Episode 4

Hari mulai berganti bulan. Tak terasa pernikahan kami sudah satu bulan lamanya. Kini Airin sudah mulai kuliah dan tak ada yang berubah sedikit pun.

Arya dengan rutinitasnya setiap hari, serta Airin sibuk dengan kuliahnya sendiri.

Arya sengaja menjaga jarak dengan Airin. Karena dia takut menyakiti perasaan anaknya Arga, Arya tau jika Arga sangat mencintai Airin. Maka itulah sebabnya Arya menikahi Airin, hanya semata-mata ingin menjaga Airin untuk Arga.

Apalagi setelah Arya tau jika keluarga Airin tidak menyanyangi Airin, hanya Bundanya saja yang Sayang dengan Airin.

Entah lah, Arya tak tau apa masalahnya. Arya tak ingin ikut campur terlalu dalam. Tugasku hanya menjaganya, setelah Arga pulang nanti maka tugasku pun telah selesai.

Sekarang Arya berada direstorannya yang cukup ramai. Kekasihku sedang berkunjung ditempat kerjaku dan kami berada diruanganku sekarang.

Seperti biasa kekasihku selalu saja menggoda imanku, Setiap kami ketemu. Apalagi diriku pernah menikah, jadi kadang tak bisa menahan nafsuku ketika dia menggodaku.

Arya memang mempunyai seorang kekasih. Tapi tak berniat untuk menikahinya, karena sejak awal kami berpacaran Arya sudah mengatakan tak ini berkomitmen dengan siapa pun.

Bisa dikatakan Arya agak trauma dengan pernikahannya yang terdahulu.

"Sayang, kamu kok sekarang jarang temui aku sih?"

"Maaf sayang, belakangan ini aku sangat sibuk sekali." Jawabku beralasan. Entah lah, kenapa belakangan ini aku malah malas keluar menemuinya. Hidupku hanya seputaran kerja dan Airin saja.

Sepertinya dia punya pekerjaan baru, yaitu memperhatikan Airin dari kejauhan. Entah lah Arya juga tidak tau mengapa seperti ini.

"Ia sudah sayang, kita ke apartemenku yuk!"

"Maaf sayang, aku lagi sibuk banget ini." Padahal dia hanya beralasan.

"Sayang kenapa sih, kamu ko jadi berubah kaya gini sama aku," ujarnya sambil terus bergelayut manja dilenganku.

"Apa karena ada yang baru, apa dia lebih menarik dari aku?" Sambungnya lagi dengan sedikit emosi.

"Apa sih kamu." Jawabku sambil melepaskan tanganku dari tangannya, dia seperti ulet keket saja menempel terus.

"Terus kenapa kamu begini?"

"Baiklah kita ke apartementmu sekarang." Jawabku pasrah, dari pada dia membuat keributan disini, bikin aku malu saja.

"Tapi sepertinya aku berubah pikiran sayang. Kita kesalon aja yah?" Ujarnya dengan terus tersenyum manis kearahku.

"Baiklah."

Saat keluar dari ruanganku. Arya melihat Airin makan ditempatku, pertama kalinya aku melihat dia makan disini dengan temannya.

Sebelumnya, Arya tak pernah melihatnya makan disini. Dia yakin kalau Airin tidak tau kalau Suaminya pemilik restoran ini.

Tapi yang membuatku emosi Ialah, Airin sangat dekat dengan pria yang kelihatannya lebih tua darinya. Dia berbincang sambil tertawa dan Arya melihatnya sangat bahagia, itu yang membuatku kesal.

Cckkk,,, Aku berdecak melihatnya. Entah mengapa Arya sangat emosi melihatnya seperti itu.

Ada apa denganku, kenapa aku malah marah melihatnya dengan laki-laki lain.

Tapi Arya mencoba terlihat tenang walau dalam hatinya ingin sekali menghajar laki-laki yang bersama Airin itu.

Saat melewati tempat duduknya. Arya sempat melihat kearah Airin, Tapi Arya seolah cuek saja seperti tak mengenalnya. Airin pun begitu, seolah pura-pura tak melihatku. Arya tambah kesal saja.

Arya mengira dia akan menyapanya, Tapi dia malah sengaja tak melihatku.

Awas saja kalau sampai rumah. Batinku sebal. Arya pun masuk ke dalam mobil bersama kekasihnya.

"Sayang ko muka kamu masam begitu?" Tanyanya dengan heran kepadaku.

"Aku gak apa-apa Bel," Jawabku malas

"Ia udah lah,"

Sepertinya Bella juga kesal denganku, tapi Arya tak peduli yang ada dipikirannya hanya Airin. Apa Airin sudah pulang kerumah atau jangan-jangan dia malah kelayapan lagi sama laki-laki itu.

Ingin sekali Arya memastikannya, tapi ia tidak ingin Airin tau jika Arya mencemaskannya.

"Sayang kamu tungguin aku yah, seperti biasa!"

"Aku anterin kamu sampai sini aja yah Bel, aku masih banyak pekerjaan soalnya!"

"Bukannya kamu sudah janji mau temenin aku, kenapa sekarang malah berubah fikiran."

"Tapi hari ini aku beneran sibuk, tolong ngertiin aku Bel,"

"Ia uda deh, tapi besok aku gak mau tau. Kamu harus temenin aku jalan-jalan. Gak ada penolakan pokoknya." Ucapnya lagi seperti perintah.

"Oke." Jawabku malas.

Arya hanya mengiyakan saja karena tak ingin berdebat dengannya. Besok sajalah aku pikirkan, apa aku bisa menemaninya atau tidak.

Terpopuler

Comments

dewidewie

dewidewie

menjaga tak perlu menikahi juga kali om

2024-03-24

3

Mase Ati

Mase Ati

Lanjut kakak.semangat

2024-03-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!