Bogor

Hari terus berganti, aku bersiap untuk ke bogor. Aku akan diantar oleh bang Arya sampai stasiun jakarta kota.

"Mah, aku berangkat dulu ya." ucap ku mencium tangan mama

"Pulang jam berapa?" tanya mama

"Paling sore, jika keburu nanti Prita mampir ke toko" jawab ku

"Nggak perlu ke toko, langsung pulang keruma aja" ucap mama

"Ayo dek, abang mau ke toko ini" sahut Arya dari arah luar

"Sebentar bang, pakai sepatu dulu" jawab ku sedikit berteriak

"Sampai stasiun bogor, kabari mama ya" ucap mama

"Siap mamah ku sayang" jawab ku mencium pipi mama

Dari rumah ke stasiun hanya 10 menit apabila tidak macet. Sebab stasiun jakarta kota sekarang pintu masuk nya harus putarin museum Fatahilah.

"Hati-hati ya, terus kabarin abang" ucap Arya mengelus kepala ku

"Iya bang, mulai bawel deh kaya mama" jawab ku

"Bukan bawel, begini-begini abang sayang sama kamu" ucap Arya

"Ciee, mulai sayang nih yeee sama aku" jawab ku meledek bang Arya

"Udah sanalah pergi, ngeselin punya adik kaya kamu" ucap Ary

"Uluh jangan ngambek dong abang ku sayang, aku pasti akan selalu kabari abang" jawab ku memeluk sebentar bang Arya

"Jangan lupa makan siang, nanti kalo pulang telepon abang aja, pasti abang jemput" ucap Arya

"Bye abang, assalamualaikum" sahut ku

"Waalaikumsalam" jawab Arya

Aku melihat sekeliling stasiun, dan bertanya pada satpam kereta jurusan bogor. Dari jakarta kota posisi kereta bogor di jalur 11 dan 12.

Ternyata stasiun bogor paling ujung, sangat jauh menurut ku banyak pemberhentian stasiun. Aku memilih gerbong tengah dan duduk di tengah-tengah bangku juga.

Pengalaman dulu membuat ku masih takut duduk di pinggir dekat pintu. Kereta sekarang udah sangat nyaman dan lebih bagus dari pada kereta jaman dulu waktu aku masih kecil.

Kereta mulai melaju, semenjak covid menyerang Indonesia. Banyak peraturan di dalam KRL.

Di dalam kereta di larang makan dan minum, serta dilarang berbicara secara langsung ataupun lewat telepon.

Banyaknya penumpang yang naik kereta, hampir semua memakai pakaian kerja, setelah naik dan mendapatkan tempat duduk ada yang langsung memejamkan matanya.

Sungguh pejuang keluarga yang luar biasa, walaupun mengantuk mereka tetap menjalankan kewajibannya mencari rezeki.

Benar kata bang Arya, perjalanan ku tidak sampai 2 jam. Aku tiba di stasiun bogor dan mengikuti orang-orang ke arah keluar.

Lagi-lagi aku bertanya pada satpam, apabila mau ke alamat yang aku tuju harus naik angkutan apa.

"Ini sih deket neng, keluar lewat atas nanti nyebrang, disana banyak angkot 07 naik aja itu. Nanti alamat yang neng mau terlewat kok" ucap satpam

"Makasih ya pak" jawab ku dengan ramah

"Siap, lebih mudah lagi naik ojol aja neng, angkot sedikit muter jalan nya" ucap satpam lagi

"Boleh naik ojol dari sini, pak?" tanya ku

"Di ujung sana neng, khusus pangkalan ojol" jawab pak satpam

"Sekali lagi terima kasih ya, pak" ucap ku mengikuti arahan pak satpam tadi ke pangkalan ojol

Untuk menghemat waktu lebih baik aku naik ojol, dan antisipasi agar tidak kesasar.

Ring .... suara ponsel ku berbunyi

📱Bu Zahra Bogor

Udah sampe mana neng

📱Prita

Baru sampai stasiun, bu

📱Bu Zahra Bogor

Tunggu sana ya, ibu mau panggil tukang kebun dulu untuk jemput kamu

📱Prita

Nggak perlu bu. saya naik ojol aja, biar paham jalan

📱Bu Zahra Bogor

Hati-hati ya, patokan nya rumah ibu ada warung kecil di depannya. Nomor rumahnya juga udah jelas sih besar di depan pagar

📱Prita

Oke bu, ini lagi pesan ojol

📱Bu Zahra Bogor

Hati-hati ya, neng. Assalamualaikum

📱Prita

Waalaikumsalam

Kota bogor ternyata sama ramai nya seperti jakarta.

"Bang berhenti disini aja" ucap ku saat melihat rumah bertulisan angka 44

Aku lihat ada laki-laki muda sedang mencuci mobil.

"Assalamualaikum" ucap ku

"Waalaikumsalam" jawab laki-laki tersebut

"Maaf pak, ini benar rumahnya bu Zahra?" tanya ku sambil menunjukan alamat yang diberikan lewat ponsel

"Benar, tapi ibu belum datang" jawab laki itu

Ini kan rumahnya, kok bisa belum datang. Bukannya tadi dia ingin meminta sama tukang kebunnya untuk jemput aku. Berarti kan di ada dirumah. Batin ku bingung

"Kalau boleh tau, memang bu Zahra lagi kemana ya" tanya ku penasaran

"Ibu dirumah suaminya. Ini rumah almarhum orangtua bu Zahra" jawab laki itu

Oh jadi ini rumah warisan kali ya. Batin ku

"Rumah suaminya bu Zahra jauh, pak" tanya ku lagi

"Jangan panggil pak, saya Toto yang jaga dan membersihkan rumah ini. Paling sebentar lagi bu Zahra datang kalau memang sudah janjian. Tunggu di dalam aja" jawab Toto dengan ramah menemani ku masuk ke dalam

Saat pertama masuk, udah disuguhkan logo perusahaan yang cukup besar di dinding.

Ini rumah apa perusahaan ya. Tapi modelnya rumah jaman belanda daerah sini. Batin ku tambah bingung

"Duduk dulu, mbak" ucap Toto

"Ya, terima kasih" jawab ku

5 menit kemudian ada perempuan muda 2 orang. Yang satu membawakan minum, satu lagi membawakan cemilan.

"Silahkan diminum dan dicicipi, teh" ucap mereka

"Iya terima kasih" jawab ku

Tidak lama, aku mendengar suara mobil datang. Dan benar saja itu bu Zahra keluar dari mobil seorang diri.

"Assalamualaikum" ucap bu Zahra memberikan kotak box makanan kepada dua perempuan tadi

"Waalaikumsalam" jawab ku

"Maaf ya, jadi ibu yang telat datang" ucap bu Zahra cipika cipiki dengan ku

"Belum lama juga saya disini, bu" jawab ku mencium tangannya. Karena kami waktu di kantor sudah terbiasa seperti itu dengan bu Zahra. Bahkan Aldo memanggilnya bunda.

"Nggak nyasar kan kesini" tanya bu Zahra

"Alhamdulillah, nggak bu. Masih mudah dicari alamatnya" jawab ku

"Sengaja ibu minta ketemuan disini, kalau dirumah suami ibu akses nya repot masuk ke perumahan takut kamu nyasar nyari blok nya" ucap bu Zahra

Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan bu Zahra.

"Mbak, kue nya bawa kesini" ucap bu Zahra memanggil para pekerja nya

"Ini aja udah banyak, bu" sahut ku

"Ya nggak apa-apa, nanti kalau nggak habis bisa kamu bawa pulang. Nyemil dijalan" ucap bu Zahra

"Dikereta aja dilarang makan bu" jawab ku

"Gimana kabar pak Bram?" tanya bu Zahra

"Aku kurang tau, bu. Terakhir dapat info katanya sudah ditahan dengan kasus penipuan" jawab ku

"Sayang sekali ya, sudah membangun usaha susah payah. Hancur hanya karena satu wanita masuk merusak semua nya" ucap bu Zahra

"Memang udah jalan kehidupan nya begitu kali, bu" jawab ku

"Setidaknya nasib itu bisa di ubah, kecuali takdir nggak bisa di ubah" ucap bu Zahra

Terpopuler

Comments

❀𝕾𝓱𝓪𝓩𝓪❀

❀𝕾𝓱𝓪𝓩𝓪❀

Iya ga isa di rubah takdir, yg bisa nasib harus kerja keras misal nya

2024-03-22

1

𝓐𝔂⃝❥🍁●⑅⃝ᷟ◌ͩṠᷦụᷴfᷞi ⍣⃝కꫝ🎸❣️

𝓐𝔂⃝❥🍁●⑅⃝ᷟ◌ͩṠᷦụᷴfᷞi ⍣⃝కꫝ🎸❣️

wahh prita dapat atasan yg baik kayaknya , ramah bener bu zahranya , itu lah lelaki hanya karna satu wanita dia bisa hancur 😌

2024-03-22

0

Nona M 𝓐𝔂⃝❥

Nona M 𝓐𝔂⃝❥

Prita dapet bos yang menyenangkan sepertinya

2024-03-21

1

lihat semua
Episodes
1 Awalan
2 Dua Bulan
3 Awal Mula Melihat Tak Kasat Mata
4 Kumpul
5 Menceritakan
6 Ada Masalah
7 Kebenaran
8 Kegabutan
9 Pulang
10 Rumah Prita
11 Mimpi Tapi Nyata?
12 Keseharian
13 Susahnya Mencari Kerja
14 Cerita
15 Bogor
16 Kesepakatan
17 Males
18 Berangkat
19 Hari Pertama Bogor
20 Ghibah Pagi
21 Debat
22 Mengabaikan Pak Andi
23 Alasan Bu Zahra Ke Rumah Tante
24 Kembali Ke Bogor
25 Hantu Anak Kecil Berujung Gibah
26 Diskusi Posisi Ruang Kerja
27 GAMBARAN RUMAH BU ZAHRA
28 Hal Aneh Yang Dialami Bu Zahra
29 Merapihkan Ruangan
30 Persiapan Pulang
31 Suara Di Kamar Utama Yang Terbengkalai
32 Hujan Menghambat Pulang
33 Berhasil Ke Stasiun
34 Kejadian Pertama
35 Menyerupai Prita
36 Rumah Pak Abib
37 Kesurupan
38 Candaan Anak Pungut
39 Pak Andi Muncul
40 Memanfaatkan
41 Bu Zahra Nginap
42 Ratna Celaka
43 Kejadian Sama Dirumah Pak Andi
44 Melihat Pocong
45 Terulang Lagi
46 Tenang
47 Kenyataan 1
48 Kenyataan 2
49 Kondisi Pak Andi
50 Pertikaian Keluarga
51 Teman SMA
52 Meminta Izin
53 Pengumuman
54 Persiapan
55 Hilang
56 Gerbong 13
57 Berhasil
58 Bertengkar
59 Dapat Tempat Tinggal Sementara
60 Gangguan
61 Si Kecil Rama
62 Perjalanan Menuju Air Terjun
63 Tragedi
64 Cerita Rama
65 Niat Jelek Pasti Ada Balasannya
66 Ternyata Ayam Untuk Rama
67 Bagas dan Ririn Hilang
68 Bagas Ketemu
69 Pacar Bagas
70 Ririn Ketemu
71 Aura Ririn
72 Akbar Lapar
73 Mengambil Barang-Barang
74 Orangtua Bagas
75 Pulang
76 Kotak Kecil Tertinggal
77 Penasaran Dengan Kotak
78 Rama Di Teror
79 Membahas Arya
80 Kegalauan Arya
81 Berlian Tak Jelas
82 Di Ikuti
83 Di Tangkap
84 Kembali Ke Rumah
85 Siasat Arya
86 Arya Is Shocked
87 Arya Pura-pura Berani
88 TERPAKSA BERAKHIR
89 Karya Terbaru
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Awalan
2
Dua Bulan
3
Awal Mula Melihat Tak Kasat Mata
4
Kumpul
5
Menceritakan
6
Ada Masalah
7
Kebenaran
8
Kegabutan
9
Pulang
10
Rumah Prita
11
Mimpi Tapi Nyata?
12
Keseharian
13
Susahnya Mencari Kerja
14
Cerita
15
Bogor
16
Kesepakatan
17
Males
18
Berangkat
19
Hari Pertama Bogor
20
Ghibah Pagi
21
Debat
22
Mengabaikan Pak Andi
23
Alasan Bu Zahra Ke Rumah Tante
24
Kembali Ke Bogor
25
Hantu Anak Kecil Berujung Gibah
26
Diskusi Posisi Ruang Kerja
27
GAMBARAN RUMAH BU ZAHRA
28
Hal Aneh Yang Dialami Bu Zahra
29
Merapihkan Ruangan
30
Persiapan Pulang
31
Suara Di Kamar Utama Yang Terbengkalai
32
Hujan Menghambat Pulang
33
Berhasil Ke Stasiun
34
Kejadian Pertama
35
Menyerupai Prita
36
Rumah Pak Abib
37
Kesurupan
38
Candaan Anak Pungut
39
Pak Andi Muncul
40
Memanfaatkan
41
Bu Zahra Nginap
42
Ratna Celaka
43
Kejadian Sama Dirumah Pak Andi
44
Melihat Pocong
45
Terulang Lagi
46
Tenang
47
Kenyataan 1
48
Kenyataan 2
49
Kondisi Pak Andi
50
Pertikaian Keluarga
51
Teman SMA
52
Meminta Izin
53
Pengumuman
54
Persiapan
55
Hilang
56
Gerbong 13
57
Berhasil
58
Bertengkar
59
Dapat Tempat Tinggal Sementara
60
Gangguan
61
Si Kecil Rama
62
Perjalanan Menuju Air Terjun
63
Tragedi
64
Cerita Rama
65
Niat Jelek Pasti Ada Balasannya
66
Ternyata Ayam Untuk Rama
67
Bagas dan Ririn Hilang
68
Bagas Ketemu
69
Pacar Bagas
70
Ririn Ketemu
71
Aura Ririn
72
Akbar Lapar
73
Mengambil Barang-Barang
74
Orangtua Bagas
75
Pulang
76
Kotak Kecil Tertinggal
77
Penasaran Dengan Kotak
78
Rama Di Teror
79
Membahas Arya
80
Kegalauan Arya
81
Berlian Tak Jelas
82
Di Ikuti
83
Di Tangkap
84
Kembali Ke Rumah
85
Siasat Arya
86
Arya Is Shocked
87
Arya Pura-pura Berani
88
TERPAKSA BERAKHIR
89
Karya Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!