Cerita

Weekend keluarga ku berkumpul dirumah termasuk papa juga sudah pulang. Aku membicarakan semua pada papa, mama dan bang Arya tentang tawaran pekerjaan di daerag bogor.

Disini yang terlihat sangat cemas adalah mama, lagi-lagi aku harus bekerja jauh. Sedangkan papa dan bang Arya terlihat sangat santai tapi tidak tau apa yang ada di dalam pikirannya.

Papa setuju aja selagi aku bisa menjaga diri dengan baik, berbeda dengan mama yang masih tarik ulur memberikan izin pada ku.

"Apa nggak bisa cari kerja disini aja, nak" ucap mama

"Prita udah melamar sana sini, tapi belum ada panggilan juga, mah. Anggap saja sementara disana sampe yang disini dapat pekerjaan lain" jawab ku

"Nanti kamu kost lagi, nggak ada yang kontrol kamu" ucap mama

"Inshaallah Prita akan selalu jaga diri, mah" jawab ku

"Mama berat melepas mu kerja disana, nak" ucap mama dengan lirih

"Mah, jangan menghalangi" tegur papa

"Pah, Prita itu perempuan. Masa harus kerja jauh lagi, untuk apa toh kita masih mampu membiayai keseharian nya" ucap mama

"Bogor itu dekat, mah. Naik kereta sekitar sejam setengah" sahut Arya

"Kalian laki-laki nggak ngerti" ucap mama kesal masuk ke kamar lebih dulu

"Mah" panggil ku melihat mama masuk ke kamar

"Biarkan mama tenang dulu, papa akan bicara. Kamu semangat aja lalu kapan mulai bekerja" ucap papa tetap memberi semangat pada ku

"Justru bu Zahra ingin diskusi terlebih dahulu, perusahaan nya masih proses. Aku mau menemuinya di Bogor" jawab ku

"Abang antar mau nggak?" tanya Arya

"Aku mau coba sendiri aja, katanya naik kereta dari stasiun nggak terlalu jauh. Kalau naik bus dari terminal jauh" jawab ku

"Abang hanya menawarkan jasa gratis aja" sahut Arya

"Terima kasih jasa gratisnya" jawab ku tersenyum

"Lebay" sahut Arya

"Ish punya abang ngeselin banget sih" ucap ku kesal

"Kamu nggak jalan sama pacar mu, Ya?" tanya papa sama bang Arya

"Masih siang ini, pah. Mana enak pacaran siang-siang" jawab Arya

"Pacaran malam-malam apa enak nya?" tanya papa

"Lebih enak malam dong pah. Gelap-gelapan" jawab Arya tersenyum

"Papa doain semoga pacar mu tiba-tiba jadi kunti" ucap papa

"Hahaha" tawa ku ngakak mendengar ucapan papa

"Eh Uprit diem jangan ketawa" sahut bang Arya melototi ku

"Lucu kali ya, lagi pacaran eh tuh cewe jadi hantu" jawab ku masih tertawa

"Adik luknut bisanya ledekin abangnya doang" ucap Arya

"Sama, abang juga bisanya cuma ledekin adiknya doang" jawab ku

"Supaya kalian berdua ada kerjaan, lebih baik ke pasar sono. Beli udang, ikan sama kerang ijo" ucap papa mengeluarkan uang dari dompet nya

"Buat apaan?" tanya Arya bingung

"Hari ini kita makan malam dirumah, ala seafood. Arya ajak pacar nya kesini juga nggak apa-apa, semakin rame lebih seru. Anggap saja membujuk mama. Oh ya satu lagi cumi jangan lupa" jawab papa

"Yang masak siapa?" tanya Arya dengan perasaan nggak enak

"Disini yang kerjanya tukang masak siapa ya, dek" tanya balik papa pada ku

"Tuh, laki-laki tertampan kedua dirumah ini" jawab ku menunjuk menggunakan bibir

"Haiss, kirain papa yang mau masak" ucap Arya

"Bawel, udah sono belanja ajak adik mu" jawab papa menyodorkan uang

"Bilang aja papa mau berduan sama mama dirumah" ucap Arya cemberut

"Itu paham, udah sana pada pergi" jawab papa

”Siang-siang begini beli dimana" tanya Arya bingung

"Cari aja ke pasar ikan, atau muara angke. Kebanyakan tanya nggak akan dapat tuh barang" jawab papa

"Ayo dek, biar kan papa dan mama berduaan. Siapa tau dapat bonus tambahan adik laki-laki" ucap Arya menarik pelan tangan ku ke arah luar

"Anak semprul, dikira bapaknya mau produksi anak lagi" sahut papa kesal sama Arya

Di halaman

"Bang, ngapain buka garasi" tanya ku bingung

"Keluarin mobil lah" jawab Arya santai

"Astaghfirullah bang, naik motor aja sih" ucap ku

"Males, lihat tuh panas nya mentereng belum lagi kalau hujan" jawab Arya

"Manja banget deh jadi cowok" ucap ku

"Ya udah kamu naik motor, abang naik mobil" sahut bang Arya

"Lebih ngaco lagi pikiran nya nih orang" ucap ku

Selama di perjalanan bang Arya lebih banyak cerita tentang dia mau membuka usaha. Bang Arya juga meminta tolong pada ku untuk membuatkan logo yang keren.

"Abang mau buka toko baju distro gitu ya" tanya ku

"Kurang lebih begitu, bikinin dong dek logo dan nama yang bagus" jawab Arya

"Produksi sendiri atau ngambil sama orang barangnya" tanya ku

"Hemm, seperti mau produksi sendiri deh" jawab Arya

"Udah ada kompeksi nya?" tanya ku lagi

"Masih nyari, ternyata susah. Tapi harus semangat" jawab Arya

"Teman ku ada yang buka kompeksi, lebih tepatnya punya orangtua dia sih. Kerjasama aja mau nggak" ucap ku

"Kapan bisa ngajak teman mu ketemuan sama abang, kita diskusi" jawab Arya

"Sabar bang, pelan-pelan aja dulu. Jangan grasak grusuk" ucap ku

"Iya sih, abang hanya takut uangnya habis terpakai" jawab Arya

"Makanya jangan pacaran biar awet tuh uang" ucap ku

"Benar ya, masa abang putusin bunga mawar Abang" jawab Arya

"Ishh alay banget sih manggil nya bunga mawar" ucap ku

"Ya kan namanya Mawar, jadi abang panggilnya bunga ku" ledek Arya tertawa

"Antara bucin sama nggak waras tuh ternyata hampir sama ya" jawab ku aneh lihat bang Arya

"Itu tanda sayang abang, dek." ucap Arya

"Sayang itu dihalal kan bukan dipacari yang berujung Zina" jawab ku

"Bilang aja iri belum punya gandengan" ledek Arya yang senang menggoda ku

"Sendiri nyaman" jawab ku singkat

"Sendiri nggak selalu nyaman dek, kadang terpikir kosong banget hati ini. Apa nggak ada yang mau singgah ya" ucap Arya tertawa

"Nyetir aja yang bener deh" jawab ku

"Abang lihat si Aldo sering chat sama kamu" ucap Arya melirik ku

"Sotoy banget" jawab ku

"Abang pernah ngintip chat dia, yang tertera nama mu tuh" ucap Arya

"Aldo ganya teman bang, nggak lebih" jawab ku

"Teman tapi mesra, uhuyyy" ucap Arya

"Nggak jelas" lirih ku

"Aldo itu lagi mencoba pendekatan sama kamu dek. Jangan menutup hati" ucap Arya

"Siapa yang menutup hati bang, hati ku terbuka luar seperti samudera" jawab ku kesal

"Pretttttt lah, udah ayo turun kita berburu binatang laut, mumpung dapat uang dari papa. Abang mau beli lobster sebijii" ucap Arya

"Mana ada lobster sebiji, ada juga seekor" jawab ku

Terpopuler

Comments

🍒⃞⃟🦅 R⃟tunggadevi㊍㊍👻ᴸᴷ

🍒⃞⃟🦅 R⃟tunggadevi㊍㊍👻ᴸᴷ

kocak niihh abang adik konyol g ada yg mau ngalah.

2024-04-19

0

🍒⃞⃟•§¢•🎀CantikaSaviraᴳᴿ🐅

🍒⃞⃟•§¢•🎀CantikaSaviraᴳᴿ🐅

di Prita LG di deketun Aldo nich cieee

2024-03-23

0

🍒⃞⃟•§¢•🎀CantikaSaviraᴳᴿ🐅

🍒⃞⃟•§¢•🎀CantikaSaviraᴳᴿ🐅

Abang adek akur amat

2024-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Awalan
2 Dua Bulan
3 Awal Mula Melihat Tak Kasat Mata
4 Kumpul
5 Menceritakan
6 Ada Masalah
7 Kebenaran
8 Kegabutan
9 Pulang
10 Rumah Prita
11 Mimpi Tapi Nyata?
12 Keseharian
13 Susahnya Mencari Kerja
14 Cerita
15 Bogor
16 Kesepakatan
17 Males
18 Berangkat
19 Hari Pertama Bogor
20 Ghibah Pagi
21 Debat
22 Mengabaikan Pak Andi
23 Alasan Bu Zahra Ke Rumah Tante
24 Kembali Ke Bogor
25 Hantu Anak Kecil Berujung Gibah
26 Diskusi Posisi Ruang Kerja
27 GAMBARAN RUMAH BU ZAHRA
28 Hal Aneh Yang Dialami Bu Zahra
29 Merapihkan Ruangan
30 Persiapan Pulang
31 Suara Di Kamar Utama Yang Terbengkalai
32 Hujan Menghambat Pulang
33 Berhasil Ke Stasiun
34 Kejadian Pertama
35 Menyerupai Prita
36 Rumah Pak Abib
37 Kesurupan
38 Candaan Anak Pungut
39 Pak Andi Muncul
40 Memanfaatkan
41 Bu Zahra Nginap
42 Ratna Celaka
43 Kejadian Sama Dirumah Pak Andi
44 Melihat Pocong
45 Terulang Lagi
46 Tenang
47 Kenyataan 1
48 Kenyataan 2
49 Kondisi Pak Andi
50 Pertikaian Keluarga
51 Teman SMA
52 Meminta Izin
53 Pengumuman
54 Persiapan
55 Hilang
56 Gerbong 13
57 Berhasil
58 Bertengkar
59 Dapat Tempat Tinggal Sementara
60 Gangguan
61 Si Kecil Rama
62 Perjalanan Menuju Air Terjun
63 Tragedi
64 Cerita Rama
65 Niat Jelek Pasti Ada Balasannya
66 Ternyata Ayam Untuk Rama
67 Bagas dan Ririn Hilang
68 Bagas Ketemu
69 Pacar Bagas
70 Ririn Ketemu
71 Aura Ririn
72 Akbar Lapar
73 Mengambil Barang-Barang
74 Orangtua Bagas
75 Pulang
76 Kotak Kecil Tertinggal
77 Penasaran Dengan Kotak
78 Rama Di Teror
79 Membahas Arya
80 Kegalauan Arya
81 Berlian Tak Jelas
82 Di Ikuti
83 Di Tangkap
84 Kembali Ke Rumah
85 Siasat Arya
86 Arya Is Shocked
87 Arya Pura-pura Berani
88 TERPAKSA BERAKHIR
89 Karya Terbaru
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Awalan
2
Dua Bulan
3
Awal Mula Melihat Tak Kasat Mata
4
Kumpul
5
Menceritakan
6
Ada Masalah
7
Kebenaran
8
Kegabutan
9
Pulang
10
Rumah Prita
11
Mimpi Tapi Nyata?
12
Keseharian
13
Susahnya Mencari Kerja
14
Cerita
15
Bogor
16
Kesepakatan
17
Males
18
Berangkat
19
Hari Pertama Bogor
20
Ghibah Pagi
21
Debat
22
Mengabaikan Pak Andi
23
Alasan Bu Zahra Ke Rumah Tante
24
Kembali Ke Bogor
25
Hantu Anak Kecil Berujung Gibah
26
Diskusi Posisi Ruang Kerja
27
GAMBARAN RUMAH BU ZAHRA
28
Hal Aneh Yang Dialami Bu Zahra
29
Merapihkan Ruangan
30
Persiapan Pulang
31
Suara Di Kamar Utama Yang Terbengkalai
32
Hujan Menghambat Pulang
33
Berhasil Ke Stasiun
34
Kejadian Pertama
35
Menyerupai Prita
36
Rumah Pak Abib
37
Kesurupan
38
Candaan Anak Pungut
39
Pak Andi Muncul
40
Memanfaatkan
41
Bu Zahra Nginap
42
Ratna Celaka
43
Kejadian Sama Dirumah Pak Andi
44
Melihat Pocong
45
Terulang Lagi
46
Tenang
47
Kenyataan 1
48
Kenyataan 2
49
Kondisi Pak Andi
50
Pertikaian Keluarga
51
Teman SMA
52
Meminta Izin
53
Pengumuman
54
Persiapan
55
Hilang
56
Gerbong 13
57
Berhasil
58
Bertengkar
59
Dapat Tempat Tinggal Sementara
60
Gangguan
61
Si Kecil Rama
62
Perjalanan Menuju Air Terjun
63
Tragedi
64
Cerita Rama
65
Niat Jelek Pasti Ada Balasannya
66
Ternyata Ayam Untuk Rama
67
Bagas dan Ririn Hilang
68
Bagas Ketemu
69
Pacar Bagas
70
Ririn Ketemu
71
Aura Ririn
72
Akbar Lapar
73
Mengambil Barang-Barang
74
Orangtua Bagas
75
Pulang
76
Kotak Kecil Tertinggal
77
Penasaran Dengan Kotak
78
Rama Di Teror
79
Membahas Arya
80
Kegalauan Arya
81
Berlian Tak Jelas
82
Di Ikuti
83
Di Tangkap
84
Kembali Ke Rumah
85
Siasat Arya
86
Arya Is Shocked
87
Arya Pura-pura Berani
88
TERPAKSA BERAKHIR
89
Karya Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!