 37
38 38. Bab 38
39 39. Bab 39
40 40. Bab 40
41 41. Bab 41
42 42. Bab 42
43 43. Bab 43
44 44. Bab 44
45 45. Bab 45
46 46. Bab 46
47 47. Bab 47
48 48. Bab 48
49 49. Bab 49
50 50. Bab 50
51 51. Bab 51
52 52. Bab 52
53 53. Bab 53
54 54. Bab 54
55 55. Bab 55
56 56. Bab 56
57 57. Bab 57
58 58. Bab 58
59 59. Bab 59
60 60. Bab 60
61 61. Bab 61
62 62. Bab 62
63 63. Bab 63
64 64. Bab 64
65 65. Bab 65
66 66. Bab 66
67 67. Bab 67
68 68. Bab 68
69 69. Bab 69
70 70. Bab 70
71 71. Bab 71
72 72. Bab 72
73 73. Bab 73
74 74. Bab 74
75 75. Bab 75
76 76. Bab 76
77 77. Bab 77
78 78. Bab 78
79 79. Bab 79
80 80. Bab 80
81 81. Bab 81
82 82. Bab 82
83 83. Bab 83
84 84. Bab 84
85 85. Bab 85
86 86. Bab 86
87 87. Bab 87
88 88. Bab 88
89 89. Bab 89
90 90. Bab 90
91 91. Bab 91
92 92. Bab 92
93 93. Bab 93
94 94. Bab 94
95 95. Bab 95
96 96. Bab 96
97 97. Bab 97 (Tamat)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
1. Bab 1
2
2. Bab 2
3
3. Bab 3
4
4. Bab 4
5
5. Bab 5
6
6. Bab 6
7
7. Bab 7
8
8. Bab 8
9
9. Bab 9
10
10. Bab 10
11
11. Bab 11
12
12. Bab 12
13
13. Bab 13
14
14. Bab 14
15
15. Bab 15
16
16. Bab 16
17
17. Bab 17
18
18. Bab 18
19
19. Bab 19
20
20. Bab 20
21
21. Bab 21
22
22. Bab 22
23
23. Bab 23
24
24. Bab 24
25
25. Bab 25
26
26. Bab 26
27
27. Bab 27
28
28. Bab 28
29
29. Bab 29
30
30. Bab 30
31
31. Bab 31
32
32. Bab 32
33
33. Bab 33
34
34. Bab 34
35
35. Bab 35
36
36. Bab 36
37
37. Bab 37
38
38. Bab 38
39
39. Bab 39
40
40. Bab 40
41
41. Bab 41
42
42. Bab 42
43
43. Bab 43
44
44. Bab 44
45
45. Bab 45
46
46. Bab 46
47
47. Bab 47
48
48. Bab 48
49
49. Bab 49
50
50. Bab 50
51
51. Bab 51
52
52. Bab 52
53
53. Bab 53
54
54. Bab 54
55
55. Bab 55
56
56. Bab 56
57
57. Bab 57
58
58. Bab 58
59
59. Bab 59
60
60. Bab 60
61
61. Bab 61
62
62. Bab 62
63
63. Bab 63
64
64. Bab 64
65
65. Bab 65
66
66. Bab 66
67
67. Bab 67
68
68. Bab 68
69
69. Bab 69
70
70. Bab 70
71
71. Bab 71
72
72. Bab 72
73
73. Bab 73
74
74. Bab 74
75
75. Bab 75
76
76. Bab 76
77
77. Bab 77
78
78. Bab 78
79
79. Bab 79
80
80. Bab 80
81
81. Bab 81
82
82. Bab 82
83
83. Bab 83
84
84. Bab 84
85
85. Bab 85
86
86. Bab 86
87
87. Bab 87
88
88. Bab 88
89
89. Bab 89
90
90. Bab 90
91
91. Bab 91
92
92. Bab 92
93
93. Bab 93
94
94. Bab 94
95
95. Bab 95
96
96. Bab 96
97
97. Bab 97 (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!