Episode 5 Pergi Ke Bali.

"Kamu tidak kasihan pada kakak kamu. Dia sudah sangat berusaha mendapatkan izin dan keputusannya ada pada kamu. Jadi papa kamu juga tidak akan mengijinkan. Jika kamu tidak iku," ucap Risya dan Zeva melihat Risya. Wajah sang Mama juga terlihat memohon kepada putri keduanya itu.

"Mama jangan menunjukkan wajah seperti itu. Zeva tidak nyaman harus pergi dan bergabung bersama mereka," ucap Zeva yang anaknya juga tidak tegaan dan apalagi melihat wajah mamanya yang tampak sedih.

"Tapi Mama sudah janji sama kakak kamu. Jika kamu akan ikut bersama kakak kamu," ucap Risya.

"Sayang. Kamu bisa di kamar. Kamu bisa cari tempat untuk sendiri dan biarkan mereka yang melakukan acara mereka dan ini hanya 2 tidak 3 hari. Setelah acara ulang tahun selesai. Keesokan harinya kamu, Rora dan Zavier akan pulang," ucap Aretha yang masih berusaha untuk membujuk putrinya.

"Mama tahu kamu anak yang baik," ucap Risya yang sangat berharap. Jika Zeva bisa ikut.

Ternyata di balik tembok ada Rora yang mendengarkan percakapan mamanya dan adiknya dengan wajah Rora yang tampak panik.

"Aku sangat berharap Zeva bisa ikut dan semuanya bisa berjalan dengan baik. Papa sudah memberikan kesempatan untukku," batin Rora yang memutuskan harapannya kepada adiknya.

********

Zeva berada di dalam kamar yang sedang tengkurap menghadap laptopnya.

Krekkk.

Pintu kamarnya tiba-tiba terbuka yang ternyata itu adalah Rora. Rora tersenyum dan langsung memasuki kamar Zeva. Rora langsung menaiki ranjang dan memeluk adiknya itu yang membuat Zeva risih.

"Apa sih kak!" kesal Zeva risih.

"Makasih adikku sayang, sudah mau berbaik hati untuk kakak. Kamu sudah mau ikut yang artinya kita berdua akan liburan ke Bali," ucap Rora yang memeluk erat dengan gemes yang tidak menyangka adiknya mau ikut demi dirinya.

"Issss apaan sih kak. Orang biasa aja," sahut Zeva.

"Kamu jangan cemberut seperti itu dong. Kakak tahu kamu sebenarnya terpaksa untuk ikut. Tapi kakak minta maaf sudah membuat kamu terpaksa untuk ikut. Tapi serius. Kalau bukan karena kamu maka kakak tidak akan jadi pergi ke acara ulang tahunnya Steffie," ucap Rora.

"Iya-iya udah. Nggak usah pakai peluk-peluk seperti ini, Risih tau," ucap Zeva kesal.

"Kamu tenang saja hal ini tidak gratis. Kakak sudah membawakan hadiah untuk kamu," ucap Rora.

"Apa itu?" tanya Zeva

"Ini!" Aurora langsung memberikan susu strawberry yang sepertinya itu adalah minuman kesukaan Zeva sampai membuat Zeva menahan senyum.

"Isss menyogok," Zeva langsung tersenyum dengan mengambil minuman tersebut.

"Isss bilang aja senang dapat sogokan," ucap Rora.

"Nggak juga," sahut Zeva.

"Makasih ya Zeva. Kamu sudah mau bantuin kakak," ucap Rora.

"Tapi harus janji sama Zeva. Ini yang terakhir dan lagian kakak juga sudah mau lulus dan untuk apa kakak pacaran dan yang lainnya. Papa juga akan mengijinkannya. Jadi kakak tidak perlu diam-diam berhubungan di belakang papa yang nanti kalau ketahuan urusannya akan semakin besar," ucap Zeva mengingatkan.

"Iya adikku sayang," sahut Rora mengangguk dan memeluk kembali Zeva dan Zeva pasti merasa risih.

Zeva memang selalu menjadi korban dari Rora dalam urusan yang lain.

**********

Hari ini mereka semua akan berangkat ke Bali. Memang tidak banyak yang akan mendapatkan undangan untuk berangkat ke Bali.

Steffie, Tiara, Cindy, Bryan, Marko, Reval, Zeva, Zavier, Rora, Boy dan reksa dan ada juga beberapa orang lainnya yang di undang dalam acara tersebut.

Zeva, Zavier dan Rora di antarkan oleh Arga dan Risya ke Bandara. Mereka bertiga langsung turun dari mobil dan pasti Risya dan Arga juga ikut turun dari mobil.

"Ya sudah pah. Kami langsung berangkat ya pak soalnya sudah ditungguin dan sudah hampir telat juga," ucap Rora pamit.

"Hmmm, kamu jaga diri," sahut Arga dan Arga melihat ke arah teman-teman anaknya yang jaraknya 15 m dari tempatnya berdiri.

"Apa orang tua Steffie tidak ikut?" tahta Arga. Karena Rora mengatakan orang tua Steffie ikut.

"Hmmmm, ikut kok pah. Sudah menunggu di villa, mereka sudah berada di sana terlebih dahulu," jawab Rora yang tampak gugup dan seperti menutupi sesuatu.

"Hmmm, ya sudah pah, kita pergi ya," ucap Rora yang tampak buru-buru yang takut sang papa nanti mencurigai sesuatu.

"Kalian berdua hati-hati. Zavier tante titip Rora dan juga Zeva ya," ucap Risya.

"Oke Tante," sahut Zavier yang terlihat santai dan hanya menyandang ranselnya.

"Zeva kamu jaga kakak kamu dan kamu juga," ucap Arga memberikan pesan.

"Iya pah," sahut Zeva.

Mereka bertiga kembali berpamitan dengan mencium punggung tangan Arga dan Risya. Llau berpelukan dan langsung pergi dari hadapan Risya dan Arga. Sangat terlihat wajah Arga begitu khawatir dengan kepergian putrinya dan ini menjadi yang pertama kali kedua putrinya pergi tanpa pengawasan darinya dan walau ada Zavier yang dipercayainya.

**********

Mereka semua sudah menaiki pesawat yang memang disediakan orang tua dari yang bersangkutan yang ulang tahun untuk temen-temen putrinya. Jadi yang ikut ke acara ulang tahun Steffie tidak perlu memikirkan transportasi lain. Zeva dan Rora yang duduk satu pesawat.

"Hmmm, Zeva aku mau duduk di samping Bryan ya," ucap Rora.

"Udahlah kak. Ngapain coba duduk di sana. Di sini aja. Lagian sebentar lagi juga sampai dan di samping Bryan juga ada orang. Jadi untuk apa di sana," ucap Zeva yang sudah mulai kesal. Belum apa-apa sang kakak sudah mulai aneh-aneh.

"Ya tapi kan......"

"Kak ingat ada kak Zavier. Dan Aku kak Zavier bukan yang bisa kakak bujuk untuk bekerja sama. Jangan sampai kak Zavier nanti mengadu pada mama dan papa. Jadi jangan aneh-aneh," tegas Zeva memberikan peringatan pada kakaknya itu.

"Iya-iya. Kamu itu bawel banget sih," ucap Rora kesal dan mau tidak mau dia tidak jadi duduk di samping kekasihnya yang padahal pasti kekasihnya juga menunggu dirinya.

"Ya sudah aku mau ketoilet sebentar," ucap Zeva yang berdiri dari tempat duduknya.

Zeva yang berjalan menuju ketoilet. Namun matanya masih melihat ke arah belakang yang memperhatikan sang kakak apakah pindah tempat duduk dan tidak.

Bruk.

Akhirnya membuat Zeva bertabrakan dengan seorang pria tinggi yang berkulit putih dan Zeva harus terjatuh dengan terduduk.

"Sorry, sorry," ucap pria tersebut yang berjongkok.

"Nggak apa-apa ," sahut Zeva yang langsung berdiri.

"Kamu benar tidak apa-apa?" tanya Pria tampan dengan wajah yang berkarismatik dan terlihat positif itu.

"Tidak kok kak," sahut Zeva. Pria itu memang jelas terlihat lebih tua darinya makanya Zeva langsung memanggilnya dengan sebutan kakak.

"Aku jalan dengan tidak benar. Makanya membuat orang lain jadi ikut tertabrak. Aku yang justru minta maaf karena kurang hati-hati," ucap Zeva.

"Tidak perlu minta maaf," sahut pria tersebut.

Zeva menganggukkan kepalanya dan langsung pergi begitu melanjutkan langkahnya menuju toilet.

"Huhhhhhh!" pria tersebut menghela nafas dengan geleng-geleng kepala dan melihat ke lantai pesawat yang menemukan cekep rambut dan Pria itu langsung mengambilnya.

"Ini sepertinya miliknya," batin pria itu.

Aku tunggu saja dia sebentar lagi," pria itu berniat untuk mengembalikan cekep rambut milik Zeva yang sempat terjatuh.

"Tuan Bisa kembali ketempat duduknya," pramugari menghampiri pria itu jangan persilahkan untuk duduk karena memang mengganggu rute perjalanan pramugari.

"Oh baiklah!" sahut pria itu yang langsung pergi dan padahal dia masih ingin menunggu Zeva yang keluar dari kamar mandi untuk memberikan benda yang di temukannya yang menurutnya milik Zeva. Tetapi ternyata waktunya sangat tidak tepat. Jadi pria itu pun kembali ke tempat duduknya.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1. Peraturan ketat dari orang tua.
2 Episode 2 Minta Izin
3 Episode 3 Meminta Izin.
4 Episode 4 Izin papa.
5 Episode 5 Pergi Ke Bali.
6 Episode 6 Mulai aneh-aneh.
7 Episode Menolak ciuman
8 Episode 8 Di paksa minum.
9 Episode 9 pelecahan paksa.
10 Episode 10 Zeva dalam bahaya.
11 Episode 11 Penemuan mayat.
12 Episode 12 Rora jadi Korban.
13 Episode 13 Hancurnya hati orang tua.
14 Episode 14 perdebatan
15 Episode 15 Pemakaman.
16 Episode 16 Tekanan untuk Zeva.
17 Episode 17 Ingin mati
18 Episode 18 Zeva dan Askara.
19 Episode 19 Kemarahan.
20 Episode 20 Yang menjadi tersangka.
21 Episode 21 Marahnya Bryan.
22 Episode 22 Jadi Zeva sakit banget.
23 Episode 23 Kecewa pasti
24 Episode 24 Marko tersangka.
25 Episode 25 Ternyata diam-diam.
26 Episode 25 Zeva yang selalu ada.
27 Episode 27 Bukti banyak.
28 Episode 28 Steffie pernah hamil.
29 Episode 29. Hubungan gelap.
30 Episode 30 Akhirnya terungkap
31 Episode 31 Zeva.
32 Episode 32 Marahnya Arga.
33 Episode 33. Surat
34 Episode 35 Zavier di tangkap.
35 Episode 35
36 Episode 36 Adanya kecemburuan.
37 Episode 37 kecurigaan Zeva.
38 Episode 38 Mimpi buruk.
39 Episode 39
40 Episode 40 Rora aneh
41 Episode 41 Kebersamaan di tengah kesedihan.
42 Episode 42 Rasa iri.
43 Episode 42 Kecurigaan.
44 Episode 44 Askara menjadi tersangka.
45 Episode 45 Pengakuan mengejutkan.
46 Episode 46 Meyakinkan.
47 Episode 47 Ada pertanda.
48 Episode 48 Pernyataan baru
49 Episode 49 Bukti yang di temukan.
50 Episode 50 Marko menceritakan.
51 Episode 51 Memutuskan pergi
52 Episode 52 Ledakan.
53 Episode 53 Tersangka
54 Episode 54 Revald.
55 Episode 55 Revald di tahan.
56 Episode 56 Perdebatan.
57 Episode 56 Kok Romantis.
58 Episode 58 Permasalahan ada pada Rora.
59 Episode 59 Zeva Vs Rora.
60 Episode 60 Larangan.
61 Episode 61 Penegasan untuk Zeva.
62 Episode 62 Rora dan Askara pergi bersama.
63 Episode 63 Pengakuan
64 Episode 64 Bukti yang di miliki.
65 Episode 65 Kondisi Bahaya.
66 Episode 66 Reavdl sangat kejam.
67 Episode 67 Kondisi Zeva.
68 Episode 68 Obat yang ampuh.
69 Episode 69 Askara dan Zeva.
70 Episode 70 Adik dan kakak yang manis.
71 Episode 72 Perasaan.
72 Episode 72 Kembali
73 Episode 73 Lagi kasmaran.
74 Episode 74
75 Episode 75 Teman yang tetap ada.
76 Episode 76 Romansa
77 Episode 77 Ada yang luka.
78 Episode 78 Bingung
79 Episode 79 Cemburu.
80 Episode 80
81 Episode 81 Akhir
82 Episode 82 Tammat.
83 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Episode 1. Peraturan ketat dari orang tua.
2
Episode 2 Minta Izin
3
Episode 3 Meminta Izin.
4
Episode 4 Izin papa.
5
Episode 5 Pergi Ke Bali.
6
Episode 6 Mulai aneh-aneh.
7
Episode Menolak ciuman
8
Episode 8 Di paksa minum.
9
Episode 9 pelecahan paksa.
10
Episode 10 Zeva dalam bahaya.
11
Episode 11 Penemuan mayat.
12
Episode 12 Rora jadi Korban.
13
Episode 13 Hancurnya hati orang tua.
14
Episode 14 perdebatan
15
Episode 15 Pemakaman.
16
Episode 16 Tekanan untuk Zeva.
17
Episode 17 Ingin mati
18
Episode 18 Zeva dan Askara.
19
Episode 19 Kemarahan.
20
Episode 20 Yang menjadi tersangka.
21
Episode 21 Marahnya Bryan.
22
Episode 22 Jadi Zeva sakit banget.
23
Episode 23 Kecewa pasti
24
Episode 24 Marko tersangka.
25
Episode 25 Ternyata diam-diam.
26
Episode 25 Zeva yang selalu ada.
27
Episode 27 Bukti banyak.
28
Episode 28 Steffie pernah hamil.
29
Episode 29. Hubungan gelap.
30
Episode 30 Akhirnya terungkap
31
Episode 31 Zeva.
32
Episode 32 Marahnya Arga.
33
Episode 33. Surat
34
Episode 35 Zavier di tangkap.
35
Episode 35
36
Episode 36 Adanya kecemburuan.
37
Episode 37 kecurigaan Zeva.
38
Episode 38 Mimpi buruk.
39
Episode 39
40
Episode 40 Rora aneh
41
Episode 41 Kebersamaan di tengah kesedihan.
42
Episode 42 Rasa iri.
43
Episode 42 Kecurigaan.
44
Episode 44 Askara menjadi tersangka.
45
Episode 45 Pengakuan mengejutkan.
46
Episode 46 Meyakinkan.
47
Episode 47 Ada pertanda.
48
Episode 48 Pernyataan baru
49
Episode 49 Bukti yang di temukan.
50
Episode 50 Marko menceritakan.
51
Episode 51 Memutuskan pergi
52
Episode 52 Ledakan.
53
Episode 53 Tersangka
54
Episode 54 Revald.
55
Episode 55 Revald di tahan.
56
Episode 56 Perdebatan.
57
Episode 56 Kok Romantis.
58
Episode 58 Permasalahan ada pada Rora.
59
Episode 59 Zeva Vs Rora.
60
Episode 60 Larangan.
61
Episode 61 Penegasan untuk Zeva.
62
Episode 62 Rora dan Askara pergi bersama.
63
Episode 63 Pengakuan
64
Episode 64 Bukti yang di miliki.
65
Episode 65 Kondisi Bahaya.
66
Episode 66 Reavdl sangat kejam.
67
Episode 67 Kondisi Zeva.
68
Episode 68 Obat yang ampuh.
69
Episode 69 Askara dan Zeva.
70
Episode 70 Adik dan kakak yang manis.
71
Episode 72 Perasaan.
72
Episode 72 Kembali
73
Episode 73 Lagi kasmaran.
74
Episode 74
75
Episode 75 Teman yang tetap ada.
76
Episode 76 Romansa
77
Episode 77 Ada yang luka.
78
Episode 78 Bingung
79
Episode 79 Cemburu.
80
Episode 80
81
Episode 81 Akhir
82
Episode 82 Tammat.
83
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!