Akhirnya sampai juga Arya dirumah, setelah Arya mengantar Bella kesalon. "Kemana dia," batinku. Sepertinya dia memang belum pulang Gumamku.
"Bibi, apa Airin belum pulang?" tanyaku kepadanya.
"Belum Tuan,"
"Ia udah, makasih yah Bi,"
"Sama-sama tuan."
Hufff,,,
Daddy hanya menghela nafas, ternyata dugaanku benar. Airin memang belum pulang. Kemana saja dia, bukannya sekarang sudah sore. Tak lama aku mendegar suara langkah kaki masuk kedalam rumah.
"Dari mana saja kamu Haahh?!"
"Gak ke mana-mana, aku abis dari kuliah lah Dad." Jawabnya dengan santai.
Ku tarik tangan Airin untuk masuk kedalam kamarku dan langsung Ku kunci pintunya.
Kudorong tubuhnya kearah pintu dan kucium bibirnya dengan secara brutal. Serta kuraba segala yang ada didalam tubuhnya.
"Itu hukuman karena kamu berani jalan dengan pria lain" ujarku dengan emosi yang memuncak. Akibat ulahnya fikiran Ku jadi tak tenang.
"Kalau kamu berani menentangku, akan aku lakukan lebih dari ini" ujarku dengan emosi yg masih memuncak.
Entah mengapa melihat Airin makan dengan laki-laki lain malah membuatku emosi. Apa artinya ini batinku.
Arya pun selalu mencoba menghilangkan perasaannya untuk Airin, Arya selalu menguatkan hatinya, jika Airin adalah pacar Arga. Tak boleh berbuat terlalu jauh dengannya.
Tugasku hanya menjaganya sampai Arga pulang.
Tiba-tiba bayangan Arga melintas dipikiranku.
Astaga apa yang sudah kulakukan gumamku denga lirih. Segera aku hentikan aksi gilaku ini. Karena aku sudah berani mencium Airin.
"Kenapa Dad?" tanyanya tiba-tiba setelah Arya menghentikan ciumannya.
"Maaf aku tidak sengaja," Jawabku dengan lirih, merasa sangat bersalah karena aku telah melakukan kesalahan besar.
"Tidak sengaja, Bukannya Daddy hanya menganggapku seorang anak, kanapa Daddy malah melakukan ini denganku." protesnya.
"Kenapa juga Daddy malah marah jika aku jalan dengan pria lain, bukannya kita sama saja!" Ucap Airin lagi dengan mengejek.
"Kamu sudah punya suami Rin, kamu tak seharusnya melakukan itu."
"Terus apa Daddy juga lupa jika punya Istri, aku hanya melakukan apa yang Daddy lakukan. Salahnya nya dimana?" Jawab Airin dengan sarkas.
Airin melihat Daddy hanya terdiam dan tak mampu berucap sedikit pun.
"Kenapa?" ujar Airin lagi dengan emosi.
"Maksudnya apa Rin," ucap Arya yang merasa bingung akan ucapannya.
"Kenapa Daddy tidak melanjutkannya. HAAhh" Ujarnya dengan menaikkan satu oktaf suaranya. Kepalang tanggung juga menurut Airin.
"Daddy sudah menjamah tubuhku dan menghentikannya begitu saja." Sambungnya lagi.
"Kalau memang Daddy tidak ada niat untuk menyentuhku, kenapa malah menjamah tubuhku". HAaahh,,, ucapnya sambil memukul-mukul dadaku.
"Daddy sama Arga sama sama brengsek. Daddy jahat." ujarnya lagi sambil menangis.
"Apa aku kurang seksi dari Tante itu, Apa tante itu lebih menggoda dari pada aku." Protesnya sambil membuka pakaiannya didepanku.
"Airin akan buktikan kalau aku lebih dari tante itu. Walaupun Airin belum pernah melakukannya. Tapi Airin akan buktikan, Airin lebih dari segalanya dari dia." Sambil maju kearahku, Arya pun malah reflek mundur.
Arya bingung atas ulah Airin kepadanya, tadi marah karena kucium, tapi kenapa sekarang malah marah lagi karena aku berhenti menciumnya.
Hingga sekarang dia berada didepanku dengan tubuh polosnya. Aku pun langsung tersadar ketika dia sangat dekat denganku.
"Apa yang kau lakukan Haahh,,," Bentakku kepada dia. Karena aku tak habis fikir Airin bisa senekat ini. Tiba-tiba saja dia menangis.
"Apa aku tidak ada harga dirinya dimata Daddy?"
"Setelah Daddy sudah melihat tubuhku dan merasakannya tiba-tiba Daddy berhenti begitu saja," Arya tambah bingung dibuatnya. Dasar bocah plin-plan batinku.
"Kenapa Daddy memulainya. Jika tak mau melakukannya. Apa Daddy sengaja mempermainkan aku sama seperti Arga?!" ucap airin dengan menangis terseduh-seduh.
"Maafkan aku Airin aku khilaf," Jawabku dengan memeluknya.
"Pakai pakaianmu Rin."
"Aku tidak mau Dad,"
"Airin pake sayang pakaianmu!" Ujarku sambil menyodorkan pakaian kearahnya. Karena dia tak meresponnya, terpaksa aku yang memakaikan pakaiannya. Setelah selesai Daddy memakaikannya Daddy pun memeluknya.
"Maafkan Daddy Rin."
"Daddy ke kamar mandi dulu, setelah ini kita bicarakan." Ucapku lagi kepadanya. Kuliat dia hanya menganggukkan kepalanya, Arya pun langsung masuk ke kamar mandi untuk menuntaskan sesuatu yang tak bisa ku bendung lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Anita Jenius
Bagus kak.
lanjutkan ceritanya kak. semangat
2024-04-11
1
Azizah SULAEMAN
wallah bisa bisanya dengan sendiri , sisuguhin didepan mata menolak , munafik
2024-04-04
1
dewidewie
cinta memang rumit om
2024-03-24
1