Bab. 16

Besoknya aku terbangun ku rentangkan kedua tanganku untuk meregangkan otot- otot tubuhku.

Ahhh, masih belum segar pikirku, kenapa masih berasa lelah, batinku

Aku masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka, karena rencananya aku tidak keluar hari ini, jadi tidak perlu mandi.

Ku perhatikan tanganku, dan melihat bekas luka itu, kok makin sakit ya ?

Aku membuka plester tersebut dengan rencana untuk menggantinya.

Ahhh !!? Kok jadi bengkak, apakah ini infeksi pikirku, tapi aku lanjut bersihkan dengan tissue basah, dan aku tutup lagi dengan plester baru.

Ku keluarkan kertas- kertas sketsa hasil rancanganku, ku perhatikan setelahnya kemudian aku rapikan dan aku letakkan di tempat yang aman.

Ku ambil kertas yang kosong dan mulai mengambar sketsa baru,

Dari cincin, anting, gelang dan kalung aku lukis,

Dan setiap satu setnya aku buat lima model.

Buat berjaga - jaga batinku

Tak terasa sudah sore, mataku sudah merah kelelahan, dan tanganku yang luka tadi juga serasa semakin sakit, tapi tidak aku pedulikan,

Aku susun semua hasil desainku. Dan aku masukkan semua ke dalam map setelahnya aku masukkan ke dalam tas.

Agar jangan kelupaan besok, biar tinggal bawa saja

Karena melewatkan makan siang, akhirnya aku langsung masak dan makan.

Setelahnya aku membersihkan diri, aku merasa tidak enak badan, kepalaku terasa panas, sepertinya aku demam, batinku

Aku ganti plester di lukaku dan sepertinya makin bengkak, tidak ku perdulikan kerna mataku sangat berat, ku baringkan diriku di kasur dan tertidur.

Kembali aku ke alam bawah sadarku,

Hah, hah, hah, aku kelelahan berlari.

Seperti ada yang mengejarku, aku berhenti sebentar dan aku menoleh kebelakang, aku melihat sekelebat  orang mendekatiku, dan aku berlari lagi.

Ahhhh, tiba - tiba aku terbangun, aku bernafas ngos ngosan, aku keringat dingin.

Kuhapus keringat di keningku dan ku turun ke dapur mengambil air untuk di minum, aku merasa tenggorokanku kering sekali seperti seminggu tidak minum.

Mengerikan mimpi di kejar - kejar batinku, capeknya sampe ke bawa ke alam sadar,

Ku lihat ponselku, masih tengah malam.

Ku pegang keningku, masih demam.

Apakah karena luka di tanganku ini, pikirku.

Aku harus tetap istirahat, besok mulai perlombaannya. Jangan sampe aku tidak bisa lomba karena demam ini.

Sepertinya aku ada Bod**x, aku telan itu saja agar demamku sedikit menurun, besok aku cari obat untuk demam di apotik dekat sini.

***

Hari ini adalah jadwal perlombaan, ketika aku bangun tadi pagi aku sedikit lemas.

Tapi aku tetap pergi untuk ikut lomba,

Ku perhatikan wajahku di cermin, sedikit pucat, ku oleskan lipstik pink ke bibirku agar kelihatan cerah sedikit.

Kini aku berdiri dengan peserta yang lain menunggu giliran untuk di interviu, aku sedikit gemetaran.

Satu persatu para peserta di panggil, dengan semangat mereka masuk dan ketika saat keluar mereka terlihat lemas, itu menandakan tidak lulus, jantungku semakin kencang.

Tapi ada juga yang keluar dengan wajah ceria. ya, menandakan bahwa dia lulus dan masuk kebabak berikutnya.

Peserta mulai sedikit, duhh apakah benar - benar aku yang terakhir pikirku.

Hari sudah sore, aku sedikit gemetaran, antara lapar, gugup, atau demam yang ada di tubuhku.

Dari tadi aku memang cuma makan sedikit roti karena gugup jadi tak berselera.

"Rena Natasya !"

Tiba - tiba namaku di panggil, aku semakin gugup, tapi aku kuatkan saja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!