Aku akan menikah!

Usai menumpahkan semua kekesalannya akhirnya Mahen memutuskan untuk kembali ke rumah sakit. Ia akan membicarakan hal ini baik-baik dengan Laura. Hati Mahen seolah tercabik akan apa yang tadi ia katakan pada Laura. Dulu sekali, ibunya bahkan tidak menginginkan kehadiran dirinya tetapi tidak pernah sekalipun ibunya mencoba menghilangkannya. Mengapa justru ia menjadi sejahat itu pada darah dagingnya sendiri.

Mahen tahu dari Leon jika ibunya memiliki banyak cita-cita yang harus kandas karena mengandung dirinya dan mengalami gangguan jiwa. Baginya, cukup ia yang merasakan hal seperti ini tidak dengan anaknya. Mahen sangat tahu betapa menderitanya hidup tanpa orang tua kandung, ia tidak ingin mengulang sejarah.

Sesampainya di rumah sakit, hujan mulai mengguyur bumi. Dengan langkah lebar Mahen menuju ke ruang IGD di mana tadi Laura berada. Sayangnya, ia tidak berhasil menemukan keberadaan Laura di sana. Ia bertanya pada perawat dan cukup kaget karena mengetahui Laura telah meninggalkan rumah sakit sejak tadi.

"Dia pergi ke mana? Dia tidak membawa apapun dari rumah. Di luar hujan deras, apakah dia nekat pergi dengan berjalan kaki. Oh sungguh sial! Mengapa harus ada drama seperti ini," geram Mahen, ia berlari kecil ke mobilnya lalu masuk untuk mencari keberadaan Laura.

Tak tentu arah Mahen mencari Laura, ia tidak memikirkan jika Laura akan kembali ke rumah karena pertengkaran mereka tadi sehingga ia mengambil jalan yang berbeda dari arah pulang ke rumahnya.

***

"Kenzo," lirih Laura saat lelaki itu sudah berdiri di hadapannya dengan keadaan sama basahnya.

Tidak ada satu pun kata yang keluar dari mulut Kenzo, ia hanya terus mengamati wajah Laura, wajah yang sudah sangat ia rindukan dan hilang tanpa bilang.

Tidak ingin Kenzo mengetahui keadaannya, ia bergegas pergi tetapi cekalan Kenzo pada pergelangan tangannya membuat langkah Laura terhenti.

"Terus saja menghindar, Laura. Aku begitu bingung denganmu, mengapa kamu menghilang begitu saja, aku ada salah apa sama kamu? Setidaknya kalau kamu tidak mau menerima cintaku ya kamu tolak keras! Aku pasti akan mengerti walau akan sulit untuk pergi," ujar Kenzo.

Lelaki ini yang berhasil merebut sebagian kecil hati Laura hanya saja ia harus dipatahkan oleh kenyataan jika ia bukan lagi gadis yang pantas untuk Kenzo, apalagi saat ini ia sedang berbadan dua.

Dengan keras Laura menggigit bibirnya, ia tidak bisa membalas ucapan Kenzo. Keadaan Laura begitu kalut, situasi yang ia hadapi saat ini sangat rumit. Ia hendak menjauh tetapi ia kembali dipertemukan dengan dua orang yang menjadi alasan mengapa ia harus pergi.

"Kenapa diam saja, Laura? Sedang berpikir bagaimana lagi caranya bisa kabur dari aku?" sindir Kenzo.

"Masalahnya tidak semudah itu, Ken! Mengertilah, kamu bisa mendapatkan yang lebih baik dari aku," pinta Laura. Tolonglah, saat ini Laura benar-benar ingin sendiri, mengasingkan dirinya tanpa satu orang pun tahu siapa dirinya.

"Kurang apa aku Laura? Beri aku alasan yang kuat sampai kamu tidak mau menerima cintaku. Tidak perlu membawa kasta atau perbedaan status yang bullshit itu, persetan dengan semua itu. Jika kamu mencintai aku, tidak akan ada yang berani menghujatmu karena aku memilih kamu, aku yang menginginkanmu!" tegas Kenzo.

Laura menggeleng lemah. "Aku tidak bisa denganmu Kenzo, tidak bisa! Mulai sekarang jauhi aku dan jangan mencariku lagi. Jika suatu saat nanti kita bertemu maka bersikaplah bagaikan orang asing. Aku tidak mencintaimu!" pekik Laura, ia melawan apa yang ada di hatinya.

"Tidak! Aku tidak akan melaku—"

"Aku akan menikah! Jangan ganggu aku lagi," ucap Laura kemudian ia melepaskan tangannya yang kini dipegang Kenzo tanpa tenaga.

Laura sadar, lelaki ini syok. Kesempatan ini diambil Laura untuk pergi sejauh mungkin, ia harus bisa menghindari Kenzo. Membawa air mata yang semakin deras ditutupi air hujan, Laura menangis sekencang mungkin lalu berteriak meratapi garis takdir yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Sementara Kenzo, lelaki itu terdiam dan jatuh lunglai di atas aspal. Ia duduk sambil menengadahkan kepalanya seakan menadah air hujan. Air mata itu lolos begitu saja, hatinya seakan disayat sembilu. Mengapa Laura harus berdusta dengan mengatakan pernikahan? Kenzo bahkan tahu Laura tidak dekat dengan siapapun.

Saat Laura sudah jauh melangkah, Kenzo tersadar jika ia harus mengejar Laura dan membawanya pergi. Tidak peduli Laura menolak karena cintanya ini sangatlah egois dan menuntut untuk dibalas.

"Kenzo!"

Langkah Kenzo terhenti saat seseorang memanggilnya. "Kakak," pekik lirih Kenzo saat melihat Mahen berlari ke arahnya.

"Apa yang terjadi? Siapa yang sudah menyakitimu? Kamu dirampok atau dipukuli?" cecar Mahen, ia membolak-balikkan tubuh Kenzo mencoba memeriksa keadaan adik angkatnya tersebut.

Kenzo terkekeh melihat bagaimana posesifnya Mahen padanya. Ia merasa senang memiliki Mahen dan dengan cepat Kenzo memeluk Mahen dengan erat lalu menumpahkan tangisnya.

"Hei, apa yang terjadi? Mengapa kamu menangis?" pekik Mahen.

"Dia menolakku, Kak. Aku sudah menemukannya tetapi dia berdusta dengan mengatakan jika dia akan menikah. Aku tidak percaya, tolong bawakan dia untukku, Kak. Aku menginginkannya," ucap Kenzo, ia terisak di pelukan Mahen.

Mahen hanya bisa menghela napas, sepertinya level cinta Kenzo lebih masuk pada kasus obsesi. Ingin rasanya Mahen mengatakan itu pada Kenzo tetapi saat ini bukan waktu yang tepat untuk memberi nasihat pada adiknya itu.

"Pulang ke rumah Kakak, kamu basah dan kita harus mengganti pakaian," ajak Mahen, ia meminta Kenzo untuk meninggalkan saja mobilnya di sini lalu masuk ke dalam mobil Mahen.

Kedua pria itu masuk ke dalam mobil, Mahen mengemudikan mobil dengan perasaan semakin kacau. Ia tidak menemukan keberadaan Laura, tetapi justru mendapati adiknya dalam keadaan kacau. Belum habis satu masalah yang dihadapinya kini masalah baru datang lagi.

Mungkin karena lelah hati dan fisiknya, Kenzo tertidur dalam keadaan basah dan masih tersisa gurat kesedihan di wajahnya. Mahen merasa iba, meski sepelik apapun masalah yang tengah ia hadapi tetapi ia tidak bisa mengabaikan keadaan Kenzo.

Mata Mahen awas memperhatikan jalan. Ia juga terus menanti kabar dari Jack yang ia tugaskan untuk mencari keberadaan Laura. Belum lagi janjinya untuk menjemput Anna, Mahen benar-benar tidak bisa membagi waktunya.

Mahen menyambungkan panggilan dari Jack yang baru saja masuk.

"Nona Laura saya temukan pingsan di jalan di dekat rumah Anda, Tuan. Saya sedang dalam perjalanan membawanya ke rumah sakit," ucap Jack di seberang sana.

Mahen bernapas lega. "Tolong jaga dia dan tunggu saya datang. Pastikan dia tidak akan kabur kemana pun," titah Mahen.

Meski tidak terlihat oleh Mahen, Jack menganggukkan kepalanya sebelum panggilan berakhir. Ia menatap Laura dari kaca spion yang masih menutup matanya.

"Ada hubungan apa di antara mereka? Apa yang membuat Tuan Mahen sampai frustrasi mencarinya?"

Terpopuler

Comments

Sri Siyamsih

Sri Siyamsih

hadew hub spt apa ini ,semakin ruwet. lanjut thor makin seru

2024-03-23

0

wiemay

wiemay

hubungan yg rumit

2024-03-23

0

ari sachio

ari sachio

cinta bujur sangkar😅😅😅😅

2024-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Menjual Keperawanan
2 Aku Bukan Namira!
3 Anna Gilbert
4 Dia masih hidup
5 Sudah seharusnya
6 Lupakan saja
7 Mundur teratur
8 Mood booster
9 Pikiran Selingkuh
10 Kamar 101
11 Pekerjaan Baru
12 Kalung itu ...
13 Bagaimana dengan Laura?
14 Tanpa kabar
15 How come?
16 Damn it!
17 Laura dan Hujan
18 Aku akan menikah!
19 Benih Nyamuk
20 Sup ayam tanpa ayam
21 Aroma Mahen
22 Dua Hati
23 Nyawa dibayar nyawa
24 Harapan dari Zoya
25 Terabaikan
26 Berlutut
27 Harus diakhiri
28 Laura Baik-baik saja
29 Seperti semula
30 Formula untuk melupakan Laura
31 Sebuah pencerahan
32 Karena kalian tidak bertanya
33 Yang sebenarnya
34 Panggil aku kakak!
35 Mencari-cari
36 Seperti ini
37 Kamu bentak aku?
38 Dia milikku
39 Hanya dia
40 Be mine please ...
41 Sampai ke akar-akarnya
42 Rumah itu kamu!
43 Melompat lah!
44 Hidangan pembuka dan penutup
45 Keinginan Laura
46 Sekarang Jack!
47 Kepala peringatan
48 Wanita itu ...
49 Brother complex?
50 How lucky you are
51 Honey berniat selingkuh?
52 Jadi Ternyata ....
53 Hanya Kak Mahen
54 Aku hanya ingin Mahen!
55 Tempat untuk berlindung
56 Pion
57 Ada apa dengan Joe?
58 Keponakan Tua!
59 Rumah baru untuk Anna
60 Melarikan diri
61 Jangan lewatkan aku!
62 Pencetus Konspirasi
63 Aku akan memaksanya!
64 Kak Mahen kenal Kenzo?
65 Apakah ini pengaturan Paman?
66 Pesona Istri Orang
67 Mulailah hidup baru
68 Menolong Anna
69 Ini tentang Laura ....
70 Hanya untuk menguji kekuatanku
71 Mimpimu!
72 Kamu harus fokus!
73 Ulang tahun Leon
74 Apa kabar wahai pembunuh?
75 Jangan Memfitnahku!
76 Kamu ...!
77 Penyerangan
78 Kisah Joe
79 Kehamilan Superfekundasi
80 Setitik Rasa
81 Calon ibu yang baik
82 Mereka sudah bahagia
83 Joe melarikan diri
84 Jangan coba-coba kabur!
85 Menemui Ayah Jun
86 Jangan main hati
87 Aku sudah punya
88 Keturunan Siapa
89 Maaf aku khilaf
90 Bicara Tentang Kita Saja
91 Menikah Dulu, Jatuh Cintanya Nanti
92 Pengumuman
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Menjual Keperawanan
2
Aku Bukan Namira!
3
Anna Gilbert
4
Dia masih hidup
5
Sudah seharusnya
6
Lupakan saja
7
Mundur teratur
8
Mood booster
9
Pikiran Selingkuh
10
Kamar 101
11
Pekerjaan Baru
12
Kalung itu ...
13
Bagaimana dengan Laura?
14
Tanpa kabar
15
How come?
16
Damn it!
17
Laura dan Hujan
18
Aku akan menikah!
19
Benih Nyamuk
20
Sup ayam tanpa ayam
21
Aroma Mahen
22
Dua Hati
23
Nyawa dibayar nyawa
24
Harapan dari Zoya
25
Terabaikan
26
Berlutut
27
Harus diakhiri
28
Laura Baik-baik saja
29
Seperti semula
30
Formula untuk melupakan Laura
31
Sebuah pencerahan
32
Karena kalian tidak bertanya
33
Yang sebenarnya
34
Panggil aku kakak!
35
Mencari-cari
36
Seperti ini
37
Kamu bentak aku?
38
Dia milikku
39
Hanya dia
40
Be mine please ...
41
Sampai ke akar-akarnya
42
Rumah itu kamu!
43
Melompat lah!
44
Hidangan pembuka dan penutup
45
Keinginan Laura
46
Sekarang Jack!
47
Kepala peringatan
48
Wanita itu ...
49
Brother complex?
50
How lucky you are
51
Honey berniat selingkuh?
52
Jadi Ternyata ....
53
Hanya Kak Mahen
54
Aku hanya ingin Mahen!
55
Tempat untuk berlindung
56
Pion
57
Ada apa dengan Joe?
58
Keponakan Tua!
59
Rumah baru untuk Anna
60
Melarikan diri
61
Jangan lewatkan aku!
62
Pencetus Konspirasi
63
Aku akan memaksanya!
64
Kak Mahen kenal Kenzo?
65
Apakah ini pengaturan Paman?
66
Pesona Istri Orang
67
Mulailah hidup baru
68
Menolong Anna
69
Ini tentang Laura ....
70
Hanya untuk menguji kekuatanku
71
Mimpimu!
72
Kamu harus fokus!
73
Ulang tahun Leon
74
Apa kabar wahai pembunuh?
75
Jangan Memfitnahku!
76
Kamu ...!
77
Penyerangan
78
Kisah Joe
79
Kehamilan Superfekundasi
80
Setitik Rasa
81
Calon ibu yang baik
82
Mereka sudah bahagia
83
Joe melarikan diri
84
Jangan coba-coba kabur!
85
Menemui Ayah Jun
86
Jangan main hati
87
Aku sudah punya
88
Keturunan Siapa
89
Maaf aku khilaf
90
Bicara Tentang Kita Saja
91
Menikah Dulu, Jatuh Cintanya Nanti
92
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!