8. Bab 8

Malam gelap bertabur bintang. Suara angin berhembus dengan cukup kencang. Sepasang anak manusia masih terjaga. Seperti layaknya seorang bayi, Ryan menghisap gundukan daging kenyal menciptakan suara des*han yang terkadang tertahan ditenggorokan. Luna meremas rambut Ryan dengan mata terpejam. Lenguhan sering terdengar disela des*h*nnya. Ia merasakan geli di area sekitar daging kenyal tersebut. Ryan tanpa henti menghisap dan menciumi area tersebut.

Malam itu mereka masih terjaga karena aktifitas rutin sebagai sepasang suami dan istri. Ryan terus memompa hasratnya. Dan Luna hanya bisa pasrah dan bertahan. Sudah hampir seminggu mereka menikah. Aktifitas tersebut menjadi aktifitas rutin setiap malamnya. "Hah..." Ryan mengerang.

Sudah lebih dari satu jam, akhirnya dia sampai pada puncak kenikmatannya. Ryan lemas dan jatuh diatas tubuh Luna.

"Kamu ada hubungan apa dengan Raditya?" Ryan belum bangun, tapi dia sudah bertanya mengenai hubungan Luna dengan kakak Anabella.

"Aku lihat kalian akrab banget. Waktu itu kamu juga bercanda sama dia." tanyanya lagi dengan nada kesal.

"Nggak ada hubungan apa-apa. Bangun! Berat!" pinta Luna.

Ryan segera turun. Ia duduk sembari menatap Luna. Beberapa hari terakhir Luna memang masih sangat cuek kepadanya. Entah kenapa itu membuat Ryan menjadi kesal. Apalagi Luna bersikap lembut kepada Dito dan juga Raditya. "Kamu dilarang pergi sama Raditya lagi!" imbuhnya.

Tentu saja itu membuat Luna langsung menoleh dan menatapnya dengan tajam. "Jangan kekanakan!"

"Aku suami kamu, kamu harus nurut apa kataku!"

"Kalau gitu kamu juga harus jauhi Rose!" Ryan ganti menatap Luna dengan tajam.

"Aku istri kamu. Kamu juga harus nurut apa kataku." Luna membalikan perkataan Ryan. Tentu saja itu membuat Ryan terdiam dengan wajah kesal.

"Sejak kapan kamu sama kak Rose? Apa saat kak Lita masih ada, kalian sudah bersama?"

"Bukan urusan kamu. Pindah ke sofa!" serunya. Ryan marah karena Luna mempertanyakan hubungannya dengan Rose.

Dengan segera Luna memakai bajunya. Ia pergi ke kamar mandi untuk membasuh dirinya. Setelah itu, ia berbaring di sofa seperti permintaan Ryan. Dia tidak lagi mempedulikan Ryan yang menatapnya dengan tajam. Luna lebih memilih untuk memejamkan matanya. Ia menarik selimutnya sampai menutupi semua bagian tubuhnya termasuk kepalanya.

Keesokan paginya. Pagi-pagi sekali Luna sudah keluar dari rumah. Tapi dia menyiapkan sarapan untuk suaminya terlebih dulu. Meskipun ia marah, tapi Luna masih memiliki hati nurani.

Ryan bangun dan tidak mendapati istrinya pun menjadi kesal. Setelah sarapan ia segera pergi ke kantor dengan wajah marah. Bahkan Dito tidak berani mengatakan apapun di dalam mobil. "Kenapa papa ingin aku nikah sama wanita itu sih? Ngeribetin banget." gumam Ryan dengan marah.

Ryan tak tahu kenapa papanya ingin dia menikahi anak sahabatnya itu. Pertama dengan Lita, kini dengan Luna. Padahal sejujurnya Ryan masih belum siap menikah. Pemuda berusia 27 tahun itu masih belum ingin terikat dengan pernikahan. Tapi dia justru malah sudah menikah dua kali.

"Pagi-pagi sudah pergi dari rumah. Maunya apa sih?" gumamnya lagi.

Dito hanya menjadi pendengar. Dia tidak berani untuk mengeluarkan suara. Dia takut akan kemarahan bos-nya. Jadi dia lebih memilih diam tidak mau memperkeruh suasana. Selama hampir seminggu ini Ryan memang sering merasa kesal karena istrinya.

"Bilangin dia kalau dia masih seperti ini, aku akan ceraiin dia."

"Tapi bos, kalau kalian cerai sekarang, warisan tuan besar akan jatuh ke tangan mama tiri bos." Dito mengingatkan Ryan agar lebih tenang.

Ryan terdiam. Kondisi papanya saat ini masih belum stabil. Jadi papanya belum bisa mengurus warisan yang ia kasih ke Ryan untuk saat ini. "Akh..." Ryan memukul kursi disebelahnya.

"Sebenarnya aku nggak peduli soal warisan papa. Aku hanya nggak ingin semua usaha papa diambil oleh wanita itu. Makanya aku terpaksa menikahi wanita idiot itu." ucap Ryan. Sebagai istri sah, Sinta memang berhak mendapat bagian dari harta milik papanya Ryan. Dan dalam surat wasiat itu dikatakan jika Ryan tidak menikahi Luna, semua harta warisan akan jatuh ke tangan mama tirinya.

"Aku nggak terima usaha papa dan mama jatuh ke tangan wanita ambisius itu." imbuhnya.

****

Di tempat lain. Luna sedang membaca sembari makan roti yang ia bawa dari rumah. Dia memang sengaja menghindari Ryan. Tidak mau bertengkar lagi. Jadi sebelum Ryan bangun, ia sudah keluar dari rumah. Teringat Ryan membuat Luna menjadi semakin kesal. Lelaki yang bersikap semena-mena terhadapnya tersebut. Bahkan ia berpikir untuk kembali ke rumah orang tuanya saja daripada harus terus bertengkar dengan Ryan. "Aku hanya ingin hidup tenang." gumamnya.

Ponselnya beberapa kali berdering. Namun ia hanya menatapnya. Dia terlalu malas untuk menerima panggilan tersebut. Panggilan telepon dari suaminya.

Luna terus menikmati sarapannya. Setelah akhirnya dia berjalan menuju kampusnya. Langkah kecilnya terlihat santai. Namun tiba-tiba ada seseorang yang memakai sepeda mendekati dirinya. Pemuda itu nampak oleng karena sepedanya kehilangan kendali. "Awas!!" seru pemuda tersebut. Ia meminta agar Luna minggir.

Namun ternyata telat. Tangan Luna tersenggol stang sepeda tersebut, membuat terjatuh karenanya. "Akh..." tangan Luna terkantuk trotoar. Darah nampak keluar dari sikutnya. "Aduh.." keluh Luna merasa perih di bagian sikut yang tergores.

Sementara pemuda itu juga terjatuh dari sepedanya. Ia segera bangkit setelah melihat Luna yang jatuh. "Maaf, kamu nggak kenapa-napa?" pemuda itu mendekati Luna.

"Nggak kok.. Lain kali hati-hati!" ucapnya sembari mengelap darah yang mengalir di sikutnya.

"Aku bawa ke rumah sakit ya!" kata pemuda itu.

"Kening kamu berdarah." imbuh pemuda itu dengan khawatir.

Luna menyentuh dahinya. Dan benar saja, keningnya berdarah. Mungkin karena benturan juga. "Nggak apa kok." Luna tetap menolak meskipun ia tahu keningnya berdarah.

"Kamu harus ke rumah sakit!" pemuda itu memaksa dengan menarik tangan Luna. Ia membawa Luna ke klinik yang tak jauh dari kampus Luna.

Saat Luna sedang diobati. Pemuda itu menelepon seseorang untuk membawakan mobil dan juga membereskan sepedanya. "Sekarang juga!"

Sekitar lima belas menit kemudian, Luna keluar dari ruang pemeriksaan. Tangan dan dahinya harus diperban karena luka. Pemuda itu kembali meminta maaf. "Aku minta maaf ya. Aku akan bertanggung jawab sampai kamu sembuh." kata pemuda itu.

"Kenalin aku Heksa." pemuda itu mengulurkan tangannya. Ia memperkenalkan diri.

"Laluna, tapi sering dipanggil Luna." jawab Luna.

"Aku antar pulang ya? Tapi aku bayar administrasi dulu."

"Nggak.. Nggak usah-" tetapi Heksa tidak mendengar Luna, ia bergegas mengurus administrasi.

Di dalam mobil.

Luna merasa heran, bukannya Heksa tadi membawa sepeda. Tapi kenapa sekarang bawa mobil. "Sepeda kamu?"

"Udah ada yang urus. Rumah kamu mana?"

"Aku mau ke kampus aja."

"Tapi kamu masih terluka. Kamu pulang aja dulu, kamu harus istirahat!" Heksa memaksa untuk mengantar Luna ke rumah.

Akhirnya Luna membawa Heksa ke rumah lamanya. Tidak mungkin dia mengajak Heksa ke apartemen. Luna masih harus menyembunyikan jati dirinya sebagai istri Ryan.

Terpopuler

Comments

Patrick Khan

Patrick Khan

..lanjut kak

2024-03-14

0

❤ Nadia Sari ❤

❤ Nadia Sari ❤

Ryan cemburu tp msh sama mawar berduri ... Duh mudah2an Luna gak hamil dulu yak minum pil kb atau apa gt smp Ryan bnr2 jth cinta beneran😘

2024-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bab 1
2 2. Bab 2
3 3. Bab 3
4 4. Bab 4
5 5. Bab 5
6 6. Bab 6
7 7. Bab 7
8 8. Bab 8
9 9. Bab 9
10 10. Bab 10
11 11. Bab 11
12 12. Bab 12
13 13. Bab 13
14 14. Bab 14
15 15. Bab 15
16 16. Bab 16
17 17. Bab 17
18 18. Bab 18
19 19. Bab 19
20 20. Bab 20
21 21. Bab 21
22 22. Bab 22
23 23. Bab 23
24 24. Bab 24
25 25. Bab 25
26 26. Bab 26
27 27. Bab 27
28 28. Bab 28
29 29. Bab 29
30 30. Bab 30
31 31. Bab 31
32 32. Bab 32
33 33. Bab 33
34 34. Bab 34
35 35. Bab 35
36 36. Bab 36
37 37. Bab 37
38 38. Bab 38
39 39. Bab 39
40 40. Bab 40
41 41. Bab 41
42 42. Bab 42
43 43. Bab 43
44 44. Bab 44
45 45. Bab 45
46 46. Bab 46
47 47. Bab 47
48 48. Bab 48
49 49. Bab 49
50 50. Bab 50
51 51. Bab 51
52 52. Bab 52
53 53. Bab 53
54 54. Bab 54
55 55. Bab 55
56 56. Bab 56
57 57. Bab 57
58 58. Bab 58
59 59. Bab 59
60 60. Bab 60
61 61. Bab 61
62 62. Bab 62
63 63. Bab 63
64 64. Bab 64
65 65. Bab 65
66 66. Bab 66
67 67. Bab 67
68 68. Bab 68
69 69. Bab 69
70 70. Bab 70
71 71. Bab 71
72 72. Bab 72
73 73. Bab 73
74 74. Bab 74
75 75. Bab 75
76 76. Bab 76
77 77. Bab 77
78 78. Bab 78
79 79. Bab 79
80 80. Bab 80
81 81. Bab 81
82 82. Bab 82
83 83. Bab 83
84 84. Bab 84
85 85. Bab 85
86 86. Bab 86
87 87. Bab 87
88 88. Bab 88
89 89. Bab 89
90 90. Bab 90
91 91. Bab 91
92 92. Bab 92
93 93. Bab 93
94 94. Bab 94
95 95. Bab 95
96 96. Bab 96
97 97. Bab 97 (Tamat)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
1. Bab 1
2
2. Bab 2
3
3. Bab 3
4
4. Bab 4
5
5. Bab 5
6
6. Bab 6
7
7. Bab 7
8
8. Bab 8
9
9. Bab 9
10
10. Bab 10
11
11. Bab 11
12
12. Bab 12
13
13. Bab 13
14
14. Bab 14
15
15. Bab 15
16
16. Bab 16
17
17. Bab 17
18
18. Bab 18
19
19. Bab 19
20
20. Bab 20
21
21. Bab 21
22
22. Bab 22
23
23. Bab 23
24
24. Bab 24
25
25. Bab 25
26
26. Bab 26
27
27. Bab 27
28
28. Bab 28
29
29. Bab 29
30
30. Bab 30
31
31. Bab 31
32
32. Bab 32
33
33. Bab 33
34
34. Bab 34
35
35. Bab 35
36
36. Bab 36
37
37. Bab 37
38
38. Bab 38
39
39. Bab 39
40
40. Bab 40
41
41. Bab 41
42
42. Bab 42
43
43. Bab 43
44
44. Bab 44
45
45. Bab 45
46
46. Bab 46
47
47. Bab 47
48
48. Bab 48
49
49. Bab 49
50
50. Bab 50
51
51. Bab 51
52
52. Bab 52
53
53. Bab 53
54
54. Bab 54
55
55. Bab 55
56
56. Bab 56
57
57. Bab 57
58
58. Bab 58
59
59. Bab 59
60
60. Bab 60
61
61. Bab 61
62
62. Bab 62
63
63. Bab 63
64
64. Bab 64
65
65. Bab 65
66
66. Bab 66
67
67. Bab 67
68
68. Bab 68
69
69. Bab 69
70
70. Bab 70
71
71. Bab 71
72
72. Bab 72
73
73. Bab 73
74
74. Bab 74
75
75. Bab 75
76
76. Bab 76
77
77. Bab 77
78
78. Bab 78
79
79. Bab 79
80
80. Bab 80
81
81. Bab 81
82
82. Bab 82
83
83. Bab 83
84
84. Bab 84
85
85. Bab 85
86
86. Bab 86
87
87. Bab 87
88
88. Bab 88
89
89. Bab 89
90
90. Bab 90
91
91. Bab 91
92
92. Bab 92
93
93. Bab 93
94
94. Bab 94
95
95. Bab 95
96
96. Bab 96
97
97. Bab 97 (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!