Episode 19

Kita sering mendengar yang namanya penyesalan pasti datangnya dari belakang. Kalau datangnya diawal, yah itu namanya pendaftaran.

Seperti itulah perasaan Arga sekarang, menyesal pun percuma karena itulah jalan atau pilihan yang Arga ambil.

Dia lebih memilih pergi dihari pernikahannya dengan Airin, dibandingkan bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Ibarat nasi sudah menjadi bubur dan mau bagaimanapun tidak bisa berubah menjadi nasi kembali karna terlalu encer.

FLASHBACK.

Saat Arga mengetahui jika besok adalah hari lahir Airin, Arga berniat memberikan kejutan untuk Airin. Tapi diluar dugaannya, ternyata Airin malah memblokir nomor telponnya.

Dulu saat dia meninggalkan Airin, Arga memang tak pernah memberi kabar sedikitpun tentang dirinya kepada Airin. Arga sangat sibuk mengurus segala kebutuhan kuliahnya sekarang, baru ini dia sempat, tapi malah keburu diblokir. Arga pun berinisiatif menelpon Siska yaitu sahabat Airin.

Saat Arga menelpon, ternyata Siska tidak mengangkat telponnya. Arga pun mencoba sekali lagi. Mungkin memang Siska sudah tidur karena sudah hampir larut malam. Saat Arga sudah pasrah karena Siska tak kunjung mengangkat telponnya. Diapun berinisiatif untuk besok saja menelpon lagi. Tapi tiba-tiba,,,

👧. Lo ngapain nelpon gue?.

🙎‍♂️. Sis tolong bilang sama Airin, buka blokiran hp dia dong, gue mohon.

👧. Lo ngomong aja sendiri, ngapain gue bantuin lo.

Tiba-tiba aku mendengar suara Airin ditelpon.

🙎‍♂️. Airin ada disitu yah, tolong kasih ponselnya dong Sis, gue mohon sama lo.

👧. Enggak ada yang perlu elo bahas lagi sama Airin, lagian dia juga udah nikah.

🙎‍♂️. APA...? Arga bagitu kaget luar biasa.

👧. Halo Arga ini gue Airin, Lo jangan mengganggu gue lagi karna gue udah nikah. Setelah mengatakan itu, ponselnya pun langsung dimatikan olehnya. Arga mencoba menelpon balik tapi percuma saja nomornya dimatikan.

Enggak mungkin Airin udah nikah, apa katanya tadi, ada seseorang yang mau menggantikan aku dia hari pernikahanku.

Pasti Airin bohong, ini enggak mungkin, Aku yakin Airin pasti mengarang cerita, Aku yakin pasti Airin masih cinta sama aku, aku enggak percaya omongannya.

Arrgghhh. Teriak Arga dengan frustasi.

Aku enggak akan biarin Airin dimiliki oleh orang lain.

AIRIN CUMA MILIKKU, Ia. AIRIN CUMA MILIKKU. TAK AKAN KUBIARKAN ORANG LAIN MEMILIKI KEPUNYAANKU. Ucapnya dengan berteriak dan tiba-tiba saja tertawa.

HAHAHAHA. Ucap Arga sambil tertawa seperti orang gila.

************************

Disebrang sana, kebahagian sedang menghampiri Airin. Tapi tiba-tiba saja hatinya menjadi gundah.

Entah bagaimana kedepannya hubungannya dengan Arga? Apakah Arga bisa menerimanya sebagai istri dari ayahnya?

Entahlah, biar waktu yang menjawab semuanya.

"Rin, enggak usah mikirin Arga sih, inikan hari bahagia elo?" Ucap Sisil mencoba menghiburku.

"Ia Rin, gue yakin cepet atau lambat pasti Arga bakalan tau dan saat itu tiba gue yakin Arga bisa nerima itu semua." ujar Siska lagi, Airin tau mereka mencoba menguatkanku saja.

"Tapi,,,?" Ujar Airin yang sedang memikirkan sesuatu.

"Udah. Enggak usah mikirin dia, ini tuh hari bahagia elo Rin, ngapain mikirin dia sih." ucap Siska lagi dengan kesal.

"Bener tuh kata Siska. Oya ini udah isi belum?" Ucap Sisil lagi sambil mengelus perut Airin.

"Udah," Ucap Airin dengan bahagia.

"Wahhh, serius lo," Tanya Sisil tak kalah heboh.

"Wahhh, bakalan jadi Aunty dong gue, Rin." Siska menanggapi ocehan Sisil.

"Ehhhh,,, elo ngomong apaan sih? iya,,, gue udah isi, maksud gue Makanan lah diperut gue, coba aja belum. Pasti dari tadi gue kelaperan." Jawab Airin dengan nyegir.

"Wisss enggak asik lo," Ucap Siska dengan cemberut.

"Ia nih, bikin gue kesel aja." Tambah Sisil lagi.

"Ia udah, doain aja yah," Ucap Airin kepadanya sambil kupeluk mereka berdua. Dalam hati, aku sangat bersyukur memiliki sahabat seperti mereka, disaat Airin sedang kesusahan mereka selalu ada untuknya, Dulu hanya mereka yang Airin punya selain bunda dan Arga, tapi sekarang ada Daddy sebagai pelindungku.

Super Heroku..

Suami Kesayanganku..

Suami Posesifku..

Suami Manjaku. dan banyak lagi.

Airin sangat menyanyangi mereka semua. Berada disekeliling orang yang menyanyangi kita adalah sesuatu keberkahan dan rejeki juga. Karna bukan hanya uang yang hanya menjadi rejeki. Tapi kesehatan dan dikelilingi oleh orang-orang yang baik adalah suatu bentuk rejeki dari Tuhan.

Karena merekalah yang menjadi penguat disaat kita mengalami kesedihan.

Mereka tak pernah pergi, selalu ada disaat kita sedang membutuhkan pertolongannya. Bersyukurlah atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepadamu maka Allah akan menambahkan nikmat lagi dan lagi.

Terpopuler

Comments

Azizah SULAEMAN

Azizah SULAEMAN

/Rose/bunga untuk kak author jg biar tambah semangat /Smile/

2024-04-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!