Sup ayam tanpa ayam

Anna menatap Jack yang datang menjemputnya. Rasa kecewa itu jelas ada saat Jack mengatakan jika Mahen ada urusan penting sehingga tidak bisa menjemputnya. Padahal tadi Mahen sudah berjanji, namun ia tidak bisa protes karena Mahen juga memiliki kesibukan.

"Ayo Zoya, kita pulang," ajak Anna pada Zoya.

Sesampainya di rumah, Zoya terburu-buru masuk dan mencari keberadaan Laura. Ia tidak menemukan sahabatnya itu, bahkan Laura sejak tadi tidak membalas pesannya atau menjawab panggilannya. Ada hal yang berbeda dari kamar itu, Zoya memindai semuanya dan ternyata beberapa barang Laura tidak ia temukan.

Dengan gugup Laura memeriksa lemari. Tubuhnya lunglai saat tidak menemukan satu pun pakaian Laura di sana. Zoya berdiri kembali, ia harus mencari Shereena atau Theo untuk menanyakan keberadaan sahabatnya itu.

"Theo ...!" panggil Zoya saat ia melihat Theo berjalan ke dapur.

"Theo, apakah kamu melihat Laura? Aku tidak menemukan satu pun barang miliknya di kamar," tanya Zoya panik.

Theo berdehem. "Maaf Zoya, Tuan Mahen tadi memecat Laura. Aku tidak tahu apa alasannya, permisi," jawab Theo kemudian ia berlalu pergi.

Zoya mengerutkan dahinya. Laura dipecat tanpa tahu apa alasannya jelas membuat hati Zoya panas. Laura adalah pekerja yang baik, tiba-tiba dipecat tentu ia tidak terima.

Dengan langkah lebar Zoya menemui Anna di kamarnya. Ia mengetuk pintu dan Anna membukakannya. Zoya pun langsung menceritakan pada Anna tentang apa yang terjadi pada Laura. Anna tentu kaget, bagaimana pun ia sudah sangat cocok dengan Laura. Zoya belum segesit Laura saat bekerja, Anna akan menghubungi Mahen.

Zoya pun pergi, ia harap-harap cemas dengan nasib sahabatnya itu, apalagi saat ini Laura sedang sakit. Rasanya melakukan aktivitas apapun termasuk mandi tidak bisa dilakukannya.

Sementara itu Anna yang sedang berusaha menghubungi Mahen pun akhirnya tersambung. "Sayang, mengapa kamu memecat Laura?" tanya Anna.

Mahen melirik Laura yang sudah terlelap setelah keduanya berhasil membuat kesepakatan. "Dia melakukan sebuah kesalahan dan aku memergokinya. Kamu harus tahu jika aku memiliki standard tinggi untuk mempekerjakan seseorang. Satu kesalahan adalah sebuah kesalahan fatal. Jangan menanyakannya lagi," jawab Mahen, sesekali ia melirik Laura yang tenang dalam tidurnya.

Anna tahu, Mahen memang tidak memiliki toleransi pada pekerjanya yang membuat kesalahan. Anna ingin menanyakan apa kesalahan Laura tetapi ia tahu Mahen sangat tidak suka dengan seseorang yang terlalu banyak bertanya.

"Baiklah, kamu di mana sekarang? Kata Jack, kamu memiliki pekerjaan penting di luar kota?"

****

Satu hari setelah dirawat di rumah sakit, Mahen sudah membawa Laura ke vila miliknya yang merupakan hadiah dari Joe tetapi tidak ditempati oleh Mahen. Ia hanya datang ketika ia butuh menjernihkan pikiran sebab di tempat ini udaranya sangat sejuk, pemandangannya sangat indah dan terdapat danau buatan.

Laura menatap tempat ini dengan takjub, benar-benar tempat pengasingan yang nyaman. Laura sadar jika memang ia sudah diasingkan di vila ini.

"Kamu pilih kamar saja, tetapi sebaiknya yang berada di lantai satu karena nanti kamu akan kesulitan naik turun tangga. Tetapi jika kamu ingin di lantai dua juga tidak apa-apa karena pemandangan di sana sangat bagus. Ah ya, kamar di lantai dua saja, di kamarku," ucap Mahen yang bertanya tetapi ia sendiri juga yang mengambil keputusan.

Laura menahan senyuman, ia mengangguk lalu membawa tasnya menaiki anak tangga, namun baru saja satu langkah Mahen sudah mengambil alih tas tersebut. Keduanya pun melangkah ke kamar milik Mahen dan benar saja, saat Mahen menyibak tirai jendela kamar, pemandangannya langsung menyegarkan kedua mata Laura.

"Terima kasih, Tuan," ucap Laura tersenyum tulus.

"Berhenti memanggilku Tuan, aku sangat risih," tegur Mahen, ia meletakkan tas Laura di dekat lemari.

Laura mengernyit. "Lalu aku harus memanggilmu apa? Ayah? Papa? Daddy?" kelakar Laura.

Mahen tertawa, membayangkan ia akan mendapat panggilan itu dari anaknya tentu akan sangat menggemaskan. Hanya saja, itu masih sangat lama.

"Yang membuatmu nyaman saja," jawab Mahen.

"Um. Bagaimana kalau Kak Mahen — aww ...."

Laura memegangi kepalanya yang seakan dihantam batu besar. Tiba-tiba saja terasa sakit hingga merenggut kesadarannya. Mahen langsung panik, ia membawa Laura ke dalam gendongannya lalu ia membaringkannya di tempat tidur.

Awalnya Mahen terpaku saat mendengar Laura memanggilnya dengan sebutan 'Kak Mahen' tetapi ia tidak sempat memikirkannya karena Laura yang tiba-tiba pingsan.

"Laura, apa yang terjadi denganmu?" gumam Mahen, ia bergegas mencari sesuatu yang bisa membuat Laura sadar. Tak lupa ia menghubungi salah satu dokter kenalannya.

Mahen mengambil minyak angin, ia juga sudah berbicara dengan dokter dan menceritakan kondisi Laura. Dokter hanya mengatakan jika wanita hamil muda memang gampang lelah dan tidak boleh banyak berpikir keras yang bisa memicu stres berlebihan.

Lima menit berlalu akhirnya Laura melenguh dan membuka matanya. Mahen bernapas lega, ia bergegas duduk di tepi tempat tidur dan menggenggam tangan Laura.

"Kamu kenapa?" tanya Mahen.

Laura memaksakan senyuman. "Aku tidak apa-apa. Tiba-tiba saja kepalaku sakit dan aku merasa lapar, hehe ...."

Mahen mengusap wajahnya kasar. "Maaf, seharusnya aku memberikanmu makanan. Kamu mau makan apa? Sesuatu yang tidak membuatmu mual, lalu kamu juga harus minum vitaminnya," ucap Mahen jadi sibuk sendiri.

"Eh itu ... sup ayam tanpa ayam," jawab Laura.

Mahen terdiam sejenak. Sebuah lengkung indah tercetak di bibirnya. Kemarin Laura meminta bubur ayam tanpa ayam dan sekarang sup ayam tanpa ayam. Mahen semakin yakin jika anak itu adalah miliknya sebab jika ia sakit maka hanya makanan seperti itu yang ia inginkan.

"Baiklah, aku akan meminta pengurus vila membuatkannya untukmu. Aku juga belum belanja keperluan di vila ini, nanti sore kita akan belanja bersama, aku belum tahu seleramu seperti apa," ucap Mahen.

Vila Mahen ini dirawat oleh pasangan suami istri yang usianya sudah beranjak senja. Mereka tinggal di sini atas permintaan Mahen dengan dalih membersihkan vila dan membayar mereka padahal pekerjaan itu tidaklah seberapa. Mereka adakah orang yang pernah menolong Mahen saat terkena tembakan di hutan.

"Kak, bisakah yang membuatkannya itu kamu? Aku tidak ingin merepotkan tetapi aku sangat ingin makan masakanmu, maaf ...," lirih Laura.

Mahen menepuk pelan puncak kepala Laura. Ia paham jika saat ini calon ibu dari anaknya ini sedang mengidam. "Tentu, tunggulah di sini," ucap Mahen kemudian ia beranjak pergi.

Di dalam kamar Laura terdiam. Pintu sudah ditutup Mahen dan kini ia kembali teringat pada sakit kepala yang tiba-tiba menghantamnya. Ia tidak pernah begini sebelumnya dan tidak ada penyakit serius yang ia derita. Hanya saja, saat ia memanggil Mahen dengan sebutan 'Kak Mahen' mendadak seperti ada batu besar yang menghantam kepalanya.

"Apa yang terjadi denganku?"

Terpopuler

Comments

wiemay

wiemay

ternyata Laura hilang ingatan

2024-03-24

0

Sri Siyamsih

Sri Siyamsih

mudah"an laura ingt masa lalunya ythor

2024-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 Menjual Keperawanan
2 Aku Bukan Namira!
3 Anna Gilbert
4 Dia masih hidup
5 Sudah seharusnya
6 Lupakan saja
7 Mundur teratur
8 Mood booster
9 Pikiran Selingkuh
10 Kamar 101
11 Pekerjaan Baru
12 Kalung itu ...
13 Bagaimana dengan Laura?
14 Tanpa kabar
15 How come?
16 Damn it!
17 Laura dan Hujan
18 Aku akan menikah!
19 Benih Nyamuk
20 Sup ayam tanpa ayam
21 Aroma Mahen
22 Dua Hati
23 Nyawa dibayar nyawa
24 Harapan dari Zoya
25 Terabaikan
26 Berlutut
27 Harus diakhiri
28 Laura Baik-baik saja
29 Seperti semula
30 Formula untuk melupakan Laura
31 Sebuah pencerahan
32 Karena kalian tidak bertanya
33 Yang sebenarnya
34 Panggil aku kakak!
35 Mencari-cari
36 Seperti ini
37 Kamu bentak aku?
38 Dia milikku
39 Hanya dia
40 Be mine please ...
41 Sampai ke akar-akarnya
42 Rumah itu kamu!
43 Melompat lah!
44 Hidangan pembuka dan penutup
45 Keinginan Laura
46 Sekarang Jack!
47 Kepala peringatan
48 Wanita itu ...
49 Brother complex?
50 How lucky you are
51 Honey berniat selingkuh?
52 Jadi Ternyata ....
53 Hanya Kak Mahen
54 Aku hanya ingin Mahen!
55 Tempat untuk berlindung
56 Pion
57 Ada apa dengan Joe?
58 Keponakan Tua!
59 Rumah baru untuk Anna
60 Melarikan diri
61 Jangan lewatkan aku!
62 Pencetus Konspirasi
63 Aku akan memaksanya!
64 Kak Mahen kenal Kenzo?
65 Apakah ini pengaturan Paman?
66 Pesona Istri Orang
67 Mulailah hidup baru
68 Menolong Anna
69 Ini tentang Laura ....
70 Hanya untuk menguji kekuatanku
71 Mimpimu!
72 Kamu harus fokus!
73 Ulang tahun Leon
74 Apa kabar wahai pembunuh?
75 Jangan Memfitnahku!
76 Kamu ...!
77 Penyerangan
78 Kisah Joe
79 Kehamilan Superfekundasi
80 Setitik Rasa
81 Calon ibu yang baik
82 Mereka sudah bahagia
83 Joe melarikan diri
84 Jangan coba-coba kabur!
85 Menemui Ayah Jun
86 Jangan main hati
87 Aku sudah punya
88 Keturunan Siapa
89 Maaf aku khilaf
90 Bicara Tentang Kita Saja
91 Menikah Dulu, Jatuh Cintanya Nanti
92 Pengumuman
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Menjual Keperawanan
2
Aku Bukan Namira!
3
Anna Gilbert
4
Dia masih hidup
5
Sudah seharusnya
6
Lupakan saja
7
Mundur teratur
8
Mood booster
9
Pikiran Selingkuh
10
Kamar 101
11
Pekerjaan Baru
12
Kalung itu ...
13
Bagaimana dengan Laura?
14
Tanpa kabar
15
How come?
16
Damn it!
17
Laura dan Hujan
18
Aku akan menikah!
19
Benih Nyamuk
20
Sup ayam tanpa ayam
21
Aroma Mahen
22
Dua Hati
23
Nyawa dibayar nyawa
24
Harapan dari Zoya
25
Terabaikan
26
Berlutut
27
Harus diakhiri
28
Laura Baik-baik saja
29
Seperti semula
30
Formula untuk melupakan Laura
31
Sebuah pencerahan
32
Karena kalian tidak bertanya
33
Yang sebenarnya
34
Panggil aku kakak!
35
Mencari-cari
36
Seperti ini
37
Kamu bentak aku?
38
Dia milikku
39
Hanya dia
40
Be mine please ...
41
Sampai ke akar-akarnya
42
Rumah itu kamu!
43
Melompat lah!
44
Hidangan pembuka dan penutup
45
Keinginan Laura
46
Sekarang Jack!
47
Kepala peringatan
48
Wanita itu ...
49
Brother complex?
50
How lucky you are
51
Honey berniat selingkuh?
52
Jadi Ternyata ....
53
Hanya Kak Mahen
54
Aku hanya ingin Mahen!
55
Tempat untuk berlindung
56
Pion
57
Ada apa dengan Joe?
58
Keponakan Tua!
59
Rumah baru untuk Anna
60
Melarikan diri
61
Jangan lewatkan aku!
62
Pencetus Konspirasi
63
Aku akan memaksanya!
64
Kak Mahen kenal Kenzo?
65
Apakah ini pengaturan Paman?
66
Pesona Istri Orang
67
Mulailah hidup baru
68
Menolong Anna
69
Ini tentang Laura ....
70
Hanya untuk menguji kekuatanku
71
Mimpimu!
72
Kamu harus fokus!
73
Ulang tahun Leon
74
Apa kabar wahai pembunuh?
75
Jangan Memfitnahku!
76
Kamu ...!
77
Penyerangan
78
Kisah Joe
79
Kehamilan Superfekundasi
80
Setitik Rasa
81
Calon ibu yang baik
82
Mereka sudah bahagia
83
Joe melarikan diri
84
Jangan coba-coba kabur!
85
Menemui Ayah Jun
86
Jangan main hati
87
Aku sudah punya
88
Keturunan Siapa
89
Maaf aku khilaf
90
Bicara Tentang Kita Saja
91
Menikah Dulu, Jatuh Cintanya Nanti
92
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!