Episode 09. Sesuatu tentang Leon

Jelita merenung memikirkan setiap langkah yang sudah dilakukannya selama menuntaskan dendamnya. Mencoba memikirkan setiap jalan yang sudah ia ambil, apakah sekiranya itu sudah tepat atau tidak.

Dari dirinya yang mulai mendekati Revan, hingga akhirnya aset miliknya yang terenggut. Sedih? tentu sedih. Jelita tidak sampai menyangka jika akhirnya aset berharganya pun turut jadi korban. Namun, tetap saja, ini sudah menjadi resikonya. Resiko dari apa yang sudah ia lakukan.

Bisa dibilang Jelita cukup gegabah saat itu. Bisa saja ia mengambil jalan halus tanpa harus mengorbankan asetnya. Namun, ide singkat yang tiba-tiba terpikirkan di kepalanya membuatnya akhirnya mengambil jalan itu, meski pada awalnya penuh keraguan serta tekanan mental yang tinggi.

Lalu ketika Jelita hendak merebahkan tubuhnya di ranjang empuknya di belakang, tiba-tiba ia teringat sesuatu. Ia mengarahkan pandangannya pada jam dinding yang tertempel tepat di depan tempatnya duduk.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan pagi, tak terasa sudah dua hari semenjak Jelita tidak masuk sekolah dan dua hari pula Ia tidak pergi mendatangi tempat favoritnya yang selalu didatanginya bila ia telah pulang sekolah.

Book store, tempat itu selalu Jelita datangi setiap hari bersama kedua temannya sebelum mereka menjauhinya. Namun, semenjak kepribadian Jelita berubah serta ada salah satu dari mereka yang berkhianat, Jelita pun memutus pertemanan dengan mereka dan pergi ke tempat itu seorang diri.

Kemudian, merasa tenggorokannya kering, Jelita pun bangkit dari ranjangnya, ia berjalan malas keluar kamar, sampai ketika langkahnya tiba di depan kamar, telinganya yang tajam langsung saja mendengar sebuah suara yang menjijikkan.

De-sa-ha-n, rintihan serta erangan yang menjijikkan datang dari kamar kedua orang tuanya. Mereka bermain dan itu tentu membuat Jelita marah. Ia marah dan kemarahannya itu tidak berdasar. Entah apa yang membuatnya marah. Namun, setelah mendengar suara itu, Jelita dengan cepat menuruni tangga dan pergi ke dapur untuk minum.

Sebenarnya hilang sudah rasa hausnya setelah mendengar semua itu, namun karena sudah terlanjur berada di luar, Jelita pun tetap berjalan ke arah dapur.

Dalam setiap langkahnya, Jelita berpikir, apakah Revan setelah bermain dengannya tidak merasa lelah?  kuat sekali pria itu sampai setelah bermain dengan Jelita, langsung lanjut dengan Widya. Apakah raganya tidak merasa letih?

Lalu setelah beberapa saat menuruni tangga, tibalah Jelita di dapur. Di sini segeralah ia berjalan ke arah rak tempat di mana gelas-gelas tergantung, kemudian meraih satu diantaranya.

Setelah gelas itu ia dapatkan, segera berjalanlah ia ke arah galon, ia buka tuas galon itu, kemudian ia tunggu beberapa saat sampai air berisi penuh.

Kricikkk ... Kruicikk ... Kraicikk ...

Gemertik suara air yang berjatuhan terdengar bergema dalam ruang sepi dan sunyi ini dan berakhir beberapa saat setelah Jelita menutup tuas galon ketika gelas tersebut terisi penuh.

Lalu, setelah air di gelasnya penuh, Jelita segera saja meneguk air itu hingga tandas tidak bersisa. Sepertinya rasa kesal dan marah yang dirasanya cukup menguasai pikirannya saat itu. Tampak dari wajahnya yang menegang, sebelah tangannya yang mengepal serta tatapan matanya yang tajam cukup membuat sesiapa pun merinding.

Seram betul Jelita sekarang, namun yang menjadi pertanyaan, dengan alasan apa Jelita marah saat ini? mengapa setelah mendengar kedua orang tuanya bermain, ia merasa marah? apakah ia cemburu? rasa-rasanya tidak.

"Kenapa rasanya kesel banget sekarang? marah terus pengen banget buat nonjok orang. Hmm, nggak. Ini nggak bisa dibiarin. Gue harus berbuat sesuatu. Bunda nggak boleh sampai hamil. Kalau bunda hamil bisa gawat. Gagal nanti rencana gue" batin Jelita beberapa saat setelah air di gelasnya tandas dan ia taruh gelas kosong ditangannya di atas meja di hadapannya.

........................................

Hari menjelang siang ketika motor matic kesayangannya akhirnya terparkir rapi di depan sebuah bangunan dengan pagar tinggi yang mengelilinginya. Gaya eropa modern menguar kuat bahkan sebelum ia masuk ke dalam bangunan itu. Pada sebuah papan nama yang berada di tembok sebelah kanan atas pagar tertulis, 'Louice House' atau lebih dikenal dengan nama kos-kosan pria.

Ia cukup malas sebenarnya datang ke tempat ini, namun karena tertulis ancaman di akhir perintah pengirim membuat Jelita akhirnya dengan pasrah datang dan menemuinya.

Menemui mantan pacarnya yang dahulu berkhianat dengan temannya sendiri, kemudian setelah putus langsung mencari Jelita kembali. Alasannya sih masih Cinta, namun jika masih cinta, mengapa dahulu dia berkhianat? mana sama temen sendiri lagi. S*alan!

Lalu setelah cukup bergelut dengan pikirannya, segera saja ia tekan bel yang ada di sana beberapa kali hingga akhirnya pagar terbuka dari dalam.

Krek ...

Saat pagar terbuka, muncul sosok perempuan paruh baya yang masih terlihat bugar. Cantik, itu adalah kata yang pas untuk menggambarkannya. Alis tipis, bibir merah tebal, serta mata lentiknya cukup membuat Jelita terpesona. Tingginya sekitar 165 cm. Cukup tinggi.

Wajahnya khas Jawa asli dengan hidung mancung dan bola mata berwarna coklat terang. Dia tampak tersenyum ke arah Jelita. Senyum yang menawan, begitu indah, seindah wajahnya yang tak lekang oleh usia.

Jelita langsung tersenyum dan sedikit menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat darinya kepada wanita itu. "Selamat siang, Bu." 

Dia terlihat sedikit mengernyit, namun tersenyum dengan sapaan Jelita. "Iya, siang. Kamu Jelita ya, mantan pacarnya Leon?" 

"Kok bisa tahu namaku, terus aku yang mantannya Leon. Sebenarnya ibu ini siapa? dari sejauh aku datang ke kos Leon, nggak pernah aku lihat ibu ini di kos ini." batin Jelita.

"Iya, saya Jelita. Ehm, ibu siapa ya dan Leon ada di mana? saya ingin Bertemu dengannya sebentar." tanya Jelita sopan, namun penuh dengan perasaan heran sekaligus penasaran dengan siapa perempuan ini sebenarnya.

Perempuan itu tersenyum, menatap lekat ke arah Jelita. "Leon ada di dalam. Dia sudah menunggumu. Mari masuk," ajaknya ramah, Jelita segera mendorong motornya masuk mengekor di belakangnya.

Dan benar, bangunan kos ini sangat besar dan luas dengan gaya eropa modern yang begitu kental, terlepas dari beberapa bagian yang menggambarkan gaya Chinese kuno.

Taman samping dan depan rumah yang terlihat tertata rapi serta dipenuhi dengan ratusan jenis bunga, di ujung utara bangunan berdiri kokoh sebatang pohon beringin yang tampak rimbun dan terkesan mistis bila dilihat di malam hari. Dan sebuah gazebo tempat anak-anak nongkrong berdiri beberapa meter dari pohon beringin. Masih dengan gaya Chinese kuno yang tampak kuat.

Jelita terus mengedarkan pandangan ke segala arah, sampai seketika ia menatap ke arah selatan, tepatnya di sebuah kursi taman di samping jajaran pot bunga, ia mendapati adanya Leon di sana. Pria itu tengah duduk termenung seorang diri di sana, sampai kedatangan Jelita membuyarkan lamunannya dan membuatnya berdiri.

"Akhirnya kamu datang juga, Jel. Kukira kamu takkan datang dan melupakan ancamanku kemarin. Terima kasih ya sudah datang kemari, aku bisa sedikit lebih tenang setelah melihatmu di sini." ucap Leon. Matanya tampak berkaca-kaca, bibirnya yang terulang senyum mampu menarik perhatian Jelita.

"Dia, mengapa dia menjadi mellow seperti ini? matanya juga berkaca-kaca, dia tidak apa-apa kan, apa yang terjadi padanya?" batin Jelita.

Leon tampak aneh. Dia yang biasanya selalu ceria, aktif, kini langsung terlihat melow. Matanya mulai berkaca-kaca dan senyumnya juga terus terukir sesaat mendapati kedatangan Jelita. Leon tampak bahagia, seperti kedatangan Jelita adalah sesuatu yang sangat dia inginkan.

Namun, Jelita mendapati sesuatu aneh di mata Leon. Seperti dia sedang memendam sesuatu dan teringin mengatakan sesuatu itu kepada Jelita. Sepertinya ada sesuatu besar yang tengah Leon sembunyikan kali ini. Dan dia ingin mengatakannya sekarang kepada Jelita. Sebenarnya apa yang sedang Leon sembunyikan?

Kenapa dari tadi dia tampak aneh? mengapa rasa-rasanya sesuatu yang akan Leon katakan padanya adalah sesuatu yang besar dan mungkin mengejutkannya? apakah ini semacam rahasia besar?

Bersambung ...

Episodes
1 Episode 01. Menikah Lagi
2 Episode 02. Kehilangan yang Membawa Dendam
3 Episode 03. Pesona Jelita yang Menggoda; Pasti akan Takluk Padaku
4 Episode 04. Lebih Aduhai dan Menggairahkan
5 Episode 05. Merenggut Berlian Berharga
6 Episode 06. Dendam yang Membara; Melihatnya Hancur adalah Tujuan
7 Episode 07. Tidak Bisa Mundur
8 Episode 08. Momen yang Penuh Kedekatan
9 Episode 09. Sesuatu tentang Leon
10 Episode 10. Jadilah Kekasihku, Ayah
11 Episode 11. Takkan Bisa Menolakku
12 Episode 12. Jalan-jalan Serasa Honeymoon
13 Episode 13. Di Taman Sejoli
14 Episode 14. Pantas Menerima Ganjaran
15 Episode 15. Mencintaimu Selamanya
16 Episode 16. Hanya Menjadi Rahasia Kita
17 Episode 17. Seperti Bukan Darah H4id
18 Episode 18. Sejak Dulu adalah Crushnya
19 Episode 19. Satu-satunya Cara yang Bagus
20 Episode 20. Dia yang Membuatku Candu
21 Episode 21. Mimpi Buruk
22 Episode 22. Andai Bukan Satu Darah
23 Episode 23. Wanita Lain
24 Episode 24. Bukan Wanita Panggilan
25 Episode 25. Takkan Membiarkanmu Lolos
26 Episode 26. Semua Kebohongan Jelita
27 Episode 27. Honeymoon ke Bali
28 Episode 28. Tidak Bisa Di Hancurkan Oleh Siapapun
29 Episode 29. Satu Minggu Lagi
30 Episode 30. Bertemu dengan Pemb*nuh
31 Episode 31. Hanya Karena Cinta
32 Episode 32. Mempertahankannya atau Melepaskannya
33 Episode 33. Dia Selingkuh
34 Episode 34. Aku Hamil
35 Episode 35. Semua Pasti Tipuan
36 Episode 36. Ceraikan Mas Revan
37 Episode 37. Berusaha Untuk Move On
38 Episode 38. Rahasia Terbesar Dalam Hidup
39 Episode 39. Kamu Aku Talak
40 Episode 40. Takkan Pernah Sedikitpun Menyerah
41 Episode 41. Will You Marry Me
42 Episode 42. Kamu adalah Segalanya Bagiku
43 Episode 43. Orang Asing
44 Episode 44. Nekat Berbagi Cinta
45 Episode 45. Seorang Penjahat Kel4min
46 Episode 46. Masa Lalu Hanyalah Masa Lalu
47 Episode 47. Perpisahan dan Perjalanan Baru
48 Episode 48. Itu Semua Bukan Miliknya
49 Episode 49. Jelita Hamil
50 Episode 50. Akan Baik-baik Saja
51 Episode 51. Sebelum Semakin Jauh Menguasai
52 Episode 52. Berusaha Mengompori
53 Episode 53. Sekarang Menjadi Milikku
54 Episode 54. Tetap Tinggal atau Angkat Kaki
55 Episode 55. Menjaga Sampai Akhir Hayat
56 Episode 56. Arti Dibalik Nama Jelita
57 Episode 57. Kehadiran Wishlove Meizhaya Aurora
58 Episode 58. Tidak Sedarah
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Episode 01. Menikah Lagi
2
Episode 02. Kehilangan yang Membawa Dendam
3
Episode 03. Pesona Jelita yang Menggoda; Pasti akan Takluk Padaku
4
Episode 04. Lebih Aduhai dan Menggairahkan
5
Episode 05. Merenggut Berlian Berharga
6
Episode 06. Dendam yang Membara; Melihatnya Hancur adalah Tujuan
7
Episode 07. Tidak Bisa Mundur
8
Episode 08. Momen yang Penuh Kedekatan
9
Episode 09. Sesuatu tentang Leon
10
Episode 10. Jadilah Kekasihku, Ayah
11
Episode 11. Takkan Bisa Menolakku
12
Episode 12. Jalan-jalan Serasa Honeymoon
13
Episode 13. Di Taman Sejoli
14
Episode 14. Pantas Menerima Ganjaran
15
Episode 15. Mencintaimu Selamanya
16
Episode 16. Hanya Menjadi Rahasia Kita
17
Episode 17. Seperti Bukan Darah H4id
18
Episode 18. Sejak Dulu adalah Crushnya
19
Episode 19. Satu-satunya Cara yang Bagus
20
Episode 20. Dia yang Membuatku Candu
21
Episode 21. Mimpi Buruk
22
Episode 22. Andai Bukan Satu Darah
23
Episode 23. Wanita Lain
24
Episode 24. Bukan Wanita Panggilan
25
Episode 25. Takkan Membiarkanmu Lolos
26
Episode 26. Semua Kebohongan Jelita
27
Episode 27. Honeymoon ke Bali
28
Episode 28. Tidak Bisa Di Hancurkan Oleh Siapapun
29
Episode 29. Satu Minggu Lagi
30
Episode 30. Bertemu dengan Pemb*nuh
31
Episode 31. Hanya Karena Cinta
32
Episode 32. Mempertahankannya atau Melepaskannya
33
Episode 33. Dia Selingkuh
34
Episode 34. Aku Hamil
35
Episode 35. Semua Pasti Tipuan
36
Episode 36. Ceraikan Mas Revan
37
Episode 37. Berusaha Untuk Move On
38
Episode 38. Rahasia Terbesar Dalam Hidup
39
Episode 39. Kamu Aku Talak
40
Episode 40. Takkan Pernah Sedikitpun Menyerah
41
Episode 41. Will You Marry Me
42
Episode 42. Kamu adalah Segalanya Bagiku
43
Episode 43. Orang Asing
44
Episode 44. Nekat Berbagi Cinta
45
Episode 45. Seorang Penjahat Kel4min
46
Episode 46. Masa Lalu Hanyalah Masa Lalu
47
Episode 47. Perpisahan dan Perjalanan Baru
48
Episode 48. Itu Semua Bukan Miliknya
49
Episode 49. Jelita Hamil
50
Episode 50. Akan Baik-baik Saja
51
Episode 51. Sebelum Semakin Jauh Menguasai
52
Episode 52. Berusaha Mengompori
53
Episode 53. Sekarang Menjadi Milikku
54
Episode 54. Tetap Tinggal atau Angkat Kaki
55
Episode 55. Menjaga Sampai Akhir Hayat
56
Episode 56. Arti Dibalik Nama Jelita
57
Episode 57. Kehadiran Wishlove Meizhaya Aurora
58
Episode 58. Tidak Sedarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!