Episode 08. Momen yang Penuh Kedekatan

Kamar terasa sunyi sesaat setelah Jelita keluar dari kamar dengan wajah muram. Di tempatnya, Revan masih memikirkan apa yang sudah dilakukan bersama Jelita semalam. Dia sangat merasa bersalah terhadap Jelita, memang semalam jelita yang memaksanya dan itu dalam keadaan mabuk.

Namun, Revan yang statusnya ayah tiri Jelita harusnya lebih menjaga Jelita dan mencegah tindakan Jelita semalam. Harusnya dia bisa lebih berpikir positif dan mengesampingkan nafsu yang turut mendesaknya. Nafsunya yang membara setelah mengetahui penampilan Jelita serta dirinya yang tiba-tiba berkelakuan seperti itu membuat jiwa lelaki Revan bangkit.

Dia mengikuti alur permainan itu, hingga akhirnya merenggut sesuatu berharga milik Jelita.

Ingin rasanya Revan mengatakan bila ia khilaf, tak sengaja melakukannya. Namun, tetap saja, dirinya sudah merenggut aset Jelita. Apa yang dilakukannya semalam dengan penuh kesadaran. Dia sadar dan nafsunya yang muncul tiba-tiba justru mendorongnya semakin Jauh.

Lalu ketika Revan masih sepenuhnya terhanyut dalam pikirannya, tiba-tiba seseorang membuka pintu kamarnya dari luar dengan cukup kencang. Sontak Revan segera mengalihkan perhatiannya ke arah pintu itu dan setelah atensinya beralih ke sana, tampak Widya dengan wajah lesunya, rambut serta penampilannya yang berantakan menatap tajam penuh emosi ke arah Revan.

Di saat mengetahui istrinya tiba-tiba masuk, Revan sempat bernafas lega, karena dia untungnya sudah menyempatkan diri untuk berpakaian dan Jelita juga sudah pergi ke kamarnya. Andai saat istrinya masuk, dirinya dan Jelita masih tetap di posisi tadi, apa yang akan Widya lakukan untuk menyikapinya? melihat suaminya tidur dengan anak tirinya. Apakah Widya tidak akan murka melihatnya?

Lalu dengan langkah tergesa, Widya berjalan mendatangi Revan. Wajahnya masih dipenuhi amarah, sorot matanya yang tajam, kedua tangannya yang mengepal serta deru nafasnya yang tak beraturan sukses membuat Revan merinding.

Sepertinya Widya marah. Namun, marah kenapa? Apakah Widya marah karena Revan tidak menjawab teleponnya semalam dan mengabaikan semua chatnya? ehm, lalu jika dia baru saja kembali, semalam dia tidur di mana? Revan sama sekali tidak memikirkan hal itu sampai akhirnya Widya muncul di hadapannya saat ini.

"Kamu semalam ketiduran ya? Nonton film sampai ketiduran atau berak semalaman? Aku teleponin kamu loh dari semalam, aku chat, aku vc, tapi kamu gak respon-respon. Sebenarnya kamu ke mana sih, sayang?

"Aku udah nyiapin segala hal demi malam indah kita, tapi kamu malah gak angkat-angkat telepon aku, terus pintu depan dikunci sama Jelita. Semalam aku bingung tahu mau ke mana lagi untuk tidur. Tapi untungnya aku bawa ATM jadi semalam itu aku bisa check in, meski rasanya kesel banget." ucap kesal Widya.

Perempuan setengah baya itu tampak menggebu-gebu menceritakan kekesalannya semalam kepada Revan. Rasa marahnya terus memenuhi kepalanya, hingga sesaat setelah ceritanya selesai, dia bisa sedikit bernafas lega. Rupanya sekesal itu Widya terhadap tragedi semalam. Karena semalam, semua rencananya gagal.

Dia yang berencana menghabiskan malam panjang dengan Revan terpaksa gagal. Gagal dan membuat pikirannya begitu kacau, marah serta tidak tahu harus melampiaskannya seperti apa.

Memang Widya adalah orang yang pemarah. Dia bisa begitu marah hanya karena hal sekecil saja. Terlebih jika itu tentang bermain dengan Revan. Tentu saja Widya akan sangat marah bila rencananya itu harus gagal. Namun, mau bagaimana lagi, semua sudah terjadi. Lagi pula kemarin malam memang Widya pergi terlalu lama.

Selain lokasi tempat dia membeli barang itu terlalu jauh, dia juga harus menghabiskan waktu berjam-jam di tengah kemacetan. Ada sekitar hampir bermenit-menit lamanya Widya habiskan di jalanan Karena saat itu pas sekali dengan jam orang pulang kantor.

Widya kira saat dirinya tiba di rumah dia akan langsung bisa bermain dengan Revan sepuasnya. Di perkiraannya Revan sudah menunggunya di kamar dan bersiap menyambutnya. Namun, rupanya semua angan-angannya itu harus gagal karena pintu yang dikunci dari dalam.

Lalu dengan semua kata-kata serta omelan yang keluar dari mulut Widya, Revan yang mendengarnya hanya mampu terdiam. Dia cukup bingung harus meresponnya seperti apa. Mulutnya terlalu kelu untuk hanya berucap kata ketiduran. Wajahnya tampak memucat, tubuhnya tampak gemetaran karena apa yang sudah dilakukannya dengan Jelita semalam cukup mampu menguras pikirannya.

Lalu Widya yang mendapati Revan hanya terus terdiam langsung saja beranjak mendekatinya dan duduk tepat di sebelahnya. Dia tatap mata suaminya lekat-lekat hingga beberapa saat kemudian Widya berdecak dan menggelengkan kepalanya berulang kali.

"Sayang, kamu kenapa diem aja sih? ngomong dong. Semalam tuh kamu kenapa, kalau ketiduran ya udah bilang aja ketiduran nggak apa-apa kok aku akan bisa maklumi itu. Lagi pula aku perginya juga terlalu lama kemarin karena kejebak macet. Sayang, ngomong dong, kamu kenapa sih kok diem aja dari tadi?" desak Widya.

Dia cukup emosi melihat suaminya terus terdiam sambil menatapnya. Seperti ada sesuatu yang Revan sembunyikan darinya dan merasa takut untuk mengatakannya. Perasaan Widya langsung tidak karuan setelah melihat mata Revan. Ada apa dengan lelaki itu?

"Aku ... ketiduran semalam setelah nonton TV. Maaf ya aku nggak bisa bukain kamu pintu. Aku juga nggak jawab telepon kamu ataupun chat kamu. HP aku kemarin aku silent makanya aku nggak denger waktu kamu telepon. Sekali lagi maafin aku ya, janji nggak akan ngulangin lagi. Ngomong-ngomong semalam kamu ke mana sih? Kok lama banget perginya. Aku tungguin kamu nggak pulang-pulang." tanya Revan.

Lalu Widya yang mengetahui respon Revan langsung saja mengalihkan pandangannya ke arah lain. Seperti dia sedang mempertimbangkan dengan hati-hati kata-kata yang ingin dia ucapkan sebagai respons terhadap pertanyaan Revan.

Selalu setelah cukup dengan pikirannya, Widya tampak mendekatkan tubuhnya ke arah Revan dan membisikkan beberapa patah kata kepadanya. "Ehm, kemarin aku beli sesuatu. Sesuatu ini adalah pelengkap permainan kita. Kamu tau lah sesuatu ini apa. Sebenarnya tempatnya lumayan jauh kenapa makanya aku bisa lama banget pulangnya, selain itu juga jalanan lumayan macet kemarin ...,"

"Sayang, maafin aku juga ya udah bikin Kamu nunggu. Pasti semalam Kamu sebel banget sama aku karena aku nggak pulang-pulang. Aku udah kangen banget pengen bermain sama kamu, tapi gimana lagi pintunya terlanjur dikunci sama Jelita terus dia juga aku panggil nggak jawab-jawab dari luar." 

Widya dengan lembut memeluk lengan Revan, merasa nyaman dalam dekapannya. Dia menyandarkan kepalanya di bahu lelaki itu, mencari ketenangan dan kehangatan di dalam dekapannya.

Di dalam pelukan mereka, terasa kehangatan yang tak terungkapkan. Widya merasakan ketenangan di hatinya, seperti menemukan tempat yang tepat untuk beristirahat setelah perjalanan yang panjang. Dia merasa dilindungi oleh kehadiran Revan, seolah-olah dunia di sekitarnya menjadi lebih tenang dan damai.

Widya merenung dalam keheningan, menikmati momen yang penuh kedekatan ini. Dia merasakan denyutan jantung Revan yang menenangkan, dan setiap napas yang diambilnya memberikan rasa kedekatan yang tak tergantikan. Dalam pelukan itu, mereka saling memberikan dukungan dan kekuatan satu sama lain.

Bersambung ...

Episodes
1 Episode 01. Menikah Lagi
2 Episode 02. Kehilangan yang Membawa Dendam
3 Episode 03. Pesona Jelita yang Menggoda; Pasti akan Takluk Padaku
4 Episode 04. Lebih Aduhai dan Menggairahkan
5 Episode 05. Merenggut Berlian Berharga
6 Episode 06. Dendam yang Membara; Melihatnya Hancur adalah Tujuan
7 Episode 07. Tidak Bisa Mundur
8 Episode 08. Momen yang Penuh Kedekatan
9 Episode 09. Sesuatu tentang Leon
10 Episode 10. Jadilah Kekasihku, Ayah
11 Episode 11. Takkan Bisa Menolakku
12 Episode 12. Jalan-jalan Serasa Honeymoon
13 Episode 13. Di Taman Sejoli
14 Episode 14. Pantas Menerima Ganjaran
15 Episode 15. Mencintaimu Selamanya
16 Episode 16. Hanya Menjadi Rahasia Kita
17 Episode 17. Seperti Bukan Darah H4id
18 Episode 18. Sejak Dulu adalah Crushnya
19 Episode 19. Satu-satunya Cara yang Bagus
20 Episode 20. Dia yang Membuatku Candu
21 Episode 21. Mimpi Buruk
22 Episode 22. Andai Bukan Satu Darah
23 Episode 23. Wanita Lain
24 Episode 24. Bukan Wanita Panggilan
25 Episode 25. Takkan Membiarkanmu Lolos
26 Episode 26. Semua Kebohongan Jelita
27 Episode 27. Honeymoon ke Bali
28 Episode 28. Tidak Bisa Di Hancurkan Oleh Siapapun
29 Episode 29. Satu Minggu Lagi
30 Episode 30. Bertemu dengan Pemb*nuh
31 Episode 31. Hanya Karena Cinta
32 Episode 32. Mempertahankannya atau Melepaskannya
33 Episode 33. Dia Selingkuh
34 Episode 34. Aku Hamil
35 Episode 35. Semua Pasti Tipuan
36 Episode 36. Ceraikan Mas Revan
37 Episode 37. Berusaha Untuk Move On
38 Episode 38. Rahasia Terbesar Dalam Hidup
39 Episode 39. Kamu Aku Talak
40 Episode 40. Takkan Pernah Sedikitpun Menyerah
41 Episode 41. Will You Marry Me
42 Episode 42. Kamu adalah Segalanya Bagiku
43 Episode 43. Orang Asing
44 Episode 44. Nekat Berbagi Cinta
45 Episode 45. Seorang Penjahat Kel4min
46 Episode 46. Masa Lalu Hanyalah Masa Lalu
47 Episode 47. Perpisahan dan Perjalanan Baru
48 Episode 48. Itu Semua Bukan Miliknya
49 Episode 49. Jelita Hamil
50 Episode 50. Akan Baik-baik Saja
51 Episode 51. Sebelum Semakin Jauh Menguasai
52 Episode 52. Berusaha Mengompori
53 Episode 53. Sekarang Menjadi Milikku
54 Episode 54. Tetap Tinggal atau Angkat Kaki
55 Episode 55. Menjaga Sampai Akhir Hayat
56 Episode 56. Arti Dibalik Nama Jelita
57 Episode 57. Kehadiran Wishlove Meizhaya Aurora
58 Episode 58. Tidak Sedarah
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Episode 01. Menikah Lagi
2
Episode 02. Kehilangan yang Membawa Dendam
3
Episode 03. Pesona Jelita yang Menggoda; Pasti akan Takluk Padaku
4
Episode 04. Lebih Aduhai dan Menggairahkan
5
Episode 05. Merenggut Berlian Berharga
6
Episode 06. Dendam yang Membara; Melihatnya Hancur adalah Tujuan
7
Episode 07. Tidak Bisa Mundur
8
Episode 08. Momen yang Penuh Kedekatan
9
Episode 09. Sesuatu tentang Leon
10
Episode 10. Jadilah Kekasihku, Ayah
11
Episode 11. Takkan Bisa Menolakku
12
Episode 12. Jalan-jalan Serasa Honeymoon
13
Episode 13. Di Taman Sejoli
14
Episode 14. Pantas Menerima Ganjaran
15
Episode 15. Mencintaimu Selamanya
16
Episode 16. Hanya Menjadi Rahasia Kita
17
Episode 17. Seperti Bukan Darah H4id
18
Episode 18. Sejak Dulu adalah Crushnya
19
Episode 19. Satu-satunya Cara yang Bagus
20
Episode 20. Dia yang Membuatku Candu
21
Episode 21. Mimpi Buruk
22
Episode 22. Andai Bukan Satu Darah
23
Episode 23. Wanita Lain
24
Episode 24. Bukan Wanita Panggilan
25
Episode 25. Takkan Membiarkanmu Lolos
26
Episode 26. Semua Kebohongan Jelita
27
Episode 27. Honeymoon ke Bali
28
Episode 28. Tidak Bisa Di Hancurkan Oleh Siapapun
29
Episode 29. Satu Minggu Lagi
30
Episode 30. Bertemu dengan Pemb*nuh
31
Episode 31. Hanya Karena Cinta
32
Episode 32. Mempertahankannya atau Melepaskannya
33
Episode 33. Dia Selingkuh
34
Episode 34. Aku Hamil
35
Episode 35. Semua Pasti Tipuan
36
Episode 36. Ceraikan Mas Revan
37
Episode 37. Berusaha Untuk Move On
38
Episode 38. Rahasia Terbesar Dalam Hidup
39
Episode 39. Kamu Aku Talak
40
Episode 40. Takkan Pernah Sedikitpun Menyerah
41
Episode 41. Will You Marry Me
42
Episode 42. Kamu adalah Segalanya Bagiku
43
Episode 43. Orang Asing
44
Episode 44. Nekat Berbagi Cinta
45
Episode 45. Seorang Penjahat Kel4min
46
Episode 46. Masa Lalu Hanyalah Masa Lalu
47
Episode 47. Perpisahan dan Perjalanan Baru
48
Episode 48. Itu Semua Bukan Miliknya
49
Episode 49. Jelita Hamil
50
Episode 50. Akan Baik-baik Saja
51
Episode 51. Sebelum Semakin Jauh Menguasai
52
Episode 52. Berusaha Mengompori
53
Episode 53. Sekarang Menjadi Milikku
54
Episode 54. Tetap Tinggal atau Angkat Kaki
55
Episode 55. Menjaga Sampai Akhir Hayat
56
Episode 56. Arti Dibalik Nama Jelita
57
Episode 57. Kehadiran Wishlove Meizhaya Aurora
58
Episode 58. Tidak Sedarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!