Episode Menolak ciuman

Satu persatu tamu-tamu yang diundang Steffi sudah mulai memasuki Villa untuk mengikuti acara tersebut. Penampilan mereka memang sangat terbuka seperti apa yang di katakan Rora tadi di Bali sangat wajar memiliki penampilan seperti itu.

Di lokasi party semua orang-orang yang diundang Steffie dalam acara ulang tahunnya melompat-lompat dengan menari-nari yang mengikuti alunan musik DJ yang juga sengaja diundang untuk memeriahkan acara tersebut.

"Kita party!" teriak Steffie yang cheers bersama teman-temannya, Cindy dan tiara.

Walau party tetapi mereka cheers hanya sebatas jus. Karena memang tidak ada alkohol. Memang ada kesepakatan untuk tidak ada alkohol dalam party tersebut. Orang tua Steffie juga memberikan syarat tersebut.

Mereka begitu asyik di tempat tersebut yang bersenang-senang yang membuang masalah yang menumpuk di kepala merak.

Di sana juga ada Reval. Reval yang hanya duduk di salah satu bangku yang melihat teman-teman berpesta dan sementara dirinya tidak sama sekali yang hanya fokus pada ponselnya.

Tetapi di sana tidak kelihatan sama sekali Rora, Zeva, maupun Bryan dan bahkan tidak ada Zavier yang ditugaskan untuk mengawal dua sepupunya.

Zeva yang memilih di kamar dengan membaca buku. Namun tetap saja suara musik yang sangat kencang membuatnya tidak bisa konsentrasi dan Zeva yang langsung keluar kamar dan melihat Zavier yang berselonjoran di sofa dengan bermain game yang juga memakai earphone supaya tidak mengganggu konsentrasi dalam bermain game karena suara musik yang terlalu kencang.

"Kak Zavier!" lirih Zeva menghela nafas dan langsung menghampiri Zavier.

Zeva langsung melepaskan earth phone di telinga Zavier.

"Zeva kamu ini ganggu aja!" kesal Zavier yang matanya masih tetap pada ponselnya.

"Kak Zavier apa-apaan sih. Kenapa coba kakak ada di sini?" tanya Zeva.

"Pertanyaan kamu aneh. Jadi mau di mana lagi kalau bukan di sini. Di laut," sahut Zavier.

"Ya kakak sana lihat kak Rora, awasi dia dan teman-temannya, bukannya kakak itu di tugaskan untuk mengawasinya," ucap Zeva mengingatkan.

"Di awasi ngapain. Mereka itu hanya joget-joget saja dan tidak perlu diawasi dan lagian aku di sana yang adanya seperti orang gila yang tidak kenal dengan siapa-siapa. Jadi biarkan saja mereka berpesta dan aku juga dengan kesibukanku,"ucap Zavier.

"Ya tapi. Kalau kakak tidak ada di sana. Nanti kak Rora kenapa-kenapa bagaimana?" tanya Zeva khawatir.

"Dia sudah besar dan nggak akan keracunan makanan. Kamu jangan berpikiran aneh-aneh," jawab Zavier santai.

"Bukan masalah keracunan makanan," ucap Zeva kesal.

"Lalu masalah apa?" tanya Zavier.

"Ya yang lainnya. Kita tidak akan tahu apa yang terjadi nanti," ucap Zeva.

"Udahlah Zeva, lebih baik kamu itu sekarang ketempat partynya dan jangan di sini. Aku lagi main game. Lagian di sana juga kamu masih ada yang kenal. Kamu yang saja yang mengawasi Rora. Kalau ada hal yang serius baru panggil aku dan sekarang aku lagi main game. Jadi jangan di ganggu," ucap Zavier menegaskan.

"Tapi aku tidak suka acara seperti itu! Jadi aku juga tidak mau berada di sana," ucap Zeva dengan wajahnya yang gelisah.

"Ya sudah kita sama," sahut Zavier yang kembali melanjutkan bermain gamenya dan tidak peduli kepada Zeva yang sejak tadi mengganggunya.

"Aissss! percuma papa mau minta kakak untuk menjaga Zeva dan kak Rora. Tetapi kakak malah sibuk main game, sama aja. Mending nggak usah ikut," kesal Zeva yang meninggalkan Zavier dengan kekesalan yang Zavier terlalu cuek.

Zavier tidak peduli dan dia lebih memilih untuk bermain game. Lagi pula sebelumnya Zavier sudah memastikan dan mewanti-wanti pada Rora jangan aneh-aneh. Jadi bagi Zavier itu sudah cukup dan tidak perlu melakukan ini dan itu lagi.

Ada game yang membuatnya jauh lebih santai dari pada mengawasi 2 bocah yang usianya hanya beda sedikit dengannya tidak perlu di khawatirnya.

******

Rora yang memang belum ikut dalam acara party. Yang ternyata Rora bersama Bryan yang duduk di pinggir pantai dengan kepala Rora yang bersandar di bahu Bryan.

"Selama ulang tahun Rora!" ucap Bryan.

"Belum juga jam 12 malam," sahut Rora.

"Tapi aku ingin mengucapkan yang pertamakali untuk kamu," ucap Bryan.

"Makasih Bryan. Kamu sudah menjadi pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. Ini ulang tahun yang sangat berkesan untukku. Karena aku bisa merayakannya bersama kamu," ucap Rora yang memang terlihat sangat bahagia. Namanya juga bucin.

"Sama-sama. Aku juga sangat bahagia bisa merayakan ulang tahun kekasihku di tempat seperti ini," sahut Bryan yang membuat Rora tersenyum.

"Aku nggak menyangka. Jika kita berdua seperti ini, di tempat ini dan merayakan ulang tahun ku bersama kamu. Malam ini pasti sangat berkesan bagiku," ucap Rora yang bermanja pada Bryan.

"Ya kamu benar. Kita memang pacaran. Tetapi kita tidak pernah jalan berdua, makan berdua dan pernah sih. Tetapi hanya di sekolah dan kalau di luar pasti harus sembunyi-sembunyi," ucap Bryan. Wajah Aurora mengkerut dan melihat kearah kekasihnya itu.

"Kamu mengeluh dan tidak suka pacaran dengan ku?" tanya Rora yang takut kekasihnya marah.

"Tidak. Siapa yang mengeluh. Hubungan seperti itu justru sangat menantang," ucap Bryan yang memegang ke-2 pipi Rora.

"Rora aku sangat bahagia berpacaran dengan kamu. Aku orang yang sangat beruntung. Karena apa, kamu tahu apa?" Rora mengangkat kedua bahunya.

"Karena aku pacaran dengan wanita yang paling pintar di sekolah. Wanita paling cantik dan sangat berbeda dengan wanita yang lain," ucap Bryan dengan tersenyum yang membuat Rora melayang-layang yang mendapatkan pujian dari kekasihnya.

"Aku sangat mencintai kamu Rora," ucap Bryan.

"Aku juga mencintai kamu," jawab Rora.

Bryan mendapatkan jawaban cinta dari Rora membuatnya tersenyum. Mata Bryan turun pada bibir merah Rora. dengan perlahan Bryan mendekatkan wajahnya yang ingin mencium bibir Rora. Saat Bibir itu ingin menempel Rora menghindar dengan mengalihkan wajahnya kesamping.

"Bryan aku sudah bilang sebelum kita pacaran. Aku tidak mau melakukan ini," ucap Rora dengan gugup yang menghindari tatapannya dari Bryan.

Wajah Bryan terlihat kecewa mendapat penolakan dari kekasihnya. Namun Bryan terlihat tampak santai dan langsung tersenyum dan memegang dagu ora yang kembali mensejajarkan wajah keduanya.

"Dan ini yang aku suka dari kamu. Punya komitmen dan seperti apa yang aku katakan sebelumnya. Jika kamu berbeda dari wanita yang lain," ucap Bryan.

"Kamu memang sangat berbeda Rora. Terimakasih kasih mau menjadi kekasihku dan menjaga diri kamu," lanjut Bryan yang sepertinya tidak kecewa, ketika ciumannya di tolak.

"Kamu tidak marah?" tanya Rora.

"Kenapa harus marah, aku mempunyai seorang pacar yang sangat cantik bernama Aurora yang bisa menjaga dirinya dengan baik dan tidak pernah mengubah komitmennya," ucap Bryan yang membuat Aurora tersenyum.

"Makasih Bryan kamu baik sekali yang mengerti aku," ucap Rora.

"Sama-sama," jawab Bryan.

"Ya sudah sekarang sebaiknya kita kembali ke vila yang lain sudah mulai party. Kita harus bergabung di sana," ucap Bryan.

"Iya ayo!" sahut Rora.

Bryan berdiri terlebih dahulu dan mengeluarkan tangannya yang ditangkap langsung oleh Rora dan membawa orang-orang berdiri. Keduanya saling melihat dengan tangan Bryan berada di pinggang Rora dan keduanya berjalan menuju Vila.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1. Peraturan ketat dari orang tua.
2 Episode 2 Minta Izin
3 Episode 3 Meminta Izin.
4 Episode 4 Izin papa.
5 Episode 5 Pergi Ke Bali.
6 Episode 6 Mulai aneh-aneh.
7 Episode Menolak ciuman
8 Episode 8 Di paksa minum.
9 Episode 9 pelecahan paksa.
10 Episode 10 Zeva dalam bahaya.
11 Episode 11 Penemuan mayat.
12 Episode 12 Rora jadi Korban.
13 Episode 13 Hancurnya hati orang tua.
14 Episode 14 perdebatan
15 Episode 15 Pemakaman.
16 Episode 16 Tekanan untuk Zeva.
17 Episode 17 Ingin mati
18 Episode 18 Zeva dan Askara.
19 Episode 19 Kemarahan.
20 Episode 20 Yang menjadi tersangka.
21 Episode 21 Marahnya Bryan.
22 Episode 22 Jadi Zeva sakit banget.
23 Episode 23 Kecewa pasti
24 Episode 24 Marko tersangka.
25 Episode 25 Ternyata diam-diam.
26 Episode 25 Zeva yang selalu ada.
27 Episode 27 Bukti banyak.
28 Episode 28 Steffie pernah hamil.
29 Episode 29. Hubungan gelap.
30 Episode 30 Akhirnya terungkap
31 Episode 31 Zeva.
32 Episode 32 Marahnya Arga.
33 Episode 33. Surat
34 Episode 35 Zavier di tangkap.
35 Episode 35
36 Episode 36 Adanya kecemburuan.
37 Episode 37 kecurigaan Zeva.
38 Episode 38 Mimpi buruk.
39 Episode 39
40 Episode 40 Rora aneh
41 Episode 41 Kebersamaan di tengah kesedihan.
42 Episode 42 Rasa iri.
43 Episode 42 Kecurigaan.
44 Episode 44 Askara menjadi tersangka.
45 Episode 45 Pengakuan mengejutkan.
46 Episode 46 Meyakinkan.
47 Episode 47 Ada pertanda.
48 Episode 48 Pernyataan baru
49 Episode 49 Bukti yang di temukan.
50 Episode 50 Marko menceritakan.
51 Episode 51 Memutuskan pergi
52 Episode 52 Ledakan.
53 Episode 53 Tersangka
54 Episode 54 Revald.
55 Episode 55 Revald di tahan.
56 Episode 56 Perdebatan.
57 Episode 56 Kok Romantis.
58 Episode 58 Permasalahan ada pada Rora.
59 Episode 59 Zeva Vs Rora.
60 Episode 60 Larangan.
61 Episode 61 Penegasan untuk Zeva.
62 Episode 62 Rora dan Askara pergi bersama.
63 Episode 63 Pengakuan
64 Episode 64 Bukti yang di miliki.
65 Episode 65 Kondisi Bahaya.
66 Episode 66 Reavdl sangat kejam.
67 Episode 67 Kondisi Zeva.
68 Episode 68 Obat yang ampuh.
69 Episode 69 Askara dan Zeva.
70 Episode 70 Adik dan kakak yang manis.
71 Episode 72 Perasaan.
72 Episode 72 Kembali
73 Episode 73 Lagi kasmaran.
74 Episode 74
75 Episode 75 Teman yang tetap ada.
76 Episode 76 Romansa
77 Episode 77 Ada yang luka.
78 Episode 78 Bingung
79 Episode 79 Cemburu.
80 Episode 80
81 Episode 81 Akhir
82 Episode 82 Tammat.
83 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Episode 1. Peraturan ketat dari orang tua.
2
Episode 2 Minta Izin
3
Episode 3 Meminta Izin.
4
Episode 4 Izin papa.
5
Episode 5 Pergi Ke Bali.
6
Episode 6 Mulai aneh-aneh.
7
Episode Menolak ciuman
8
Episode 8 Di paksa minum.
9
Episode 9 pelecahan paksa.
10
Episode 10 Zeva dalam bahaya.
11
Episode 11 Penemuan mayat.
12
Episode 12 Rora jadi Korban.
13
Episode 13 Hancurnya hati orang tua.
14
Episode 14 perdebatan
15
Episode 15 Pemakaman.
16
Episode 16 Tekanan untuk Zeva.
17
Episode 17 Ingin mati
18
Episode 18 Zeva dan Askara.
19
Episode 19 Kemarahan.
20
Episode 20 Yang menjadi tersangka.
21
Episode 21 Marahnya Bryan.
22
Episode 22 Jadi Zeva sakit banget.
23
Episode 23 Kecewa pasti
24
Episode 24 Marko tersangka.
25
Episode 25 Ternyata diam-diam.
26
Episode 25 Zeva yang selalu ada.
27
Episode 27 Bukti banyak.
28
Episode 28 Steffie pernah hamil.
29
Episode 29. Hubungan gelap.
30
Episode 30 Akhirnya terungkap
31
Episode 31 Zeva.
32
Episode 32 Marahnya Arga.
33
Episode 33. Surat
34
Episode 35 Zavier di tangkap.
35
Episode 35
36
Episode 36 Adanya kecemburuan.
37
Episode 37 kecurigaan Zeva.
38
Episode 38 Mimpi buruk.
39
Episode 39
40
Episode 40 Rora aneh
41
Episode 41 Kebersamaan di tengah kesedihan.
42
Episode 42 Rasa iri.
43
Episode 42 Kecurigaan.
44
Episode 44 Askara menjadi tersangka.
45
Episode 45 Pengakuan mengejutkan.
46
Episode 46 Meyakinkan.
47
Episode 47 Ada pertanda.
48
Episode 48 Pernyataan baru
49
Episode 49 Bukti yang di temukan.
50
Episode 50 Marko menceritakan.
51
Episode 51 Memutuskan pergi
52
Episode 52 Ledakan.
53
Episode 53 Tersangka
54
Episode 54 Revald.
55
Episode 55 Revald di tahan.
56
Episode 56 Perdebatan.
57
Episode 56 Kok Romantis.
58
Episode 58 Permasalahan ada pada Rora.
59
Episode 59 Zeva Vs Rora.
60
Episode 60 Larangan.
61
Episode 61 Penegasan untuk Zeva.
62
Episode 62 Rora dan Askara pergi bersama.
63
Episode 63 Pengakuan
64
Episode 64 Bukti yang di miliki.
65
Episode 65 Kondisi Bahaya.
66
Episode 66 Reavdl sangat kejam.
67
Episode 67 Kondisi Zeva.
68
Episode 68 Obat yang ampuh.
69
Episode 69 Askara dan Zeva.
70
Episode 70 Adik dan kakak yang manis.
71
Episode 72 Perasaan.
72
Episode 72 Kembali
73
Episode 73 Lagi kasmaran.
74
Episode 74
75
Episode 75 Teman yang tetap ada.
76
Episode 76 Romansa
77
Episode 77 Ada yang luka.
78
Episode 78 Bingung
79
Episode 79 Cemburu.
80
Episode 80
81
Episode 81 Akhir
82
Episode 82 Tammat.
83
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!