Episode 11. Takkan Bisa Menolakku

Tidak! wah, apa yang Jelita katakan, ia menembak Revan secara terang-terangan di hadapannya, terlebih dengan pandangan menggoda seperti ini.

Namun, setelah mengetahui Revan yang terdiam, sama sekali tidak merespon apapun, Jelita beranjak melepas tangannya yang digenggam Revan kemudian mendekatkan dirinya pada Revan dan memeluknya. Memeluknya erat.

Posisi mereka yang masih di pinggir jalan raya tidak membuat Jelita malu dan menghentikan aksinya. Ia justru semakin mengeratkan pelukannya itu, hingga membuat Revan yang semula terus terdiam langsung saja membalas pelukannya.

"Kamu takkan bisa menolakku, ayah. Tak lama lagi kamu akan tergila-gila denganku." batin Jelita.

Setelah cukup berpelukan, Jelita segera mengurai pelukannya. Ia masih setia menunggu jawaban Revan, hingga Jelita yang lelah kembali membuka suaranya. Revan tetap tidak mau berbicara.

"Aku tidak menerima penolakan ya ayah. Aku meminta ayah untuk menjadi kekasihku, apa itu sulit? aku tidak meminta yang macam-macam darimu. Mengapa sepertinya kamu akan menolakku? aku jelek ya, aku tidak cukup baik dari istrimu, ehm maksudnya bunda?" 

"Jelita, ayah tidak mau merusak mu lagi. cukup sekali saja ayah merusakmu. Ayah tidak mau mengulangi kesalahan ayah. Lagi pula Widya itu bundamu. Apakah tidak malu kamu mengajakku berpacaran seperti ini?

"Aku ini masihlah suami sah ibu kamu. Ayolah Jelita, permintaan lain saja. Jangan yang itu. Kamu terlalu sempurna untuk ayah rusak." sahut Revan halus sembari memegang bahu Jelita dan menatapnya serius.

Mencoba membuat Jelita mengerti jika permintaannya itu salah. Tidak bisa Jelita untuk melakukan itu. Bukankah jika ia melakukannya, ia akan menyakiti bundanya? apa yang ia lakukan?

"Ehm, bunda ya? sebenarnya tidak mau aku untuk menyakitinya dengan mengambil suaminya seperti ini. Tapi aku menyukaimu ayah, aku ingin memilikimu ...,"

"Pantaskah kamu menolakku setelah apa yang kita lakukan kemarin malam? aset milikku sudah kamu renggut, aku sudah tidak perawan sekarang. Ayolah, aku tidak akan memohon-mohon seperti ini jika tidak benar-benar menyukaimu ...,"

"Lagi pula bunda juga dulu selingkuh dari ayah, jadi untuk membalasnya aku akan memacarimu. Kamu tidak bisa menolakku ayah." ucap Jelita dengan senyum menggoda dan mulai melingkarkan tangannya di pinggang Revan.

Ia kembali memeluk pria itu, namun kini Revan tidaklah membalas pelukannya. Dia terus terdiam, sampai helaan napasnya menjadi awal dari ucapannya yang tampak serius.

"Baiklah, Jel. Ayah menerima tawaranmu itu. Ayah bersedia menjadi pacarmu. Kita pacaran sekarang, tapi jangan sampai hal ini ketahuan oleh bundamu. Atau kita akan berada dalam bahaya ...,"

"Oh iya, sebenarnya sudah sejak lama ayah tertarik denganmu. Sejak pertama kali ayah datang ke rumah ini. Tapi karena ayah adalah suami bundamu, maka ayah mencoba menepis perasaan keliru itu ...,"

"Jelita, ayah ada uang simpanan, bagaimana jika kamu tinggal sendiri saja di luar. Pisah rumah dengan bundamu agar kita bisa dengan leluasa berhubungan ...,"

"Ayah akan datang setiap hari ke tempatmu. Bagaimana, kamu bersedia? jika kamu tetap di rumah itu, hubungan ini tidak akan bertahan lama. Bundamu pasti akan tahu." ucapan Revan benar juga.

Jika Jelita tetap di rumah itu, pasti suatu saat bundanya akan tahu. Widya kan tidak pernah pergi kemanapun. Tapi jika tinggal sendiri, apakah Jelita sanggup? sejak dulu Jelita selalu tinggal bersama dengan kedua orang tuanya. Apakah bisa ia tinggal sendiri tanpa mereka?

"Baiklah, aku bersedia tinggal di luar. Kamu temani aku cari apartemen ya sayang. Terus kita ke apotek buat beli pil K*." ucap Jelita terputus setelah melihat Revan menatap curiga padanya.

"Huufftt .... Buatku sama bunda. Nanti kamu kasih diam-diam ke bunda ya. Pastikan bunda minum itu. Aku nggak mau bunda hamil sayang. Kalau bunda hamil, hubungan ini akan berakhir. Kamu paham kan sayang? ayo kita berangkat." setelahnya tampak Jelita menaiki motor matic nya tanpa persetujuan Revan.

Ia mulai menjalankan motornya dengan meminta Revan untuk mengikutinya dari belakang. Dan Revan yang melihat Jelita langsung menjalankan motornya, langsung saja mengikutinya.

.......................................

Lalu setelah beberapa perjalanan, berhentilah Jelita di depan salah satu apotek. Di sana segera turunlah ia dari motornya, kemudian melangkahkan kakinya menuju apotek itu diikuti Revan di belakangnya.

Setibanya mereka di depan pelayan yang menjaga apotek, Jelita pun sempat menoleh ke arah Revan sebelum akhirnya mengatakan barang apa yang ingin dibelinya.

"Ehm, Mbak. Saya mau beli pil K* dong 4 bungkus." ucap Jelita pada pelayan apotek itu.

Awalnya pelayan itu menatap Jelita aneh. Mungkin mendapati Jelita yang masih terlihat anak-anak, namun sudah membeli pil K*. Namun, karena tidak mau mengecewakan pelanggan, segera berlalulah pelayan itu mengambilkan barang apa yang Jelita inginkan.

"Kok banyak amat, Jel. Itu mau buat apa?" tanya heran Revan mengetahui jumlah pil K* yang dibeli Jelita sangatlah banyak, jauh dari perkiraannya.

"Huusstt ... Udah nggak papa, buat persiapan." ucap Jelita pelan sembari menaruh jari telunjuknya di depan mulutnya dan mengarahkannya ke arah Revan.

Kemudian, setelah beberapa saat pergi mengambil barang yang Jelita inginkan, kembalilah pelayan itu kepada Jelita dengan sudah membawakan barang yang diinginkannya.

"Berapa semuanya Mbak?" tanya Jelita.

"25.000 Kak." Sahut pelayan itu.

Sesaat setelah mendengar itu, Jelita segera saja merogoh saku jeansnya dan mengambil satu buah uang lima puluh ribuan dari dalam sana. Tanpa ragu, Jelita dengan sigap menyerahkan uang tersebut kepada pelayan dengan senyuman hangat.

Setelah menerima kembaliannya, Jelita dengan antusias mengajak Revan pergi dari sana. Saat itu Jelita memaksa Revan untuk mengikutinya, alhasil Revan izin pada bosnya untuk tidak pergi ke kantor.

"Jel, sebenarnya apa alasanmu ingin memberikan pil itu pada bundamu? apa kamu tidak kasihan dengannya, kalau nanti dia tahu yang sebenarnya bagaimana?" tanya Revan sembari tetap mengarahkan pandangannya ke arah Jelita. Menatap intens dan serius ke arahnya.

Ya, rencana untuk memberikan bundanya pil anti kehamilan sudah Jelita pikirkan dari lama. Sejak melihat ibunya menikah lagi, ide itu muncul dalam pikiran Jelita, dan tanpa ragu, ia segera membeli pil tersebut dengan niat untuk memberikannya pada ibunya.

Namun, dari tatapan Revan, Jelita menyadari bahwa kekhawatiran Revan sebenarnya bukanlah tentang rahasia terbongkar, melainkan tentang kemungkinan Widya tidak bisa hamil dan Revan tidak bisa memiliki anak.

Jelita cukup kesal mengetahuinya, namun ia mencoba bersikap tenang dengan mulai menyunggingkan senyum di bibirnya.

"Dia takkan tahu sayang. Semua ini akan aman jika kamu tidak memberitahunya. Oh iya, Kamu sebenarnya tidak rela akan hal ini kan? Kamu menginginkan anak darinya kan?

"Jangan takut, kelulusanku tinggal sebentar lagi. Nanti setelah lulus kamu ceraikan bunda dan nikah sama aku. Aku jamin, kamu akan lebih bahagia tinggal sama aku daripada sama bunda. Kita akan pindah dari sini dan tinggal di tempat yang jauh." ucap Jelita sembari melingkarkan tangannya di lengan Revan dan menyandarkan kepalanya di bahu lelaki itu.

Kini keduanya tengah berada di area taman kota, bermesraan dan mengobrolkan perihal hubungan mereka selanjutnya. Sebenarnya tidak terpikirkan bagi Jelita jika ia akan mengatakan semua hal tadi, mengatakan untuk akan menikah dengan Revan dan pergi ke tempat yang jauh.

Sebenarnya niat Jelita hanya ingin merebut Revan dari bundanya kemudian setelah berhasil dan lelaki itu mencintainya, Jelita akan mencampakkannya.

Tidak Sudi Jelita untuk terus mempertahankannya. Namun, tentang mengapa ia tiba-tiba mengatakan itu, tak seorangpun yang tahu termasuk dirinya sendiri.

"Sudahlah, tidak usah mikir begitu. Nanti kamu juga akan merasakannya. Lagi pula di umur bunda segitu memangnya masih bisa hamil lagi? Aku sih tidak yakin ya, apalagi dulu sebelum ayah meninggal, bunda sempat mengkonsumsi pil itu beberapa kali ...,"

"Jadi dari situ aku sudah yakin, jika sekarang bunda sudah tidak bisa hamil lagi. Hmm, besok aku sudah masuk sekolah lagi, Kamu anterin aku ya besok, terus pulangnya jemput aku. Kamu nggak terlalu sibuk kan besok, nggak ada meeting kan?" tanya Jelita sembari menegakkan tubuhnya dan mengalihkan pandangannya ke arah Revan.

Tampak sekali ia ingin mendekatkan dirinya dengan Revan. Ingin membuat Revan takluk dengannya. Meskipun sebenarnya melakukan semua hal ini sangat ia benci.

"Ehm, baiklah besok ayah jemput kamu dan anterin kamu. Tapi kalau untuk jemput mungkin agak telatan soalnya pas jam kamu pulang sekolah, ayah masih sibuk ngantor." Sahut Revan.

Di sini Jelita cukup kesal mengetahui Revan masih juga memanggil dirinya ayah, bukanlah sayang. Sebenarnya cukup jijik Jelita dengan panggilan itu darinya, tapi dengan Revan masih memanggilnya begitu, itu tandanya dia belumlah takluk dan cinta terhadap Jelita.

"Kalau masih menyebut dirimu ayah, aku nggak akan pernah maafin kamu sampai kapanpun." ucap kesal Jelita.

Melihat kekesalan di wajah Jelita, Revan segera saja meraih pundak Jelita dan membawanya ke dalam pelukannya.

"Iya iya, sayang. Maafin aku ya. Aku suka lupa dengan manggil diri aku ayah, soalnya udah terbiasa dengan panggilan itu dari dulu. Tapi kalau di depan bunda kamu, Jangan pernah kamu manggil aku sayang ya. Panggil aku ayah. Kamu tahu sendiri kan, gimana cemburuannya bunda kamu itu?

"Pasti dia akan langsung serang aku kalau lihat kamu manggil aku sayang. Ehm, aku boleh main sama dia kan kalau malam atau gak pas dia belum tidur? Karena kalau nggak main sama sekali, nanti dia bisa curiga dong. Nggak papa ya, aku main sama dia. Nanti setelah ngantor aku mampir di tempat kamu." ucap Revan.

Mendengarnya Jelita cukup kesal, tapi benar juga ucapannya. Jika sama sekali tidak bermain dengan bundanya, pasti bundanya itu akan curiga. Selama beberapa saat ini Jelita ingin main aman. Ia tidak ingin mengambil resiko yang justru membahayakannya.

"Iya, nggak papa. Kamu main sama bunda, tapi itu kalau dia minta ya, kalau nggak ya nggak usah. Terus nanti kamu pulangnya larut aja, nunggu sampai dia tidur, biar kalian nggak bisa main ...,"

"Lagi pun di apartemen nanti aku juga pasti akan layanin kamu kok. Kita akan main sepuasnya. Jadi kamu nggak usah khawatir. Ehm, sayang, kita login yuk. Kamu nggak pengen main lagi sama aku?" ajak Jelita yang tentu ajakannya itu membuat Revan terperangah, namun juga menyukainya.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

dhea arisanti

dhea arisanti

check-in woyy bukan login😭

2024-06-26

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 01. Menikah Lagi
2 Episode 02. Kehilangan yang Membawa Dendam
3 Episode 03. Pesona Jelita yang Menggoda; Pasti akan Takluk Padaku
4 Episode 04. Lebih Aduhai dan Menggairahkan
5 Episode 05. Merenggut Berlian Berharga
6 Episode 06. Dendam yang Membara; Melihatnya Hancur adalah Tujuan
7 Episode 07. Tidak Bisa Mundur
8 Episode 08. Momen yang Penuh Kedekatan
9 Episode 09. Sesuatu tentang Leon
10 Episode 10. Jadilah Kekasihku, Ayah
11 Episode 11. Takkan Bisa Menolakku
12 Episode 12. Jalan-jalan Serasa Honeymoon
13 Episode 13. Di Taman Sejoli
14 Episode 14. Pantas Menerima Ganjaran
15 Episode 15. Mencintaimu Selamanya
16 Episode 16. Hanya Menjadi Rahasia Kita
17 Episode 17. Seperti Bukan Darah H4id
18 Episode 18. Sejak Dulu adalah Crushnya
19 Episode 19. Satu-satunya Cara yang Bagus
20 Episode 20. Dia yang Membuatku Candu
21 Episode 21. Mimpi Buruk
22 Episode 22. Andai Bukan Satu Darah
23 Episode 23. Wanita Lain
24 Episode 24. Bukan Wanita Panggilan
25 Episode 25. Takkan Membiarkanmu Lolos
26 Episode 26. Semua Kebohongan Jelita
27 Episode 27. Honeymoon ke Bali
28 Episode 28. Tidak Bisa Di Hancurkan Oleh Siapapun
29 Episode 29. Satu Minggu Lagi
30 Episode 30. Bertemu dengan Pemb*nuh
31 Episode 31. Hanya Karena Cinta
32 Episode 32. Mempertahankannya atau Melepaskannya
33 Episode 33. Dia Selingkuh
34 Episode 34. Aku Hamil
35 Episode 35. Semua Pasti Tipuan
36 Episode 36. Ceraikan Mas Revan
37 Episode 37. Berusaha Untuk Move On
38 Episode 38. Rahasia Terbesar Dalam Hidup
39 Episode 39. Kamu Aku Talak
40 Episode 40. Takkan Pernah Sedikitpun Menyerah
41 Episode 41. Will You Marry Me
42 Episode 42. Kamu adalah Segalanya Bagiku
43 Episode 43. Orang Asing
44 Episode 44. Nekat Berbagi Cinta
45 Episode 45. Seorang Penjahat Kel4min
46 Episode 46. Masa Lalu Hanyalah Masa Lalu
47 Episode 47. Perpisahan dan Perjalanan Baru
48 Episode 48. Itu Semua Bukan Miliknya
49 Episode 49. Jelita Hamil
50 Episode 50. Akan Baik-baik Saja
51 Episode 51. Sebelum Semakin Jauh Menguasai
52 Episode 52. Berusaha Mengompori
53 Episode 53. Sekarang Menjadi Milikku
54 Episode 54. Tetap Tinggal atau Angkat Kaki
55 Episode 55. Menjaga Sampai Akhir Hayat
56 Episode 56. Arti Dibalik Nama Jelita
57 Episode 57. Kehadiran Wishlove Meizhaya Aurora
58 Episode 58. Tidak Sedarah
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Episode 01. Menikah Lagi
2
Episode 02. Kehilangan yang Membawa Dendam
3
Episode 03. Pesona Jelita yang Menggoda; Pasti akan Takluk Padaku
4
Episode 04. Lebih Aduhai dan Menggairahkan
5
Episode 05. Merenggut Berlian Berharga
6
Episode 06. Dendam yang Membara; Melihatnya Hancur adalah Tujuan
7
Episode 07. Tidak Bisa Mundur
8
Episode 08. Momen yang Penuh Kedekatan
9
Episode 09. Sesuatu tentang Leon
10
Episode 10. Jadilah Kekasihku, Ayah
11
Episode 11. Takkan Bisa Menolakku
12
Episode 12. Jalan-jalan Serasa Honeymoon
13
Episode 13. Di Taman Sejoli
14
Episode 14. Pantas Menerima Ganjaran
15
Episode 15. Mencintaimu Selamanya
16
Episode 16. Hanya Menjadi Rahasia Kita
17
Episode 17. Seperti Bukan Darah H4id
18
Episode 18. Sejak Dulu adalah Crushnya
19
Episode 19. Satu-satunya Cara yang Bagus
20
Episode 20. Dia yang Membuatku Candu
21
Episode 21. Mimpi Buruk
22
Episode 22. Andai Bukan Satu Darah
23
Episode 23. Wanita Lain
24
Episode 24. Bukan Wanita Panggilan
25
Episode 25. Takkan Membiarkanmu Lolos
26
Episode 26. Semua Kebohongan Jelita
27
Episode 27. Honeymoon ke Bali
28
Episode 28. Tidak Bisa Di Hancurkan Oleh Siapapun
29
Episode 29. Satu Minggu Lagi
30
Episode 30. Bertemu dengan Pemb*nuh
31
Episode 31. Hanya Karena Cinta
32
Episode 32. Mempertahankannya atau Melepaskannya
33
Episode 33. Dia Selingkuh
34
Episode 34. Aku Hamil
35
Episode 35. Semua Pasti Tipuan
36
Episode 36. Ceraikan Mas Revan
37
Episode 37. Berusaha Untuk Move On
38
Episode 38. Rahasia Terbesar Dalam Hidup
39
Episode 39. Kamu Aku Talak
40
Episode 40. Takkan Pernah Sedikitpun Menyerah
41
Episode 41. Will You Marry Me
42
Episode 42. Kamu adalah Segalanya Bagiku
43
Episode 43. Orang Asing
44
Episode 44. Nekat Berbagi Cinta
45
Episode 45. Seorang Penjahat Kel4min
46
Episode 46. Masa Lalu Hanyalah Masa Lalu
47
Episode 47. Perpisahan dan Perjalanan Baru
48
Episode 48. Itu Semua Bukan Miliknya
49
Episode 49. Jelita Hamil
50
Episode 50. Akan Baik-baik Saja
51
Episode 51. Sebelum Semakin Jauh Menguasai
52
Episode 52. Berusaha Mengompori
53
Episode 53. Sekarang Menjadi Milikku
54
Episode 54. Tetap Tinggal atau Angkat Kaki
55
Episode 55. Menjaga Sampai Akhir Hayat
56
Episode 56. Arti Dibalik Nama Jelita
57
Episode 57. Kehadiran Wishlove Meizhaya Aurora
58
Episode 58. Tidak Sedarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!