Episode 18

Sebesar apapun kesalahanmu dimasa lalu, itu seharusnya kau jadikan pelajaran kedepannya untuk menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Waktu telah berlalu, sudah 3 bulan lamanya Arga menetap di kota paris, tapi tak sedetik pun dia melupakan kebersamaannya dengan Airin.

Arga mendengar kabar jika Daddynya telah menikah lagi dengan seorang yang jauh lebih mudah darinya. Tapi Arga tidak mengetahui jika yang menjadi istri Daddynya adalah Airin mantan kekasihnya.

Sebelumnya, Arga mengiginkan jika orang tuanya rujuk kembali. Maminya sudah pisah dengan suaminya, makanya Arga ingin menyatukan Mami dan Daddynya kembali.

Tapi apa boleh buat, takdir sudah digariskan begitu kepadanya. sehingga dia tak bisa mempersatukan kedua orang tuanya.

Arga membuka ponsel miliknya dan tiba tiba tak sengaja melihat kalendernya dan dia melihat tanggal ulang tahun Airin.

*************************************

Dikediaman Arya, Besok adalah hari ulang tahun Airin. Arya telah mempersiapkan kejutan untuk Airin. sementara itu, Airin tak mengetahui semua kejutan yang telah dibuat oleh Arya untuknya.

"Dad, Airin pengen kerumah bunda, boleh enggak" Tanya Airin yang terus merengek dari tadi.

Sementara Arya sedang mengerjakan beberapa pekerjaan yang sempat tertunda karena sakit.

"Rin, nanti aja yah, Mas mau kerjain pekerjaan Mas dulu, Liat nih pekerjaanku lagi menumpuk banget yah sayang." Jawab Arya kemudian.

"Airin enggak minta Mas Anterin ko, Airin bisa pergi sendiri, Boleh yah Mas?" Ucapnya lagi dengan penuh harap dan merayu.

"Ia udah boleh, tapi besok biar Mas yang antar." Ucap Arya lagi karena jika hari ini Airin pergi, berarti kejutannya bakal gagal total dong.

"Ia udah deh besok aja," Ucapnya pasrah.

"Tapi Airin mau nginep yah mas?" Tanyanya lagi.

"Tapi satu malam aja, enggak ada bantahan," Entah mengapa Arya tak ingin Airin jauh-jauh darinya. Sebenarnya dia ingin ikut menginap, tapi sekarang lagi sibuk-sibuknya karena Arya ingin membuka restoran lagi didaerah Palu.

"Ia udah deh," Ucapnya cemberut.

"Kalau kangen sama Bunda, ajakin Bunda aja kemari temenin Airin dirumah ini," Ujar Arya kemudian.

"Ngapain juga Airin lama-lama disana kan, gak ada yang mengaharapkan Airin disana, makasih yah Mas." Ucap Airin langsung memeluknya dengan erat dan mencium kedua pipi Arya.

"Ia,,," Sambil Arya balas memeluknya dan mencium pipinya serta mengelus rambutnya.

"Ia udah Airin keluar dulu yah, biar Mas selesain dulu kerjaan Mas ini."

"Oke Masku sayang." Ucap Airin sambil mencium pipinya lagi dan segera keluar.

Airin keluar dari ruangan kerja Daddy, menuju kamar untuk mandi Karena selesai dari kampus dia langsung menuju ruangan kerja Daddy. Untuk meminta izin kerumah bunda, tapi sayang Daddy belum mengisinkan ku untuk kesana.

Airin langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri Karena dia merasa badannya sangat lengket. Dia masuk kedalam bathtub dan berendam disana beberapa menit. Setelah merasa cukup dia pun mandi dan memakai sabun serta sampo.

Kini Airin sudah selesai mandi dan sedang membaca novel online favoritnya. Tak berselang lama Daddy masuk ke kamar.

"Rin ayo makan, Mas udah masak." Ucap Arya, Airin kemudian mengikuti Daddy kemeja makan untuk makan bersama.

Daddy memasak cukup banyak, Bibi dan Mang Ujang pulang kampung entah mengapa mereka pulang kampung mendadak Airin tidak tahu sama sekali.

"Dad, ko masaknya banyak banget sih?" Ucap Airin kaget melihat makanan begitu banyak dimeja makan.

"Ini untuk besok, Daddy sengaja masak banyak biar tinggal dipanasin aja." Airin percaya saja dengan apa yang dikatakan Daddy kepadanya.

"Ayo makan, dari pada Bengong." Airin mulai memakan masakan Daddy yang ternyata sangat nikmat.

"Wah. Daddy pinter masak yah, makanannya enak banget!" Ucap Airin sambil memberikan jempol kepadanya. Daddy hanya tersenyum manis kearahku dan melanjutkan makannya.

Setelah selesai makan, Airin mencuci piring bekas makanan kami dan dia menyuruh Daddy untuk kekamar saja. Untuk istirahat, kasian Daddy abis kerja langsung masak tadi. Setelah semuanya selesai Airin menyusul Daddy kembali ke kamar.

"Daddy belum tidur?" Tanyaku yang melihatnya memainkan hpnya.

"Mas belum ngantuk Rin, sini istirahat pasti kamu cape banget,"

"Ia elah Dad, cuci piring doang ko cape banget, ada-ada aja deh sih Daddy." setelah kumengucapkan itu akupun menuju kasur dan naik disamping Daddy.

"Aku panggil Daddy aja yah boleh' kan, anggap aja itu panggilan kesayangan Airin," Airin melihat Arya hanya menghela nafas berat dan menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Daddy lagi kerjain apaan sih?" sambil Airin menengok laptop Arya dia sendiri tidak mengerti sedang mengerjakan apa, hanya angka yang tertera di laptopnya.

"Daddy lagi cek keuntungan Daddy direstoran Rin!Bentar lagi selesai ko Rin,"

"Kamu mending tidur aja, dari pada nungguin Daddy takut lama."

Airin mulai memejamkan mata untuk menuju ke alam mimpi. Tapi tiba-tiba saja, ada suara dari luar seperti benda jatuh dilantai bawah.

"Daddy denger suara itu gak?" Tanya Airin yang tiba-tiba deg-dekan.

"Ia Rin, Daddy juga denger, Daddy cek dulu kebawah yah, takutnya ada perampok." ucap Daddy lagi.

Kami hanya berdua dirumah ini karena semuanya mendadak pulang kampung, jadi tak ada satu pun satpam yang jaga.

"Jangan Dad, Airin takut kalau Daddy kenapa-kenapa, bagaimana?" Ucap Airin yang melarangnya untuk keluar melihat apa yang ada diluar.

"Daddy enggak akan kenapa-kenapa, Daddy hanya minta Airin jangan sampai keluar kamar dan kunci pintunya yah," ucap Daddy sambil melangkah keluar kamar.

"Dad hati-hati yah,"

Tak berapa lama Airin mendengar suara teriakan. Dia langsung menuju kebawah untuk melihat Daddy, Saat sudah menuruni tangga Airin melihat darah berlumuran diperut Daddy sambil Daddy memengang bagian perutnya yang seperti terkena tusukan pisau, kemudian Daddy merintih kesakitan.

"Ya Allah Daddy," Ucapnya sambil berlari dari tangga ingin melihat keadaan Arya.

"AIRIN CEPAT LARI RIN," Ucap Daddy yang berteriak kencang.

"Enggak Dad, Airin enggak bakalan pergi!" ujarku sambil melangkah menuruni tangga dengan cepat.

"RIN, CEPAT PERGI. KAMU BAKALAN CELAKA KALAU TETAP DISINI" Ujar Daddy lagi kepadaku.

"Enggak, Airin enggak akan pergi." Sambil kuberjalan kearah Daddy berniat ingin menolongnya, tapi tiba-tiba...

Dooooorrrrr. KEJUTAN!!!

Airin kaget melihat mereka semua berkumpul disini memberikan sebuah kejutan yang sangat istimewa, dia tak henti-hentinya menangis Karena ulah mereka yang membuat jantungku serasa ingin berhenti berdetak.

"Kalian mau aku mati mendadak?" Ucap Airin dengan pura-pura kesal.

"Ini semua ide Daddy Rin," ucap Sisil dan Siska secara bersamaan.

"Maafin Daddy yah sayang,aku udah buat kamu takut begini," ujar Daddy sambil memelukku dan mengusap air mataku. Airin hanya mengangguk saja.

"Udah dong melownya, pengel nih Bunda mengangin kuenya." Kata Bunda yang memengang kue dari tadi. Airin tersenyum dan melangkah kearah Bunda.

"Selamat ulang tahun sayang, semoga Bunda cepet punya cucu."

"Aamiin." ucap mereka serempak.

Airin melihat kearah mereka, maksudku dua sahabatku, Sisil dan Siska sepertinya sudah mengetahuinya.

Kemudian mereka semua menyanyikan lagu ulang tahun untuk Airin setelah itu,

"Ayo sini duduk dan potong kuenya," ucap Ibu yang duduk duluan karena merasa pegal.

"Baik Bun," Ucap Airin sambil memotong kue.

"Kue pertama pun aku berikan kepada Suamiku yang tercinta," Ujar Airin lalu memberikan kepada Bunda dan kepada sahabatku serta Bibi dan Mang Ujang.

Setelah makam kue, kami pun mengobrol tapi tiba-tiba hp siska berbunyi.

"Arga Rin!" Ucap Siska kaget karena kenapa Arga tiba-tiba menelponnya.

Jangan lupa like dan komen 💓💓💓💓💓💓

Terpopuler

Comments

Azizah SULAEMAN

Azizah SULAEMAN

ih awalnya aku dah mikir kmna" ko bisa ? taunya kejutan /Facepalm/

2024-04-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!