Tanpa kabar

Sudah satu Minggu Mahen berada di luar negeri, ia juga sering membagi kabar bersama Anna, sebelum tidur, saat bangun tidur, Mahen selalu menghubungi kekasihnya itu di jam mengikuti tempat tinggal Anna. Berulang kali Mahen mendengar kata merindu dari kekasihnya tetapi ia hanya bisa memintanya untuk bersabar.

Mahen sudah mengusahakan dengan cepat beberapa pekerjaan di sini. Kedatangannya bukan hanya sekadar evaluasi laboratorium, anggota dan rakitan serta racikan terbaru dari cabang kelompok mereka ini, Mahen juga berurusan dengan pihak musuh yang sering kali mencoba menyabotase markas mereka.

Beberapa kali dalam perjalanan Mahen mendapat hambatan, orang-orang suruhan dari saingan mereka tidak main-main saat ingin menyerang Mahen, untung saja Adamar yang selalu setia menemaninya ini memiliki keahlian dalam mengendalikan setir mobil.

"Permisi Tuan Muda, pukul lima nanti Mr. Paulo akan melakukan pertemuan untuk membahas senjata terbaru," ucap Adamar.

Mahen mengangguk. Ia tidak menyangka pekerjaannya di sini akan segera berakhir dan itu kurang dari dua minggu. Tidak sabar rasanya ingin pulang dan memeluk Anna.

"Jangan lupa ajak Louis, Mr. Paulo ini cukup licik, kita harus berjaga-jaga," ucap Mahen memperingati Adamar.

"Um."

Adamar sudah tahu tabiat dari klien mereka. Ingin memutus kerja sama tetapi Mr. Paulo memiliki kuasa di negara ini. Jika bukan karena dia maka bisnis ilegal tidak akan pernah masuk ke negara mereka. Mr. Paulo adalah pembuka jalan tetapi ini bukan tentang akses, Mr. Paulo adalah orang yang licik yang bisa saja dia memanfaatkan kesempatan ini untuk menjadi lawan demi mendapatkan apapun.

Hingga tiba saatnya mereka bertemu, Mr. Paulo rupanya sudah lebih dulu tiba di tempat yang dijanjikan. Mahen bersama Adamar masuk, Mr. Paulo menyambut mereka dengan hangat dan Mahen tahu semua itu hanya sekadar menjilat.

"Ini adalah barang yang Anda minta, selesaikan sisa pembayaran baru Anda bisa menyentuhnya," ucap Mahen, ia memasang tampang dingin.

Mr. Paulo tertawa. "Sure."

Mata lelaki itu seakan menyala melihat senjata api yang akan menjadi miliknya. Ini adalah rakitan terbaru dan ia sebagai pengoleksi senjata ilegal tentu sangat tertarik. Berapapun harganya akan ia bayar sebab hanya dua sampai tiga kali menjalankan misi maka uangnya sudah pasti kembali.

"Aku dengar kelompokmu berhasil menemukan formula baru, apakah aku bisa mendapatkannya juga?"

'Sudah kuduga!'

"Rumor ternyata cepat beredar ya. Kami memang selalu mencoba untuk mendapatkannya tetapi mungkin belum sekarang. Oh ya, nanti ketika kelompok kami menemukan formula baru, sudikah Mr. menjadi kelinci percobaannya?"

'Shit!'

Adamar menahan tawa saat melihat wajah masam Mr. Paulo. Mahen benar-benar bisa memainkan emosi pria ini.

"Tuan Muda keluarga Abraham memang memiliki selera humor tinggi. Baiklah, kemarikan barang milikku itu, aku sudah tidak sabar menggunakannya," ucap Mr. Paulo mengalihkan topik.

Mahen mengangkat kedua bahunya, dengan lirikan mata pada Adamar, asistennya itu tahu jika saatnya memberikan senjata rakitan tersebut.

Mr. Paulo tertawa terbahak-bahak, ia sangat bahagia mendapatkan senjata ini. Pekerjaannya sebagai Menteri sekaligus pembunuh bayaran pasti akan sangat terbantu. Ia memang selalu mengagumi senjata milik kelompok Abraham.

Mahen dan Adamar pun berpamitan meninggalkan pria yang sedang jatuh cinta pada senjata itu. Tetapi, baru saja Adamar akan membukakan pintu untuk Mahen, dua peluru langsung bersarang di tubuh mereka. Mahen dan Adamar berbalik, tampak jelas Mr. Paulo sedang cengengesan melihat mereka.

Mr. Paulo mengangkat kedua tangannya dengan salah satu memegang senjata. "Hanya sekadar uji coba, apakah memang efeknya akan secepat dari yang kalian promosikan," ucapnya tanpa rasa bersalah.

Mahen menggertakkan giginya, rasa sakit bagaikan menghadapi maut jelas terasa tetapi ia berusaha untuk tetap tenang sedangkan Adamar saat ini hampir kehilangan kesadarannya. Mata Mahen awas memperhatikan sekitar, ia tahu di bagian-bagian tertentu dari ruangan ini ada orang lain yang mengintai.

Dalam kondisi darurat, Mahen memencet tombol di jam tangan yang ia kenakan. Tidak lama kemudian Louis datang dan menemukan dua rekannya dalam keadaan tidak baik-baik saja.

"Jadikan dia kelinci percobaan selanjutnya Louis. Kamu punya penawar untuk racun dalam rumah senjata api itu bukan?"

Louis mengangguk. Mereka sudah menduga hal ini sebelumnya sebab orang-orang mereka sudah tahu jika Mr. Paulo baru menjalin kerja sama dengan Nick Fernando.

Satu tembakan lagi dilepaskan pada Louis. Lelaki itu berpura-pura jatuh tak berdaya tetapi dari saku jasnya ia mengeluarkan tiga pil penawaran rasa sakit. Mahen, Adamar dan Louis menelan pil itu dan berpura-pura lemah hingga Mr. Louis mendekati mereka.

"Kalian terlalu berbahaya, akan lebih baik kalian tiada agar pekerjaanku lebih mudah dan aku bisa mengambil alih kuasa di dunia mafia," ucapnya saat ia berjongkok di hadapan Mahen.

Mata Mr. Paulo tiba-tiba terbelalak, satu tusukan jarum suntik mengenai batang lehernya. Belum selesai keterkejutannya, kini Mahen yang sudah terlihat lemah justru mengambil alih senjata dan meletakkannya di dahi Mr. Paulo.

"Terkejut? Kami ini kelompok Abraham, selalu ada rencana cadangan dan solusi dari apa yang kami rancang. Senjata milik kami tidak akan membunuh pembuatnya. Aku bisa saja langsung mengirimmu ke neraka tetapi aku juga ingin tahu hasil dari formula temuan kami. Terima kasih telah menjadi kelinci percobaan, jangan lupa kabari efek dari formula itu," ucap Mahen, ia lalu berdiri bersama Adamar dan Louis. Senjata itu kembali ke tangan Mahen sedangkan uang mereka tetap utuh.

"Berengsek!" umpat Mr. Paulo.

Saat keluar dari ruangan tersebut, ketiganya bergegas menuju mobil sebab peluru yang bersarang di tubuh mereka itu harus segera dikeluarkan. Penawarnya hanya akan menghentikan rasa sakit dan laju penyebaran racun ke dalam tubuh, jika peluru tidak segera dikeluarkan maka akan berakibat fatal.

****

Anna mondar-mandir di dalam kamar dengan keadaan cukup kacau. Sudah berhari-hari Mahen tidak memberikan kabar padanya, ponsel pria itu tidak dapat dihubungi sedangkan ketika ia bertanya pada Jack, lelaki itu mengatakan jika tempat yang didatangi Mahen dalam beberapa hari memang susah sinyal.

Anna tidak bisa tenang, ia khawatir terjadi hal buruk pada Mahen, apalagi jika sampai Mahen jatuh pada wanita lain, wanita yang berada di dalam mimpinya.

Waktu dua minggu hampir berlalu tetapi Mahen justru menghilang tanpa kabar. Ke mana ia harus mencarinya sedangkan tidak ada satu pun yang bisa memberi kepastian keberadaan Mahen saat ini.

"Hatiku terus mengatakan jika dia tidak baik-baik saja. Aku mohon jangan kenapa-kenapa demi aku," lirih Anna.

Di tempat berbeda, Mahen perlahan membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah ruangan bernuansa putih dengan pencahayaan yang cukup memadai. Ia menggerakkan sedikit tubuhnya dan sadar jika saat ini ia berada di rumah sakit sebab ada selang infus yang terpasang di tangannya.

"Tuan Muda, Anda sudah sadar. Syukurlah," ucap Adamar dengan begitu gembira.

Mahen hanya memberikan senyuman tipis. "Berapa lama aku tidak sadarkan diri?"

"Lima hari," jawab Adamar.

Mahen seketika terduduk, selama lima hari ia tidak memberi kabar pada Anna. Ia yakin Anna tengah menunggu dengan gelisah. Tetapi, ada yang aneh, ketika ia tidak sadar ia justru menikmati waktunya. Waktu yang ia habiskan bersama Namira kecil dan seorang gadis kecil yang persis seperti wajah Namira.

'Ini sungguh aneh.'

Terpopuler

Comments

ari sachio

ari sachio

kan laura hamil dong ankny cewe...

kacian kenzo ama ana patah hati masal.jodohin aj mereka thor.jgn bikin mereka sling membenci d bermusuhan apalg kenzo ma mahen.untuk ana sih klo dia dendam d pgn berhianat ke mahen dg mencelakai laura ma byiny terserah.paling2 ujung2ny dia yg bkl kalah

2024-03-23

1

lihat semua
Episodes
1 Menjual Keperawanan
2 Aku Bukan Namira!
3 Anna Gilbert
4 Dia masih hidup
5 Sudah seharusnya
6 Lupakan saja
7 Mundur teratur
8 Mood booster
9 Pikiran Selingkuh
10 Kamar 101
11 Pekerjaan Baru
12 Kalung itu ...
13 Bagaimana dengan Laura?
14 Tanpa kabar
15 How come?
16 Damn it!
17 Laura dan Hujan
18 Aku akan menikah!
19 Benih Nyamuk
20 Sup ayam tanpa ayam
21 Aroma Mahen
22 Dua Hati
23 Nyawa dibayar nyawa
24 Harapan dari Zoya
25 Terabaikan
26 Berlutut
27 Harus diakhiri
28 Laura Baik-baik saja
29 Seperti semula
30 Formula untuk melupakan Laura
31 Sebuah pencerahan
32 Karena kalian tidak bertanya
33 Yang sebenarnya
34 Panggil aku kakak!
35 Mencari-cari
36 Seperti ini
37 Kamu bentak aku?
38 Dia milikku
39 Hanya dia
40 Be mine please ...
41 Sampai ke akar-akarnya
42 Rumah itu kamu!
43 Melompat lah!
44 Hidangan pembuka dan penutup
45 Keinginan Laura
46 Sekarang Jack!
47 Kepala peringatan
48 Wanita itu ...
49 Brother complex?
50 How lucky you are
51 Honey berniat selingkuh?
52 Jadi Ternyata ....
53 Hanya Kak Mahen
54 Aku hanya ingin Mahen!
55 Tempat untuk berlindung
56 Pion
57 Ada apa dengan Joe?
58 Keponakan Tua!
59 Rumah baru untuk Anna
60 Melarikan diri
61 Jangan lewatkan aku!
62 Pencetus Konspirasi
63 Aku akan memaksanya!
64 Kak Mahen kenal Kenzo?
65 Apakah ini pengaturan Paman?
66 Pesona Istri Orang
67 Mulailah hidup baru
68 Menolong Anna
69 Ini tentang Laura ....
70 Hanya untuk menguji kekuatanku
71 Mimpimu!
72 Kamu harus fokus!
73 Ulang tahun Leon
74 Apa kabar wahai pembunuh?
75 Jangan Memfitnahku!
76 Kamu ...!
77 Penyerangan
78 Kisah Joe
79 Kehamilan Superfekundasi
80 Setitik Rasa
81 Calon ibu yang baik
82 Mereka sudah bahagia
83 Joe melarikan diri
84 Jangan coba-coba kabur!
85 Menemui Ayah Jun
86 Jangan main hati
87 Aku sudah punya
88 Keturunan Siapa
89 Maaf aku khilaf
90 Bicara Tentang Kita Saja
91 Menikah Dulu, Jatuh Cintanya Nanti
92 Pengumuman
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Menjual Keperawanan
2
Aku Bukan Namira!
3
Anna Gilbert
4
Dia masih hidup
5
Sudah seharusnya
6
Lupakan saja
7
Mundur teratur
8
Mood booster
9
Pikiran Selingkuh
10
Kamar 101
11
Pekerjaan Baru
12
Kalung itu ...
13
Bagaimana dengan Laura?
14
Tanpa kabar
15
How come?
16
Damn it!
17
Laura dan Hujan
18
Aku akan menikah!
19
Benih Nyamuk
20
Sup ayam tanpa ayam
21
Aroma Mahen
22
Dua Hati
23
Nyawa dibayar nyawa
24
Harapan dari Zoya
25
Terabaikan
26
Berlutut
27
Harus diakhiri
28
Laura Baik-baik saja
29
Seperti semula
30
Formula untuk melupakan Laura
31
Sebuah pencerahan
32
Karena kalian tidak bertanya
33
Yang sebenarnya
34
Panggil aku kakak!
35
Mencari-cari
36
Seperti ini
37
Kamu bentak aku?
38
Dia milikku
39
Hanya dia
40
Be mine please ...
41
Sampai ke akar-akarnya
42
Rumah itu kamu!
43
Melompat lah!
44
Hidangan pembuka dan penutup
45
Keinginan Laura
46
Sekarang Jack!
47
Kepala peringatan
48
Wanita itu ...
49
Brother complex?
50
How lucky you are
51
Honey berniat selingkuh?
52
Jadi Ternyata ....
53
Hanya Kak Mahen
54
Aku hanya ingin Mahen!
55
Tempat untuk berlindung
56
Pion
57
Ada apa dengan Joe?
58
Keponakan Tua!
59
Rumah baru untuk Anna
60
Melarikan diri
61
Jangan lewatkan aku!
62
Pencetus Konspirasi
63
Aku akan memaksanya!
64
Kak Mahen kenal Kenzo?
65
Apakah ini pengaturan Paman?
66
Pesona Istri Orang
67
Mulailah hidup baru
68
Menolong Anna
69
Ini tentang Laura ....
70
Hanya untuk menguji kekuatanku
71
Mimpimu!
72
Kamu harus fokus!
73
Ulang tahun Leon
74
Apa kabar wahai pembunuh?
75
Jangan Memfitnahku!
76
Kamu ...!
77
Penyerangan
78
Kisah Joe
79
Kehamilan Superfekundasi
80
Setitik Rasa
81
Calon ibu yang baik
82
Mereka sudah bahagia
83
Joe melarikan diri
84
Jangan coba-coba kabur!
85
Menemui Ayah Jun
86
Jangan main hati
87
Aku sudah punya
88
Keturunan Siapa
89
Maaf aku khilaf
90
Bicara Tentang Kita Saja
91
Menikah Dulu, Jatuh Cintanya Nanti
92
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!