Rumah Prita

Selama Prita di kamar, Aldo di temani oleh mama nya Prita. Aldo itu orangnya santai, jadi dia mudah akrab dengan siapapun.

"Aldo teman sekantor, Prita?" tanya mama

"Iya tan" jawab Aldo singkat

"Hari biasa begini udah pulang, nggak ada kerjaan?" tanya mama heran anaknya pulang

"Kerjaan pasti banyak tan, cuma lagi ada masalah kantor aja, nanti tante tanya Prita langsung" jawab Aldo

"Nak Aldo makan malam disini ya, tanggung udah mau maghrib" ucap mama

"Kalau nggak ngerepotin boleh aja, tan. Aldo lapar juga" jawab Aldo tertawa

"Hust ketawa mulu" sahut aku

"Bahagia saya, Ta. Ditawarin makan, jelas nggak akan nolak" jawab Aldo tertawa

"Assalamualaikum" ucap Arya

"Waalaikumsalam" jawab kami

"Ada tamu, nih" ledek Arya

"Berisik" jawab ku kesal

Aldo mencium tangan bang Arya, begitu juga dengan ku.

"Cocok" ucap Arya menaik turunkan alis

"Jangan ngawur ya, bang" jawab ku

"Ada angin apa ini, mau memperkenalkan atau memberi kejutan" ucap Arya

"Ini Aldo teman sekantor sama aku, dia nganter aku pulang, karena kita udah nggak bekerja disana" jawab ku

"Kenapa, bukan masalah si kunti kan" tanya Arya serius

"Bukan, ini masalah rumah tangga si bos, yang merugikan perusahaan" jawab ku

"Jadi perusahaan tersebut ditutup?" tanya Arya

"Sebenarnya belum tau ditutup apa nggak sih" jawab ku

"Pasti di tutup, Ta. apalagi ada masalah keberangkatan wisata yang gagal, uangnya udah ludes, pasti para tamu akan melaporkan dengan kasus penipuan atau pencucian uang" sahut Aldo

"Kok bisa begitu?" tanya Arya

"Panjang ceritanya bang, nanti aja ah. Sekarang aku lapar" jawab ku

"Abang masuk kamar dulu, mau mandi. Jangan macem-macem kalian" ucap Arya

Aku dan Aldo hanya saling pandang mendengar ucapan bang Arya.

"Rencana selanjutnya apa, Do" tanya ku

"Cari kerjaan, mencoba melamar aja" jawab Aldo menyeruput kopi

"Ada goreng pisang sama tahu, dimakan sebelum makan malam" sahut mama ikut bergabung

"Mah, ditoko butuh orang nggak" ucap ku, karena kemarin mama nggak membalas pesan yang aku kirim. Biasanya chat tertumpuk

"Untuk perempuan apa laki, kalau laki-laki mama butuh, tapi perempuan mama belum butuh deh" jawab mama

"Do, mau kerja nggak tuh di toko, mama" ucap ku melihat Aldo

"Mau aja kalau diperbolehkan" jawab Aldo santai

"Kamu kan sudah bekerja, gimana caranya kerja di toko mama juga" ucap mama

"Anggap saja kita di phk dari kantor, mah" timpal ku

"Kok bisa" ucap mama kaget

"Bangkrut perusahaannya, tan" sahut Aldo menambahi

"Astaghfirullah, kalau nak Aldo mau kerja silahkan besok datang langsung kerja, tapi tante nggak bisa memberikan gaji yang besar" ucap mama

"Saat ini yang penting ada batu loncatan, dari pada nganggur dirumah bikin susah orangtua" jawab Aldo

"Datang aja besok ke toko jam 10.00wib, pulang jam 18.00 ya, paling tante bisanya bayar kamu harian, sehari 115.000. Bagaimana?" tutur mama

"Aldo mau kerja, besok Aldo ke toko" jawab Aldo semangat

"Alamat toko nanti aku kirim ya, Do" ucap ku

"Berarti kamu juga udah nggak kerja" tanya mama pada ku

"Iya mah, aku jadi pengangguran juga" jawab ku

"Jaga toko aja" ucap mama

"Mau sih, oh ya mah. Melly juga mau kerja" jawab ku

"Kalau perempuan udah kebanyakan" ucap mama bingung

"Bantu juga dong, mah" jawab ku memohon

"Melly itu pandai live di media sosial, manfaatkan aja kemampuan dia" sahut Aldo

"Nah bener, dia suruh jualan live, nanti barangnya dikirim paket gitu, mah" jawab ku

"Aduh, mama nggak paham. Coba nanti tanya abang mu deh" ucap mama tidak paham jualan online

"Asik nih diskusinya" sahut Arya

Aldo menceritakan tentang jualan online, dan sistem nya, Aldo memang pandai dengan hal seperti itu.

"Bagus, coba aja panggil teman mu, dek" ucap Arya

"Tapi mama nggak bisa bayar besar, nak. Aldo aja cuma mama bayar 115.000, entah dia kuat apa nggak kerja di toko, kalau mau ajak Melly mama cuma bisa kasih sehari 80.000 doang deh" tutur mana

"Nanti aku tanyain sama Melly, dia mau nggak di bayar 80.000 perhari, untuk sementara berarti kan pakai akun milik dia untuk live" jawab ku

"Memang baiknya kamu tanya sama si Melly, takutnya dia nggak mau, biasa gajian besar lah ini sehari 80.000 belum ongkos dia pulang pergi" ucap Arya

"Rumah dia gampang kok akses ke toko, cuma naik jaklingko aja, gratis nggak bayar" jawab ku

"Iya tapi di pastikan lagi" ucap Arya

"Siap bang, nanti malam aja aku telepon dia" jawab ku

"Kamu mau kerja di toko juga?" tanya bang Arya

"Mau dong selama belum dapat kerjaan lain" jawab ku

"Terserah deh, udah bener jaga toko mama aja, masih aja mau kerja di orang, memperkaya orang kamu tuh, bukan memperkaya keluarga sendiri" ucap Arya

"Abang sendiri kerja di tempat orang tuh, jangan suka ngajarin orang tapi sendiri nya butuh pengajaran" jawab ku kesal

Aldo hanya senyum aja melihat perdebatan ku dengan bang Arya.

"Udah adzan, lebih baik Arya sama Aldo ke masjid sana" ucap mama menepuk bahu Arya

"Ayo, Do. Habis itu kita makan bersama" ajak Arya. Aldo ngikut aja

"Prita juga shalat sana, mama mau ke kamar" ucap mama

Selesai shalat kita makan malam bersama, sambil sedikit bercerita apa yang terjadi di kantor. Aldo pun langsung pamit pulang, karena mama nya menelpon mau meminta tolong.

"Kirain abang, si Aldo itu pacar mu, dek. Mau dikenalin ke keluarga" ucap Arya merokok

"Sembarangan deh kalau ngomong" jawab ku

"Ya mana abang tau, tiba-tiba kamu pulang bawa laki-laki. Abang juga tadi mikir apa iya kamu terjerumus dengan hal-hal yang nggak baik, eh ternyata aman" ucap Arya tertawa

"Mikir yang baik-baik aja, jangan kebanyakan berburuk sangka" jawab ku

"Bukan berburuk sangka, hanya terkejut ada laki-laki duduk dirumah kita" ucap Arya

"Mama pikir juga tadi pacar Prita, ternyata bukan" sahut mama ikut nimbrung

"Mama sama bang Arya mabok ya" ucap ku cemberut

"Aldo terlihat anak yang baik" sahut mama melihat ku

"Dia memang baik, terus mau apa?" tanya ku

"Laki-laki kalau baik dipertahankan" jawab Arya

"Jadian aja nggak bang, apa yang mau dipertahankan sih" ucap ku kesal sekali dengan bang Arya

"Siapa tau nanti ada hilal nya" jawab Arya tertawa

"Kasihan jangan diledek terus adikmu" ucap mama

"Kapan lagi godain gadis nya mama" jawab Arya senang

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***