Episode 16 Tekanan untuk Zeva.

Zeva sedang berada di rumah sakit yang setelah pulang dari pemakaman Zeva langsung menuju ruangan di mana Rora di rawat. Saat Zeva ingin memasuki kamar tersebut Zeva langsung menghentikan langkahnya.

"Tapi hidup Rora sudah hancur mah. Masa depan Rora sudah hancur, semuanya sudah berantakan," Rora menangis di pelukan sang mama yang mengadukan nasibnya yang seperti sudah tidak punya tujuan hidup lagi dengan kejadian tragis yang di alaminya.

"Tidak Rora. Masa depan kamu masih cerah mama dan papa akan selalu mendampingi kamu. Kamu tidak hancur nak, kamu masih bisa sekolah. Apa yang terjadi tidak membuat hidup kamu berhenti sampai di sana," ucap Risya selalu memberikan kekuatan kepada anaknya.

"Tidak hancur bagaimana mah. Rora bukan gadis suci lagi. Teman-teman 1 sekolah akan tahu apa yang terjadi, mereka akan menggunjing Rora. Kehidupan Rora akan berantakan. Rora malu. Jika harus sekolah kembali," ucap Rora merasa sudah tidak ada harganya lagi.

"Sayang kamu jangan khawatir. Tidak ada yang tahu kejadian ini. Mama dan papa merahasiakan semuanya. Pihak Polisi juga merahasiakannya dan tidak akan ada yang tau apa terjadi pada kamu," ucap Risya.

"Tetap saja apa pun yang terjadi tidak akan mengubah apapun. Semuanya sama saja. Rora sangat kotor. Rora tidak berharga mah. Rora sangat kotor," kata-kata yang di ucapkannya terasa sangat menyakitkan bagi dirinya sendiri.

Zeva yang melihat dan mendengar curahan hati sang kakak meneteskan air mata. Dia sangat paham dengan apa yang di alami kakaknya. Bukan hanya fisik yang menjadi cacat. Namun mental juga yang rusak dan sudah tidak punya tujuan hidup.

Zeva yang pun terduduk dengan di kursi dengan mengusap wajahnya dengan ke-2 tangannya dan juga tampak menunduk.

"Hahhhhh, kasian kak Rora," batin Zeva dengan penuh simpatik yang membuang nafasnya perlahan kedepan.

"Zeva!" tiba-tiba ada yang menegurnya yang membuatnya mengangkat kepala yang ternyata adalah Arga yang tidak tau kapan berdiri di tempatnya.

"Papa!" sahut Rora.

Arga duduk di samping Zeva.

"Kalian minum di sana?" tanya Arga to the point.

"Tidak pah!" jawab Zeva jujur.

"Jangan bohong. Polisi menemukan banyak botol alkohol di tempat party kalian dan Rora juga mengkonsumsinya dan sama dengan kamu. Masih mau berbohong," ucap Arga. Zeva mengingat kejadian saat dirinya di paksa Marko untuk minum yang pasti Zeva sempat minum dan yang membuatnya juga tertidur saat itu.

"Kamu benar-benar sangat mengecewakan papa. Papa sudah melarang kalian untuk bergaul dengan orang-orang yang tidak tahu batas. Tetapi kalian melanggar aturan papa dan bahkan berani minum alkohol tanpa sepengetahuan papa," Arga yang harus menekan Zeva atas apa yang terjadi.

Zeva yang dimarahi yang padahal dia sudah mengatakan jika tidak minum dan Zeva juga merasa tidak ada gunanya menjelaskan dan apalagi membela diri.

"Sekarang semuanya seperti ini. Apa semuanya bisa di kembalikan lagi. Ini yang kamu inginkan. Apa ini kebebasan yang kamu inginkan. Sangat keras kepala yang tetap ingin pergi ke Bali untuk mengikuti party yang membawa petaka dan kakak kamu sendiri yang menjadi korban. Masa depan kakak kamu hancur. Apa kamu puas melihat kakak kamu seperti ini," lanjut Arga yang membuat air mata Zeva jatuh.

"Kamu tahu sendiri kakak kamu bentar lagi akan lulus sekolah dan dia akan masuk dunia kedokteran. Lalu kamu pikir dengan kejadian ini. Apa kamu pikir semua mimpinya akan terwujud. Tidak Zeva. Kakak kamu bahkan tidak akan berani untuk ke sekolah, mentalnya sudah rusak dan sama dengan hidupnya yang sudah berantakan," lanjut Arga yang seakan melempar semua kesalahan kepada Zeva.

"Tapi aku juga tidak ingin ke Bali!" kata protes pembelaan diri itu hanya bisa diucapkannya di dalam hatinya.

Dia sangat mengerti atas kekecewaan yang dirasakan Arga. Dia juga sangat mengerti bagaimana perasaan kakaknya yang memang merasa sudah tidak punya kehidupan lagi.

Jika dia melakukan pembelaan diri yang artinya dia sangat egois dan memang sangat wajar untuk menerima semuanya dan hanya bisa diam saja yang mendapatkan amarah dari Arga.

"Jika kalian tidak pergi. Semua ini tidak akan terjadi," ucap Arga menekan suaranya yang meninggalkan Zeva yang masuk kedalam ruangan Rora.

Ternyata pembicaraan Arga yang meluapkan amarah pada Zeva di dengar oleh Aksara yang tadinya ingin melangkah. Namun tiba-tiba Aksara mendengar ucapan itu membuatnya berhenti. Semua rasa kecewa dari sang ayah. Zeva yang menanggungnya.

Hahhhhh

"Tidak apa-apa Zeva. Papa wajar marah dan kecewa pada kamu," batin Zeva.

Zeva menghela nafas dengan mengusap wajahnya dengan kedua tangannya sedikit menunduk. Saat membuka tangan itu tiba-tiba Zeva melihat ada sosok pria yang berdiri di depannya dan Zeva mengangkat kepalanya.

Pria itu yang ternyata adalah Aksara yang memakai jas Dokter dan Zeva yang masih mengingat pria tersebut.

"Dokter!" lirih Zeva dengan wajah bingungnya.

"Kakak yang waktu itu ada di Bali?" tanya Zeva mengingat siapa pria di depannya itu.

"Iya kamu benar," jawab Aksara.

Zeva memperhatikan sosok pria yang di depannya itu yang pasti membuatnya bingung.

"Dokter!" ucap Zeva yang menduga pria itu adalah seorang Dokter.

"Iya, saya adalah Dokter di rumah sakit ini. Saya juga yang mengotopsi Mayat teman kamu," ucap Aksara.

"Kak Steffie maksudnya?" tanya Zeva. Aksara mengangguk.

"Saya turut prihatin dan ikut berduka dengan apa ya terjadi," ucap Askara.

"Makasih Dokter," jawab Zeva dengan wajah datarnya.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Aksara.

"Iya saya baik-baik saja," jawab Zeva dan Zeva berdiri dari tempat duduknya.

"Saya permisi!" ucap Zeva dengan menundukkan kepalanya yang langsung pergi. Memasuki ruangan kakaknya.

"Dia juga adalah korban. Tetapi masalah di lempar semua kepadanya. Apa orang tuanya tahu. Jika dia juga hampir di lecehkan," batin Aksara yang merasa simpatik dengan Zeva. Karena Aksara sempat mendengar semua pembicaraan Arga dan Zeva.

Belum lagi Askara juga tahu. Zeva juga hampir mengalami hal yang sama dengan Rora. Tetapi Askara heran. Kenapa Zeva hanya diam saja, saat di salahkan Arga.

*********

Rumah mewah.

Aksara menuruni anak tangga dengan jas Dokter yang di tenteng di tangannya.

"Pemirsa tewasnya Putri semata wayang Tuan Chopra dan nyonya Riana masih menjadi tanda tanya dan masih diselidiki Polisi. Di temukan mayat wanita yang berusia 17 tahun di pinggir pantai dengan keadaan mengenaskan yang merupakan putri dari tuan Chopra. Tidak hanya terjadi kejadian saat itu saja. Bahkan terjadi juga pemerkosaan putri dari tuan Arga dan Nyonya Risya yang bernama Aurora. Polisi menduga jika tewasnya Putri Tuan Chopra dengan pemerkosaannya Putri Tuan Arga dilakukan orang yang sama,"

"Polisi masih menyelidiki kasus ini. Polisi mengumpulkan beberapa barang bukti yang terdapat di dalam Villa yang dijadikan tempat party anak-anak di bawah umur dan juga Polisi akan melakukan pemeriksaan bagi orang-orang yang berkaitan dengan acara Party yang dilakukan," jelas pembawa berita.

Permasalahan yang terjadi sudah sampai ke media yang juga terang-terangan menyebutkan nama korban dengan jelas dan juga memasukkan wajah korban dengan jelas tanpa sensor.

Berita yang pasti menjadi pembahasan yang menjadi tranding topik dengan kejadian tragis party yang membawa petaka.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1. Peraturan ketat dari orang tua.
2 Episode 2 Minta Izin
3 Episode 3 Meminta Izin.
4 Episode 4 Izin papa.
5 Episode 5 Pergi Ke Bali.
6 Episode 6 Mulai aneh-aneh.
7 Episode Menolak ciuman
8 Episode 8 Di paksa minum.
9 Episode 9 pelecahan paksa.
10 Episode 10 Zeva dalam bahaya.
11 Episode 11 Penemuan mayat.
12 Episode 12 Rora jadi Korban.
13 Episode 13 Hancurnya hati orang tua.
14 Episode 14 perdebatan
15 Episode 15 Pemakaman.
16 Episode 16 Tekanan untuk Zeva.
17 Episode 17 Ingin mati
18 Episode 18 Zeva dan Askara.
19 Episode 19 Kemarahan.
20 Episode 20 Yang menjadi tersangka.
21 Episode 21 Marahnya Bryan.
22 Episode 22 Jadi Zeva sakit banget.
23 Episode 23 Kecewa pasti
24 Episode 24 Marko tersangka.
25 Episode 25 Ternyata diam-diam.
26 Episode 25 Zeva yang selalu ada.
27 Episode 27 Bukti banyak.
28 Episode 28 Steffie pernah hamil.
29 Episode 29. Hubungan gelap.
30 Episode 30 Akhirnya terungkap
31 Episode 31 Zeva.
32 Episode 32 Marahnya Arga.
33 Episode 33. Surat
34 Episode 35 Zavier di tangkap.
35 Episode 35
36 Episode 36 Adanya kecemburuan.
37 Episode 37 kecurigaan Zeva.
38 Episode 38 Mimpi buruk.
39 Episode 39
40 Episode 40 Rora aneh
41 Episode 41 Kebersamaan di tengah kesedihan.
42 Episode 42 Rasa iri.
43 Episode 42 Kecurigaan.
44 Episode 44 Askara menjadi tersangka.
45 Episode 45 Pengakuan mengejutkan.
46 Episode 46 Meyakinkan.
47 Episode 47 Ada pertanda.
48 Episode 48 Pernyataan baru
49 Episode 49 Bukti yang di temukan.
50 Episode 50 Marko menceritakan.
51 Episode 51 Memutuskan pergi
52 Episode 52 Ledakan.
53 Episode 53 Tersangka
54 Episode 54 Revald.
55 Episode 55 Revald di tahan.
56 Episode 56 Perdebatan.
57 Episode 56 Kok Romantis.
58 Episode 58 Permasalahan ada pada Rora.
59 Episode 59 Zeva Vs Rora.
60 Episode 60 Larangan.
61 Episode 61 Penegasan untuk Zeva.
62 Episode 62 Rora dan Askara pergi bersama.
63 Episode 63 Pengakuan
64 Episode 64 Bukti yang di miliki.
65 Episode 65 Kondisi Bahaya.
66 Episode 66 Reavdl sangat kejam.
67 Episode 67 Kondisi Zeva.
68 Episode 68 Obat yang ampuh.
69 Episode 69 Askara dan Zeva.
70 Episode 70 Adik dan kakak yang manis.
71 Episode 72 Perasaan.
72 Episode 72 Kembali
73 Episode 73 Lagi kasmaran.
74 Episode 74
75 Episode 75 Teman yang tetap ada.
76 Episode 76 Romansa
77 Episode 77 Ada yang luka.
78 Episode 78 Bingung
79 Episode 79 Cemburu.
80 Episode 80
81 Episode 81 Akhir
82 Episode 82 Tammat.
83 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Episode 1. Peraturan ketat dari orang tua.
2
Episode 2 Minta Izin
3
Episode 3 Meminta Izin.
4
Episode 4 Izin papa.
5
Episode 5 Pergi Ke Bali.
6
Episode 6 Mulai aneh-aneh.
7
Episode Menolak ciuman
8
Episode 8 Di paksa minum.
9
Episode 9 pelecahan paksa.
10
Episode 10 Zeva dalam bahaya.
11
Episode 11 Penemuan mayat.
12
Episode 12 Rora jadi Korban.
13
Episode 13 Hancurnya hati orang tua.
14
Episode 14 perdebatan
15
Episode 15 Pemakaman.
16
Episode 16 Tekanan untuk Zeva.
17
Episode 17 Ingin mati
18
Episode 18 Zeva dan Askara.
19
Episode 19 Kemarahan.
20
Episode 20 Yang menjadi tersangka.
21
Episode 21 Marahnya Bryan.
22
Episode 22 Jadi Zeva sakit banget.
23
Episode 23 Kecewa pasti
24
Episode 24 Marko tersangka.
25
Episode 25 Ternyata diam-diam.
26
Episode 25 Zeva yang selalu ada.
27
Episode 27 Bukti banyak.
28
Episode 28 Steffie pernah hamil.
29
Episode 29. Hubungan gelap.
30
Episode 30 Akhirnya terungkap
31
Episode 31 Zeva.
32
Episode 32 Marahnya Arga.
33
Episode 33. Surat
34
Episode 35 Zavier di tangkap.
35
Episode 35
36
Episode 36 Adanya kecemburuan.
37
Episode 37 kecurigaan Zeva.
38
Episode 38 Mimpi buruk.
39
Episode 39
40
Episode 40 Rora aneh
41
Episode 41 Kebersamaan di tengah kesedihan.
42
Episode 42 Rasa iri.
43
Episode 42 Kecurigaan.
44
Episode 44 Askara menjadi tersangka.
45
Episode 45 Pengakuan mengejutkan.
46
Episode 46 Meyakinkan.
47
Episode 47 Ada pertanda.
48
Episode 48 Pernyataan baru
49
Episode 49 Bukti yang di temukan.
50
Episode 50 Marko menceritakan.
51
Episode 51 Memutuskan pergi
52
Episode 52 Ledakan.
53
Episode 53 Tersangka
54
Episode 54 Revald.
55
Episode 55 Revald di tahan.
56
Episode 56 Perdebatan.
57
Episode 56 Kok Romantis.
58
Episode 58 Permasalahan ada pada Rora.
59
Episode 59 Zeva Vs Rora.
60
Episode 60 Larangan.
61
Episode 61 Penegasan untuk Zeva.
62
Episode 62 Rora dan Askara pergi bersama.
63
Episode 63 Pengakuan
64
Episode 64 Bukti yang di miliki.
65
Episode 65 Kondisi Bahaya.
66
Episode 66 Reavdl sangat kejam.
67
Episode 67 Kondisi Zeva.
68
Episode 68 Obat yang ampuh.
69
Episode 69 Askara dan Zeva.
70
Episode 70 Adik dan kakak yang manis.
71
Episode 72 Perasaan.
72
Episode 72 Kembali
73
Episode 73 Lagi kasmaran.
74
Episode 74
75
Episode 75 Teman yang tetap ada.
76
Episode 76 Romansa
77
Episode 77 Ada yang luka.
78
Episode 78 Bingung
79
Episode 79 Cemburu.
80
Episode 80
81
Episode 81 Akhir
82
Episode 82 Tammat.
83
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!