Anna Gilbert

"Namanya Anna, Tuan. Anna Gilbert. Anak adopsi dari Tuan Hans Gilbert yang perusahaannya bangkrut karena ketahuan melakukan kecurangan pada perusahaan kita," bisik Jack.

'Anak adopsi?'Bagaimana mungkin? Apakah Namira terjebak di negara ini atau mereka yang menemukannya saat kedua orang tuanya meninggal dan kehidupannya hancur?' tanya Mahen dalam hati.

"Ya, aku Anna, Anna Gilbert. Anda salah orang dan tolong lepaskan saya sekarang atau saya akan kembali membuat rencana untuk membunuh Anda!" ucap Anna, ia benar-benar dibuat kesal.

Mahen tersenyum seringai. "Bawa Nona Anna pulang ke rumah. Berikan semua fasilitas dan apapun yang dia inginkan. Jaga dan jangan biarkan dia pergi, dua hari lagi aku pulang dan aku ingin dia tetap berada di rumah," titah Mahen kemudian ia kembali ke ranjang pasien.

Tangan Anna terkepal kuat. "Anda gila!" umpatnya tetapi ia tidak bisa melawan lagi karena kedua pengawal Mahen sudah membawanya pergi.

Ada begitu banyak pertanyaan di benak Jack mengapa Mahen justru memanjakan orang yang hampir saja membunuhnya, hanya saj ia tidak berani bertanya sebab semua itu adalah urusan pribadi Mahen.

"Aku sudah mencarinya cukup lama. Aku yakin dia adalah adikku yang selama ini aku cari. Kalung ini adalah buktinya," ucap Mahen menjawab segala tanya di benak Jack.

"Tetapi Tuan, bukankah terlalu cepat untuk menyimpulkan? Kalung seperti itu ada banyak dan ada dua wanita bersama Anda malam itu. Bisa saja kalung itu adalah milik wanita yang satunya lagi," ujar Jack, ia masih ragu dengan keputusan Mahen yang terkesan mengada-ada.

Mahen menggeleng. Sebenarnya ucapan Jack ada benarnya, hanya saja kalung dan tatapan penuh kebencian itu membuatnya yakin. Jika harus dibandingkan dengan wanita yang menyelamatkannya di kamar mandi, ia tidak yakin jika itu adalah Namira sebab wanita itu meninggalkannya dan bahkan tidak mengenalinya.

'Lalu bagaimana dengan Anna? Dia juga tidak mengenaliku,' gumam Mahen dalam hati. Seketika ia menjadi bimbang.

***

Laura menangis haru menyaksikan kedua orang tuanya memeluk Aurora yang akhirnya dinyatakan sembuh, bahkan hari ini sudah diperbolehkan pulang. Sampai detik ini Laura tidak berani mengatakan dari mana sebenarnya uang yang ia dapatkan dan sampai saat ini pula ia masih mengingat lelaki yang memberikannya uang tanpa bekerja. Entah ia masih hidup atau sudah menjadi abu setelah ledakan itu.

"Kak Laura, terima kasih," ucap Aurora, ia merentangkan tangannya agar Laura masuk ke dalam pelukannya.

"Kakak akan selalu melakukan yang terbaik untuk kamu. Kesembuhan kamu adalah yang utama," ucap Laura, ia lalu melepaskan pelukannya dan mengusap air mata di pipi Aurora.

Finn dan Ameena ikut bergabung berpelukan dengan kedua putri mereka, rasanya tiada kata yang dapat mereka ucapkan yang lebih tinggi dari kata syukur. Aurora sembuh, rumah sudah ditebus dan mereka memiliki uang untuk bertahan hidup.

"Ayo kita pulang, Mama sudah menyiapkan makanan untuk kita di rumah," ajak Ameena.

Keluarga kecil itu pun pulang, Laura dan Ameena menggandeng tangan Aurora sedangkan Finn membawa tas mereka. Andai saja Laura mau berbalik ke belakang barang sebentar saja, ia pasti melihat pria yang sudah menyumbangkan uangnya itu juga sedang berjalan pulang bersama Jack. Hari ini Mahen sudah boleh pulang dan ia sangat bersemangat sebab seseorang sudah menantinya di rumah.

Jika keluarga Halcyon pulang dengan menggunakan taksi, maka Mahen bersama Jack pulang dengan menggunakan mobil mewah. Tak sabar rasanya memeluk orang yang selama ini ia cari, kabarnya Anna terus saja membuat kehebohan di rumah megah itu. Beberapa kali mencoba kabur tetapi ketahuan, Mahen tersenyum sendiri jika mengingat bagaimana kelakuan Anna yang ia pantau lewat CCTV di ponselnya.

Satu jam akhirnya mobil sampai di rumah, Mahen memang jarang tinggal di rumah ini sebab Leon memintanya untuk tetap tinggal bersama sampai ia menikah. Leon dan Keenan tahu jika selain menjadi seorang psikiater, Mahen juga diam-diam membuat kelompok mafia di mana ia menjadi ketuanya.

Mahen sangat kaya melebihi kekayaan Leon dan Lea, hanya saja ia tetaplah keponakan yang manis untuk Leon. Ia mengelola beberapa cabang kafe dan restoran Leon di sela-sela kesibukannya sebagai psikiater dan juga penyeludup senjata ilegal bahkan ia beberapa kali merakit senjatanya sendiri yang bernilai fantastis.

"Di mana dia?" tanya Mahen saat ia sudah melangkah masuk ke dalam rumah.

"Nona di dalam kamarnya, Tuan. Sejak semalam Nona tidak mau keluar bahkan menolak untuk sarapan," jawab Theo, wanita paruh baya — asisten rumah tangga di rumah Mahen.

Mahen mengangguk, ia sudah tahu semua itu dan langkahnya begitu cepat menuju ke lantai dua. Sepertinya Anna memang keras kepala dan sengaja melakukan itu semua agar bisa keluar dari rumah ini.

Mahen mengetuk pintu kamar itu, tidak ada jawaban hingga membuat Mahen panik. Ia mendobrak pintu dan menemukan Anna sedang meringkuk di tempat tidur. Langkah Mahen semakin melebar dan mendekati Anna yang ternyata mengalami demam, Mahen meletakkan punggung tangannya di dahi Anna dan itu terasa panas.

"Jack …!"

Suara teriakan Mahen jelas terdengar oleh asisten pribadinya itu. Jack segera datang, ia tahu Mahen membutuhkan bantuannya.

"Panggil dokter, Anna sakit," titahnya.

Jack mengangguk, ia segera menelepon dokter kepercayaan Mahen lalu ia meninggalkan kamar itu membiarkan Mahen bersama Anna.

"Oh kamu sudah pulang? Tidak jadi mati? Kalau begitu biar aku saja yang mati agar bisa menyusul kedua orang tuaku," ucap Anna sarkas, meskipun sakit ia tetap bisa mengumpat Mahen.

"Namira ah maksudku Anna, aku sudah meminta maaf padamu, maafkan aku. Mari kita mulai semuanya dari awal, Kakak sudah lama mencarimu. Kamu hidup seperti apa selama ini sebelum bersama orang tua angkatmu? Apakah kamu mengalami amnesia? Atau kamu sengaja menghukum Kakak? Katakan Namira, Kakak sangat terluka dengan kebencianmu ini? Masih bencikah kamu pada Kakak seperti dulu?"

Anna yang semula merasa kesal pada Mahen perlahan melunak. Wajah penuh rasa bersalah Mahen dan caranya meminta maaf membuat Anna merasa tersentuh. Hanya saja, ia tidak mengenal pria ini. Apakah benar dulu mereka adalah kakak-beradik? Mengapa ia tidak mengingatnya?

"Beristirahatlah, sebentar lagi dokter akan datang untuk memeriksa keadaanmu. Jangan sungkan jika butuh sesuatu, kamu tahu Kakak sangat sayang dan cinta padamu. Bukankah dulu kamu ingin kita menikah? Secepatnya kita akan menikah jika kamu sudah tidak lagi membenciku," ucap Mahen kemudian ia mengusap puncak kepala Anna lalu keluar dari kamar itu menunggu dokter datang.

'Apa? Menikah? Ja-jadi hubungan kami bukan seperti kakak-beradik yang aku pikirkan? Apakah aku pernah jatuh cinta di usia kanak-kanak? Ini terdengar aneh tetapi tatapan matanya sangat meyakinkan. Siapa sebenarnya aku?' Anna membatin.

Terpopuler

Comments

ari sachio

ari sachio

aduh jgn salh pahamlah...selidiki dulu...bisà jd namira it yg jual keprawanan ke km ....jgn maen nikah 2 dulu.tetapkan hati km untuk siapa....jack...tolong si mahen...biar g menyesal d menyakiti hati pasanganny.klo diingetin tetep ngeyel getok aj jeck kepalanya....biar g oleng lg🤭

2024-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 Menjual Keperawanan
2 Aku Bukan Namira!
3 Anna Gilbert
4 Dia masih hidup
5 Sudah seharusnya
6 Lupakan saja
7 Mundur teratur
8 Mood booster
9 Pikiran Selingkuh
10 Kamar 101
11 Pekerjaan Baru
12 Kalung itu ...
13 Bagaimana dengan Laura?
14 Tanpa kabar
15 How come?
16 Damn it!
17 Laura dan Hujan
18 Aku akan menikah!
19 Benih Nyamuk
20 Sup ayam tanpa ayam
21 Aroma Mahen
22 Dua Hati
23 Nyawa dibayar nyawa
24 Harapan dari Zoya
25 Terabaikan
26 Berlutut
27 Harus diakhiri
28 Laura Baik-baik saja
29 Seperti semula
30 Formula untuk melupakan Laura
31 Sebuah pencerahan
32 Karena kalian tidak bertanya
33 Yang sebenarnya
34 Panggil aku kakak!
35 Mencari-cari
36 Seperti ini
37 Kamu bentak aku?
38 Dia milikku
39 Hanya dia
40 Be mine please ...
41 Sampai ke akar-akarnya
42 Rumah itu kamu!
43 Melompat lah!
44 Hidangan pembuka dan penutup
45 Keinginan Laura
46 Sekarang Jack!
47 Kepala peringatan
48 Wanita itu ...
49 Brother complex?
50 How lucky you are
51 Honey berniat selingkuh?
52 Jadi Ternyata ....
53 Hanya Kak Mahen
54 Aku hanya ingin Mahen!
55 Tempat untuk berlindung
56 Pion
57 Ada apa dengan Joe?
58 Keponakan Tua!
59 Rumah baru untuk Anna
60 Melarikan diri
61 Jangan lewatkan aku!
62 Pencetus Konspirasi
63 Aku akan memaksanya!
64 Kak Mahen kenal Kenzo?
65 Apakah ini pengaturan Paman?
66 Pesona Istri Orang
67 Mulailah hidup baru
68 Menolong Anna
69 Ini tentang Laura ....
70 Hanya untuk menguji kekuatanku
71 Mimpimu!
72 Kamu harus fokus!
73 Ulang tahun Leon
74 Apa kabar wahai pembunuh?
75 Jangan Memfitnahku!
76 Kamu ...!
77 Penyerangan
78 Kisah Joe
79 Kehamilan Superfekundasi
80 Setitik Rasa
81 Calon ibu yang baik
82 Mereka sudah bahagia
83 Joe melarikan diri
84 Jangan coba-coba kabur!
85 Menemui Ayah Jun
86 Jangan main hati
87 Aku sudah punya
88 Keturunan Siapa
89 Maaf aku khilaf
90 Bicara Tentang Kita Saja
91 Menikah Dulu, Jatuh Cintanya Nanti
92 Pengumuman
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Menjual Keperawanan
2
Aku Bukan Namira!
3
Anna Gilbert
4
Dia masih hidup
5
Sudah seharusnya
6
Lupakan saja
7
Mundur teratur
8
Mood booster
9
Pikiran Selingkuh
10
Kamar 101
11
Pekerjaan Baru
12
Kalung itu ...
13
Bagaimana dengan Laura?
14
Tanpa kabar
15
How come?
16
Damn it!
17
Laura dan Hujan
18
Aku akan menikah!
19
Benih Nyamuk
20
Sup ayam tanpa ayam
21
Aroma Mahen
22
Dua Hati
23
Nyawa dibayar nyawa
24
Harapan dari Zoya
25
Terabaikan
26
Berlutut
27
Harus diakhiri
28
Laura Baik-baik saja
29
Seperti semula
30
Formula untuk melupakan Laura
31
Sebuah pencerahan
32
Karena kalian tidak bertanya
33
Yang sebenarnya
34
Panggil aku kakak!
35
Mencari-cari
36
Seperti ini
37
Kamu bentak aku?
38
Dia milikku
39
Hanya dia
40
Be mine please ...
41
Sampai ke akar-akarnya
42
Rumah itu kamu!
43
Melompat lah!
44
Hidangan pembuka dan penutup
45
Keinginan Laura
46
Sekarang Jack!
47
Kepala peringatan
48
Wanita itu ...
49
Brother complex?
50
How lucky you are
51
Honey berniat selingkuh?
52
Jadi Ternyata ....
53
Hanya Kak Mahen
54
Aku hanya ingin Mahen!
55
Tempat untuk berlindung
56
Pion
57
Ada apa dengan Joe?
58
Keponakan Tua!
59
Rumah baru untuk Anna
60
Melarikan diri
61
Jangan lewatkan aku!
62
Pencetus Konspirasi
63
Aku akan memaksanya!
64
Kak Mahen kenal Kenzo?
65
Apakah ini pengaturan Paman?
66
Pesona Istri Orang
67
Mulailah hidup baru
68
Menolong Anna
69
Ini tentang Laura ....
70
Hanya untuk menguji kekuatanku
71
Mimpimu!
72
Kamu harus fokus!
73
Ulang tahun Leon
74
Apa kabar wahai pembunuh?
75
Jangan Memfitnahku!
76
Kamu ...!
77
Penyerangan
78
Kisah Joe
79
Kehamilan Superfekundasi
80
Setitik Rasa
81
Calon ibu yang baik
82
Mereka sudah bahagia
83
Joe melarikan diri
84
Jangan coba-coba kabur!
85
Menemui Ayah Jun
86
Jangan main hati
87
Aku sudah punya
88
Keturunan Siapa
89
Maaf aku khilaf
90
Bicara Tentang Kita Saja
91
Menikah Dulu, Jatuh Cintanya Nanti
92
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!