Episode 13. Di Taman Sejoli

Setelah beberapa saat lalu semua teman-temannya pergi meninggalkan kediamannya dengan dalih ada kesibukan lain, kini tinggallah Widya seorang diri di rumah itu. Dia kesepian, tidak ada satupun temannya yang bersedia menemaninya.

Sebenarnya tidak mengapa semua temannya pergi, karena diperkiraannya awal masih ada Jelita.

Anak gadisnya itu masih bisa menemaninya. Namun, setelah diberi kabar jika Jelita ada di rumah temannya, membuat Widya yang semula bahagia langsung berubah muram.

Tidak ada alasan khusus sebenarnya dalam hal ini. Tidak ada alasan mengapa dia harus sesedih itu hanya karena ditinggal anak pergi ke rumah temannya.

Widya memang seperti itu, sejak dulu suka sedih, marah karena hal kecil. Hal yang ukurannya sekecil semut saja pernah membuatnya ngamuk, stress sampai akhirnya terkena gejala depresi. Huh, berat memang. Tapi itulah dirinya. Suka berlebihan dalam segala hal.

Lalu Widya yang tahu kini seorang diri di rumah itu pun langsung beranjak dari duduknya.

Awalnya Ia tetap stay di ruang tamu, menunggu Jelita kembali, namun setelah Jelita mengatakan padanya untuk pergi ke tempat temannya dan kemungkinan akan sangat lama, Widya yang bosan segera saja bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya.

"Jelita, setahuku Dia itu sekarang dingin banget. Cuek dan nggak ada temen sama sekali. Lalu teman yang dia maksud itu siapa, bukannya sekarang sedang jam sekolah, pastinya semua anak-anak sekolah kan? Dia itu sebenarnya membohongiku atau apa? Aku chat juga nggak dibales bales dari tadi ...,"

"Hmm, oh iya, aku kan ada aplikasi pendeteksi nomor ponsel ya. Apa ku coba cari lokasi Jelita pakai aplikasi itu? ehm, okelah, aku coba aja, siapa tahu bisa ya kan?" Setelahnya tanpa Widya menghentikan langkahnya. Dia buka aplikasi pendeteksi lokasi nomor ponsel di hp-nya dan mencari keberadaan Jelita.

Awal membuka dia tenang-tenang saja, tidak ada satupun yang aneh ataupun mencurigakan.

Sinyal masih loading dan perlu waktu beberapa saat sampai akhirnya bisa terhubung. Namun, setelah terhubung, ia terkejut.

Di aplikasi itu dia dapat mengetahui lokasi keberadaan Jelita. Sungguh, Widya sama sekali tidak memperkirakan jika Jelita akan berada di tempat itu.

Taman sejoli, Widya melihat lokasi ponsel Jelita di sana. Entah apa yang dilakukannya, tapi Widya cukup marah mengetahui Jelita membohonginya. Mengatakan pergi ke tempat teman, namun kenyataannya justru berada di tempat itu.

Di taman tempat orang berpacaran, foto prewedding serta honeymoon romantis tanpa perlu ke luar negeri.

Lalu jika kenyataannya seperti itu, untuk apa Jelita ke sana? Dengan siapa dia perginya, apakah seorang diri? Rasa-rasanya tidak mungkin. Taman itu sedikit jauh dari tempat ini. Jelita tidak bisa pergi ke tempat yang jauh seperti itu jika hanya seorang diri.

Lalu dengan siapa dia sekarang, mengapa dia ke sana, apakah Jelita memiliki pacar? Semua pertanyaan itu berkecamuk di kepala Widya setelah mengetahui lokasi Jelita.

"Dia bilang tidak pernah punya pacar. Lalu dengan siapa dia ke sana, kok pakai bohongin aku segala." ucap Widya. Kepala dan wajahnya masih dipenuhi dengan keheranan. Segala pertanyaan tentang Jelita sudah memenuhi kepalanya, mendesaknya untuk terus memikirkannya.

Tok ...

Tok ...

Tok ...

Suara ketukan pintu terdengar, alhasil Widya yang mulai berjalan kembali menghentikan langkahnya. Dia berjalan tergesa menuruni tangga, hingga akhirnya tibalah Ia di depan pintu.

Di sana segeralah dia buka pintu itu dan mendapati ada beberapa orang bapak-bapak yang berdiri di depan pintu rumahnya.

Beberapa pria dewasa itu tampak tersenyum ke arah Widya. Bertegur sapa sebentar sebelum akhirnya mengatakan tujuannya datang ke rumahnya.

Salah satu dari mereka mengatakan jika mereka datang kemari hanya ingin mengantarkan kunci motor Jelita saja. Tadi Jelita menelpon mereka dan menyuruh mereka untuk mengantarkan motornya kembali.

Awalnya Widya bingung, tidak mengerti akan maksudnya. Namun, salah satu dari mereka mengatakan jika Jelita tidak mengatakan apapun kepada mereka. Ia hanya menyuruh itu dan setelahnya offline kembali.

Lantas, teringat dengan keberadaan Jelita di taman sejoli, Widya pun semakin penasaran dengan putrinya. Apa yang membuatnya berbohong dan mengapa ia melakukannya. Apakah Jelita mempunyai pacar dan pacarnya lah yang menyuruhnya?

"Baik Pak, taruh saja di situ, nanti biar saya masukin sendiri ke garasi." ucap Widya pada beberapa orang pria yang mengantarkan motor Jelita.

Mereka langsung meletakkan motor itu di halaman depan, sebelum akhirnya pergi dari sana. Meninggalkan Widya kembali pada kesendiriannya.

............................................

Sementara itu, di taman sejoli atau lebih tepatnya di jalan menuju ke taman itu, tampak Jelita Tengah bersenda gurau dengan Revan di dalam mobil. Keduanya tanpa asik dengan acara liburan mereka hingga melupakan segala hal.

Lupa jika di rumah ada Widya yang butuh teman, butuh seseorang tuk menemani kesendiriannya.

"Sayang, nanti kita nginep di sana aja gimana, honeymoon gitu, tadi kamu bilang gitu kan? Soal bundamu itu hal gampang, nanti atau besok kamu bilang aja kalau semalam kamu itu terlalu mager buat pulang, terus aku bakal bilang kalau di kantor itu aku ada ngecek kerjaan di luar kota ...,"

"Jadi bakal aman, sayang. Dia nggak akan curiga. Gimana, kamu setuju nggak?" hmm, saran Revan bagus juga. Sepertinya akan jadi hal bagus jika mereka nginep di sana.

Akan menjadi hal yang istimewa jika dirinya dan Revan tidak bisa dihubungi. Di rumah pasti bundanya uring-uringan mencari mereka, menelpon ia dan Revan, tapi ponsel mereka sama-sama mati.

Jelita tahu betul bagaimana bucinnya bundanya itu terhadap Revan, bagaimana manjanya perempuan yang melahirkannya itu kepada kekasihnya.

Setiap hari, setiap saat bundanya itu selalu lengket dengan Revan. Tidak pernah lepas darinya. Jadi, saat melihatnya tidak ada seperti ini, pasti bundanya itu uring-uringan sendiri. Tidak bisa tidur, karena tidak ada yang membelai dirinya.

Hahaha ...

Jelita langsung menertawakan pikirannya barusan. Rasa bencinya pada bundanya membuatnya gila dan hilang kewarasan. Ia dengan sadar menyadari hal ini, namun ia sama sekali tidak menyesalinya. Huh, sekarang sih tidak ya, tapi tidak tahu ke depannya.

Lalu, setelah menempuh beberapa perjalanan, tibalah mereka di taman sejoli. Di taman cinta yang setiap harinya dipenuhi oleh pasangan-pasangan yang memamerkan kemesraan mereka.

Mengumbar cinta hingga honeymoon di tempat ini. Dari sejauh Mereka melihat, dari sisi kanan, kiri, atas taman maupun di sekitar tempat mereka berada yakni di parkiran, tampak ramai orang pacaran dan memadu kasih.

Tak ada rasa malu sedikitpun mereka melakukan itu, seolah di tempat itu hanyalah dipenuhi oleh mereka berdua.

Tap ...

Tap ...

Tap ...

Jelita dan Revan pun segera pergi ke ruang administrasi di pagar masuk taman. Melaporkan kedatangan mereka serta pemesanan sebuah tempat untuk mereka honeymoon. Keduanya tampak santai bergandengan tangan, melempar senyum serta jalan berdekatan seolah mereka adalah suami istri.

Lalu setibanya mereka di tempat pendaftaran itu, Revan segera mendaftarkan dirinya dan Jelita serta memesan sebuah kamar untuknya dan Jelita honeymoon nanti.

Dan setelah selesai dan penjaga tempat itu memberi mereka kunci serta memberitahukan tempat untuk mereka honeymoon, Revan dan Jelita segera pergi dari sana. Mereka berlalu pergi dari tempat itu dan menuju tempat di mana kamar mereka berada.

................................................

Lalu malam harinya, tepat ketika pukul 19.30 malam, Jelita dan Revan yang telah menyelesaikan makan malam mereka, tampak bermesraan di teras tempat mereka honeymoon.

Keduanya mengarahkan pandangan mereka ke arah langit, menatap ribuan bintang yang berkelap-kelip di angkasa.

Serasa damai rasanya menatap bintang di langit gelap seperti ini. Seolah semua beban yang menghimpit mereka sirna.

"Sayang, maaf ya, udah bikin kamu kayak gini. Selingkuh dari bunda, nyakitin hatinya, bikin dia terluka dan tentunya bikin kamu susah. Aku nggak nyangka sekarang aku ada dalam posisi ini. Menjadi pelakor di dalam rumah tangga bundaku sendiri ...,"

"Aku ... aku nggak tahu harus gimana, Aku cinta sama kamu. Perasaan keliru ini udah menjerat ku semakin dalam." apa yang terjadi dengan Jelita? tiba-tiba dia mellow seperti ini. Minta maaf pada Revan atas semua yang terjadi. Atas semua perasaannya.

Jelita langsung menangis, menutup wajahnya dengan kedua tangannya, tangisannya terdengar pilu dan penuh penyesalan. Namun, mengapa itu terjadi? di mana semua dendam yang terpatri di hatinya?

Lalu Revan pun terkejut mendapati Jelita tiba-tiba menangis. Dia dengan cepat menarik Jelita ke dalam pelukannya, memeluknya erat dan membawa Jelita masuk ke dalam tempat honeymoon mereka.

Di dalam, Revan segera membawa Jelita ke ranjang, mengajaknya duduk dan kembali memeluknya. Entah mengapa, Revan merasakan perasaan aneh saat dekat dengan Jelita. Rasa nyaman itu sudah berubah, namun berubah seperti apa? cinta?

"Jelita, sayang, hey. Udah nggak usah nangis. Nggak papa, ini bukan salah kamu. Kamu nggak salah sayang. Dalam cinta nggak ada yang salah ...,"

"Memang hubungan kita ini salah, tapi sejujurnya aku juga tertarik sama kamu. Aku nyaman berada di dekat kamu dan sekarang mungkin aku suka sama kamu ...,"

"Sudah ya, Jangan menyalahkan dirimu sendiri. Kita hadapi semuanya bersama-sama. Selama Widya belum mengetahuinya, kamu tidak perlu khawatir. Aku nggak akan biarin dia apa-apain kamu. Toh, Kamu anaknya kan. Meskipun setelah tahu nanti aku nggak tahu dia akan seperti apa ...,"

"Sudah, kamu hapus air mata kamu. Kamu jelek kalau nangis." ucap Revan mencoba menasehati Jelita, memberikan beragam arahan padanya yang tentu setelah mendengarnya Jelita merasakan beban di kepalanya sudah sedikit berkurang.

Ia bisa jauh lebih tenang.

"Kenapa gue nangis sih? Kenapa tiba-tiba gue ngerasain penyesalan itu, bukannya dari dulu yang gue pengen itu melihat kehancuran bunda ya, membalas semua kelakuannya. Gue kenapa sih, kenapa gue jadi cengeng gini?" batin kesal Jelita mengetahui dirinya menangis dan sempat menyesali perbuatannya.

Rasa penyesalan tiba-tiba melanda pikirannya, memaksa dia untuk terus memikirkannya.

Lalu, Revan yang menyadari Jelita terdiam dan tenggelam dalam lamunannya, tanpa diminta segera mendorong bahu Jelita untuk berbaring di ranjang di belakangnya.

Mereka terdiam cukup lama dalam pikiran masing-masing, hingga Jelita yang tahu Revan menginginkan apa darinya, segera saja membalikkan badannya menghadap ke arah Revan.

Ia tatap wajah itu beberapa saat sebelum akhirnya melanjutkan aksinya. Bermain dan menuntaskan tujuan mereka datang ke tempat itu.

.........................................

Pukul 07.00 pagi, ketika Widya baru membuka matanya, dia menatap ranjang di sebelahnya kosong. Tidak ada Revan di sana. Semalam suaminya dan Jelita tidak kunjung pulang ke rumah.

Dengan hati yang penuh kerinduan, dia duduk menunggu mereka di ruang tamu. Namun, waktu terus berlalu tanpa kehadiran mereka. Rasa kantuk mulai menghampirinya, dan dengan berat hati, dia memutuskan untuk pergi ke kamarnya.

Dia menghubungi semua anggota keluarganya, termasuk Revan dan Jelita. Namun, entah mengapa, keduanya sama-sama tidak aktif. Dia lacak keberadaan Mereka pun juga tidak bisa mengingat nomor mereka tidak aktif.

Lalu dengan perasaan berkecamuk itu, Widya mulai merebahkan tubuhnya, berharap mereka berdua menelponnya. Namun hingga pagi menjelang, tidak ada tanda-tanda kedatangan suami dan anaknya. Ke mana mereka? kenapa mereka tidak pulang semalam?

"Sebenarnya kamu ke mana sih Mas? Aku tungguin loh semalam, aku telepon, aku chat tapi nggak ada satupun respon dari kamu. Kamu beneran ke luar kota ya, kok ndadak banget sih?

"Kenapa dari sebelumnya nggak ngomong dulu sama aku? Aku kangen loh mas sama kamu." batin sedih Widya melihat suaminya tidak juga kembali. 

Tidak ada mengiriminya pesan ataupun balas menelponnya. Apakah sesibuk itu kerjaannya hingga tidak bisa menghubungi Widya?

........................................

"Leon, Kamu sudah siap nak? Ayahmu sedang dalam perjalanan kemari." ucap pelan seorang wanita di belakang Leon sembari menepuk bahunya dan mengusapnya beberapa saat.

Selepas dari pertemuan dengan Jelita kemarin pagi, Leon merasa kaget luar biasa. Tidak menyangka jika Jelita akan sebegitu bencinya terhadap dirinya. Berani menjawab mamanya dan tidak menjawab baik ajakannya.

Dulu memang Leon sempat jahat padanya. Menyelingkuhinya dan menyakiti hatinya. Leon pernah menghina Jelita di tempat umum dan mempermalukannya.

Namun, tidak menyangka jika akan sebesar ini rasa benci Jelita terhadapnya. Tanpa mendengar penjelasannya langsung pergi begitu saja.

Namun, untungnya Leon sempat memberinya secarik kertas yang berisikan penjelasan mengenai semuanya. Jadi semoga saja Jelita membuka kertas itu dan membacanya.

"Iya ma. Leon udah siap." sahut Leon tanpa membalikkan badannya.

Dia masih juga memikirkan semua perkataan Jelita kemarin hari, segala ucapannya terus membekas di kepala Leon dan dia lihat Jelita tidak main-main dengan ucapannya.

Tercetak jelas di bola mata hitamnya yang menyorot tajam ke arah Leon. Sungguh, seumur kenal dengan Jelita, baru kali inilah dia melihat Jelita seperti itu. Melihatnya dengan penuh kemarahan dan kebencian yang tercetak jelas di wajahnya.

Apakah kesalahannya sudah teramat besar hingga Jelita sebenci itu padanya? sepertinya takkan ada lagi kata maaf dari Jelita untuknya. Gadis itu sudah sangat membencinya.

"Kamu hati-hati ya nanti di sana, setelah sampai langsung wa mama." ucap Ramona. Perasaan cemas memenuhi kepalanya melihat sang anak hendak berangkat ke Singapura bersama dengan ayahnya.

Perasaan takut, khawatir memenuhinya, tidak bisa membiarkannya tenang, tanpa berpikiran negatif seperti ini.

"Iya, ma. Nanti pasti aku wa kok, aku hubungi kalau segala urusanku selesai. Mama terus doain aku ya, semoga segalanya lancar. Semoga di sana nanti berhasil dan aku bisa kembali." sahut Leon masih tetap dalam posisi yang sama. Tanpa membalikkan tubuhnya.

Bersambung ...

Episodes
1 Episode 01. Menikah Lagi
2 Episode 02. Kehilangan yang Membawa Dendam
3 Episode 03. Pesona Jelita yang Menggoda; Pasti akan Takluk Padaku
4 Episode 04. Lebih Aduhai dan Menggairahkan
5 Episode 05. Merenggut Berlian Berharga
6 Episode 06. Dendam yang Membara; Melihatnya Hancur adalah Tujuan
7 Episode 07. Tidak Bisa Mundur
8 Episode 08. Momen yang Penuh Kedekatan
9 Episode 09. Sesuatu tentang Leon
10 Episode 10. Jadilah Kekasihku, Ayah
11 Episode 11. Takkan Bisa Menolakku
12 Episode 12. Jalan-jalan Serasa Honeymoon
13 Episode 13. Di Taman Sejoli
14 Episode 14. Pantas Menerima Ganjaran
15 Episode 15. Mencintaimu Selamanya
16 Episode 16. Hanya Menjadi Rahasia Kita
17 Episode 17. Seperti Bukan Darah H4id
18 Episode 18. Sejak Dulu adalah Crushnya
19 Episode 19. Satu-satunya Cara yang Bagus
20 Episode 20. Dia yang Membuatku Candu
21 Episode 21. Mimpi Buruk
22 Episode 22. Andai Bukan Satu Darah
23 Episode 23. Wanita Lain
24 Episode 24. Bukan Wanita Panggilan
25 Episode 25. Takkan Membiarkanmu Lolos
26 Episode 26. Semua Kebohongan Jelita
27 Episode 27. Honeymoon ke Bali
28 Episode 28. Tidak Bisa Di Hancurkan Oleh Siapapun
29 Episode 29. Satu Minggu Lagi
30 Episode 30. Bertemu dengan Pemb*nuh
31 Episode 31. Hanya Karena Cinta
32 Episode 32. Mempertahankannya atau Melepaskannya
33 Episode 33. Dia Selingkuh
34 Episode 34. Aku Hamil
35 Episode 35. Semua Pasti Tipuan
36 Episode 36. Ceraikan Mas Revan
37 Episode 37. Berusaha Untuk Move On
38 Episode 38. Rahasia Terbesar Dalam Hidup
39 Episode 39. Kamu Aku Talak
40 Episode 40. Takkan Pernah Sedikitpun Menyerah
41 Episode 41. Will You Marry Me
42 Episode 42. Kamu adalah Segalanya Bagiku
43 Episode 43. Orang Asing
44 Episode 44. Nekat Berbagi Cinta
45 Episode 45. Seorang Penjahat Kel4min
46 Episode 46. Masa Lalu Hanyalah Masa Lalu
47 Episode 47. Perpisahan dan Perjalanan Baru
48 Episode 48. Itu Semua Bukan Miliknya
49 Episode 49. Jelita Hamil
50 Episode 50. Akan Baik-baik Saja
51 Episode 51. Sebelum Semakin Jauh Menguasai
52 Episode 52. Berusaha Mengompori
53 Episode 53. Sekarang Menjadi Milikku
54 Episode 54. Tetap Tinggal atau Angkat Kaki
55 Episode 55. Menjaga Sampai Akhir Hayat
56 Episode 56. Arti Dibalik Nama Jelita
57 Episode 57. Kehadiran Wishlove Meizhaya Aurora
58 Episode 58. Tidak Sedarah
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Episode 01. Menikah Lagi
2
Episode 02. Kehilangan yang Membawa Dendam
3
Episode 03. Pesona Jelita yang Menggoda; Pasti akan Takluk Padaku
4
Episode 04. Lebih Aduhai dan Menggairahkan
5
Episode 05. Merenggut Berlian Berharga
6
Episode 06. Dendam yang Membara; Melihatnya Hancur adalah Tujuan
7
Episode 07. Tidak Bisa Mundur
8
Episode 08. Momen yang Penuh Kedekatan
9
Episode 09. Sesuatu tentang Leon
10
Episode 10. Jadilah Kekasihku, Ayah
11
Episode 11. Takkan Bisa Menolakku
12
Episode 12. Jalan-jalan Serasa Honeymoon
13
Episode 13. Di Taman Sejoli
14
Episode 14. Pantas Menerima Ganjaran
15
Episode 15. Mencintaimu Selamanya
16
Episode 16. Hanya Menjadi Rahasia Kita
17
Episode 17. Seperti Bukan Darah H4id
18
Episode 18. Sejak Dulu adalah Crushnya
19
Episode 19. Satu-satunya Cara yang Bagus
20
Episode 20. Dia yang Membuatku Candu
21
Episode 21. Mimpi Buruk
22
Episode 22. Andai Bukan Satu Darah
23
Episode 23. Wanita Lain
24
Episode 24. Bukan Wanita Panggilan
25
Episode 25. Takkan Membiarkanmu Lolos
26
Episode 26. Semua Kebohongan Jelita
27
Episode 27. Honeymoon ke Bali
28
Episode 28. Tidak Bisa Di Hancurkan Oleh Siapapun
29
Episode 29. Satu Minggu Lagi
30
Episode 30. Bertemu dengan Pemb*nuh
31
Episode 31. Hanya Karena Cinta
32
Episode 32. Mempertahankannya atau Melepaskannya
33
Episode 33. Dia Selingkuh
34
Episode 34. Aku Hamil
35
Episode 35. Semua Pasti Tipuan
36
Episode 36. Ceraikan Mas Revan
37
Episode 37. Berusaha Untuk Move On
38
Episode 38. Rahasia Terbesar Dalam Hidup
39
Episode 39. Kamu Aku Talak
40
Episode 40. Takkan Pernah Sedikitpun Menyerah
41
Episode 41. Will You Marry Me
42
Episode 42. Kamu adalah Segalanya Bagiku
43
Episode 43. Orang Asing
44
Episode 44. Nekat Berbagi Cinta
45
Episode 45. Seorang Penjahat Kel4min
46
Episode 46. Masa Lalu Hanyalah Masa Lalu
47
Episode 47. Perpisahan dan Perjalanan Baru
48
Episode 48. Itu Semua Bukan Miliknya
49
Episode 49. Jelita Hamil
50
Episode 50. Akan Baik-baik Saja
51
Episode 51. Sebelum Semakin Jauh Menguasai
52
Episode 52. Berusaha Mengompori
53
Episode 53. Sekarang Menjadi Milikku
54
Episode 54. Tetap Tinggal atau Angkat Kaki
55
Episode 55. Menjaga Sampai Akhir Hayat
56
Episode 56. Arti Dibalik Nama Jelita
57
Episode 57. Kehadiran Wishlove Meizhaya Aurora
58
Episode 58. Tidak Sedarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!