Suasana kantor semakin tidak kondusif, banyak tamu yang marah-marah karena keberangkatan wisata mereka di undur.
Sedangkan pak bos belakang ini lebih sering datang ke kantor jam 20.00 wib, sangat aneh, untuk apa datang malam, apa sebenarnya dia menghindar dari amukan para tamu.
"Lihat si bos baru datang, kita dari pagi di cecar banyak pertanyaan sama polisi dan tamu, sampai di sumpahin" ucap Aldo kesal
"Rencana selanjutnya gimana?" jawab Melly
"Besok kita bicara sama bagian keuangan, minta transfer gaji kita, setelah itu aku langsung pulang" ucap Aldo
"Yakin dikasih sama Risma gaji kita, belum waktunya ini" jawab Melly
"Kita ancam si Risma, dari pada kita nggak dibayar lebih baik tuntut hak kita dulu, sekalian dalam bulan ini udah berapa kali lembur, si Risma suka salah hitung dikurangi" ucap Aldo
"Waduh, serius kamu, Do. Aku ngga pernah tau" sahut ku cukup terkejut, apa iya Risma korupsi, padahal terlihat dari wajahnya dia anak baik-baik
"Sudah berapa kali dia melakukan hal itu sama gaji yang saya terima" ucap Aldo
"Kita nggak teliti sampai kesana" jawab Melly menatap ku
Prankkkk... Suara barang pecah
"Apaan tuh" ucap Melly kaget berjamaah dengan ku dan yang lain
"Pak Anto, Aldo keluar duluan sana, kami ngikuti dari belakang" sahut ku ada perasaan takut
Dari arah luar
"HAIII SUAMI NGGAK TAU DIRI KELUAR" teriak seorang wanita
Prankkk... Suara pecahan kaca
"KELUAR BRAMANTYO" teriak laki-laki menendang semua kaca kantor
Dalam kantor
"Kalian para cewe, sedia hp, satu merekam, satu lagi buat jaga-jaga hubungi polisi atau bantuan, paham ya" ucap Aldo mengambil tongkat baseball
Aku dan Melly hanya menganggukan kepala, Melly sudah siap denga ponselnya untuk merekam takut ada apa-apa bisa dijadikan bukti.
Saat kami mengintip sebelum keluar, kami terkejut, ternyata suara wanita dan laki-laki yang teriak adalah istri dan anak dari pak bos.
"Ada apa mereka?" tanya pak Anto bingung
"Keluar jangan nih" jawab Aldo jadi ragu
Dari arah luar masih terdengar teriakan dan pecahan kaca.
"SUAMI NGGAK TAU DIRI, UDAH DIKASIH KEPERCAYAAN UNTUK MENGELOLA BISNIS MALAH MAIN CEWE, KELUAR BRAMANTYO, MANA SELINGKUHAN YANG SELALU DI SEMBUNYIKAN" teriak istri pak bos
"Mah, tenang. Ini tempat umum jangan teriak kita pulang ya" ucap pak bos menyentuh bahu sang istri
"JANGAN PERNAH SENTUH, UDAH NGGA SUDI" jawab istri bos menepis dan meludahi suaminya
Anak laki-laki yang sudah remaja itu tiba-tiba menghajar bapaknya sendiri.
"Kurang apa mama sama papa, ahhh" ucap Haikal anak pak bos
"Kal, dengerin penjelasan papa dulu" jawab pak bos
"MANA SELINGKUHAN PAPA" teriak Haikal
"Cari di dalam kantor, Kal" ucap bu Rita istri pak bos
Haikal menuju ruangan yang aku dan yang lain tempat dengan cara memecahkan pintu kaca yang ada dengan batu.
"Astaghfirullah" ucap ku dan yang lain
"Siapa dari kalian berdua yang selingkuh si Bramantyo" tanya Haikal dengan tatapan tajam
"Hah, selingkuh?" ucap ku dan Melly bingung dan benar-benar nggak tau siapa selingkuhan pak bos
"JAWAB JUJUR, BRE**NGSEK" teriak Haikal
"Tunggu, saya saksi bahwa mereka berdua nggak pernah dekat dengan pak bos" jawab pak Anto melindungi kami
"Siapa lagi selain kalian wanita yang bekerja disini" ucap Haikal yang mulai merendahkan intonasi suaranya
"Ada satu orang lagi, namanya Risma, tapi dia pulang pergi, nggak pernah tidur di kantor seperti kami" jawab Aldo
Brakkk... Suara pintu dibuka
"Mana selingkuhan papa mu" ucap bu Rita emosi menatap ku dengan tajam
Dan tiba-tiba.
Plak... Suara tamparan, bu Rita menampar ku dan menarik jilbab yang aku pakai, Melly dan yang lain berusaha melerai keganasan bu Rita.
"APA YANG SUDAH KAMU BERIKAN PADA SUAMI SAYA, AHH" teriak bu Rita sambil menarik jilbab yang aku pakai
"Mah berhenti, bukan mereka" ucap pak bos, bu Rita menatap suaminya dengan ganas
"Dimana wanita mu" sahut bu Rita
"Kita selesaikan dirumah, jangan disini" ucap pak bos
"Aku mau selesaikan disini" jawab bu Rita dengan tegas
"Namanya Risma, dia bagian keuangan" ucap pak bos pelan
"Astaghfirullah" ucap kami serempak
Bu Rita menghajar suaminya sambil berteriak dan mengatai dengan bahasa kasar.
"Kamu ada yang luka nggak, Ta" tanya Melly khawatir
"Nggak ada Mel, telinga ku aja sedikit sakit, tadi ketarik" jawab ku
"Maaf kalian jadi sasaran mama saya" ucap Haikal merasa tidak enak
"Anto" teriak bu Rita
"Iya" jawab pak Anto
"Jemput si Risma itu sekarang" teriak bu Risma, pak bos menatap pak Anto dan menggelengkan kepala agar tidak mengikuti perintah istrinya
"Saya juga nggak tau rumahnya, bu" jawab pak Anto cari aman
"Masa nggak tau, kalian kan setiap hari di kantor bersama" ucap bu Rita
"Kami memang bersama, tapi untuk Risma kami juga nggak terlalu dekat, dia juga punya ruangan sendiri, tidak digabung seperti kami" sahut Aldo menimpali
"Haikal, bawa si Bramantyo pergi dari sini" ucap bu Rita menatap anaknya
"Mama mau apa, aku akan temani mama" jawab Haikal tidak ingin meninggalkan mama nya seorang diri
"Telepon adikmu, suruh jemput mama disini" ucap bu Rita
"Ya sudah, Haikal pergi dulu" jawab Haikal mencium kening mama nya, bu Rita tiba-tiba meneteskan air mata
Kepergian pak bos dan anaknya dan meninggalkan bu Rita seorang diri dikantor membuat suasana hening, kita juga bingung harus apa.
"Bikinin teh hangat aja kali ya" ucap Melly melihat bu Rita menangis
"Sana cepat" jawab Aldo mendorong pelan tubuh Melly
"Siapa yang mau nganterin, aku takut ah" ucapku takut terkena amukan lagi
"Nanti kita bareng-bareng keluarnya" jawab Aldo menepuk bahu ku dengan pelan.
Kami mendekati bu Rita, walaupun ragu, tapi juga butuh kepastian dengan pekerjaan.
"Maaf bu, ini diminum dulu teh nya, masih hangat" ucap Melly menyodorkan minuman
"Siapa nama mu" tanya bu Rita melihat ku
"Prita, bu" jawab ku singkat
"Maaf sudah melukai mu, apa ada yang perlu di obati, nanti kita kerumah sakit" ucap bu Rita
"Nggak ada bu, semua aman" jawab ku
"Apa kalian semua benar-benar nggak mengetahui hubungan Risma dan bos" ucap bu Rita melihat ke arah kita satu per satu
"Kita berani sumpah, nggak mengetahui apapun tentang hubungan keduanya" jawab pak Anto yakin dan tegas
"Justru kami dari kemarin lagi khawatir dengan gaji kami, karena sudah hampir seminggu perusahaan bermasalah" sahut Aldo menceritakan semua yang terjadi di kantor
"Bramantyo kurang ajar" lirih bu Rita emosi setelah mengetahui apa yang terjadi di kantor
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
awan yg tak kunjung mendung
ini mah namanya korupsi itu, nggak salah hitung lagi namanya 😒
2024-06-19
0
⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf𖤍ᴹᴿˢ᭄Nitaᴳ𝐑᭄
udah kayak gini aja malu malu... pas selingkuh mikir ga kalu bakal malu kayak gini/Smug/
2024-06-19
0
🔴ᴳᴿ🐅⍣⃝ꉣꉣ𝕬ⁿᶦᵗᵃ🤎𓄂ˢᵐᴾ࿐
memang kudu di hajar itu si Bramantyo 🤭
semangat bu Rita hajar Bramantyo
2024-03-23
1