Kamar 101

Napas Anna memburu, ia tadinya sedang terlelap tiba-tiba bermimpi melihat Mahen menikah dengan wanita lain sedangkan ia hanya bisa diam saja menyaksikan pernikahan itu. Mimpi yang hanya bunga tidur tetapi dampaknya sampai ke alam nyata. Nyatanya, kedua pipi Anna basah karena air mata, ia ketakutan dan di saat yang bersamaan Mahen menghubunginya.

Anna menceritakan kegundahan hatinya. Mahen mencoba untuk menenangkannya, ia berkata jika Anna hanya terbawa suasana saja sebab selama ini Anna selalu meragukannya. Mahen tahu di balik sikap manja Anna, masih terselip rasa khawatir. Anna belum sepenuhnya percaya padanya walau cinta itu mulai menggerogoti hatinya. Anna takut dicampakkan.

"Percayalah jika aku tidak akan pernah meninggalkanmu," ucap Mahen mencoba menenangkan.

Mahen mendengar Anna menghela napas berat. Ia tahu Anna tidak serta-merta tenang hanya dengan ucapannya saja. Anna membutuhkan pelukan hangat dan bukti nyata jika ia tidak akan pernah meninggalkannya. Status yang jelas adalah bukti, hanya saja Mahen belum bisa memberikannya.

"Bagaimana jika aku bukan orang yang kamu cari? Tolong jawab pertanyaanku ini, Mahen. Bagaimana jika suatu saat kamu tahu jika aku bukan orang yang kamu harapkan? Bagaimana dengan aku? Akankah aku terluka?"

Mahen diam saja, sejujurnya ia belum punya bawahan untuk itu sebab ia merasa yakin dengan apa yang ia yakini.

"Kamu masih mengantuk dan masih terbawa suasana mimpimu. Tidurlah kembali, aku akan segera pulang," ucap Mahen kemudian ia mengakhiri panggilannya.

Anna menatap layar ponselnya yang kini menampilkan wallpaper foto mesra dirinya dan Mahen di pantai. Ia tersenyum kecut, Mahen selalu menghindar dari pertanyaannya. Bagaimana Anna bisa tenang, Mahen tidak bisa memberikan ketegasan.

Sementara itu, Mahen kembali berbaring di tempat tidur khusus itu. Ia menatap langit-langit kamar sambil memikirkan mimpinya juga mimpi Anna. Namira yang marah padanya serta Anna yang melihatnya menikahi wanita lain.

Semakin ia mencoba memikirkan masalahnya, semakin bertambah sakit di kepalanya. Mahen merasa pusing, belum lagi ia yang sudah berjanji akan membantu Kenzo nantinya. Bahkan, setelah masalah di negara ini selesai tentu pekerjaan Mahen tidak langsung usai juga. Setelah dari negara ini Mahen harus terbang ke Singapura untuk bertemu dengan kelompok Mazeen untuk membicarakan kerja sama mereka dalam proyek terbaru.

Adik dari Mami Mertua pamannya itu meminta Leon mengirimnya untuk pertemuan membahas bisnis gelap dan juga urusan bisnis keluarga Mazeen yang tampak di permukaan. Leon dan Naufal Prayoga sepakat untuk membuka cabang restoran atas nama Levin dan Luvina di negara itu sebagai hadiah ulang tahun si kembar. Naufal memberikan tempat dan Mahen hanya tinggal mengurusnya saja.

"Aku harus bisa menyelesaikan masalah di negara ini kurang dari dua minggu agar aku bisa secepatnya ke Singapura. Aku berharap semua ini bisa selesai hanya dalam satu bulan saja. Anna semakin meragu padaku, aku tidak mau itu," gumam Mahen, kemudian ia mencoba memejamkan matanya.

****

Seperti biasanya, siang hingga malam hari Laura dan Zoya bekerja di hotel. Keduanya tampak sibuk bahkan Zoya sudah menikmati pekerjaannya. Laura merasa senang, dengan adanya Zoya ia merasa bekerja jauh lebih semangat dari sebelumnya.

Pernah, pernah terlintas di benak Laura untuk mundur dari pekerjaan ini karena ia khawatir tanpa sengaja ia akan berpapasan dengan Mahen, sosok yang tidak ingin lagi ia lihat meski hanya dari kejauhan walaupun kenyataannya ia terus saja teringat kejadian malam itu.

"Laura, pergilah ke kamar 101, pemilik kamar memintamu untuk datang dan membawakan makanan ini," ucap Koordinator bagian dapur khususnya masak-memasak.

Dengan patuh Laura pun mengerjakan perintah dari Nyonya Dom. Sebenarnya Laura sangat ingin resign dari hotel ini sebab ia tahu hotel tempatnya bekerja ini adalah milik dari orang tua Kenzo. Ia sudah menjauhi lelaki itu dan secara tidak langsung ia menolaknya, Laura merasa seakan ia tidak punya muka dengan masih bekerja di sini.

Tangan Laura menekan bel setelah ia berada di depan kamar 101. Ketika pintu dibuka, tangannya langsung ditarik paksa untuk masuk. Awalnya ia sangat terkejut tetapi melihat siapa tamu yang ada di dalam kamar tersebut ia pun hanya bisa mengatupkan bibirnya.

"Maaf Laura, aku tidak bermaksud menjebakmu. Aku sudah menunggumu berhari-hari hanya untuk bicara tetapi kamu terus saja menghindar. Laura, apa aku salah karena mendekatimu? Kamu seakan terus menjauh dariku sejak hari terakhir kita mengobrol. Aku yakin telah terjadi sesuatu denganmu. Kamu bisa menceritakannya padaku, aku akan mendengarkan dan aku pasti akan memahami," bujuk Kenzo, ia bahkan meminta Laura untuk duduk tetapi Laura enggan, ia memilih berdiri dan mereka saling berhadapan.

Kenzo memalingkan wajahnya. "Diammu bisa menjelaskan semuanya, Laura. Aku tahu kamu tidak memiliki pria lain, kamu menjauhiku karena sesuatu hal yang lain. Maaf tetapi aku tidak suka sikapmu ini," lanjut Kenzo.

Laura menggigit bibirnya. Ingin sekali ia membalas rasa dari pria yang begitu tulus padanya ini. Dulu pun ia mendapatkan pekerjaan di hotel ini atas bantuan Kenzo yang semula tidak memberitahu jika ia adalah anak dari pemilik hotel. Laura tahu belakangan saat tak sengaja ia diminta untuk membersihkan kamar khusus milik Kenzo dan di sana mereka bertemu dengan Kenzo yang tidak bisa mengelak lagi.

"Kenzo, aku memang tidak punya kekasih. Kamu harus tahu mengapa aku menjauhimu, itu semua karena aku hanya ingin menjaga kemungkinan yang sangat menyakitkan untukku di kemudian hari. Oke kamu bilang daddymu menerima aku apa adanya, tetapi tidak dengan publik, Ken. Suatu saat kamu akan mendapatkan gunjingan saat kamu menggandeng tanganku datang ke sebuah pesta, jamuan makan atau sekadar acara ramah tamah. Ketika seseorang bertanya datang dari mana kekasihmu itu dengan tatapan mereka yang menyelidik, apakah saat itu kamu mampu mengatakan jika aku hanyalah karyawan hotelmu bagian yang paling belakang, petugas kebersihan? Mampu kamu menjawab pertanyaan dan ejekan mereka? Kamu mampu mengobati hatiku yang terluka karena gunjingan dan tatapan mencemooh mereka?"

"Laura aku —"

"Aku belum selesai, Ken. Kamu itu masih muda, masih labil dan cinta yang kamu rasakan saat ini semata karena kamu menyukai. Bagaimana dengan esok ketika kamu sudah siap menghadapi dunia ini? Kamu bisa melepaskan genggamanmu dari tanganku, Ken. Aku bukan peramal, tetapi aku bisa merasakan hal ini kelak akan terjadi padaku jika aku bersikeras menerima perasaanmu. Mencintai dengan selaras saja Ken, carilah yang serasi denganmu agar suatu saat kamu bisa dengan bangga menjawab semua pertanyaan dari rekan ataupun kerabatmu. Hatiku terlalu kecil, Ken. Aku tidak siap menerima pendapat orang-orang tentangku," ucap Laura, tanpa terasa air matanya menetes membasahi pipi tetapi dengan cepat ia mengusapnya.

"Shit! Peduli setan dengan pandangan orang di luar sana. Aku maunya kamu, Laura!" pekik Kenzo tetapi ia juga tidak bisa menampik jika ucapan Laura tadi ada benarnya.

Laura tersenyum getir, ia pamit dari hadapan Kenzo dan sepertinya ia juga akan pamit pada Nyonya Dom.

'Selain itu, aku adalah gadis yang sudah tidak suci lagi, Ken. Nilaiku semakin buruk untukmu. I'm so sorry,' ucap lirih Laura dalam hati.

Terpopuler

Comments

Sri Siyamsih

Sri Siyamsih

gimn kl kenzo th mahen yg menodai Laura.sptnya kedepannya akan sulit

2024-03-21

0

Nur Adam

Nur Adam

lnjur

2024-03-12

0

lihat semua
Episodes
1 Menjual Keperawanan
2 Aku Bukan Namira!
3 Anna Gilbert
4 Dia masih hidup
5 Sudah seharusnya
6 Lupakan saja
7 Mundur teratur
8 Mood booster
9 Pikiran Selingkuh
10 Kamar 101
11 Pekerjaan Baru
12 Kalung itu ...
13 Bagaimana dengan Laura?
14 Tanpa kabar
15 How come?
16 Damn it!
17 Laura dan Hujan
18 Aku akan menikah!
19 Benih Nyamuk
20 Sup ayam tanpa ayam
21 Aroma Mahen
22 Dua Hati
23 Nyawa dibayar nyawa
24 Harapan dari Zoya
25 Terabaikan
26 Berlutut
27 Harus diakhiri
28 Laura Baik-baik saja
29 Seperti semula
30 Formula untuk melupakan Laura
31 Sebuah pencerahan
32 Karena kalian tidak bertanya
33 Yang sebenarnya
34 Panggil aku kakak!
35 Mencari-cari
36 Seperti ini
37 Kamu bentak aku?
38 Dia milikku
39 Hanya dia
40 Be mine please ...
41 Sampai ke akar-akarnya
42 Rumah itu kamu!
43 Melompat lah!
44 Hidangan pembuka dan penutup
45 Keinginan Laura
46 Sekarang Jack!
47 Kepala peringatan
48 Wanita itu ...
49 Brother complex?
50 How lucky you are
51 Honey berniat selingkuh?
52 Jadi Ternyata ....
53 Hanya Kak Mahen
54 Aku hanya ingin Mahen!
55 Tempat untuk berlindung
56 Pion
57 Ada apa dengan Joe?
58 Keponakan Tua!
59 Rumah baru untuk Anna
60 Melarikan diri
61 Jangan lewatkan aku!
62 Pencetus Konspirasi
63 Aku akan memaksanya!
64 Kak Mahen kenal Kenzo?
65 Apakah ini pengaturan Paman?
66 Pesona Istri Orang
67 Mulailah hidup baru
68 Menolong Anna
69 Ini tentang Laura ....
70 Hanya untuk menguji kekuatanku
71 Mimpimu!
72 Kamu harus fokus!
73 Ulang tahun Leon
74 Apa kabar wahai pembunuh?
75 Jangan Memfitnahku!
76 Kamu ...!
77 Penyerangan
78 Kisah Joe
79 Kehamilan Superfekundasi
80 Setitik Rasa
81 Calon ibu yang baik
82 Mereka sudah bahagia
83 Joe melarikan diri
84 Jangan coba-coba kabur!
85 Menemui Ayah Jun
86 Jangan main hati
87 Aku sudah punya
88 Keturunan Siapa
89 Maaf aku khilaf
90 Bicara Tentang Kita Saja
91 Menikah Dulu, Jatuh Cintanya Nanti
92 Pengumuman
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Menjual Keperawanan
2
Aku Bukan Namira!
3
Anna Gilbert
4
Dia masih hidup
5
Sudah seharusnya
6
Lupakan saja
7
Mundur teratur
8
Mood booster
9
Pikiran Selingkuh
10
Kamar 101
11
Pekerjaan Baru
12
Kalung itu ...
13
Bagaimana dengan Laura?
14
Tanpa kabar
15
How come?
16
Damn it!
17
Laura dan Hujan
18
Aku akan menikah!
19
Benih Nyamuk
20
Sup ayam tanpa ayam
21
Aroma Mahen
22
Dua Hati
23
Nyawa dibayar nyawa
24
Harapan dari Zoya
25
Terabaikan
26
Berlutut
27
Harus diakhiri
28
Laura Baik-baik saja
29
Seperti semula
30
Formula untuk melupakan Laura
31
Sebuah pencerahan
32
Karena kalian tidak bertanya
33
Yang sebenarnya
34
Panggil aku kakak!
35
Mencari-cari
36
Seperti ini
37
Kamu bentak aku?
38
Dia milikku
39
Hanya dia
40
Be mine please ...
41
Sampai ke akar-akarnya
42
Rumah itu kamu!
43
Melompat lah!
44
Hidangan pembuka dan penutup
45
Keinginan Laura
46
Sekarang Jack!
47
Kepala peringatan
48
Wanita itu ...
49
Brother complex?
50
How lucky you are
51
Honey berniat selingkuh?
52
Jadi Ternyata ....
53
Hanya Kak Mahen
54
Aku hanya ingin Mahen!
55
Tempat untuk berlindung
56
Pion
57
Ada apa dengan Joe?
58
Keponakan Tua!
59
Rumah baru untuk Anna
60
Melarikan diri
61
Jangan lewatkan aku!
62
Pencetus Konspirasi
63
Aku akan memaksanya!
64
Kak Mahen kenal Kenzo?
65
Apakah ini pengaturan Paman?
66
Pesona Istri Orang
67
Mulailah hidup baru
68
Menolong Anna
69
Ini tentang Laura ....
70
Hanya untuk menguji kekuatanku
71
Mimpimu!
72
Kamu harus fokus!
73
Ulang tahun Leon
74
Apa kabar wahai pembunuh?
75
Jangan Memfitnahku!
76
Kamu ...!
77
Penyerangan
78
Kisah Joe
79
Kehamilan Superfekundasi
80
Setitik Rasa
81
Calon ibu yang baik
82
Mereka sudah bahagia
83
Joe melarikan diri
84
Jangan coba-coba kabur!
85
Menemui Ayah Jun
86
Jangan main hati
87
Aku sudah punya
88
Keturunan Siapa
89
Maaf aku khilaf
90
Bicara Tentang Kita Saja
91
Menikah Dulu, Jatuh Cintanya Nanti
92
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!