"Ini milik Daddy dan akan selalu menjadi kepunyaan daddy" ucap Arya sambil terus memeluknya dan mengusap-ngusap rambut panjangnya.
Entah mengapa melihat Airin polos. Serta dadaku menekan dadanya membuat hasratku semakin menjadi.
Arya mencoba menetralkan semua Apa yang ada dalam diriku ini. Airin masih sesegukan dari tadi, tapi tangisannya sudah mulai reda. Dia terus memelukku erat dan sangat-sangat erat.
"Kenapa Daddy jahat sama Airin sih?" tanyanya kepadaku
"Kenapa Daddy kaya gini, tega banget deh," ucapnya dengan sesegukan dan masih dalam pelukanku.
Arya hanya berdehem untuk menetralkan perasaannya yang sudah mulai panas. Bahkan sepertinya sudah tidak bisa dibendung lagi.
Arya tidak mungkin menerjang Airin dengan keadaan yang seperti ini, dia pelan-pelan melepaskan pelukannya.
"Kamu pakai baju dulu Sayang, Nanti kamu masuk angin." Ucap Arya tanpa melihat kearahnya.
Mungkin dia bingung, kenapa Arya tiba tiba melepaskan pelukannya dan tidak mau melihat kearahnya.
"Daddy mandi dulu yah," ucapku yang perlahan ingin masuk kamar mandi. Tapi dengan sengaja Airin malah memelukku dari belakang.
"Dad ko mandinya buru-buru banget sih, ini juga baru jam berapa!" ujarnya dengan suara menggoda. Arya sangat amat berusaha menahan diri agar tak tergoda.
"Daddy mau mandi gerah nih, kamu pakai gih Bajunya, Ini dingin entar masuk angin" ujar Arya yang masih tidak melihat kearahnya.
"Ia entar aja deh Dad, malah adem kaya gini," ujar Airin dengan polosnya.
"Katanya tadi malah gerah, itu aja daddy mau mandikan karena gerah, terus kenapa Daddy malah nyuruh Airin pake baju." Ucap Airin lagi membalikkan omonganku.
Benar-benar Airin menguji keimananku. Arya kemudian menarik Airin kekasur dan mengukungnya, dia tak membiarakan Airin bergerak sedikitpun.
"Mau kamu apa HaaHh? Mau main-main ternyata kamu sayang sama Daddy," ucapku sambil mencium Kening, mata kiri, kanan, hidung dan terakhir bibir. Setelah itu aku memajukan wajahku dan jenggotku aku taruh ke wajahnya.
"Ihhh Daddy geli. Ampun Dad,"
"Ampun Dad, tolong lepasin." Ucap Airin kemudian dengan kegelian.
"Ini geli banget" ujarnya yang terus mencoba mendorongku, tapi tenaga Airin. Menurutku tak ada apa-apanya. Arya malah merasa dia sedang merayuku. Ini gila batinku.
Arya dengan cepat melepaskannya dari kungkungannya dengan secepat kilat, Arya melihat Airin bernafas lega.
"Masih mau menggoda Daddy" ucapku lagi dengan muka sok serius.
"Ampun enggak lagi Dad," katanya sambil bangun dari tempat tidur dan memunguti pakaiannya dan ngacir kekamar mandi.
"Tunggu pembalasanku Dad." katanya mengancam
"Lebih sadis dari apa yang Daddy lakuin dari Airin" ucapnya berteriak saat akan menutup pintu kamar mandi.
"Lakukan sesukamu Sayang" ucapku tak kalah keras darinya.
Ciiihhh....
Bocah ingusan itu mau mengancamku.
Entengnya Arya meremehkannya yang seolah-olah dia lupa dengan sikap jailnya yang super kuadrat. Entah apa yang akan dilakukan Airin nantinya batinku.
Setelah Airin masuk kekamar mandi, Arya bergegas untuk menunaikan hajatnya yang terpendam. dia pun melangkah kekamar Airin karena pasti kalau menunggu Airin akan sangat lama sekali.
Entahlah Kenapa kalau Airin masuk kamar mandi kenapa sangat lama sekali. Sampai berjam-jam Arya sampai mengira mungkin Airin sedang bertapa dikamar mandi, Entahlah hanya Allah dan dia yang tau. 😊
Setelah dia selesai mandi, Arya kembali kekamarnya dan sama seperti yang Arya duga Airin pasti belum keluar juga dari semedinya.
Menurutku dia sudah sangat lama dikamar mandi. dia ingin menggedor pintu kamar mandinya. Tapi... Druukkk... Aaawww...
"Kenapa Daddy memukulku?" ucapnya dengan wajah kesal.
"Maaf Daddy, kirain itu pintu," ucapku acuh kepadanya.
Arya menuju kasur karena merasa sangat lelah Hati Jiwa dan Raga wkwkwk...
"Daddy enggak makan dulu," ucapnya yang mendekatiku karena aku melihat dia sudah mengenakan pakaiannya.
"Enggak. Daddy mau istirahat aja cape banget ini sayang" kataku yang langsung ingin masuk kealam mimpi tapi tiba-tiba.
"Dad jangan tidur dulu. Daddy harus makan dulu,"
"Airin bawain makanan kemar yah Dad" ujarnya lagi. Hhhmmm.
Arya hanya berdehem saja karena saking lelahnya dan sangat mengantuk. Airin keluar dari dalam kamar menuju kearah dapur.
"Non mau ngapain?" ucap Bibi yang ingin menyiapkan makan malam.
"Airin mau ngambil makanan untuk Daddy Bi, mau dibawah kekamar Daddy" ujar Airin yang ingin menyiapkannya tapi tanganku ditahan oleh Bibi.
"Enggak usah Non, biar Bibi aja yah," ucapnya yang langsung menyiapkan makanan dipiring yang aku ambil.
"Bi, tolong kasih agak banyakan yah. Soalnya Airin juga mau makan."
"Ia Non, entar Bibi ambil piring 1 lagi,"
"Enggak usah Bi, porsinya agak banyakin aja."
"Satu piring aja," ucap Airin lagi pada Bibi.
"Cieeee Non, mau makan sepiring berdua sama Tuan yah," Tanyanya sambil mengedipkan sebelah matahnya kearahku dengan maksud menggodaku.
"Bibi bisa aja nih," ujarku dengan tersenyum.
"Mau So Sweet, So Sweetan gitu yah Non. Kaya ditv." ucap Bibi lagi yang terus menggodaku.
"Apaan tuh sweet sweeetan," ujarku yang pura-pura bingung.
"Sweeett . Sweeett gitu loh Non,"
"Oww maksud Bibi manis, " ujarku yang pura-pura tidak mengerti. tapi dia tak bisa menahan senyumku.
"Ihh Non tau ahh!" ucap Bibi yang cemberut Airin hanya terkekeh.
"Ini Non porsinya jumbo,"
"Makasih yah Bi," ucapku yang terus tersenyum kearah Bibi.
"Jangan sering senyum Non, entar gulanya protes karena kalah manis dari senyum Non,"
"Entar Non dikerumuni semut, kan jadi bahaya" ucapnya lagi. Jadi semutnya berebut sama Tuan deh." ucapnya yang seperti memikirkan perkataannya sendiri.
"Aduhhh Bibi bisa aja deh," Airin hanya tertawa dan menggeleng-gelengkan kepalaku dengan tingkah konyol Bibi.
"Ia udah, saya naik keatas dulu yah bi, Bibi ngak usah nyiapin makanan"
"Bibi aja yang makan tuh, Bibi udah kurus kering karena kurang makan, diet mulu sih Bibi," Airin yang gantian menggodanya.
"Ada-ada aja Non ini, mana ada Nenek-Nenek diet," ujar bibi dengan muka ditekuk. Airin hanya terkekeh dan melanjutkan langkahnya. dia melangkah naik keatas kamar Daddy.
Saat dia masuk kamar ternyata Daddy sudah tertidur, akupun ingin berniat membangunkan Daddy tapi saat dia memegang tangannya malah kenapa anget sekali batinku. Airin mulai memengang dahinya ternyata Daddy demam. panasnya tinggi banget lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Rey
Si Daddy sakit karena nahan Anu Airin 😁
2024-03-23
1
Rey
Lanjut season ke berapa ini ya kak😆
2024-03-23
1