13. Bab 13

Luna melayani Heksa sembari menemani Heksa ngobrol. Tentu saja itu sudah mendapat ijin dari Anabella selaku pemilik restoran. "Kamu nggak makan?" tanya Heksa.

"Nanti kak."

Heksa terlihat sangat lahap saat menikmati hidangan yang ia pesan. Ia juga memuji makanan di restoran tersebut. Meskipun restoran kecil, tapi soal rasa tak kalah dengan restoran yang sudah besar. "Hm,, menurutku makanan disini cukup enak. Mungkin aku akan lebih sering makan disini setelah ini." ucap Heksa.

Dia melahap makanan di depannya tanpa sisa. Tentu saja itu membuat Luna merasa sangat senang. Dia merasa puas karena Heksa begitu menikmati hidangan di restorannya. "Aku juga akan ajak temen-temenku kesini." imbuh Heksa.

"Makasih kak."

"Lun, kamu selesai kerja jam berapa?"

"Jam 8 malam. Kenapa kak?"

"Pulang kerja ke street food di alun-alun yuk!" ajak Heksa. Setelah mengumpulkan keberanian, Heksa pun berani membuka mulutnya. Dia mengajak Luna untuk kencan.

"Em,, gimana ya kak?" Luna bingung, karena kalau dia mau, pasti dia akan pulang kemalaman. Dan tentu saja itu akan membuat Ryan marah. Karena ia pulang telat. Sedangkan kalau dia minta ijin, sudah pasti Ryan tidak akan mengijinkannya.

"Atau kalau nggak, pas kamu libur aja gimana?" Heksa merasa tak enak mengganggu pekerjaan Luna. Dia takut Luna akan marah karena dia mengganggu kerja Luna. Ia juga tahu pasti Luna capek setelah seharian bekerja.

"Iya minggu depan aja ya kak, kebetulan aku libur pas hari itu." kata Luna lagi.

"Oke."

Setelah selesai makan, Heksa segera berpamitan. Karena dia masih memiliki banyak pekerjaan sebenarnya. "Makasih kak." ucap Luna.

Senyuman manis menghiasi wajah tampan Heksa. Ia melambaikan tangannya. "Aku duluan." pamitnya.

Selepas kepergian Heksa. Anabella mendekati Luna yang sedang membersihkan meja bekas makan Heksa tadi. "Siapa tadi? Hayo..." kata Anabella.

"Temen. Dia yang nggak sengaja nabrak aku kemarin." jawab Luna dengan santai.

"Tampan juga. Nggak kalah sama suami kamu yang brengs*k itu." memang dari segi penampilan, Heksa memang cukup tampan. Makanya Anabella memujinya sesuai apa yang ia lihat.

"Nggak usah bahas dia!" Luna selalu malas saat membahas lelaki yang kini resmi menjadi suaminya itu. Kalau bukan karena rasa bersalah ke kakaknya, dia juga tidak mau menikah dengan lelaki arogan itu. Walaupun dia menolak tuduhan bahwa dia mencelakai kakaknya. Tapi dalam hati kecilnya dia menyalahkan dirinya sendiri.

"Aku juga malas." jawab Anabella. Sebenarnya Anabella tak memiliki dendam apapun. Dia juga tidak mengenal Ryan sebelumnya. Hanya saja dia selalu kesal saat mendengar cerita Luna mengenai suami brengs*knya itu.

*****

Raditya datang ke restoran adiknya dengan wajah kusut. Sepertinya dia pusing memikirkan pekerjaannya. Melihat wajah kakaknya yang kusut membuat Anabella penasaran, apa yang terjadi dengan kakaknya. Ia pun mendekati kakaknya. "Kenapa mukanya ditekuk gitu?" tanya Anabella.

"Kakak mau makan apa?" tanya Luna yang juga mendekat.

"Apa aja deh." jawab Raditya tak seperti biasanya. Dari jawaban itu, Luna bisa memastikan jika Raditya sedang ada masalah. Ia pun tak berani bertanya lagi dan memilih untuk pergi ke dapur.

Luna mengambil kue yang menjadi menu baru di restoran tersebut. Kemudian menyiapkan kopi hitam untuk Raditya. Ia tahu minuman kesukaan kakak lelaki bos-nya itu. Segera ia membawa hidangan tersebut ke meja Raditya. "Silahkan dicoba kak! Ini menu baru restoran kita." kata Luna.

Pada saat itu, Anabella dan Raditya sedang berbicara serius. Tiba-tiba mereka menatap Luna dengan mata berbinar. Seperti baru saja menemukan penolong. "Kenapa sih lihatinnya gitu?" Luna merasa canggung dengan tatapan Raditya dan Anabella.

"Kakak punya pemikiran yang sama?" tanya Anabella. Dengan cepat Raditya menganggukan kepalanya.

"Lun, kamu penyelamatku." ucap Raditya.

Sementara Luna mengerutkan kening. Ia belum tahu apa maksud dari perkataan Raditya. "Penyelamat? Penyelamat apa sih kak?" tanya Luna masih kebingungan.

"An, hari ini aku minta ijin buat Luna. Gaji dia biar aku yang tanggung." ucap Raditya semakin membuat Luna bingung. Ini ada apa sebenarnya.

"Lun, ganti baju, ikut aku!" pinta Raditya.

Namun Luna tidak bergeming. Ia tak tahu apa maksud Raditya. Tetapi tiba-tiba Anabella menggandeng tangannya. "Buruan ganti baju!" katanya.

Luna semakin bingung dibuatnya. "Ini ada apa sih?"

.....

Luna di bawa ke sebuah butik ternama. Butik tersebut milik Raditya. Dulu butik itu dibuka dan dikembangkan oleh mama Raditya dan Anabella. Tapi setelah beliau meninggal, usaha itu diteruskan oleh Raditya yang juga menyukai fashion. "Gini Lun, aku kan mau meluncurkan gaun terbaru. Tapi nggak ada model yang cocok untuk gaun aku ini. Tapi aku yakin kamu yang lebih cocok, dari segi bentuk, warna dan juga auranya kayaknya kamu cocok." ucap Raditya baru menjelaskan niatnya.

Luna berdiri di depan gaun tersebut. Gaun yang nampak cantik dengan pernak-pernik yang tidak berlebih. Gaun yang berwarna abu muda itu terlihat begitu elegan. Luna membayangkan saat dia menikah memakai gaun tersebut.

"Ah.. Nggak.. Nggak.. Apa sih yang aku pikirin?" gumamnya seorang diri. Saat dia sedang membayangkan duduk dipelaminan dengan gaun tersebut. Tiba-tiba dalam bayangannya muncul sosok yang sangat tidak ingin ia pikirkan. Ya, sosok tersebut adalah Ryan, suaminya.

"Jadi aku mohon kamu mau ya jadi model buat gaun aku?" tanya Raditya lagi yang mengagetkan Luna dari lamunannya.

"Eh... Tapi, tapi aku pantes kak?" Luna ragu karena dia belum pernah sama sekali menjadi model untuk sebuah gaun seperti itu.

"Pantes lah. Kamu cantik Luna." sahut Anabella.

"Iya Lun, kamu pantes banget." ucap Raditya.

Akhirnya Luna menyetujui untuk menjadi model gaun tersebut. Untuk menunjang aura kecantikan Luna. Raditya meminta penata riasnya untuk mendandani Luna. Dan betapa terkejutnya Raditya dan juga Anabella begitu Luna keluar.

Mata Raditya bahkan tak bisa berkedip melihat betapa cantiknya Luna dengan balutan gaun buatannya sendiri, dengan riasan yang tidak terlalu menor dan juga sanggul rambut yang modern. Mata Raditya berbinar, ada sesuatu yang masuk ke dalam hatinya. Deg, deg, deg.

"Lun, sumpah, kamu cantik banget.." ucap Anabella yang tak kalah terpukau dengan kecantikan sahabatnya.

Luna hanya tersenyum kecil. Ia tersipu malu dengan pujian Anabella. Saat melihat Raditya yang melongo, Luna hanya tersenyum malu. Dia juga mengakui bahwa dia memang nampak cantik memakai pakain tersebut.

"Mingkem kak! Ngeces tuh." Anabella menyenggol kakaknya yang masih terpesona oleh kecantikan Luna.

"Eh... Maaf, kamu cantik banget Lun, dan cocok banget dengan gaun ini. Sesuai dengan bayangan aku." kata Raditya yang semakin membuat Luna malu-malu.

"Yuk kita mulai pemotretan!"

Raditya mengarahkan pose Luna agar terlihat anggun. Jujur, saat itu Raditya agak tidak fokus. Dia benar-benar terpukau oleh kecantikan Luna. Namun Raditya harus sadar jika Luna hanyalah sebatas adik perempuan untuknya. Apalagi Luna sudah menikah.

Terpopuler

Comments

❤ Nadia Sari ❤

❤ Nadia Sari ❤

Seru nih cinta segiempat...Luna,Ryan,Heksa,Raditya😄

2024-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bab 1
2 2. Bab 2
3 3. Bab 3
4 4. Bab 4
5 5. Bab 5
6 6. Bab 6
7 7. Bab 7
8 8. Bab 8
9 9. Bab 9
10 10. Bab 10
11 11. Bab 11
12 12. Bab 12
13 13. Bab 13
14 14. Bab 14
15 15. Bab 15
16 16. Bab 16
17 17. Bab 17
18 18. Bab 18
19 19. Bab 19
20 20. Bab 20
21 21. Bab 21
22 22. Bab 22
23 23. Bab 23
24 24. Bab 24
25 25. Bab 25
26 26. Bab 26
27 27. Bab 27
28 28. Bab 28
29 29. Bab 29
30 30. Bab 30
31 31. Bab 31
32 32. Bab 32
33 33. Bab 33
34 34. Bab 34
35 35. Bab 35
36 36. Bab 36
37 37. Bab 37
38 38. Bab 38
39 39. Bab 39
40 40. Bab 40
41 41. Bab 41
42 42. Bab 42
43 43. Bab 43
44 44. Bab 44
45 45. Bab 45
46 46. Bab 46
47 47. Bab 47
48 48. Bab 48
49 49. Bab 49
50 50. Bab 50
51 51. Bab 51
52 52. Bab 52
53 53. Bab 53
54 54. Bab 54
55 55. Bab 55
56 56. Bab 56
57 57. Bab 57
58 58. Bab 58
59 59. Bab 59
60 60. Bab 60
61 61. Bab 61
62 62. Bab 62
63 63. Bab 63
64 64. Bab 64
65 65. Bab 65
66 66. Bab 66
67 67. Bab 67
68 68. Bab 68
69 69. Bab 69
70 70. Bab 70
71 71. Bab 71
72 72. Bab 72
73 73. Bab 73
74 74. Bab 74
75 75. Bab 75
76 76. Bab 76
77 77. Bab 77
78 78. Bab 78
79 79. Bab 79
80 80. Bab 80
81 81. Bab 81
82 82. Bab 82
83 83. Bab 83
84 84. Bab 84
85 85. Bab 85
86 86. Bab 86
87 87. Bab 87
88 88. Bab 88
89 89. Bab 89
90 90. Bab 90
91 91. Bab 91
92 92. Bab 92
93 93. Bab 93
94 94. Bab 94
95 95. Bab 95
96 96. Bab 96
97 97. Bab 97 (Tamat)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
1. Bab 1
2
2. Bab 2
3
3. Bab 3
4
4. Bab 4
5
5. Bab 5
6
6. Bab 6
7
7. Bab 7
8
8. Bab 8
9
9. Bab 9
10
10. Bab 10
11
11. Bab 11
12
12. Bab 12
13
13. Bab 13
14
14. Bab 14
15
15. Bab 15
16
16. Bab 16
17
17. Bab 17
18
18. Bab 18
19
19. Bab 19
20
20. Bab 20
21
21. Bab 21
22
22. Bab 22
23
23. Bab 23
24
24. Bab 24
25
25. Bab 25
26
26. Bab 26
27
27. Bab 27
28
28. Bab 28
29
29. Bab 29
30
30. Bab 30
31
31. Bab 31
32
32. Bab 32
33
33. Bab 33
34
34. Bab 34
35
35. Bab 35
36
36. Bab 36
37
37. Bab 37
38
38. Bab 38
39
39. Bab 39
40
40. Bab 40
41
41. Bab 41
42
42. Bab 42
43
43. Bab 43
44
44. Bab 44
45
45. Bab 45
46
46. Bab 46
47
47. Bab 47
48
48. Bab 48
49
49. Bab 49
50
50. Bab 50
51
51. Bab 51
52
52. Bab 52
53
53. Bab 53
54
54. Bab 54
55
55. Bab 55
56
56. Bab 56
57
57. Bab 57
58
58. Bab 58
59
59. Bab 59
60
60. Bab 60
61
61. Bab 61
62
62. Bab 62
63
63. Bab 63
64
64. Bab 64
65
65. Bab 65
66
66. Bab 66
67
67. Bab 67
68
68. Bab 68
69
69. Bab 69
70
70. Bab 70
71
71. Bab 71
72
72. Bab 72
73
73. Bab 73
74
74. Bab 74
75
75. Bab 75
76
76. Bab 76
77
77. Bab 77
78
78. Bab 78
79
79. Bab 79
80
80. Bab 80
81
81. Bab 81
82
82. Bab 82
83
83. Bab 83
84
84. Bab 84
85
85. Bab 85
86
86. Bab 86
87
87. Bab 87
88
88. Bab 88
89
89. Bab 89
90
90. Bab 90
91
91. Bab 91
92
92. Bab 92
93
93. Bab 93
94
94. Bab 94
95
95. Bab 95
96
96. Bab 96
97
97. Bab 97 (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!