Aku baru tiba distasiun bogor sekitar 17.50 wib dan ponsel ku sudah berbunyi suara adzan. Jadi aku berusaha untuk antri wudhu di mushola stasiun.
Padahal aku bisa aja langsung ke kantor, karena jarak nya sudah tidak jauh kalau menggunakan ojol.
Mengingat pesan mama, apabila sudah terdengar suara adzan sebisa mungkin untuk mencari mushola terdekat dan mengambil wudhu.
Kecuali saat perjalanan jauh dan sulit mencari mushola atau masjid baru kita bisa menunda. Tetapi apabila waktu shalat udah mau selesai lakukan saja di mobil dengan cara tayamum.
Aku jadi mengingat mama, dimana pun berada jika mendengar suara adzan pasti akan merengek sama papa minta di carikan tempat shalat.
Bukan berarti mama ku ahli ibadah, justru karena selalu merasa setiap hari berbuat kesalahan makanya beliau tidak mau menunda shalat.
Pernah sekali saat idul fitri dan kami pulang kampung ke Bandung, ditol kami terkena macet total parah dan mama mendengar adzan. Mama merengek dan menangis seperti anak kecil minta segera di carikan mushola.
Papa berkata pada mama untuk melakukan di mobil saja, sebab kita terdesak dengan kemacetan mudik.
Balik lagi pada ku, selesai shalat aku langsung memesan ojol ke alamat kantor. Dari stasiun perjalanan sangat ramai, tetapi saat masuk ke daerah perumahan suasana menjadi sepi dan gelap.
Banyak rumah mewah dan megah, tetapi untuk bagian depan pada pelit mematikan sebagian lampu nya. Jadi jalan pun terlihat gelap.
Tiba di kantor aku melihat sekeliling dalamnya, ternyata sama aja seperti rumah-rumah orang kaya lainnya. Sebagian lampu dipadamkan, hanya bagian depan yang menyala satu lampu doang.
"Astaghfirullah mereka ini memang pada pelit atau bagaimana sih, lampu aja di matikan semua" ucap ku pelan
"Udah datang teh" ucap Toto sedikit berlari ke arah gerbang untuk membukan pintu
"Iya baru sampai, mang Toto boleh saya bertanya? jawab ku penasaran
"Boleh, ada apa teh?" jawab mang Toto mengunci pintu pagar
"Kenapa itu lampu mati semua" tanya ku menunjuk ke arah samping kantor
"Memang harus dimatikan sama suami bu Zahra, katanya biar hemat" jawab Toto mengajak ku masuk
"Saya belum pernah melihat suami bu Zahra" ucap ku
"Teteh nanti kaget saat masuk ke bagian kamar" sahut Toto
"Kenapa?" tanya ku was-was
"Bagian belakang semua lampu dipadamkan untuk menghemat, jadi saat menuju kamar-kamar ya gelap banget. Rumah ini ada cctv jadi kalau lampu masih menyala suami bu Zahra akan menelpon salah satu dari kami untuk mematikan lampu" jawab Toto
"Sebegitu perhitungan nya ya" ucap ku
"Suami bu Zahra memang begitu, mungkin karena dia merasa seorang bos jadi kadang suka seenaknya berbeda dengan Bu Zahra kalau bisa pada siapapun sangat lembut" jawab Toto
"Apa aku sanggup kalau begini terus" lirih ku
"Semoga teteh kuat, sekalian temenin bu Zahra nanti teteh akan tau berjalan nya waktu seperti apa rumah tangga bu Zahra. Karena udah mau isya saya mau ke masjid, kemarin teteh udah pilih kamar kan?" ucap Toto
"Iya kemarin aku udah pilih kamar" jawab ku jadi tambah penasaran seperti apa suami bu Zahra
"Itu kamar saya, teh. Nah yang sebelah teteh itu kamar Mia sama Ratna" ucap Toto
"Mia dan Ratna? Siapa mereka?" tanya ku yang memang tidak mengenali
"Mereka berdua yang membantu menjaga rumah ini, Mia biasanya bagian bersih-bersih sedangkan Ratna bagian memasak untuk kita sarapan, makan siang dan makan malam" jawab Toto
"Oke deh seperti nya saya akan banyak butuh bantuan mang Toto, Mia dan Ratna. Sekalian beradaptasi dengan situasi disini" ucap ku
"Siap teh, panggil aja saya atau Mia dan Ratna kalau butuh sesuatu. Saya pamit ya teh" jawab Toto
Ceklek... Suara pintu terbuka ternyata Ratna keluar kamar
"Maaf teh, kirain nggak ada orang" ucap Ratna kaget melihat Prita berdiri didepan kamar
"Nggak apa, saya yang bikin teh Ratna kaget" jawab ku
"Panggil mbak aja, teh" ucap Ratna
"Kamu mau kemana?" tanya ku
"Ke toilet sekalian ambil minum" jawab Ratna
"Aku mau istirahat dulu ya, nanti kita ngobrol-ngobrol lagi" ucap Prita memang terasa mengantuk
"Oke teh. Oh iya teh, sebisa mungkin kalau tidur pakai baju ya. Jangan terlalu seksi" sahut Ratna
"Memang ada apa?" tanya ku
"Besok aja kita bicara teh, kalau sekarang terlalu riskan. Cctv memantau" jawab Ratna
"Siap, selamat istirahat. Ratna" ucap ku masuk ke dalam kamar
Kamar yang aku tempati sedikit jauh lebih bersih dari sebelumnya dan kamar ini habis di cat ulang karena tercium bau cat dinding yang masih segar.
Aku jadi kepikiran ucapan mba Ratna, pada dasarnya aku bukan yang sering membuka baju di kala tidur.
Rumah ini memang ditengah kota, tetap rumah ini di kelilingi banyak pohon tinggi. Ada pohon jengkol, durian, rambutan, mangga, pisang dan sawo.
Menurut orang yang bisa melihat, penghuni pohon sawo ada kuntilanak, sedangkan pohon jengkol makhluk tinggi besar seperti genderuwo. Untuk pohon pisang biasanya di duduki oleh poci alias pocong.
Rumah ini nyaman tapi seperti ada rasa kekhawatiran dalam diriku. Posisi kamar ku menghadap langsung ke arah taman kecil sedangkan kalau mau ke toilet saat membuka pintu kamar berhadapan dengan taman tersebut.
"Terlihat horor nih, lagian ngapain sih bikin taman di Tengah-tengah rumah dan bisa melihat dengan jelas bintang-bintangnya dari arah taman segala" ucapku pelan membereskan pakaian ke dalam lemari yang sudah di sediakan
"Semoga saja aku bisa tertidur, besok hari pertama kerja. Ya walaupun masih serabutan dan belum tau kerja apaan" lirih ku berusaha memejamkan mata
Semakin malam suasana di dalam rumah merangkap jadi kantor ini terasa hening dan dingin jam satu malam terdengar suara orang memukul tiang listri. Biasanya yang seperti itu satpam lagi bertugas.
Jam setengah tiga malam aku ingin sekali ke toilet. Aku buru-buru keluar kamar untung saja toilet nya berada disamping kamar ku jadi lebih mudah.
"Astaghfirullah gelap sekali ini, hanya cahaya dari taman doang" ucap ku kaget keluar kamar gelap gulita
"Nyari apa, teh" tanya Ratna
"Laillahaillah" ucap ku sangat terkejut, detak jantung ku juga berdetak lebih kencang
"Mbak Ratna bikin kaget aja tau" ucap ku lagi mengelus dada
"Maaf teh, Ratna habis dari toilet" jawab Ratna
"Toilet mana, toilet kan sebelah kamar saya" ucap ku bingung
"Itu toilet khusus keluarga bu Zahra, tetapi teteh juga diperbolehkan menggunakan toilet tersebut. kalau kami toilet nya yang dipojok depan sana, persis nya ya toilet bersebelahan dengan toilet itu" jawab Ratna
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
mengapa Ratna mengingatkan Prita untuk tidak memakai baju seksi saat tidur? apakah ini ada hubungannya dengan suami bu Zahra???
2024-06-19
0
Nona M 𝓐𝔂⃝❥
misterius amat...mencurigakan ini..
2024-06-06
2
🍒⃞⃟🦅 R⃟tunggadevi㊍㊍👻ᴸᴷ
misterius bgt niih paksu bu zahra.
jgn2 due ingon2 😁
2024-05-15
0